BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Perkembangan industri alat berat dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan berkembangnya pembangunan industri secara global. Hal ini pastinya berdampak pula pada para produsen atau supplier alat-alat berat tersebut. Dampak ini pula yang dirasakan oleh salah satu perusahaan produsen alat berat yang berdomisili di Tangerang. PT.Porter Rekayasa Unggul. PT.Porter Rekayasa Unggul berdiri sejak tahun 2009,dengan kepemilikan saham 100% dimiliki oleh investor dalam negeri atau lokal. PT.Porter Rekayasa Utama berlokasi di Jl. Gatot Subroto km.8, Jatake Tangerang. Perusahaan ini sebelumnya merupakan kelanjutan dari PT.Porter Rekayasa Utama yang didirikan tahun 1993 dengan kepemilikan 50% lokal dan 50% asing, sehingga jajaran tingkat manajerial banyak dari perusahaan sebelumnya. PT.Porter Rekayasa Unggul merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan bermacam-macam alat berat untuk suatu proyek perusahaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan, seperti perusahaan tambang, pertanian, transportasi dan perusahaan lainnya. Produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah seperti badan truk, trailers, water tanks, fuel tanks, haul trucks, crane trucks, tire handlers, vacuum trucks, dan alat berat lainnya.
1
Sejak awal berdirinya hingga saat ini PT.Porter Rekayasa Unggul telah mengalami kemajuan yang signifikan, hal ini terlihat dari pendapatan yang terus meningkat dan dari jumlah karyawan yang terus bertambah banyak dari semula hanya berjumlah 30 orang sampai sekarang sudah memiliki 208 orang karyawan. Peningkatan juga terlihat dari bertambahnya customer baru setiap tahunnya yang menggunakan jasa PT.Porter Rekayasa Unggul untuk memenuhi kebutuhan akan alat-alat beratnya. Demi memenuhi kebutuhan para pelanggan yang kian meningkat PT.Porter Rekayasa Unggul terus berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggannya dengan selalu berusaha untuk bisa terus memenuhi kebutuhan mereka yang kian meningkat, termasuk tetap selalu menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan, sehingga kepercayaan konsumen tetap terjaga. Pada awal usahanya PT. Porter Rekayasa Unggul menjalankan kegiatan usahanya dengan menyewa mesin dari perusahaan outsourcing, PT. Radius Agung. Biaya penyewaan mesin tersebut dihitung berdasarkan tiap kilogram plat besi yang akan diolah, sehingga tiap tahun biaya yang dihabiskan untuk membayar mesin tersebut cukup besar setiap tahunnya. Hal ini membuat manajemen PT.Porter Rekayasa Unggul jadi berpikir untuk memilih alternatif lainnya dalam penyediaan mesin produksinya. Setelah melakukan perhitungan ulang
untuk budget operasional,
manajemen PT.Porter Rekayasa Unggul berniat untuk merubah cara investasinya, dari semula melakukan sewa menjadi membeli sendiri mesin produksi untuk
2
kegiatan usahanya. Pada awal tahun 2012 tepatnya di bulan April PT.Porter Rekayasa Unggul merealisasikan niatnya untuk tidak memperpanjang kontrak leasingnya dengan PT.Radius Agung atas penyewaan mesin-mesin produksi tersebut didasarkan beberapa aspek seperti :
1.1.2 Aspek keuangan Biaya selama setahun untuk menyewa mesin jelas lebih mahal ketimbang biaya membeli sendiri mesin tersebut. Biaya yang dikeluarkan untuk sewa mesin itu tidak hanya biaya sewa saja tetapi masih ada biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan terkait pemakaian dari mesin produksi tersebut. Pembelian mesin memang akan menimbulkan tambahan biaya seperti, biaya perawatan, biaya operator, tetapi semua biaya tersebut jumlahnya masih lebih sedikit dibanding jumlah biaya untuk menyewa mesin.
1.1.3 Aspek waktu Selain biaya sewa tersebut kita juga harus memperhitungkan
waktu yang
dibutuhkan untuk mengambil mesin tersebut, karena berdasarkan kesepakatan perjanjian sewa bahwa biaya angkut mesin merupakan kewajiban penyewa yang jumlahnya juga tidak sedikit. Lokasi penyewaan mesin tersebut ada di Jakarta Timur, sedangkan PT. Porter Rekayasa Unggul berlokasi di Tangerang sehingga cukup jauh jaraknya dan tidak efisien.
3
Jika membeli mesin tidak ada waktu terbuang dan bisa lebih produktif, karena jika ada permintaan produksi tambahan atau mendadak langsung bisa dikerjakan. Atas pertimbangan di atas maka akhirnya PT. Porter Rekayasa Unggul memutuskan membeli mesin produksi sendiri untuk kelangsungan usahanya. Oleh karena itu thesis ini akan membahas perbandingan nilai sebenarnya dari penyewaan mesin dengan pembelian mesin produksi untuk kelangsungan usaha PT. Porter Rekayasa unggul. Untuk itu akan digunakan metode capital budgeting dalam mencari perbandingan value kedua projek tersebut yaitu dengan mencari nilai NPV, IRR dan juga dengan analisis sensitivitas (sensitivity analysis) dan analisis skenario (scenario analysis).
1.2 Perumusan Masalah Keputusan investasi manakah yang terbaik yang harus dijalankan untuk kelangsungan hidup PT. Porter Rekayasa Unggul? apakah dengan menyewa mesin produksi atau membeli mesin produksi?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ini akan membahas perbandingan investasi perusahaan dengan menggunakan data yang didapat dari perusahaan. Data yang dipakai berupa laporan keuangan perusahaan yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
4
pada tahun 2011 dan data pembelian dan penyewaan mesin-mesin produksi pada tahun 2012.
1.4 Tujuan penelitian
Membandingkan proyek penyewaan mesin produksi dengan pembelian beberapa mesin produksi sehingga dapat ditentukan apakah proyek pembelian mesin tersebut layak atau tidak untuk dilakukan.
Menentukan nilai investasi dari pembelian mesin tersebut dengan menggunakan metode capital budgeting seperti , Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Scenario Analysis, Sensitivity Analysis.
Menganalisis bagaimana pengaruh fluktuasi harga pasar, capital expenditure dan operational expenditure. Faktor manakah yang paling sensitif, faktor yang paling sensitif mencerminkan tingkat risiko yang tinggi terhadap revenue yang diharapkan.
1.5 Manfaat penelitian Penelitian ini akan memberikan beberapa masukan yang berguna bagi perusahaan dalam hal :
Perusahaan mendapatkan penilaian mengenai keputusan investasi yang dijalankan selama ini, yang akan sangat berguna bagi kelangsungan hidup perusahaannya di masa mendatang.
5
Perusahaan mendapatkan informasi penilaian dengan perhitungan NPV, IRR, Scenario Analysis dan Sensitivity Analysis yang selama ini belum pernah dilakukan sebelumnya.
Perusahaan bisa membuat perencanaan operasional yang lebih matang untuk keberhasilan perusahaan di masa mendatang, dengan infomasi yang didapatkan dari tulisan ini.
1.6
Batasan Penulisan
Sistematika pembahasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II
: LANDASAN TEORI
BAB III
: PROFIL PERUSAHAAN
BAB IV
: METODA PENELITIAN
BAB V
: ANALISIS DATA
BAB VI
: KESIMPULAN DAN SARAN
6