BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri di Indonesia menyebabkan persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan, mulai dari penggunaan bahan baku hingga proses pemasaran produk. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaan harus berdaya upaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk mengingkatkan penjualan. Salah satu solusi yang digunakan oleh perusahaan adalah dengan menjual barang dan jasa secara kredit. Dengan adanya penjualan secara kredit ini timbullah piutang. Piutang adalah pos penting dalam perusahaan karena merupakan bagian aktiva lancar yang likuid dan yang lebih cepat berubah menjadi kas. Piutang yang dihasilkan perusahaan berpengaruh pula pada peningkatan volume penjualan. Makin tinggi perputaran piutang (receivable turnover) menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya jika semakin rendah perputaran piutang berarti terjadi over investment dalam piutang, hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh bagian kredit dan bagian penagihan tidak bekerja secara efektif atau kemungkinan ada perubahan dalam kebijaksanaan kredit. Sementara setiap perusahaan memerlukan aliran kas yang cukup untuk
1
diputar dalam membiayai aktivitas operasional perusahaan sehari-hari dan memenuhi kewajiban lancar perusahaan tepat pada waktunya sebagai likuiditas, serta agar perusahaan mampu memperoleh laba yang disebut sebagai profitabilitas. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek (Prihadi, 2008:1). Untuk menilai likuiditas perusahaan terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menilai posisi likuiditas perusahaan, yaitu: Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio) dan Rasio Kas (Cash Ratio). Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Rasio Lancar (Current Ratio). Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan ”likuid”. Perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya kalau perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan ”tidak likuid” (Munawir, 2004). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (Prihadi, 2008:51) Untuk mengukur profitabilitas perusahaan terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur efektifitas operasi perusahaan
2
dalam menghasilkan keuntungan, yaitu: Net Profit margin, Return On Investment, Return On Asset, Return On Equity. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On Investment. Tingkat profitabilitas yang konsisten akan menjadi tolak ukur bagaimana perusahaan tersebut mampu bertahan dalam bisnisnya dan memperoleh tingkat keuntungan (return) yang memadai dibanding dengan risikonya (Prihadi, 2008:51). Tujuan jangka pendek perusahaan adalah mendapatkan laba agar dapat melangsungkan hidup perusahaan. Karena tanpa adanya laba akan sulit bagi perusahaan untuk menarik investor yang akan menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Pemilik perusahaan dan pihak manajemen akan berusaha meningkatkan laba karena disadari bahwa pentingnya laba bagi masa depan perusahaan. Pentingnya Likuiditas dan profitabilitas adalah untuk dapat mengambil keputusan dibidang keuangan, agar perusahaan dapat terhindar dari masalah dalam memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka perumusan masalah adalah :
3
1. Apakah perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia?”
C. Tujuan dan Kegunaan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat perputaran piutang terhadap likuiditas dan profitabilitas perusahaan industri barang konsumsi di bursa Efek Indonesia. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti: a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai cara perhitungan perputaran piutang dan pengaruhnya terhadap likuiditas dan profitabilitas perusahaan industri barang konsumsi. b. Untuk menambah kemampuan peneliti untuk dapat melakukan penelitian yang berkualitas dan mengembangkan pola pikir ilmiah peneliti. 2. Bagi perusahaan : Perusahaan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi agar dapat mengetahui variabel mana saja yang
4
mempengaruhi secara signifikan laba perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan labanya. 3. Bagi pihak lain: Peneliti berharap supaya penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya dan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan menyempurnakan penelitian yang ada sebelumnya dan berharap agar penelitian ini juga berguna bagi para investor yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan manufaktur sektor indusrti barang konsumsi.
5