1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan akan
produk pun semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar sampai pada tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Salah satu kebutuhan konsumen adalah tampil energik, kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi minuman ringan bersoda. Sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen akan produk minuman ringan bersoda, maka terbuka peluang bagi para pengusaha khususnya industri minuman ringan bersoda untuk menyediakan kebutuhan tersebut. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jenis dan merek minuman ringan bersoda yang ditawarkan pada saat ini. Dengan banyaknya perusahaan minuman ringan bersoda dan merek-merek minuman ringan bersoda yang bermunculan sekarang ini, mengakibatkan konsumen semakin teliti dan kritis dalam memilih minuman ringan bersoda yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal tersebut menjadi catatan dan masalah yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dan akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat antara perusahaan-perusahaan minuman ringan bersoda. Adanya fakta negatif mengenai minuman bersoda yang sebagian calon konsumen belum mengetahuinya, diantaranya (sumber : www.google.com) :
2
1.
Anak-anak maupun orang dewasa, obesitas dapat muncul dengan mudah karena kandungan gula minuman bersoda sangat tinggi
2.
Satu kaleng minuman soda bisa mengandung hingga 12 sendok teh gula, hal ini bisa memicu diabetes gestasional pada ibu hamil
3.
Adanya pemanis dan pewarna buatan dalam minuman berkarbonasi akan menimbulkan efek kerusakan ginjal
4.
Efek buruk untuk kesehatan gigi adalah pembusukan pada gigi seperti seorang pengguna narkoba jenis kokain
5.
Ukuran 600 ml minuman bersoda terkandung 250 kalori yang tidak bernutrisi, hanya ada gula dan kafein
6.
Kandungan kafein dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti susah tidur, jantung berdebar serta darah rendah
7.
Bagi seorang pria, bahaya minuman bersoda adalah menurunnya jumlah serta kualitas sperma yang dihasilkan
8.
Kadar asam fosfat yang tinggi dalam minuman soda dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh
9.
Menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah sakit karena bakteri dan virus dapat berkembang
10. Bahaya kecanduan minuman bersoda karena anda tidak akan mudah meninggalkan minuman ini PT Coca-Cola Distribution Indonesia merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis minuman ringan baik
3
minuman ringan bersoda maupun minuman ringan tidak bersoda. Pada saat ini PT Coca-Cola Distribution Indonesia telah memproduksi berbagai jenis minuman ringan bersoda dan jenis minuman ringan tidak bersoda yang masing-masing jenisnya dikemas dalam berbagai jenis dan ukuran kemasan, yaitu (sumber : hasil wawancara General Manager PT. Coca-Cola Distribution Indonesia) : 1.
Untuk jenis minuman ringan bersoda ada tiga macam jenis yaitu Coca-Cola, Fanta, dan Sprite. Ketiga jenis minuman ringan bersoda tersebut dikemas dalam botol kaca, botol plastik, dan kaleng.
2.
Untuk jenis minuman ringan tidak bersoda PT Coca-Cola Distribution Indonesia memproduksi minuman teh dengan aroma melati yang diberi nama Fresh Tea dan Fresh Tea Green. Minuman ini dikemas dalam botol kaca dan botol plastik. Selain memproduksi minuman teh, PT Coca-Cola Distribution Indonesia memproduksi minuman berasa dengan berbagai jenis rasa dengan bulir-bulir rasa di dalam kemasannya seperti Orange, Aloe vera, Markisa dengan merek Pulpy. Minuman ini dikemas dalam botol plastik. Salah satu minuman ringan bersoda yang diproduksi oleh PT Coca-Cola
Distribution Indonesia adalah Coca-Cola. Minuman ringan bersoda merek Coca-Cola ini telah berkali-kali menjadi market leader untuk produk minuman ringan bersoda. Walaupun Coca-Cola mempunyai banyak pesaing, tetapi Coca-Cola tetap menjadi market leader dengan pangsa pasar yang cukup jauh meninggalkan para pesaingnya. Dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, seringkali perusahaan dihadapkan ada berbagai macam masalah, seperti kesulitan di dalam
4
meningkatkan volume penjualan, adanya persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis, semakin kompleksnya perilaku konsumen terhadap suatu produk, selera konsumen yang selalu berubah-ubah, kondisi ekonomi yang kurang menentu, serta banyaknya fakta negatif mengkonsumsi minuman bersoda. Menurut konsep pemasaran, berhasilnya suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah memasuki era kompetisi. Sejalan dengan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan keputusan pembelian. Sejalan dengan pernyataan Cravens dalam Widagdo (2011) menyatakan bahwa promosi memainkan peranan yang sangat penting dalam menempatkan posisi di mata dan benak pembeli, karena promosi pada hakekatnya untuk memberitahukan, mengingatkan, membujuk pembeli serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian. Adapun bauran promosi yang telah dilakukan perusahaan meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, pemasaran langsung dan publisitas, agar calon konsumen lebih mengenal, memahami, serta simpati terhadap produk yang ditawarkan. (sumber : eprints.mdp.ac.id) Berikut merupakan bauran promosi yang dilakukan PT. Coca-Cola Disribution Indonesia wilayah Bandung Barat :
Bauran Promosi Periklanan
Keterangan Membuat jinggle coca-cola yang menarik dan mudah diingat serta menggunakan tema yang menarik dengan ditampilkan secara berkala.
5
Penjualan Pribadi
Menggunakan wiraniaga yang mampu berkomunikasi memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen.
dan
Promosi Penjualan
Memberikannya diskon serta bonus apabila melakukan pembelian yang ditentukan oleh perusahaan.
Pemasaran Langsung
Menggunakan katalog dan memasang spanduk pada toko-toko yang menjadi konsumen PT Coca-Cola Distribution Indonesia wilayah Bandung Barat.
Publisitas
Mengadakan acara musik yang bernama Sound Brust yang menjadi salah satu promosi dari PT. Coca-Cola Distribution Indonesia wilayah Bandung Barat.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan bahwa volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan kurang memenuhi target yang diinginkan perusahaan, sehingga dengan adanya fenomena tersebut maka perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi, hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan serta menginformasikan keunggulan cita rasa yang ditaawarkan oleh perusahaan, dengan berbagai media, dengan tujuan merebut pangsa pasar dari berbagai jenis minuman ringan yang telah diluncurkan ke pasaran. Pada kasus ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT CocaCola Distribution Indonesia – West Java wilayah Bandung Barat. Berikut ini dapat penulis sajikan data perkembangan volume penjualan dalam enam cawu selama tahun 2012-2013:
Tabel 1.1 Laporan Penjualan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia wilayah Bandung Barat
Tahun
Cawu
Volume Penjualan (Cases)
6
I 177.353 II 137.905 2012 III 128.652 I 191.733 II 168.405 2013 III 130.776 Sumber : Laporan Penjualan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia – West Java Bandung Metro Barat Pada data Tabel 1.1 menunjukkan bahwa volume penjualan pada tahun 2012 dan tahun 2013 terus menurun, tetapi bauran promosi yang dilakukan PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java pada wilayah Bandung Barat sudah maksimal. Pada tahun 2013 jumlah penduduk wilayah Bandung Barat sebesar 2.483.977 jiwa (sumber: www.bandungkota.bps.go.id). Data tersebut menunjukkan fenomena yang ada adalah kurangnya bauran promosi yang dilakukan PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java, maka penulis tertarik untuk mengadakan riset tentang bauran promosi yang dilakukan oleh PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java bagi keputusan pembelian konsumen di wilayah Sales Office Bandung Metro Barat, yang merupakan tugas akhir dengan judul “Identifikasi Bauran Promosi dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java (Studi Kasus Konsumen Wilayah Sales Office Bandung Metro Barat)”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis melihat adanya
fenomena yang menarik untuk diteliti dan dibahas sebagai berikut: 1.
Bauran promosi apa saja yang dilakukan oleh PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java pada wilayah Sales Office Bandung Metro Barat
7
2.
Variabel dari bauran promosi manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian dalam penjualan minuman ringan bersoda PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java pada wilayah Sales Office
3.
Seberapa besar pengaruh faktor bauran promosi yang paling dominan terhadap Keputusan Pembelian pada PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java pada wilayah Sales Office Bandung Metro Barat
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan sebagai bahan masukkan dalam penyusunan suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kejelasan tentang pengaruh bauran promosi terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui dan mempelajari: 1. Untuk mengetahui bauran promosi manakah yang dilakukan meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, publisitas terhadap Keputusan Pembelian pada PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java pada wilayah Sales Office Bandung Metro Barat 2. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap bauran promosi pada PT Coca-Cola Distribution Indonesia - West Java pada wilayah Sales Office Bandung Metro Barat 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor dominan pada variabel bauran promosi terhadap Keputusan Pembelian pada PT Coca-Cola Distribution Indonesia West Java pada wilayah Sales Office Bandung Metro Barat
8
1.4
Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan hasil yang
bermanfaat sejalan dengan tujuan penulisan sebagai berikut: 1. Aspek pengembangan ilmu Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan di bidang pemasaran khususnya menyangkut strategi dalam melakukan promosi penjualan yang baik. 2. Aspek Praktis a. Bagi penulis sendiri, bermanfaat langsung dalam memperluas pengetahuan tentang bauran promosi. b. Bagi perusahaan, sebagai pertimbangan bahan masukan dalam mengembangkan bauran promosi yang baik dan tepat bagi perusahaan. c. Bagi pihak lain, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai bauran promosi dan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut.