BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat Televisi Republik Indonesia (TVRI) menayangkan langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung tersebut masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai tanggal 24 Agustus 1962 pukul 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari Stadion Utama Gelora Bung Karno. Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Tertulis menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. Sedangkan juga dijabarkan definisi media massa atau pers menurut Oemar Seno Adji, dalam dua definisi, yakni Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan 1
2 kata tertulis, dan Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan. (Abdulkarim, 2008: 70). Ahli lainnya juga menjabarkan definisi pers, yakni Kustadi Suhandang yang menjelaskan bahwa Pers diartikan dalam dua pengertian, yaitu pengertian sempit dan pengertian luas. Pers dalam arti sempit dimaksudkan persurat kabaran, sedangkan pers dalam arti luas adalah suatu lembaga kemasyarakatan yang menjalankan kegiatan jurnalistik. (Hasim, 2006: 106) Saat ini, selain disibukkan oleh upaya penemuan maupun pengembangan pengembangan sarana teknologi komunikasi yang lebih baik, masyarakat juga mulai melakukan penelitian-penelitian mengenai dampak dari perkembangan teknologi komunikasi tersebut. Globalisasi media massa berawal pada kemajuan teknologi komunikasi dan informasi semenjak dasawarsa 1970-an. Dalam pengertian itulah kemudian bertemu dengan beberapa istilah populer, banjir komunikasi, era informasi, masyarakat informasi atau era satelit. Perkembangan masyarakat yang dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan media massa, tetapi di lain pihak secara timbal balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap masyarakat. Para pakar komunikasi mengkhawatirkan pengaruh media massa ini kemudian tidak menimbulkan dampak yang positif konstruktif, melainkan
dampak
yang
negatif
mempertanyakan fungsi media massa itu.
destruktif.
Lalu
para
pakar
komunikasi
3 Menurut beberapa ahli yang telah mendefinisikan fungsi sebuah media massa, maka sebuah media massa diharapkan dapat memberikan fungsi sebagai pelaku Media Informasi. Pers memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi. Sebagai fungsi pendidikan, Pers berjalan sebagai sarana pendidikan massa (mass Education), pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya. Sebagai fungsi hiburan, Pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karikatur. Kemudian
sebagai
participation (keikutsertaan
fungsi
kontrol
rakyat
responsibility (pertanggungjawaban
sosial, dalam
pemerintah
Pers
bekerja
untuk
pemerintahan), terhadap
rakyat),
Social Social Social
support (dukungan rakyat terhadap pemerintah), dan Social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah). Yang terakhir, fungsi Pers sebagai lembaga ekonomi, yaitu Pers adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers dapat memamfaatkan keadaan di sekiktarnya sebagai nilai jual sehingga pers sebagai lembaga sosial dapat memperoleh keuntungan maksimal dari hasil produksinya untuk kelangsungan hidup lembaga pers itu sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan hiburan, maka setiap stasiun televisi menyajikan tayangan – tayangan yang menarik untuk disaksikan. Sebagai contohnya, tayangan berita yang menyajikan informasi seputar dunia olah raga sepak bola yang dikemas secara unik, sehingga dapat menarik
4 perhatian para penonton. Selain untuk dapat memberikan informasi mengenai dunia olah raga sepak bola, tayangan berita sepak bola selalu dikemas dengan ringan sehingga dapat menjalankan fungsi media massa untuk memberikan hiburan kepada penontonnya. Tayangan berita olah raga sepak bola kini kian membanjiri stasiun televisi baik swasta maupun dalam negeri, baik stasiun tv lokal maupun internasional. Sehingga setiap stasiun televisipun terdorong untuk berlomba - lomba menyajikan berita – berita terkini mengenai dunia olah raga sepak bola. Hal tersebut tentunya menghadirkan banyaknya kompetitor bagi setiap stasiun televisi yang menayangkan program berita sepak bola. Olah raga sepak bola merupakan sebuah olah raga yang kini semakin digandrungi oleh masyarakat. Tidak hanya kaum adam yang sudah dapat dipastikan minatnya terhadap olah raga sepak bola, tetapi kini kaum hawapun turut serta menggandrungi olah raga sepak bola. Kini olah raga sepak bolapun tak hanya dianggap sebagai olah raga yang menjadi bagian dari olah tubuh dan kepentingan kesehatan, juga menjadi wadah tempat penyaluran hobi baik kaum pria maupun wanita. Seiring dengan kian banyaknya tayangan berita – berita olah raga yang ditayangkan oleh stasiun tv swasta, maka turut mendongkrak minat kaum adam dan hawa terhadap olah raga sepak bola yang dewasa ini disinyalir merupakan olah raga yang memiliki minat teratas. Masyarakat khususnya para pecinta sepak bola memiliki rasa ingin tahu yang terus berkembang terhadap perkembanagan duni olah raga sepak bola terutama untuk para klub sepak bola yang mereka unggulkan. Sehingga kebutuhan untuk terus mengetahui perkembangan olah raga sepak bola bagi mereka terus meningkat. Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya
5 ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. DiItalia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16. Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara. Liga Utama Inggris (bahasa Inggris: Premier League, dahulu F.A. Premier League) umum disebut dengan Barclays Premiership di Britania Raya dan Barclays English Premier League secara internasional adalah liga sepak bola profesional di Inggris yang merupakan kompetisi antar klub tertinggi di negara Inggris. Liga Utama Inggris terdiri atas 20 klub sepak bola teratas di liga sepak bola Inggris. Didirikan tahun 1992 ketika klub-klub sepak bola teratas memisahkan diri dari liga sepak bola setelah membuat kesepakatan-kesepakatan menguntungkan dengan stasiun televisi. Liga Utama Inggris dikenali sebagai salah satu kompetisi liga terbaik di dunia karena terdiri dari pemain-
6 pemain sepak bola terbaik di dunia, walaupun sebagian besar di antaranya bukan berasal dari Inggris. Liga Utama Inggris menjadi kompetisi liga yang berpendapatan terbesar di dunia dengan pendapatan total klub di atas £1,3 milyar pada musim 2003–2004, lebih dari 50 persen di atas kompetitornya Seri A Liga Italia. Sebanyak 20 klub berkompetisi di Liga Utama Inggris. Setiap musim kompetisi, setiap klub melawan klub lain masing-masing sebanyak dua kali. Sekali di stadion mereka (home stadium) dan sekali lagi di tempat lawannya. Sebanyak 38 pertandingan untuk setiap klub menjadikan total 380 pertandingan di Liga Utama Inggris. Setiap akhir musim, tiga klub pada urutan terbawah terdegradasi
dan
empat
klub
teratas
masuk
kompetisi Liga
Champions untuk
memperebutkan Piala Champions. 3 klub teratas masuk secara otomatis, sedangkan urutan ke-4 masuk melalui babak play-off. Klub pada urutan ke-5 liga utama akan masuk kompetisi untuk memperebutkan Piala UEFA. Klub pada urutan ke-6 dan 7 bisa juga masuk kompetisi Piala UEFA tergantung pada situasi dua kompetisi domestik lainnya. Sedang klub urutan 18-20 akan terdegradasi ke Divisi Championship dan akan digantikan oleh klub peringkat 1-2 dari Divisi Championship yang otomatis promosi serta klub peringkat 3-6 dari Divisi Championship yang memperebutkan satu tiket tersisa. Sebanyak 20 klub berkompetisi di Liga Utama Inggris. Setiap musim kompetisi, setiap klub melawan klub lain masing-masing sebanyak dua kali. Sekali di stadion mereka (home stadium) dan sekali lagi di tempat lawannya. Sebanyak 38 pertandingan untuk setiap klub menjadikan total 380 pertandingan di Liga Utama Inggris. Setiap akhir musim, tiga klub pada urutan terbawah terdegradasi dan empat klub teratas masuk kompetisi Liga Champions untuk memperebutkan Piala Champions.
7 3 klub teratas masuk secara otomatis, sedangkan urutan ke-4 masuk melalui babak play-off. Klub pada urutan ke-5 liga utama akan masuk kompetisi untuk memperebutkan Piala UEFA. Klub pada urutan ke-6 dan 7 bisa juga masuk kompetisi Piala UEFA tergantung pada situasi dua kompetisi domestik lainnya. Sedang klub urutan 18-20 akan terdegradasi ke Divisi Championship dan akan digantikan oleh klub peringkat 1-2 dari Divisi Championship yang otomatis promosi serta klub peringkat 3-6 dari Divisi Championship yang memperebutkan satu tiket tersisa.
Barclays Premier League di Global TV, merupakan satu dari sekian banyaknya tayangan yang menyajikan pertandingan olah raga sepak bola, terutama pertandingan sepak bola antar klub – klub di Liga Utama Inggris. Liga Utama Inggris merupakan liga sepak bola yang memiliki minat tertinggi dari para pecinta sepak bola saat ini, khususnya bagi pecinta liga Inggris. Barclays Premier League merupakan sebuah tayangan berita yang menyajikan berita mengenai olah raga sepak bola terpanas pada musimnya, terutama berita mengenai sepak bola Liga Utama Inggris. Tak pernah kehabisan penonton, tayangan ini selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi bara pecinta olah raga sepak bola terutama para pecinta sepak bola yang tidak ingin ketinggalan dengan berita terkini dari klub – klub Liga Inggris yang mereka unggulkan. Liga Utama Inggris merupakan tayangan sepak bola yang saat ini memiliki jumlah penonton yang terhitung hampir dari seluruh pecinta sepak bola di masyarakat secara keseluruhan. Munculnya kompetitor bagi program Barclays Premier League menjadi sebuah alat pemicu bagi program ini untuk terus dapat mengembangkan sajian informasi yang diberikan kepada masyarakat, sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat sesuai seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga program ini tidak kalah
8 bersaing dengan program kompetitor lainnya. Tersebut salah satu nama program sejenis seperti, Liga Spanyol di TVone yang dirasakan merupakan kompetitor bagi program Barclays Premier League di Global TV. Tetapi tentunya keunggulan tersendiri yang dimiliki oleh program Barclays Premier League tidak membuat tayangan ini terkalahkan oleh program – program competitor sejenis. Hadirnya competitor tidak membuat program Barclays Premier League turun di pasaran masyarakat, melainkan menjadikan sebuah acuan bagi program Barclays Premier League untuk dapat terus meningkatkan keunggulannya dibandingkan dengan program competitor sejenis lainnya. Program Barclays Premier League di Global TV tengah menjalankan salah satu peran televisi sebagai media yang dimanfaatkan untuk proses Broadcasting atau lebih biasa dikenal sebagai proses penyiaran atau pengiklanan. Broadcasting, atau proses penyiaran dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting. Popularitas Liga Utama Inggris pada masyarakat pecinta sepakbola tentulah sudah tidak diragukan lagi. Kepopuleran Liga Inggris membuat para pecinta sepakbola semakin tertarik untuk terus menyaksikan laganya pada program Barclays Premier League di Global TV. Kepopuleran Liga Utama Inggris didasari olehbeberapa faktor yangmerupakan beberapa alasan utama para masyarakat pecinta sepak bola terus menyaksikan Liga Utama Inggris, yakni, para pemain papan atas yang kian membanjiri Liga Utama Inggris, meski tak seluruh dari mereka merupakan pemain yang berasal dari
9 negara Inggris, kemudian banyaknya fans yang Broadcasting yang biasa dikenal dengan istilah penyiaran merupakan kegiatan penyebaran informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Kemampuan media penyiaran untuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas tidak terlepas dari sumber daya manusia yang bekerja di dalam media penyiaran tersebut. Penulis memilih judul “Pengaruh Tingkat Popularitas Liga Utama Inggris Terhadap Minat Menonton Program Barclays Premier League Di Global Tv (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017)” sebagai penelitian dikarenakan masyarakat Indonesia saat ini tengah memiliki daya tarik yang cukup besar terhadap olah raga sepak bola, sehingga dengan hadirnya tayangan Barclays Premiere League dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara moril dalam memenuhi kebutuhan hiburan dalam bidang sepak bola, sebagaimana dijabarkan pada teori Uses and Effects bahwa karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. (Sendjaja, 2004: 41 – 42). Sebelumnya penulis juga telah meneliti dari hasil wawancara bahwa dunia olahraga sepak bola pada zaman sekarang memiliki kiblat yang tertuju pada benua Eropa, maka dari itu penulis memilih Liga Utama Inggris sebagai objek penelitian pada skripsi ini. Liga Utama Inggris tidak hanya menyajikan permainan yang menarik dan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan liga lainnya yang berada di Eropa, tetapi juga memiliki pemain – pemain sepak bola terkenal yang memiliki kredibilitas dan
10 keeksistesian yang cukup tinggi di mata masyarakat, sehingga berdasarkan beberapa factor tersebut penulis melakukan penelitian terhadap tayangan Barclays Premiere League di Global TV, untuk juga menjawab pertanyaan apakah tingkat popularitas dari Liga Utama Inggris itu sendiri dapat mempengaruhi minat menonton masyarakat terhadap ayanag Barclays Premiere League di Global TV, sehingga minat menonton masyarakat tersebut menjadi acuan bagi Global TV untuk terus meningkatkan kualitas tayangan Barclays Premiere League di Global TV. Merujuk kepada jurusan yang kini tengah ditekuni oleh penulis, yaitu jurusan Komunikasi Pemasaran, dan berkonsentrasi kepada bagian Broadcasting, maka penulis memilih judul ini untuk berada pada jurusan Broadcasting disebabkan karena pada penelitian yang akan dilakukan penulis tidak hanya melakukan penelitian yang berfokus kepada tingkat popularitas dari sebuah media massa sehingga memunculkan adanya minat menonton sebuah tayangan, tetapi juga meneliti bagaimana sebuah tayangan yang telah memiliki daya tarik yang tinggi di masyarakat sebelumnya dapat terus bertahan diantara hadirnya competitor program sejenis maupun competitor pada jam tayang tersebut. Berkaitan dengan teori komunikasi massa yang dijabarkan oleh Shirley Biagi dalam bukunya yang berjudul Media/Impact: An Introduction to Mass Media, bahwa sebuah proses komunikasi masssa dapat terjalin antara individu ataupun kelompok melalui sebuah medium yang dimanfaatkan, yakni media massa. Maka dengan hadirnya tayangan Barclays Premiere League di Global TV merupakan sebuah media yang dimanfaatkan untuk dapat melakukan sebuah proses komunikasi massa antar kelompok yang berbeda benua sekalipun. Dari latar belakang tersebut maka penulis memilih topik ini dalam penulisan skripsi
11 yang berjudul: “Pengaruh Tingkat Popularitas Liga Utama Inggris Terhadap Minat Menonton Program Barclays Premier League Di Global Tv (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017)” 1.2 Ruang Lingkup Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas diatas,maka peneliti merumuskan ruang lingkup penelitian sebagai berikut : a. Sejauh mana pengetahuan Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017 terhadapan kemasan Liga Inggris dalam program Barclays Premier League di Global TV ? b. Sejauh mana minat menonton Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017 terhadap Liga Inggris dalam program Barclays Premier League di Global TV ? c. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat popularitas Liga Utama Inggris terhadap minat menonton program Barclays Premier League di Global TV pada Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017? Batasan masalah yang dilakukan dalam melakukan penelitian terhadap program Barclays Premier League
di Global TV ini adalah penelitian dilakukan terhadap
masyarakat khusunya di Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017. Penelitian dilakukan hanya kepada masyarakat di daerah Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017 yang memiliki peminatan yang cukup tinggi terhadap olah raga sepak bola, dan tidak dibedakan antara pria dan wanita. Asumsi yang
12 diberikan kepada objek penelitian yaitu, setiap objek penelitian haruslah telah memahami tayangan Barclays Premier League
di Global TV sebelumnya, dan
setidaknya dan sekurang – kurangnya menyaksikan tayangan ini sekali dalam dua minggu. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017 terhadapan kemasan Liga Inggris dalam program Barclays Premier League di Global TV 2. Untuk mengetahui minat Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017 terhadap tayangan Barclays Premier League di Global TV. 3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat popularitas Liga Utama Inggris yang disajikan oleh Tayangan Barclays Premier League di Global TV terhadap minat menonton masyarakat pecinta sepak bola di Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Akademis -
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan umum penulis mengenai sebuah program olah raga di televisi dan pengaruhnya terhadap penonton sepakbola.
13 -
Diharapkan dapat membantu penulis untuk dapat menciptakan sebuah program televisi yang berkualitas dan menarik untuk masyarakat pada umumnya terutama program olahraga untuk penonton pecinta sepakbola.
-
Sebuah
sumbangan
pikirian
yang
diharapkan
dapat
membantu
kelangsungan studi komunikasi massa khususnya bagi media televisi. b. Manfaat Praktis -
Sebagai masukan kepada Global Tv mengenai pengaruh antara keeksistensian Liga Utama Inggris di masyarakat terhadap minat menonton program Barclays Premier League.
-
Memberikan gambaran secara langsung kepada Global Tv ttentang feedback masyarakat pecinta sepakbola pada program Barclays Premier League di Global Tv, sehingga dapat terus meningkatkan kualitas acara.
-
Sebagai informasi kepada penonton tayangan Barclays Premier League mengenai pengetahuan terhadap Liga Utama Inggris.
1.4 Hipotesis Hipotesis digunakan untuk membantu peneliti dalam menjalankan penelitian. Hipotesis juga dapat mengarahkan peneliti agar jalannya penelitian tetap sesuai dengan masalah penelitian yang telah ditetapkan. -
Hipotesis Nol (Ho) Tidak ada pengaruh antara tingkat popularitas Liga Utama Inggris pada Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017 terhadap minat
14 menonton program Barclays Premier League di Global TV -
Hipotesis Alternatif (Ha) Ada pengaruh antara tingkat popularitas Liga Utama Inggris pada Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017 terhaap minat menonton program Barclays Premier League di Global TV
1.5 Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk meneliti Pengaruh Tingkat Popularitas Liga Utama Inggris Terhadap Minat Menonton Program Barclays Premier League Di Global Tv (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017). Penelitian deskriptif diasumsikan telah memiliki pemahaman tentang masalah dan telah mengetahui jenis informasi yang akan dicari dan akan meneliti masalah tersebut. Peneliti memilih metode penelitian secara kuantitatif untuk meneliti masalah tersebut. Separuh dari kegiatan penelitian adalah proses teori atau proses berteori. Pada proses ini peneliti melakukan analisis – analisis deduktif untuk mencoba menjawab permasalahan yang sedang dihadapi. Kunci kendali memilih teori dalam penelitian adalah selain memamahami konteks formal dan material sebuah teori, juga dituntut memahami teori itu baik pada konteks sejarah maupun konteks social. Ketika sebuah masalah penelitian telah ditemukan, maka peneliti mencoba membahas masalah penelitian tersebut dengan teori-teori yang dipilihnya. Analisis deduktif dengan menggunakan teori akan sangat membantu peneliti untuk membangun hipotesis dan menyusun kerangka metodologi.
15 Terdapat dua format penelitian kuantitatif berdasarkan paradigma dominan dalam metodologi penilitian kuantitatif, yaitu : 1. Format Deskriptif Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasim atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian. 2. Format Eksplanasi Format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan pengaruh, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain. Penelitian eksplanasi memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji pengaruh sebab-akibat dari dua atau beberapa variabel dengan menggunakan analisis. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagianbagian dan fenomena serta pengaruh-pengaruhnya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan
menggunakan
model-model
matematis, teori-
teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan pengaruh yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari pengaruhpengaruh kuantitatif. Teori dalam penilitian kuantitatif menjadi hal yang sangat penting dan paling mendasar dalam proses penelitian. Pada proses ini peniliti melakukan analisis-analisis deduktif untuk mencoba menjawab permasalahan yang sedang dihadapi.
16 Pada penilitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsepkonsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data. Melihat pentingnya kedudukan teori dalam penelitian kuantitatif, maka merupakan sebuah keharusan setiap peneliti untuk memahami teori dana mengerti kedudukannya dalam penelitiannya. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut untuk bersikap objektif . Dengan kata lain bebas melakukan riset tanpa membatasi diri dalam menentukan ukuran data terhadap apa yang menjadi objek penelitiannya. Tetapi data yang akurat akan didapat setelah survey dilakukan dan akan menguatkan apa yang menjadi masalah dalam pembahasan ini. Ada 2 (dua) desain yang perlu diperhatikan dalam membangun konsep yaitu generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan empiris. Setiap konsep juga hendaknya mengemukakan suatu abstraksi, yaitu mencakup ciri – ciri umum yang khas dari fenomena yang dibicarakan. Dalam penelitian ini, fenomena yang dibicarakan adalah mengenai Liga Utama Inggris. Sehingga dalam membangun konsep mengenai popularitas Liga Utama Inggris yang sedang fenomenal dibutuhkan adanya berbagai prinsip yang berasal dari studi literature mengenai Liga Utama Inggris kepada subjek yang telah memiliki pengetahuan terlebih dahulu terhadap Liga Utama Inggris. Dalam penelitian kuantitatif, bentuk – bentuk hubungan antara variabel penelitian tidak saja dipertimbangkan dalam analisis, tetapi merupakan hal yang pokok
17 dalam penelitian kuantitatif. Pada umumnya, penellitian kuantitatif bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel – variabel tersebut, kemudian hubungan – hubungan itu diuji satu sama lain. (Bungin, 2009: 67) Pada penelitian ini, yang akan diuji adalah pengaruh antara tingkat popularitas Liga Utama Inggrs, yang berfungsi sebagai variabel X, dengan minat menonton masyarakat terhadap tayangan Barclays Premier League di Global TV yang berfungsi sebagai variabel Y.
1.6 Sistematika Penulisan Dalam menulis skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan dengan membagi pokok bahasan menjadi menjadi beberapa bab dan sub bab dengan isi materi yang berbeda – beda penjabarannya, yaitu antara lain sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Dalam bab ini dibagi menjadi beberapa sub bab, yaitu antara lain latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Pada sub-bab latar belakang dijelaskan mengapa peneliti memutuskan untuk meneliti tayangan Barclays Premier League di Global TV, serta menjabarkan sejarah – sejarah terbentuknya olah raga sepak bola. Selanjutnya pada sub-bab ruang lingkup dijelaskan tentang subjek penelitian yang telah dipilih dalam penelitian terhadap program Barclays Premier League di Global TV, serta adanya batasan masalah dalam melakukan penelitian kepada Masyarakat Perumahan
18 Regency Melati Mas Tangerang RW 017. Pada sub-bab tujuan dan manfaat penelitian dijabarkan tujuan peneliti melakukan penelitian ini, dan manfaat yang diberikan dari penelitian ini kepada pihak yang terkait, seperti Global TV, penulis, dan pembaca. Sub-bab hipotesis menjelaskan apakah penelitian ini menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh dari tingkat popularitas Liga Utama Inggris pada masyarakat terhadap minat menonton program Barclays Premier League di Global dengan subjek penelitian, yakni, Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017. Selanjutnya, pada sub-bab metode penelitian dijelaskan mengenai teknik pengumpulan data dan metode yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian terhadap program Barclays Premier League di Global TV dan Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017, yaitu metode penelitian kuantitatitf. Sub-bab terakhir, sistematika penulisan, berisikan tentang penjabaran dari teknik penulisan skripsi ini, dan memberikan gambaran umum dari setiap babnya secara ringkas. BAB 2: LANDASAN TEORI Dalam bab ini, penulisan juga dibagi menjadi dua sub-bab, yakni kerangka teori dan kerangka berpikir. Dalam sub-bab yang pertama, kerangka teori, menyajikan teori yang menjadi landasan dalam melakukan penelitian. Dalam kerangka teori menyajikan landasan – landasan teori yang dijabarkan secara lengkap, relevan, mutakhir dan urut sesuai dengan jalannya permasalahan yang diteliti. Teori – teori yang dikemukakan berasal dari sumber – sumber teori dan dari hasil penelitian. Subbab kedua dalam bab ini adalah kerangka berpikir. Dalam sub-bab kerangka berpikir, penulis menyajikan bagaimana suatu masalah dapat berpengaruh satu dengan yang
19 lainnya sehingga menunjang adanya penelitian yang akan dilakukan, serta menyajikan relasi antar variabel dalam penelitian yang dilakukan. Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menyajikan teori – teori yang dilakukan untuk penelitian dimulai dari beberapa teori umum, dan teori khusus. Teori umum yang digunakan dimulai dari dasar teori komunikasi, teori komunikasi massa, hingga teori minat serta popularitas. Sedangkan teori khusus yang digunakan peneliti untuk dapat menguji adanya keterikatan antar variable yakni, teori dampak media televisi, dan teori uses and effect. BAB 3: OBJEK PENELITIAN Dalam bab ketiga ini dijabarkan melalui beberapa sub-bab antara lain, srtruktur organisasi yang menjadi objek yang diteliti, prosedur yang berlaku dalam perusahaan yang akan diteliti, metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yang dilakukan, permasalahan yang dijadikan sebagai objek penelitian, dan alternatif pemecahan masalah dari masalah yang ditemukan dalam penelitian. Dalam bab ketiga ini dijabarkan lebih lanjut mengenai metode kuantitatif yang digunakan oleh peneliti untuk menguji adanya pengaruh antar kedua variable penelitian. BAB 4: HASIL PENELITIAN Dalam bab keempat ini, penjabarannya dibagi menjadi tiga sub-bab yakni, penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasan hasil penelitian. Pada sub-bab penyajian data penelitian disajikan data –
20 data yang telah diperoleh selama proses penelitian. Kemudian pengolahan data yang telah didapatkan selama penelitian dijelaskan pada sub-bab berikutnya, yakni pengolahan terhadap data yang terkumpul. Sub-bab terakhir pada bab keempat ini, pembahasan hasil penbelitian, menjabarkan hasil penelitian dari data yang telah didapatkan yang kemudian telah diolah oleh peneliti sehingga mendapatkan suatu kesimpulan dari dilakukannya penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Popularitas Liga Utama Inggris Terhadap Minat Menonton Program Barclays Premier League Di Global Tv (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Perumahan Regency Melati Mas Tangerang RW 017)” BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini dibagi menjadi dua sub-bab, yakni simpulan dan saran. Pada subbab simpulan berisi garis besar simpulan yang akan diambil dari inti permasalahan penelitian yang dilakukam dan hasil penelitian berupa informasi kualitatif. Dan subbab saran berisikan tentang saran – saran yang merupakan tindakan yang perlu dilakukan untuk tindak lanjut yang lebih lanjut dari hasil pemecahan masalah. Isi dari sub-bab saran ditujukan kepada pihak yang diperkirakan dapat memetik manfaat dari hasil penelitian ini, sehingga dapat melakukan perubahan sebagai kelanjutan dari hasil penelitian ini.