1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sangat terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan berkunjung ke Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar 563.286 Ha dan memiliki penduduk sekitar 3.522.375 orang. Penduduk Bali sekitar 77 persen bekerja di sektor pariwisata, sehingga Bali mengandal sektor pariwisata sebagai andalan pendapatan daerah. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Bali mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Pada Tahun 2007 wisatawan nusantara dan macanegara yang datang ke Bali berjumlah 4.149.498 orang meningkat sebesar 11,10 persen dari Tahun 2006 wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung hanya berjumlah 3.735.104 orang, hal ini disebabkan makin pulihnya pariwisata Bali pasca Bom Bali II dan Bali terpilih
sebagai
tempat
penyelenggaraan
Konfrensi
Global
Warming.
Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara ke Bali menyebabkan tingkat hunian kamar pada hotel berbintang meningkat, seperti yang terdapat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Jumlah Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang Provinsi Bali Pada Tahun 2006 - 2011 Tahun
Tingkat Hunian Kamar (%) 2006 44,45 2007 53,32 2008 62,80 2009 59,41 2010 60,77 2011 62,15 Rata – Rata Pertumbuhan Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2012.
Pertumbuhan (%) 8,86 9,48 -3,39 1,36 1,38 2,95
2
Berdasarkan Tabel 1.1, tingkat hunian kamar hotel berbintang di Provinsi Bali mengalami peningkatan dan penurunan selama lima tahun terakhir. Penurunan tingkat hunian kamar terjadi pada Tahun 2009 tingkat hunian kamar hotel di Bali yang mempunyai persentase 59,41 persen mengalami penurunan sebesar 3,39 persen dari Tahun 2008 persentase tingkat hunian kamar sebesar 62,80 persen, hal ini disebabkan dampak krisis global, Bom J.W Marriot Jakarta dan bencana alam yang terdapat di Indonesia. Pada tahun berikutnya meningkat kembali, dikarenakan dengan adanya pengaman yang terus ditingkatkan oleh pemerintah Propinsi Bali. Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten yang ada di Bali yang juga mengandalkan sektor pariwisata sebagai andalan pendapatan daerah. Adanya daya tarik dan sarana pariwisata di Kabupaten Badung menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Badung pada setiap tahunnya meningkat seperti terdapat pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Kabupaten Badung Pada Tahun 2006 – 2011
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Wisatawan (Orang) Nusantara 214.722 234.895 423.473 212.375 252.497 292.335
Mancanegara 1.258.277 1.664.854 1.966.318 2.229.945 2.493.058 2.756.759
Total Wisatawan (Orang) 1.472.999 1.899.749 2.389.791 2.442.320 2.745.555 3.048.914
Rata - Rata Pertumbuhan Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, 2012.
Pertumbuhan (%) 28,97 25,79 2,19 12,42 11,05 13,40
3
Berdasarkan Tabel 1.2, jumlah kunjungan nusantara dan mancanegara ke Kabupaten Badung mengalami peningkatan dan penurunan selama lima tahun terakhir. Pada Tahun 2007 wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kabupaten Badung berjumlah 1.899.749 orang, mengalami peningkatan sebesar 28,97 persen dari Tahun 2006 dengan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang berjumlah 1.4722.999 orang, hal ini disebabkan makin pulihnya pariwisata Badung pasca Bom Bali II dan Badung terpilih sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Global Warming. Salah satu kawasan yang terdapat di Kabupaten Badung yang menjadi pusat tujuan kunjungan wisatawan adalah Kawasan Wisata Kuta. Kawasan Wisata Kuta merupakan pusat pariwisata bagi Kabupaten Badung khususnya dan Bali pada umumnya. Kawasan Wisata Kuta mempunyai banyak daya tarik wisata dan sarana pariwisata, oleh karena itu Kuta menjadi tempat tujuan wisatawan datang ke Kabupaten Badung. Dampak dari banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Wisata Kuta menyebabkan banyak pengusaha membangun sarana pariwisata seperti hotel, villa, restaurant, pondok wisata, bar, rumah makan, agen perjalanan wisata, biro perjalanan wisata, akomodasi wisata bahari, toko souvenir, tempat hiburan dan rekreasi dan sarana perawatan tubuh. Hotel merupakan fasilitas utama yang banyak terdapat di kawasan wisata kuta. Hotel dibutuhkan oleh wisatawan selama mereka berlibur di Kawasan Kuta. Salah satu hotel yang terdapat di Kawasan Wisata Kuta adalah Hotel O-CE-N Bali By Outrigger. Hotel O-CE-N Bali By Outrigger terletak di Jalan Arjuna 88x Legian, Kuta. Hotel O-CE-N Bali By Outrigger terletak di depan Pantai Legian. Hotel O-CE-N Bali By Outrigger merupakan hotel bintang empat dengan konsep
4
hotel apartemen. Hotel O-CE-N Bali By Outrigger memiliki 112 kamar, kolam renang, lobi, tempat parkir tamu, kios internet, bagasi penyimpanan, free wi – fi di seluruh area hotel, pelayanan medis on call, pelayanan makanan di kamar, The Deck Cafe, Restauran The Deck Seafood Grill, The Deck Fish and Chips dan OCE-N Spa. Di sekitar Hotel O-CE-N Bali By Outrigger terdapat beberapa restaurant, toko souvenir, bar, akomodasi wisata bahari, rumah makan, tempat hiburan dan rekreasi dan sarana perawatan tubuh yang menyebabkan wisatawan memilih Hotel O-CE-N Bali By Outrigger untuk tempat menginap selama liburan di Bali. Hal ini dibuktikan dengan jumlah wisatawan yang menginap yang terus meningkat pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 yang terdapat pada Tabel 1.3 Tabel 1.3 Jumlah Wisatawan yang Menginap pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger Pada Tahun 2008 - 2011 Tahun
Jumlah Wisatawan (Orang) 2008 8.640 2009 11.648 2010 12.173 2011 12.730 Rata – Rata Pertumbuhan Sumber : Hotel O-CE-N Bali By Outrigger, 2012
Pertumbuhan (%) 34,8 4,5 4,5 10,95
Berdasarkan Tabel 1.3, jumlah kunjungan wisatawan pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger Pada Tahun 2009 jumlah wisatawan yang menginap meningkat sebesar 34,8 persen dari Tahun 2008 hal ini menunjukkan strategi pemasaran baru Hotel O-CE-N Bali By Outrigger dianggap berhasil dalam menarik wisatawan. Pada Tahun 2010, jumlah wisatawan yang menginap pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger meningkat sebesar 4,5 persen hal ini menunjukkan bahwa Hotel O-CE-
5
N bali By Outrigger sudah mulai diminati oleh wisatawan sebagai tempat menginap selama berlibur di Bali. Pada Tahun 2011 wisatawan yang menginap pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger meningkat sebesar 4,5 persen, hal ini disebabkan karena Bali ditunjuk sebagai tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi ASEAN. Hotel O-CE-N Bali By Outrigger bukan satu – satunya hotel berbintang di Kawasan Kuta. Hotel O-CE-N Bali By Outrigger terletak di Jalan Arjuna, tepatnya di depan Pantai Legian, yang merupakan kawasan perhotelan. Banyak hotel yang terdapat di sekitar Hotel O-CE-N Bali By Outrigger antara lain Hotel Anantara , Hotel Ananta, Hotel The Heaven, Hotel Ramada Resort Camakila, Hotel Bali Niksoma, Hotel Jayakarta dan Hotel Kumala Pantai. Hotel yang terdapat disekitar Hotel O-CE-N Bali By Outrigger memiliki produk, kualitas pelayanan, dan harga yang hampir sama, selain itu sering menjadi kompetitor pilihan wisatawan saat akan memilih hotel tempat menginap selama di Kawasan Legian. Data hotel pesaing dapat dilihat pada Tabel 1.4
6
Tabel 1.4 Data Hotel Pesaing Hotel O-CE-N Bali By Outrigger Nama Hotel Hotel Anantara
Bintang 5
Hotel Ananta
4
Hotel The Heaven
4
Hotel Ramada Resort Camakila
5
Hotel Bali Niksoma
4
Hotel Jayakarta
4
Hotel Kumala 3 Pantai Sumber : Hasil Penelitian, 2012.
Fasilitas 1. Kamar 2. Spa 3. Restauran 4. Ruang Pertemuan 1. Kamar 2. Spa 3. Restauran 4. Ruang Pertemuan 1. Kamar 2. Spa 3. Restauran 1. 2. 3. 4.
Kamar Spa Restauran Ruang Pertemuan 1. Kamar 2. Spa 3. Restauran 1. 2. 3. 4.
Kamar Spa Restauran Ruang Pertemuan 5. Fitness Center 1. Kamar 2. Restauran
Harga Pangsa Pasar 520 USD – Nusantara, 2900 USD Asia, Eropa dan Australia 125 USD – Nusantara, 275 USD Asia dan Australia 140 USD – 314 USD
Nusantara, Asia dan Australia
175 USD – Nusantara, 650 USD Asia, Eropa, Amerika, Australia 129 USD – Nusantara, 1035 USD Asia, Eropa, Amerika, Australia 84 USD -124 Nusantara, USD dan Asia
87 USD – 125
Nusantara dan Australia
Berdasarkan Tabel 1.4, hotel yang menjadi pesaing Hotel O-CE-N Bali By Outrigger memiliki produk yang ditawarkan, harga, serta pangsa pasar yang hampir sama. Dengan demikian Hotel O-CE-N Bali By Outrigger harus mampu bersaing dengan hotel pesaing ini agar mampu dipilih oleh wisatawan sebagai tempat menginap selama menghabiskan waktu berlibur di Bali.
7
Beberapa permasalahan yang terdapat pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger yang berasal dari sekitar hotel menjadi hambatan wisatawan dalam memilih Hotel O-CE-N Bali By Outrigger sebagai tempat menginap selama berlibur di Bali adalah Bar dan cafe yang berada disekitar Hotel O-CE-N Bali By Outrigger yang membuat wisatawan yang menginap menjadi tidak nyaman untuk beristirahat (khususnya pada malam hari), hal ini membuat wisatawan complaint dan membuat citra hotel menjadi buruk, selain itu juga permasalahan sampah yang berserakan dan menumpuk di Pantai Legian pada saat musim hujan mengakibatkan bau yang tidak enak yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman wisatawan menginap dan permasalahan jalan yang kurang cukup lebar pada saat masuk atau keluar dari Hotel O-CE-N Bali By Outrigger sehingga bus yang membawa wisatawan group jarang memilih Hotel O-CE-N Bali By Outrigger sebagai tempat menginap. Beberapa permasalahan juga muncul dari dalam Hotel O-CE-N Bali By Outrigger yang membuat wisatawan yang menginap merasa kurang nyaman dan menyebabkan complaint yaitu beberapa kamar mandi yang kecil dan kotor, area kolam renang yang kurang privacy dan sempit, lobi dan pintu masuk berdampingan, papan nama hotel yang kurang jelas, kamar hotel yang berbeda desain dari satu kamar dengan yang lain dan tidak sesuai dengan yang ada pada iklan, brosur dan website dan harga yang diberikan oleh guest relation kadang berbeda dengan yang diberikan oleh pihak reservasi kepada wisatawan yang membuat wisatawan bingung sehingga membuat calon wisatawan berpikir dalam memilih Hotel O-CE-N Bali By Outrigger sebagi tempat menginap.
8
Adanya masalah tersebut baik dari dalam maupun dari luar Hotel O-CE-N Bali By Outrigger dapat mengurangi jumlah wisatawan yang menginap di Hotel O-CE-N Bali By Outrigger. Dalam hal ini Hotel O-CE-N Bali harus memiliki strategi pemasaran yang baik agar menarik wisatawan untuk dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang menginap pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger dan menjaga tetap eksistensi di dalam persaingan. Strategi Pemasaran yang dimaksud adalah pembagian pasar yang jelas (segmenting), menentukkan pasar yang potensial (targeting), dan membuat image positif pada wisatawan. Strategi pemasaran sangat erat hubungannya juga dengan produk yang ditawarkan, harga, promosi, lokasi, sumber daya manusia, bentuk fisik perusahaan, dan proses. Seluruh indikator pemasaran tersebut harus bersinergi sehingga mampu memperoleh hasil yang optimal. Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu dikaji strategi pemasaran yang dilakukan oleh O-CE-N Bali By Outrigger dan program – program pemasaran yang diterapkan oleh Hotel O-CE-N Bali By Outrigger.
1.2 Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimanakah strategi pemasaran pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali?
2.
Bagaimanakah program – program pemasaran pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali?
9
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk menganalisis strategi pemasaran pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali.
2.
Untuk menyusun program – program pemasaran pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung Bali.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian tentang “Strategi Pemasaran Pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali” dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Akademis Melalui penelitian ini mahasiswa diharapkan mampu menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dalam hal-hal nyata dan praktek yang langsung di lapangan khususnya pada kajian manajemen pemasaran pariwisata dalam bidang industri.
2.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan kepada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger dalam menerapkan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan tingkat hunian kamar, yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan pada karyawannya.
10
1.5 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Setiap bab merupakan satu kesatuan sehingga memudahkan untuk memahami isi laporan ini. Adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab Pendahuluan menguraikan mengenai yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka menguraikan mengenai teori – teori ataupun telaah sebelumnya yang terkait sebagai dasar pemikiran dalam mengkaji permasalah yang akan diteliti. Selain itu juga berisi deskripsi konsep tentang tinjauan mengenai tinjauan tentang pariwisata, tinjauan tentang wisatawan, tinjauan tentang hotel, tinjauan tentang strategi, tinjauan tentang pemasaran, tinjauan tentang strategi pemasaran dan tinjauan tentang program .
BAB III
METODE PENELITIAN Bab Metode Penelitian menguraikan tentang metode penelitian yang terdiri dari lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, serta teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab Hasil dan Pembahasan menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, struktur organisasi hotel, sejarah berdirinya Hotel
11
O-CE-N Bali By Outrigger, segmenting, targeting dan positioning, marketing mix pada Hotel O-CE-N Bali By Outrigger dan pembahasan permasalahan dengan analisis SWOT. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Bab Simpulan dan Saran menguraikan tentang simpulan dari hasil pembahasan dan saran – saran dari hasil penelitian kepada pihak manajemen Hotel O-CE-N Bali By Outrigger.