BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang sangat menarik telah secara serius memperhatikan perkembangan sektor pariwisata, dapat dilihat dari beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia sedang mengembangkan serta mempromosikan kepariwisataan yang ada di Indonesia hingga ke mancanegara hal ini dilihat dari adanya program pemerintah yaitu ”Wonderful Indonesia” yang dicanangkan pada akhir Januari 2011 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata waktu itu yang saat itu dijabat oleh Jero Wacik. Konsep ”Wonderful Indonesia” menyoroti “Keindahan” alam di Indonesia, budaya, masyarakat. Setelah kampanye diluncurkan, Kementrian Pariwisata Indonesia mencatat peningkatan pengunjung asing sampai akhir 2014 sebesar 9.455,411 juta wisman. Saat ini industri pariwisata merupakan salah satu dari lima andalan penghasil devisa Indonesia, selain sektor minyak dan gas, tekstil dan pakaian jadi, dan kayu lapis, dengan pendapatan devisa sampai akhir 2013 menurut data dari Kementrian Pariwisata tercatat 10,054.15 juta USD atau setara dengan 347,35 triliun rupiah. Bali merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia yang mempunyai potensi yang besar dalam kepariwisataan. Pariwisata Bali menjadi sektor pembangunan yang terus dikembangkan untuk menunjang perekonomian masyarakat Bali. Hal ini dilakukan karena Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti migas, hasil hutan, maupun industri manufaktur beskala besar seperti 1
2
halnya yang dimiliki oleh daerah-daerah lainnya di Indonesia. Berkembangnya Bali sebagai pilihan daerah tujuan wisata baik wisatawan asing maupun wisatawan nusantara ditunjang oleh berbagai faktor, termasuk potensi alam dan budaya masyarakat Bali. Wisatawan datang ke Bali karena keunikan yang dimiliki oleh Bali itu sendiri, termasuk keramahtamahan masyarakatnya. Banyak predikat yang telah diberikan oleh masyarakat dunia untuk Bali seperti Bali “Island of The God” atau Bali sebagai Pulau Dewata. Sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, Bali tetap menjadi pilihan untuk pariwisata. Inbound tour merupakan kegiatan perjalanan berdasarkan ruang lingkup kegiatan perjalanan wisata dimana dilakukan oleh wisatawan asing yang datang mengunjungi Indonesia. Bali masih menjadi daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Wisatawan mancanegara dari berbagai negara memiliki minat yang tinggi untuk datang ke Pulau Dewata. Berikut data jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali dapat dilihat pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang datang langsung ke Bali Tahun 2010 – 2014 No . 1. 2. 3. 4. 5.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 rata-rata pertumbuhan
Jumlah Wisatawan (Orang) 2.385.122 2.576.142 2.826.709 3.278.598 3.766.638
Sumber : BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Bali, 2014
Pertumbuhan (%) 9.73 4.34 11.16 14.89 8,02
3
Tabel 1.2 menunjukkan dinamika kunjungan langsung wisatawan mancanegara ke Bali dalam 5 tahun terakhir (2010-2014) mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebesar 2.385.122 orang (8.01 %), di tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bali sebesar 2.576.142 orang (9.73 %), pada tahun 2012 sebesar 2.826.709 orang (4.34 %), di tahun 2013 sebesar 3.278.598 orang (11.16 %), dan terakhir di tahun 2014 sebesar 3.766.638 orang (14.89 %) dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,02%. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ini disebabkan karena mulai berkembangnya sarana prasarana yang mendukung kegiatan kepariwisataan di Bali seperti dibangunya jalan tol, dan pembangunan Bandara Ngurah Rai, serta Bali juga dijadikan tempat untuk acara-acara internasional seperti APEC, WTO, dan Miss World 2013. Sektor pariwisata merupakan industri yang sangat rentan terhadap gejolak sosial, ekonomi, politik dan keamanan baik secara regional, nasional maupun internasional. Hal ini dibuktikan dengan adanya terpuruknya sektor ini seiring dengan memburuknya kondisi keamanan dan iklim politik nasional. Oleh sebab itu, upaya untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan sangat diutamakan untuk menopang sektor pariwisata budaya tersebut. Faktor keamanan menjadi bagian dari modal utama denyut pariwisata Bali. Segala bentuk kerusuhan, terutama terorisme perlu diantisipasi dalam keberlangsungan pariwisata Bali. Tanpa keamanan yang memadai, industri pariwisata akan rontok dan kebudayaan tidak akan berkembang semestinya. Sebaliknya, semakin aman Bali, semakin tinggi angka kunjungan wisatawan mancanegara sehingga semakin
4
tinggi ancaman terorisme karena kelompok teroris seperti yang terlihat selama ini senantiasa menjadikan turis sebagai target. Potensi pariwisata Bali yang berupa alam yang indah dan budaya masyarakat Bali yang menarik, akan sulit dipasarkan apabila tidak ditunjang oleh kerjasama yang sinergis antar pelaku bisnis pariwisata di Bali, termasuk kerjasama antara Biro Perjalanan Wisata (BPW) dengan pihak penyedia jasa akomodasi atau hotel. Biro Perjalanan Wisata (BPW) memiliki peranan yang sangat strategis untuk memajukan Pariwisata Bali karena fungsinya adalah sebagai perpanjangan tangan dari produk wisata itu sendiri. Wisatawan yang datang ke Bali pada umumnya adalah atas rekomendasi dari biro perjalanan itu sendiri baik lokal maupun internasional. Untuk merekomendasikan suatu produk, Biro Perjalanan harus mempersiapkan produk yang sesuai dengan persepsinya terutama dibidang pelayanan atas produk tersebut. Salah satu biro perjalanan wisata yang ada di Bali yaitu PT. Lotus Asia Tours yang terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai Jimbaran Bali merupakan usaha biro perjalanan wisata yang memiliksi pangsa pasar utama yaitu Italia, Jerman, dan Prancis. PT. Lotus Asia Tours menangani pengemasan paket wisata, penjualan paket wisata, reservasi hotel, dokumen perjalanan, tour guide service dan juga menyediakan transportasi wisata. Untuk memenuhi keinginan konsumen (wisatawan) yang ingin melakukan perjalanan wisata, PT. Lotus Asia Tours mengemas produknya dalam sebuah paket wisata yang menarik agar wisatawan yang datang ke Bali bisa menikmati liburan di Bali dengan rasa puas dan berkeinginan untuk datang ke
Bali lagi dan memilih PT. Lotus Asia Tours
sebagai tempat pembelian paket wisata selama di Bali. Dalam memasarkan
5
produk paket inbound tour yang dimiliki PT. Lotus Asia Tours memiliki website yang didalamnya terdapat informasi lengkap seputar produk yang ditawarkan, selain itu PT.Lotus Asia Tours juga mengikuti program travel fair untuk dapat memasarkan langsung paket inbound tour yang dimiliki. Adapun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang menggunakan paket wisata pada PT. Lotus Asia Tours dalam lima tahun terakhir yaitu pada periode 2010- 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan Eropa yang Menggunakan Paket Inbound Tour pada PT. Lotus Asia Tours Tahun 2010 - 2014 No.
Tahun
Jumlah Wisatawan
Pertumbuhan (%)
1.
2010
4.942
-
2.
2011
4.754
-3,80
3.
2012
6.072
27,7
4.
2013
5.575
-8,18
5.
2014
5.124
-8,08
Jumlah rata-rata pertumbuhan
7,64
Sumber : PT. Lotus Asia Tours Jimbaran, Bali, 2015 Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan wisatawan yang menggunakan paket wisata pada
PT. Lotus Asia Tours
mengalami fluktuasi. Penurunan terjadi pada tahun 2010 sebesar 4.942 orang dan pada tahun 2011 sebesar 4.754 orang( -3,80%). Namun pada tahun 2012 jumlah wisatawan yang menggunakan paket wisata pada PT. Lotus Asia Tours mengalami peningkatan sebesar 6.072 orang (27,7%) , pada tahun 2013 sebesar 5.575( -8,18%) dan di tahun 2014 sebesar 5.124 orang (-8,08%) dan jumlah ratarata pertumbuhan yaitu sebesar 7,64 %. Terjadinya penurunan di tahun 2013
6
terjadi disebabkan oleh adanya krisis ekonomi Eropa di tahun 2008 belum sepenuhnya pulih akibat kegagalan Uni Eropa uantuk memperbaiki perbankan dan dipicu oleh besarnya utang pemerintah di negara-negara Eropa dan terjadi lagi di tahun 2013. Dalam mengupayakan kunjungan wisatawan yang mengalami fluktuasi maka diperlukan sebuah strategi pemasaran paket inbound tour untuk PT. Lotus Asia Tours. Strategi pemasaran paket inbound tour tersebut perlu dilakukan oleh PT. Lotus Asia Tours karena apabila strategi ini berhasil dilakukan maka otomatis akan berdampak pada peningkatan
jumlah wisatawan yang membeli paket
inbound tour dan berdampak pada kenaikan laba perusahaan. Dari permasalahan yang ada yaitu terjadinnya fluktuasi jumlah tamu mancanegara, ancaman dari luar yaitu krisis global eropa yang berdampak pada volume kunjungan wisatawan, serta strategi promosi yang kurang maksimal sehingga penulis tertarik untuk menciptakan strategi untuk memasarkan paket inbound tour dan diharapkan strategi tersebut juga dapat membantu PT. Lotus Asia Tours dalam meningkatkan volume jumlah penjualan paket inbound tour ke wisatawan mancanegara tidak terbatas untuk Italia, Perancis, dan Jerman serta diharapkan pula agar dapat meningkatkan jumlah laba di perusahaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja strategi pemasaran paket inbound tour dan program-program yang telah dilakukan oleh PT. Lotus Asia Tours ?
7
2. Bagaimana strategi pemasaran paket inbound tour dan programprogram yang dapat dilakukan oleh PT. Lotus Asia Tours ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu : 1. Untuk mengetahui apa saja strategi pemasaran paket inbound tour dan program-program yang telah dilakukan oleh PT. Lotus Asia Tours. 2. Untuk mengetahui strategi pemasaran paket inbound tour dan programprogram yang dapat dilakukan oleh PT. Lotus Asia Tours. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis Secara akademis bagi mahasiswa penelitian ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu industri perjalanan wisata dalam mata kuliah pemasaran pariwisata yang didapat dibangku perkuliahan serta bermanfaat untuk menemukan relevasi antara teori dan konsep, mengidentifikasi, menggambarkan, menganalisis dan memecahkan suatu permasalahan dalam hal pemasaran paket inbound tour. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan masukan yang positif bagi usaha biro perjalanan wisata lainya tentang bagaimana pemasaran paket inbound tour dan sebagai informasi bagi pembaca dan pihak- pihak yang berkepentingan.
8
1.5 Sistematika Penyajian Dalam penelitian yang berjudul “ Strategi Pemasaran Paket Inbound Tour pada PT. Lotus Asia Tours Jimbaran Bali ”, menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian dan sistematika penyajian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian sebelumnya dan diskripsi konsep meliputi landasan konsep dan teori tinjauan tentang strategi, tinjauan tentang pemasaran, tinjauan tentang biro perjalanan wisata, tinjauan tentang paket tour, tinjauan tentang analisis faktor internal dan eksternal, matriks IE dan tinjauan tentang matriks SWOT.
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan beserta tugas
9
dan kewajiban, fasilitas perusahaan, produk paket yang dimiliki
perusahaan,
strategi
pemasaran
yang
telah
dilakukan diukur menggunakan marketing mix 7P dan strategi
pemasaran
yang
akan
dilakukan
diukur
menggunakan IFAS dan EFAS, serta matriks internal eksternal (IE) dan matriks SWOT. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang terdiri atas simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan penelitian tentang permasalahan yang diteliti dan saran-saran dari hasil penelitian. Dilengkapi pula dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.