BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Rantai pasok Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kumpulan proses bisnis kompleks,
tersebar
mulai
dari
penyedia
minyak,
pengolahan
minyak,
pengangkutan minyak, pengecer umum dan perusahaan lain yang terlibat. Proses yang terjadi dalam rantai pasok BBM tersebut bergantung pada infrastruktur informasinya. Infrastruktur informasi
ini merupakan sarana komunikasi data
antara entitas rantai pasok. Perancangan arsitektur informasi merupakan salah satu cara untuk membuat infrastruktur informasi dalam rantai pasok BBM. Arsitektur informasi tersebut berguna dalam mendukung keputusan kebijakan rantai pasok BBM.
Penyebaran BBM di Indonesia didominasi oleh PT.Pertamina. Kegiatan rantai pasok BBM Pertamina, dimulai dari pesanan dan pembayaran pasok dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) ke Depot Pertamina, termasuk biaya pengangkutannya. Depot Pertamina memesan transport dan membayar dari pesanan SPBU. Transport mengambil pasok dan mengirimkannya ke SPBU yang berperan sebagai retail.
Depot Pertamina melaporkan penjualan pada Unit
Pemasaran Minyak Sektoral (UPMS) dan BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas). Dinamika penyebaran dan regulasi BBM ini diawasi oleh BPH Migas. BPH Migas juga memberi keputusan strategis rantai pasok BBM. Kegiatan rantai pasok BBM Pertamina ditunjukkan pada Gambar I.1.
1
2
Gambar I.1. Bentuk sederhana rantai pasok BBM Pertamina (2)
Kegiatan rantai pasok pada Gambar 1.1. di atas mempunyai kendala. Kendala ini yang merupakan salah satu masalah yang menyebabkan kelangkaan BBM di SPBU, seperti: 1. Physical loss (kehilangan fisik), merupakan kehilangan fisik yang sebenarnya, disebabkan
karena
pencurian,
penguapan,
penimbunan,
pembuangan,
kesalahan dalam pengangkutan, kebocoran pompa, keran, pipa dan instrumen lainnya. 2. Apparent loss (kehilangan semu), merupakan kehilangan nilai fisiknya akibat kecerobohan, tetapi fisiknya tidak benar-benar hilang. Kecerobohan tersebut antara lain berupa keterlambatan kirim, kesalahan baca, kesalahan ukur level, kesalahan ukur suhu, kesalahan hitung, aliran pipa terlalu jauh, kondisi tangki dan kondisi instrumen lainnya.
Dalam rantai pasok terdapat aliran produk, aliran uang dan aliran informasi. Aliran informasi ini memungkinkan untuk mengantisipasi loss. Dengan demikian, loss dapat diatasi apabila aliran informasi tersebut dibangun strukturnya dan didefinisikan menjadi arsitektur informasi, sehingga bentuk tersebut dapat mendukung dalam penyelarasan aliran produk dan aliran uang yang terjadi dalam rantai pasok. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dibuat perancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM.
3
I.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana perancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM dapat menjamin tersedianya informasi berdasarkan kenyataan sebenarnya dalam waktu yang tepat, sehingga gangguan pada rantai pasok dapat diminimalkan ?
I.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membuat perancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Perancangan ini akan menghasilkan model usulan prototipe arsitektur informasi rantai pasok BBM untuk jenis produk premium, yang dirancang dari hasil analisis kondisi aktual di Depot Pertamina.
I.4. Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Rantai pasok BBM meliputi entitas-entitas bisnis yang terlibat dan terkait di dalamnya. 2. Analisis dibatasi pada kegiatan usaha hilir BBM dengan satu jenis produk BBM yaitu premium. 3. Kegiatan rantai pasok dipusatkan di Depot Pertamina
I.5. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari arsitektur informasi rantai pasok BBM adalah mendapatkan persyaratan kebutuhan yang sebenarnya dari rantai pasok BBM untuk jenis produk premium, dengan mengajukan model usulan prototipe arsitektur informasi rantai pasok BBM untuk divalidasi bersama para stakeholder utama Depot Pertamina.
4
I.6. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM adalah kerekayasaan informasi, yang meliputi: 1. Pengumpulan data dan literatur pustaka Pengumpulan data dan literatur pusataka dikerjakan untuk mendapatkan data nyata untuk dianalisis. 2. Analisis rantai pasok BBM Rantai pasok BBM yang sedang berjalan dianalisis dengan menggunakan metode business systems planning dan value chain analysis. 3. Perancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM Berdasarkan hasil analisis rantai pasok BBM, maka dirancang arsitektur informasi, dengan menggunakan metode business systems planning. 4. Tindak lanjut untuk arsitektur informasi rantai pasok BBM Tindak lanjut dari hasil rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM dijabarkan dengan menggunakan metode business systems planning, portofolio sistem pendukung proses dan control objective in information technology.
I.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan menjelaskan tentang tahap penulisan laporan penelitian perancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM, antara lain: 1. Pendahuluan Pendahuluan menjelaskan masalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, lingkup penelitian,kegunaan penelitian dan metode penelitian. 2. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka menjelaskan tentang supply chain management, bahan bakar minyak, kerekayasaan informasi, enterprise architecture, business systems planning, information architechture, value chain analysis, portofolio sistem, control objective in information technology, metodologi perancangan dan penentuan kerangka kerja perancangan.
5
3. Analisis rantai pasok BBM Analisis rantai pasok BBM menjelaskan tentang objektif bisnis dan proses bisnis rantai pasok BBM. Analisis ini memaparkan kondisi aktual yang terjadi dalam rantai pasok BBM. 4. Perancangan arsitektur informasi Perancangan arstitektur informasi menjelaskan tentang perancangan kelas data dan perancangan arsitektur informasi, hingga dihasilkan model arsitektur informasi. 5. Tindak lanjut untuk arsitektur informasi Tindak lanjut untuk arsitektur informasi menjelaskan tentang langkah yang disarankan untuk menjalankan arsitektur informasi rantai pasok BBM. 6. Kesimpulan dan saran Kesimpulan dan saran diringkas dari hasil analisis dan perancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM.