BAB I
I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT. Dirgantara Indonesia adalah satu – satunya industri yang memproduksi pesawat terbang di Indonesia. Pada awalnya didirikan pada tanggal 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan B. J. Habibie sebagai Direktur Utama. Kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada tanggal 11 Oktober 1985 dan pada tanggal 24 Agustus 2000 perusahaan ini berubah nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI). Kegiatan usaha utama PT. DI adalah memproduksi, memasarkan, menjual dan mendistribusikan hasil produksi industri kedirgantaraan berupa pesawat terbang & helikopter, komponen pesawat terbang, pemeliharaan dan modifikasi pesawat terbang. (http://www.bumn.go.id/ptdi) Dalam pembuatan komponen pesawat, PT. Dirgantara Indonesia memiliki kontrak kerja sama dengan banyak perusahaan yang salah satunya adalah dengan perusahaan Spirit AeroSystem Europe yang diberi nama Program Spirit. Program Spirit mengerjakan 3 komponen pesawat jenis Airbus, diantaranya Inboard Outer Fixed Leading Edge (IOFLE) untuk pembuatan komponen pesawat A380, Single Aisle untuk pembuatan komponen pesawat A320/A321 dan Root End Fillet Fairing (REFF) untuk pembuatan komponen pesawat A350. PT Dirgantara Indonesia merupakan subkontraktor tunggal dalam memproduksi komponen pesawat A320/A321. Hal ini menunjukkan bahwa PT DI memberikan peran yang cukup penting dalam kontribusi Single Aisle. Pada komponen pesawat A320/A321 yang harus dibuat yaitu D-nose, Pylon dan Leading Edge Skins. Dalam proses pembuatan ketiga komponen pesawat A320/A321 membutuhkan Numerical Control Programmung. Numerical Control Programming (NC Programming) adalah suatu format berupa program otomasi dimana tindakan mekanik dari suatu alat-alat permesinan atau peralatan lain dikendalikan oleh suatu program yang
berisi data kode angka (data alphanumerical) yang menghadirkan suatu instruksi pekerjaan untuk mengoperasikan mesin tersebut. NC Programming terdiri atas 2 produk program yaitu NC system and Support dan NC Part Programming. NC Part Programming memiliki banyak fungsi yang salah satunya adalah membuat Numerical Control Operator Document (NCOD). Di dalam NCOD inilah terdapat cutter list. Cutter list berisi daftar jenis dan jumlah cutting tools yang digunakan untuk membuat komponen pesawat A320/A321. Cutting tools merupakan tools yang memiliki kegunaan untuk melakukan proses pemotongan terhadap material berbahan alumunium dan akan menghasilkan output berupa part yang nantinya akan dibuat komponen pesawat terbang A320/A321. Komponen pesawat A320/A321 terdiri atas 42 part number. Part number tersebut membutuhkan 10 jenis cutting tools dengan diameter yang berbeda untuk proses pembuatan komponen pesawat terbang sehingga pemakaian cutting tools akan selalu sama setiap tahunnya. Gambar I.1 menunjukkan pemakaian cutting tools:
Jumlah Kebutuhan (pcs)
Pemakaian Cutting Tools 120 100 80 60 40 20 0
106 78
20
22
36 10
36 6
2
12
Cutting Tools
Gambar I.1 Pemakaian Cutting Tools
Pada Gambar I.1, pemakaian cutting tools akan selalu sama dari tahun ke tahun sehingga permintaannya akan konstan dan dapat dikatakan perencanaannya bersifat deterministik. Pada kenyataannya, dengan adanya faktor umur dan lama pemakaian
cutting tools yang berbeda pada setiap diameternya menyebabkan permintaan cutting tools setiap diameternya akan berbeda untuk setiap tahunnya. Dapat dikatakan bahwa slot drill short merupakan jenis cutting tools yang sering digunakan. Berikut Gambar I.2 menunjukkan permintaan slot drill short.
Jumlah Permintaan (pcs)
Permintaan Slot Drill Short Tahun 2015 1200 1000 800
999 836 830 786 835 876 804
717 735 774
621
600
452
400 200 0
Bulan
Gambar I.2 Permintaan Slot Drill Short Tahun 2015
Dalam memenuhi permintaan cutting tools yang ditunjukkan pada Gambar I.2 yang memiliki total permintaan sebesar 9.269 pcs maka dibutuhkan persediaan. Pada Gambar I.3 ditunjukkan perbandingan permintaan cutting tools dengan persediaannya tahun 2015:
Jumlah (pcs)
Perbandingan Persediaan dan Pemakaian Slot Drill Short Tahun 2015 3000 2000 1000 0
Bulan Persediaan slot drill short
Pemakaian slot drill short
Gambar I.3 Perbandingan Persediaan dan Pemakaian Slot Drill Short Tahun 2015 Pada Gambar I.3 menunjukkan adanya selisih antara pemakaian slot drill short dengan persediaannya. Selisih tersebut merupakan persediaan akhir yang berjumlah sebesar 11.432 pcs. Persediaan akhir yang terjadi di PT. Dirgantara Indonesia menjadi suatu masalah. Permasalahan tersebut terjadi karena PT. DI melakukan pemesanan ke supplier setiap 2 bulan dengan ditambah 10% dari permintaan setiap bulannya sehigga terjadi overstock atau kelebihan pada persediaan cutting tools. Dengan adanya permasalah tersebut maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini akan dilakukan optimasi pengendalian persediaan untuk menentukan saat memesan kembali cutting tools dalam kuantitas tertentu dan menentukan berapa kuantitas optimal tiap kali pesan dan kapan waktu pemesanan bahan baku yang bertujuan untuk meminimasi total biaya persediaan dengan memperhatikan biaya pesan, biaya simpan dan lead time dari supplier.
I.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1.
Berapa jumlah optimal cutting tools yang harus dipesan dalam satu periode tertentu?
2.
Kapan cutting tools harus dipesan dalam setiap periode pemesanan?
3.
Berapa penghematan biaya yang dapat dilakukan terhadap persediaan cutting tools setelah menggunakan metode Joint Replenishment?
I.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Menentukan jumlah pemesanan optimal cutting tools yang harus dipesan dalam satu periode tertentu.
2.
Menentukan waktu pemesanan optimal cutting tools dalam setiap periode pemesanan.
3.
Menentukan penghematan biaya yang dapat dilakukan perusahaan terhadap persediaan cutting tools setelah menggunakan metode joint replenishment.
I.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari peneliian ini adalah untuk dapat menentukan waktu pemesanan dan jumlah cutting tools yang harus dipesan oleh bagian inventory PT Dirgantara Indonesia sehingga tidak terjadi kelebihan cutting tools (overstock) di gudang. Membantu memperbaiki dan merancang sistem persediaan cutting tools di PT Dirgantara Indonesia dan membantu mereduksi total biaya persediaan.
I.5
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Lead time yang selalu sama
2.
Data yang dikaji adalah data permintaan cutting tools PT Dirgantara Indonesia periode tahun 2015 pada komponen pesawat A320/A321.
3.
Tidak memperhatikan masalah transportasi yang menjadi penyebab keterlambatan pengiriman barang
4.
Setiap produk yang dipesan kepada supplier diasumsikan terpenuhi
5.
Objek yang digunakan adalah cutting tools kategori kelas A komponen pesawat A320/A321 sesuai dengan klasifikasi ABC.
6.
Tidak memperhatikan kenaikan harga maupun inflasi
I.6
Sistematika Penulisan
Untuk memperjelas pemahaman terhadap penelitian ini maka akan diuraikan tentang sistematika penulisan tugas akhir sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Pada bab ini mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori Pada bab ini diuraikan teori-teori yang melandasi penelitian ini. Teori-teori yang terurai meliputi pengertian persediaan, penjelasan mengenai material requirement planning, penjelasan mengenai metode joint replenishment serta penelitian lain yang mendukung penelitian tersebut. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini mengemukakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dibahas mengenai data – data yang dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan data dan proses evaluasi dalam menentukan usulan pengendalian persediaan cutting tools program komponen A320/A321 pada Departemen Tooling Manufacturing & Services PT. Dirgantara Indonesia Bab V Analisis Pada bab ini berisi analisis terhadap hasil dari pengolahan data dan perhitungan metode yang digunakan dalam penelitian ini.
Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang disesuaikan dengan hasil yang didapatkan pada pengumpulan dan pengolahan data dan selanjutnya diberikan saran baik untuk perusahaan maupun penelitian selanjutnya.