BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang
Lean dan Six sigma merupakan dua metodologi perbaikan yang berbeda satu sama lain dalam hal target, fokus maupun metode yang digunakan. Dalam perkembangan dunia bisnis modern, banyak perusahaan yang telah menyatukan metode Lean dan Six Sigma untuk mendapatkan semua manfaat dari kedua metodologi tersebut yaitu kecepatan Lean dan kualitas Six Sigma. Meskipun memiliki fokus yang berbeda, Lean dan Six Sigma berbagi tujuan yang sama yaitu kepuasan pelanggan. Lean dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menghadirkan value, sedangkan Six Sigma melalui kualitas dari produk dan jasa. PT. Multi Instrumentasi merupakan sebuah perusahaan industri manufaktur yang termasuk dalam kelompok industri logam dasar dan elektronika. PT. Multi Instrumentasi ini memproduksi peralatan ukur yaitu Meter Air (Water Meter). Perusahaan ini berdiri pada tanggal 22 Agustus 1991 dan berlokasi di Jalan Tengah Gedebage, Ujung Berung, Bandung. Produk yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi ini mempunyai merek dagang yaitu “Linflow”. Berikut merupakan part utama penyusun meter air di PT. Multi Instrumentasi.
Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air Dari gambar I.1 dapat diketahui bahwa meter air tersusun dari empat part utama yaitu dari berurut dari nomor 1 hingga 4 yaitu body casing, head casing, tube fixed coupling dan nut fixed coupling, akan tetapi dari keempat part utama tersebut yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi adalah part body casing dan head casing, sedangkan untuk part nut fixed coupling dan tube fixed coupling didapatkan dari supplier dan diasumsikan dalam keadaan baik. Dalam memproduksi kedua part
1
utama tersebut sering terdapat produk yang reject. Berikut merupakan data reject kedua part yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi. Tabel I.1 Data reject body casing dan head casing untuk tahun 2014 Reject Body Casing Bulan
Jumlah
Jumlah
Produksi
Reject
Januari
3434
106
Februari
4196
Maret
Reject Head Casing Jumlah
Jumlah
Produksi
Reject
3,09
3370
89
2,64
119
2,84
4494
75
1,67
3990
133
3,33
4482
86
1,92
April
4684
137
2,92
5478
81
1,48
Mei
1494
59
3,95
1590
30
1,86
Juni
4280
149
3,48
5215
85
1,63
(%)
(%)
Juli
3458
109
3,15
3006
36
1,20
Agustus
4938
135
2,74
4728
99
2,09
S eptember
3998
164
4,10
5760
108
1,88
Oktober
7902
328
4,15
7787
287
3,69
November
6626
343
5,18
7800
478
6,13
Desember
4920
268
5,45
5408
319
5,9
Sumber: Data PT. Multi Instrumentasi Tahun 2014
Reject Body casing
Reject Head casing
Jumlah Reject (%)
6 4 2
0 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Bulan
Gambar I.2 Perbandingan Reject Body casing dan Head casing 2014
Pada Gambar I.2 dapat terlihat bahwa nilai reject
terbesar perbandingan antara
body casing dan head casing yaitu ditunjukkan kepada part body casing yaitu pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober. Oleh karena itu, part body casing dipilih untuk dijadikan sebagai objek penelitian.
2
Banyaknya produk reject tersebut mengakibatkan target penjualan tidak tercapai karena produk yang reject akan diperbaiki (rework) dengan cara pengelasan dan sebagian kecil akan dilebur kembali diproses awal pada proses pengecoran. Pada Tabel I.2 telah ditampilkan jumlah data target dan realisasi penjualan dari produk meter air pada tahun 2014. Tabel I.2 Target dan Realisasi Penjualan untuk bulan Januari – Desember 2014 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni
Target
Realisasi
13327 13327 13327 13327 13327 13327
Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember
13550 13325 12131 15456 12320 10695
Target 13327 13327 13327 13327 13327 13327
Realisasi 10220 9130 13180 10179 10000 6531
Sumber : Data PT. Multi Instrumentasi 2014 Target Penjualan
Realisasi Penjualan
16000
11000
6000 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
Gambar I.3 Kurva Perbandingan Target dan Realisasi Penjualan Meter Air 2014 Pada Gambar I.3 dapat terlihat bahwa terjadinya ketidaksesuaian dari target dan realisasi penjualan meter air pada PT. Multi Instrumentasi yaitu pada bulan Januari hingga Agustus. Hal tersebut terjadi karena banyaknya reject pada part yang dihasilkan oleh PT. Multi Instrumentasi. Penjelasan proses produksi part body casing meter air dapat dilihat lebih lanjut pada Lampiran A. Untuk mengidentifikasi reject tersebut dilakukan langkah awal yaitu penetapan Critical to Quality (CTQ). Critical to Quality (CTQ) merupakan sebuah karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan (internal ataupun eksternal). CTQ untuk part body casing meter air ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
3
Tabel I.3 Critical to Quality No 1 2 3 4 5
CTQ Permukaan tidak cacat Ulir tidak kasar Tidak keropos Hasil bubutan tidak kasar Hasil Shotblasting baik
6
Huruf dan angka terbaca jelas
Keterangan Tidak ada bagian yang timbul atau kasar ketika dipegang Ketika tersentuh tangan bagian ulir tidak melukai tangan Tidak bocor ketika dilakukan inspeksi Hasil pengelasan tidak timbul dan merusak bentuk Permukaan meter air terkena bijih besi secara merata Angka dan hurup yang menunjukkan tipe meter air terlihat dan terbaca jelas
Sumber: Data PT. Multi Instrumentasi 2014
Setelah CTQ telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah membuat Value Stream Mapping. Value stream Mapping merupakan suatu tools yang digunakan untuk memetakan aliran proses produksi. Untuk penggambaran Value Stream Mapping dapat dilihat pada Lampiran B. Dari Value Stream Mapping tersebut kita dapat mengetahui bahwa terdapat masalah dalam hal penumpukan atau inventory. Hal tersebut menunjukkan adanya waste inventory di PT. Multi Instrumentasi. Untuk mengidentifikasi lebih lanjut, digunakan waste finding checklist untuk mengetahui
waste
lain
yang
ada
di
PT.
Multi
Instrumentasi.
Proses
mengidentifikasi waste di PT. Multi Instrumentasi berdasarkan pada waste EDOWNTIME. Perhitungan waste E-DOWNTIME tersebut lebih jelas dijabarkan pada Lampiran C. Menurut Rawabdeh (2005), identifikasi dan eliminasi waste secara sistematis dan terus-menerus pada keseluruhan aliran proses produksi akan membawa pada
peningkatan
efisiensi,
perbaikan
produktifitas
proses
dan
penguatan daya saing perusahaan secara keseluruhan. Berikut hasil waste finding checklist di PT. Multi Instrumentasi. Tabel I.4 Identifikasi Waste E-DOWNTIME Pada Proses Produksi di PT. Multi Instrumentasi Total Magnitude Persentase Waste Ranking Waste Waste E
E-H-S Waste
48
39.02%
1
D
Defect Waste
26
21.14%
2
I
Inventory Waste
26
21.14%
3
W
Waiting Waste
21
17.07%
4
4
Tabel I.4 Identifikasi Waste E-DOWNTIME Pada Proses Produksi di PT. Multi Instrumentasi (lanjutan) Waste O
Total Magnitude
Persentase
Waste
Waste
2
1.63
5
0
0%
6
Over Production waste
Ranking
Not Utilizing Employees
N
knowledge, skills and attitude
T
Transportation Waste
0
0%
7
M
Motion Waste
0
0%
8
E
Excess Processing Waste
0
0%
9
Sumber : Data Pengolahan Hasil Identifikasi Waste pada PT. Multi Instrumentasi 2015
Berdasarkan Tabel I.4 terdapat 4 waste tertinggi yang diperoleh dari tabel waste EDOWNTIME yaitu waste environment menduduki peringkat pertama sebesar 39.02 %, selanjutnya peringkat kedua waste defect sebesar 21.14 %, waste ketiga yaitu waste inventory yang memiliki nilai presentase sama dengan waste defect sebesar 21.14 %, dan peringkat keempat yaitu waste waste waiting yang mempunyai persentase sebesar 17.07 % . Oleh karena itu waste yang dipilih adalah 4 waste yaitu waste environment, waste defect, waste waiting dan waste inventory. Berikut adalah penjelasan masing-masing waste environment, waste defect, waste waiting dan waste inventory. a. Waste Environment, health and safety Waste Environment, health and safety didapatkan presentase sebesar 39.02%. angka tersebut diperoleh karena dilihat dari keadaan lingkungan seperti tingkat kebisingan, tingkat pencahayaan, suhu dan kelembapan di ruang produksi sangat berpengaruh terhadap proses kerja dan setelah dilakukan pengukuran ternyata keadaan lingkungan di bagian produksi body casing berada lebih dari batas ukuran yang baik.
Berikut hasil pengukuran tingkat kebisingan,
pencahayaan, suhu dan kelembaban pada lini produksi body casing.
5
Tabel I.5 Tingkat Ukuran Eksisting Waste EHS di PT. Multi Instrumentasi Keterangan
No 1 2 3 4
Tingkat / ukuran yang disarankan
Tingkat / Ukuran eksisting berdasarkan pengamatan
60 dB
91 dB
100-200 lux
55.5 lux
18-28º C
34.8%
40-55%
66.3%
Kebisingan pada ruangan produksi body casing Pencahayaan pada ruangan produksi body casing Suhu pada ruangan produksi body casing Kelembapan pada ruangan produksi body casing
Sumber : Data Pengolahan Hasil Identifikasi Waste EHS pada PT. Multi Instrumentasi 2015
Untuk kesehatan dan keselamatan kerja pada bagian produksi body casing, para pekerja tidak menggunakan alat keselamatan kerja seperti kaca mata, sarung tangan, sepatu boot dan perlengkapan lainnya, sehingga dapat menyebabkan kemungkinan cidera atau kecelakaan kerja meningkat. b. Waste defect Waste defect didapatkan persentase sebesar 21,14 % dengan total magnitude waste sebesar 26. Total magnitude waste ini diperleh berdasarkan data defect yang ada selama proses produksi part body casing. Angka – angka yang diisi yaitu berdasarkan kriteria dari pengisian waste finding checklist dan untuk waste defect kriterianya adalah kecacatan produk karena kesalahan operator dalam proses produksi, kecacatan produk karena mesin yang bermasalah dan kecacatan produk karena material yang kurang berkualitas. Selanjutnya berdasarkan kriteria
tersebut waste
defect
diidentifikasi dengan
cara
mengamati proses produksi body casing secara keseluruhan dan bertanya pada operator dan manajer produksi mengenai kecacatan produk yang sering terjadi. Berdasarkan pernyataan operator dan didukung oleh pernyataan manajer produksi angka untuk identifikasi waste defect tersebut didapatkan yaitu sebesar 26. Berikut data defect part body casing pada tahun 2014.
6
Tabel I.6 Jumlah Defect Body Casing di PT. Multi Instrumentasi
Sumber : Data Pengolahan Hasil Identifikasi Waste EHS pada PT. Multi Instrumentasi 2015 c. Waste Inventory Waste Inventory dengan total magnitude waste berjumlah 26 sama dengan waste defect. Total nilai ini didapatkan dengan melihat banyaknya inventory disetiap workstation sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh value stream mapping. Waste inventory ini terdeteksi awalnya dengan melihat inventory pada value stream mapping. Selanjutnya dilakukan identifikasi dengan melihat proses produksi secara keseluruhan dan wawancara dengan pihak perusahaan. Untuk inventory atau work in process dari rata-rata workstation moulding dapat dilihat pada tabel dibawah Tabel I.7 Jumlah Work in Process di PT. Multi Instrumentasi Input
Rata-Rata Produksi
Output
Jumlah WIP
(pcs Body
(pcs Body
(pcs Body casing)
casing)
casing)
60
180
70
Jumlah (pcs Body
Permesin
Mesin
casing) 250
3
d. Waste waiting Waste waiting mempunyai persentase keempat yaitu sebesar 17.07 %. Waste waiting merupakan keterlambatan yang tampak melalui orang-orang yang sedang
menunggu
mesin,
peralatan,
perawatan/pemeliharaan (maintenance),
7
dan
bahan sebagainya.
baku, Selama
supplies, proses
produksi,
salah satu
hambatan yang telah
diterima perusahaan
yang
menyebabkan tidak tercapainya target produksi adalah waste waiting. Waste waiting dapat dilihat dari antrian material (Work In Process) yang terjadi di dalam proses produksi part body casing. Waste waiting yang terjadi di PT. Multi Instrumentasi diduga diakibatkan oleh waktu menunggu menunggu perbaikan mesin six ways yang mengalami downtime. Mesin six ways merupakan mesin yang digunakan dalam pembuatan ulir atau proses pembubutan part body casing. Mesin six ways sering mengalami downtime yang tentu saja memakan waktu untuk perbaikan yang cukup lama, dimana downtime pada mesin six ways akan berpeluang terhadap munculnya produk defect. Berikut adalah downtime mesin six ways pada produksi meter air pada bulan Januari-Desember 2013 yang diduga menjadi salah satu penyebab tidak sesuainya target dan hasil realisasi produksi part body casing. Tabel I.8 Pengaruh Downtime mesin terhadap Produksi di PT. Multi Instrumentasi
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Downtime (menit) 840 900 1050 1050 720 990 360 840 3540 780 660 420
Target Produksi (pcs) 4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000
Realisasi (pcs) 3348 2855 2964 1997 5000 3803 4629 2212 4058 4727 3628 4051
Total
12150
48000
43272
Bulan
Gap (pcs) -625 -1145 -1036 -2003 1000 -197 629 -1788 58 727 -372 51
Berdasarkan masalah product quality dan delivery quality yang menjadi perhatian bagi PT. Multi Instrumentasi, akan dilakukan penurunan defect rate dan cycle time dengan meminimasi waste environment, waste defect, waste waiting dan waste inventory melalui pendekatan lean six sigma.
8
Penelitian ini dilakukan bersama tim, sehingga akan dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap masing-masing waste yang terpilih. Pada penelitian ini akan dilakukan minimasi waste waiting dengan melakukan penurunan terhadap cycle time. Sedangkan untuk waste environment akan dibahas oleh Cut Chaerani Amanda (1102114225), waste defect akan dibahas oleh Ni Kadek Mas Desy Herdiani (1102114227) dan waste inventory
akan dibahas oleh Hilda Rismayanti
(1102110186). I.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana membuat rancangan perbaikan proses produksi part body casing untuk meminimasi waste waiting di PT. Multi Instrumentasi dengan pendekatan Lean six sigma yang diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, 1.
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya waste waiting pada proses produksi part body casing meter air di PT. Multi Instrumentasi?
2.
Perbaikan apakah
yang
dapat
dilakukan
untuk
meminimalisir
atau
menghilangkan faktor-faktor penyebab terjadinya waste waiting yang terjadi pada proses produksi part body casing meter air di PT. Multi Instrumentasi? I.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengidentifikasi factor-faktor yang menyebabkan terjadinya waste waiting pada proses produksi part body casing di PT Multi Instrumentasi.
2.
Memberikan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir atau menghilangkan faktor-faktor penyebab
terjadinya waste waiting yang
terjadi pada proses produksi part body casing meter air di PT. Multi Instrumentasi. I.4
Batasan Masalah
Pada penelitian ini penulis menetapkan batasan untuk memfokuskan pembahasan masalah agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan tersebut antara lain:
9
1.
Penelitian
ini
tidak
membahas
masalah
biaya
karena
PT.
Multi
Instrumentasi tidak mempermasalahkan biaya yang akan dikeluarkan jika akan dilakukan improvement. 2. I.5
Tahapan yang dilakukan yaitu hanya sampai usulan perbaikan. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait, yaitu: 1.
Perusahaan dapat menurunkan persentase produk reject hingga target yang telah ditetapkan dan persentase waste waiting yang tejadi selama proses produksi, sehingga PT. Multi Instrumentasi dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan berkesinambungan (continues improvement).
2.
Perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan pencapaian target penjualan per bulan dengan menurunkan cycle time perusahaan dan meningkatkan efisiensi pada proses produksi.
1.6
Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini berisi uraian latar belakang permasalahan yang menjadi dasar untuk membuat suatu rancangan perbaikan proses produksi part body casing dalam meminimasi waste waiting di PT. Multi Instrumentasi, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan yang digunakan dalam penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu Teori Pendekatan Lean six sigma dengan Metode DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) beserta tools yang digunakan untuk usulan perbaikan masalah terkait. Sumber teori atau literatur yang digunakan diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik tersebut dan disertakan pada
10
Daftar Pustaka. Selain itu, dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu dan alasan pemilihan dan penggunaan metode lean six sigma. Bab III Metodologi Peneltian Pada bab ini dijelaskan langkah penelitian secara rinci dan terstruktur menggunakan pendekatan lean six sigma yaitu dengan menggunakan metode DMAI yang dimulai dari persiapan penelitian, pengambilan datadata yang diperlukan seperti waktu proses dan kualitas produksi, pengolahan data, analisis pemecahan masalah hingga kesimpulan dan saran yang diberikan kepada pihak perusahaan. Bab IV
Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini memuat segala data yang diperlukan untuk penelitian beserta pengolahannya, serta hasil pengolahan data yang nantinya akan dianalisis di bab berikutnya. Pengolahan data meliputi tahap define yang mendefinisikan permasalahan waste waiting yang terjadi, tahap measure yang melakukan pengukuran cycle time dan OEE saat ini dalam menghasilkan part body casing, dan tahap analyze yang menganalisis akar penyebab dari permasalahan yang terjadi.
Bab V
Perancangan Usulan Perbaikan dan Analisis Pada bab ini berisi tahap improve yang memberikan usulan perbaikan dari setiap akar penyebab yang didapat. Berisi rancangan usulan perbaikan proses produksi part body casing menggunakan tools dalam lean six sigma.
Bab VI
Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengolahan data dan rancangan usulan
perbaikan
pada
bab
sebelumnya
yang
digunakan
untuk
menjelaskan tujuan penelitian ini. Pada bab ini juga menyertakan saran bagi perusahaan PT. Multi Instrumentasi dan saran bagi penelitian selanjutnya.
11