BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di kota Jakarta mendorong perkembangan dari berbagai sektor, yaitu: hunian, perkantoran dan pusat perbelanjaan/ bisnis. Tanah Abang terletak di Jakarta Pusat merupakan salah satu pusat bisnis textile di Indonesia, yaitu “Pusat Grosir Tanah Abang” hal ini mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara baik tujuan bisnis maupun pariwisata. Kemajuan ekonomi sejalan dengan perkembangan bisnis pariwisata. Hotel merupakan fasilitas utama yang paling menunjang bagi bisnis pariwisata. Perkembangan hotel yang terjadi saat ini tidak hanya untuk mendukung kegiatan pariwisata, namun berkembang ke arah pendukung bisnis, juga sebagai fasilitas istirahat sementara yang bersifat transit. Kebutuhan masyarakat di kawasan Tanah Abang adalah fasilitas publik dimana mereka dapat melakukan perniagaannya secara efisien, oleh karena itulah muncul gagasan perancangan hotel kapsul di Tanah Abang, Jakarta sebagai jawaban kebutuhan tersebut. hotel kapsul pertama kali didirikan di Jepang yaitu hotel dengan akomodasi unik yang mengedepankan efisiensi ruang dengan menyediakan kamar berukuran relatif kecil tetapi tidak meninggalkan kenyamanan penggunannya. Sebagian besar pengunjungnya merupakan pebisnis menengah kebawah, dan peminat wisata dengan biaya terbatas. Berbeda dengan yang banyak berdiri di Jepang, hotel kapsul di Jakarta ini direncanakan memiliki ruang lebih besar namun tetap disebut dengan hotel mikro. Hotel kapsul direncanakan akan dibangun di Jakarta berlokasi di Jalan Fachrudin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lokasi ini cukup strategis karena berjarak kurang lebih 400 meter dari Stasiun Tanah Abang dan berdekatan dengan Pusat Grosir Tanah Abang yang memiliki jumlah kepadatan cukup tinggi yang melakukan perniagaan di dalamnya. Sebagai bagian dari bangunan gedung, hotel kapsul mengikuti persyaratan teknis keandalan sebagaimana diatur dalam UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG). Persyaratan keandalan bangunan gedung diantaranya adalah persyaratan kenyamanan. Persyaratan-persyaratan tersebut antara lain sistem
1
pencahayaan, sistem penghawaan (ventilasi), kondisi udara dalam ruangan (thermal) dan kenyamanan tingkat kebisingan dan getaran (acoustic). Indonesia beriklim tropis. Secara klasik iklim tropis dibagi dua: tropis basah dan tropis kering. De Wall membagi iklim tropis menjadi 10 klasifikasi berdasarkan suhu harian rata-rata dan perbedaan antara suhu siang dan malam. Dalam pengelompokan ini, hanya kota atau wilayah yang memiliki suhu udara harian ratarata 28oC atau lebih dimasukan dalam katagori iklim tropis. Tanah Abang, Jakarta disebutkan sebagai masuk dalam kategori pertama, dengan suhu rata-rata 28oC serta deviasi sekitar 7oC, sementara kota-kota sejuk seperti Bandung, Malang, Bukit Tinggi, Prapat, dan lainnya tidak masuk dalam klasifikasi tropis yang dirumuskan oleh de Wall karena memiliki suhu rata-rata harian yang lebih rendah. Karakteristik utama iklim tersebut adalah memiliki suhu tinggi, kelembaban tinggi, dan curah hujan tinggi. Karena itu penyelesaian masalah bangunan di Indonesia harus berpijak pada kondisi tersebut (Mangunwijaya, 2000: 13). Di daerah iklim tropis, yaitu Tanah abang mempunyai suhu tertinggi pada bulan september 2010 yaitu 33,8 oC masalah spesifik yang terjadi adalah bahwa suhu di luar bangunan diatas kondisi kenyamanan termal yang dibutuhkan oleh manusia, standar kenyamanan termal berdasarkan MOM adalah 200C-260C. Kondisi ini berpengaruh pada kondisi suhu di dalam ruang (Apritasari, 2003). Dampaknya adalah ketidaknyamanan fisik dan psikis serta konsumsi energi yang tinggi. Kenyamanan termal memiliki hubungan yang erat dengan kondisi alam atau lingkungan disekitar dan upaya pengkondisian atau pengaturan udara dalam ruangan. Usaha pengendalian terhadap masalah iklim ini sampai batas tertentu dapat dilakukan
secara
pasif,
ialah
dengan
perancangan
bangunan
yang
mempertimbangkan faktor iklim, seperti orientasi bangunan, bentuk, peneduh matahari dan sebagainya.
I.2. Identifikasi dan Pembahasan Masalah Identifikasi permasalahan pada kajian Hotel Kapsul Berkonsep Arsitektur Tropis di Tanah Abang, Jakarta ini adalah : a. Perancangan Hotel Kapsul dengan pertimbangan kondisi iklim setempat.
2
b. Kenyamanan fisik terganggu akibat suhu di luar bangunan diatas kondisi kenyamanan termal yang dibutuhkan oleh manusia. c. Lingkungan sekitar berpengaruh terhadap perancangan hotel kapsul. Batasan masalahnya adalah sebagai berikut : a. Memilih suhu sebagai variabel yang dibahas dalam kajian. Alasan pemilihan ini karena suhu menjadi faktor yang paling penting, terkait dengan masalah kenyamanan termal dalam bangunan. b. Menetapkan Tanah Abang sebagai wilayah kajian. Alasan tersebut adalah Tanah Abang merupakan lokasi hotel kapsul yang direncanakan. c. Arsitektur tropis yang akan dikaji. Fokus kajian pada orientasi bangunan, perlindungan matahari, penghambat panas, dan vegetasi.
I.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan Proyek hotel kapsul adalah : a. Mengetahui kondisi kenyamanan suhu pada hotel kapsul di Tanah Abang. b. Mengetahui prinsip-prinsip arsitektur tropis yang dapat diterapkan dalam perancangan hotel kapsul sebagai solusi terhadap permasalahan termal. c. Merancang hotel kapsul dengan prinsip arsitektur tropis dan lingkungannya untuk kenyamanan suhu.
I.4. Sistematika Penulisan Karya Tulis ini dibahas secara berurutan untuk memberikan gambaran tentang Hotel Kapsul Berbasis Arsitektur Tropis di Tanah Abang, Jakarta ini disusun secara sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan
latar belakang perancangan Hotel Kapsul Bintang 3 Berbasis
Arsitektur Tropis di Tanah Abang, Jakarta, alasan dari pemilihan lokasi di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat adalah karena lokasi ini strategis dekat dengan Stasiun Tanah Abang dan Pusat Grosir Tanah Abang.
3
Alasan pemilihan topik yaitu arsitektur tropis berdasarkan dari kodisi iklim Indonesia dan menghindari adanya ketidaknyamanan termis bagi pengguna bangunan. Identifikasi Masalah Perancangan Hotel Kapsul dengan pertimbangan kondisi iklim setempat. Kenyamanan fisik terganggu akibat suhu di luar bangunan diatas kondisi kenyamanan termal yang dibutuhkan oleh manusia.
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
Pembahasan mengenai landasan teori, pengertian hotel dan pengertian hotel kapsul, arsitektur tropis, kawasan Tanah Abang, Jakarta.
BAB III PERMASALAHAN Permasalahan arsitektural yang timbul dalam perencanaan dan perancangan hotel kapsul, tentang permasalahan arsitektur tropis bangunan. Perancangan Hotel Kapsul dengan pertimbangan kondisi iklim setempat. Kenyamanan fisik terganggu akibat suhu di luar bangunan diatas kondisi kenyamanan termal yang dibutuhkan oleh manusia. Lingkungan sekitar berpengaruh terhadap perancangan hotel kapsul. Arsitektur tropis sebagai solusi terhadap permasalahan termal.
BAB IV ANALISA Analisa dari permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan arsitektur tropis pada bangunan yang dikaitkan dengan proyek ini yaitu hotel kapsul dengan dengan dampak positif dan negatif pada manusia dan lingkungan. Analisa Manusia Pelaku, jenis kegiatan, karakteristik. indentifikasi pelaku kegiatan utama di hotel kapsul, target pasar, dan karakteristik pelaku untuk memperoleh informasi kebutuhan ruang, hubungan ruang dan kapasitas ruang. Analisa Lingkungan Deskripsi tapak, lokasi, peraturan tapak, analisa matahari, analisa angin, kebisingan, iklim, analisa pintu masuk tapak, analisa view. Analisa disajikan dengan 2 alternatif perancangan beserta kesimpulan sementara yang akan dipakai.
4
Analisa lingkungan sangat mendukung dengan tema arsitektur tropis guna perancangan hotel kapsul. Analisa Bangunan Zoning dan tata ruang bangunan untuk mendukung dalam merancang area privat, publik dan servis dalam hotel kapsul. Menganalisa struktur yang akan dipakai dalam perancangan hotel kapsul.
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Konsep perancangan merupakan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan. Konsep ini akan dituangkan dalam desain skematik untuk memperjelas alur jalannya proses perencanaan dan perancangan proyek hotel kapsul.
DAFTAR PUSTAKA Berisi referensi tentang kawasan Tanah Abang, hotel, hotel kapsul, arsitektur tropis, prinsip-prinsip arsitektur tropis yang dijadikan pedoman dalam proses penyusunan karya tulis ini.
5
1.5 Kerangka Berfikir Skema Pemikiran Tujuan Perancangan hotel kapsul di Tanah Abang untuk menunjang masyarakat dan pebisnis menengah kebawah untuk melakukan kegiatan perniagaannya. Merancang hotel kapsul berkonsep arsitektur tropis untuk menghindari adanya ketidaknyamanan termis bagi pengguna bangunan.
Judul Proyek
Survei
Hotel Kapsul Berkonsep Arsitektur Tropis di Tanah Abang, Jakarta
Literature (buku dan jurnal) yang berkaitan tentang Hotel, Hotel Kapsul, Arsitektur Tropis, Tanah Abang.
Pengenalan Tinjauan secara umum hotel kapsul
Pokok Permasalahan
Analisa Masalah
Pengenalan tapak (kawasan Tanah Abang) dan lingkungan. Penerapan arsitektur tropis terhadap hotel kapsul, hal yang melatar belakangi konsep arsitektur tropis.
Feed Back Feed Back Faktor yang mempengaruhi : Perencanaan Hotel Kapsul di Tanah Abang.
Feed Back
Kesimpulan (Konsep Perancangan)
Potensi Tapak dan Lingkungan Tanah Abang, keterkaitan Stasiun Tanah Abang dan Pusat Grosir Tanah Abang. Kondisi penduduk Tanah Abang untuk menentukan target pasar hotel. Penerapan Arsitektur Tropis dalam peracangan hotel kapsul.
6
Perancangan