1
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang Kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah memerlukan acuan arah dan informasi geospasial. Diperlukan peta dasar pendaftaran dan peta kerja yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan pengukuran bidang tanah di lapangan. Citra satelit dapat memberikan informasi yang membantu dalam mengidentifikasi posisi bidang tanah, titik dasar teknik dan unsur geografis. Untuk memperoleh informasi geospasial, saat ini para pengguna internet di Indonesia mulai banyak memanfaatkan Google Earth. Peta global Google Earth dibandingkan peta konvensional maupun digital lokal/nasional mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya adalah murah, cakupan data seluruh dunia dan informasi/citra mudah di download melalui internet. aplikasi ini mampu menyajikan kondisi suatu lokasi secara visual (foto) dari berbagai tingkat ketinggian. (Khafid, 2007). Data citra satelit yang ditampilkan Google Earth adalah ; EarthSat (MDA federal now) naturalVue data dari Landsat TM sensor dengan resolusi 30 meter, Digital Globe warna natural 60cm dari satelit QuickBird meliputi kota-kota besar di dunia dan Sanbirn digital aerial photograph meliputi kota-kota tertentu di amerika. (Samant.H. 2005). Berdasarkan pasal 17 Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional (PMNA/KBPN) Nomor 3 Tahun 1997 Peta dasar pendaftaran dapat dibuat dengan menggunakan peta lain yang memenuhi syarat sebagai berikut: a. peta tersebut mempunyai skala 1 : 1.000 atau lebih besar untuk daerah perkotaan, 1 : 2.500 atau lebih besar untuk daerah pertanian dan 1 : 10.000 atau lebih kecil untuk daerah perkebunan besar;
2 b. peta tersebut sebagaimana dimaksud pada huruf (a) mempunyai ketelitian planimetris lebih besar atau sama dengan 0,3 mm pada skala peta; c. untuk mengetahui ketelitian planimetris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf (b), dilakukan dengan pengecekan jarak pada titik-titik yang mudah diidentifikasi di lapangan dan pada peta. Untuk mengetahui akurasi citra yang diperoleh dari google earth dan pemanfaatannya pada kegiatan pemetaan bidang tanah maka penulis mencoba membahas dan meneliti tentang pemanfaatan Google Earth untuk pemetaan bidang tanah. Judul penelitian yang diambil adalah “Kajian Akurasi Pemanfaatan Citra Quickbird pada Google Earth untuk Pemetaan Bidang Tanah” I.2. Perumusan Masalah Citra yang diperoleh dari google earth memiliki beberapa keterbatasan diantaranya adalah citra yang ditampilkan bukan citra yang terbaru, tidak ada informasi metadata mengenai perolehan citra yang digunakan dan seberapa besar akurasi citra yang diberikan. Citra dari google earth dapat diperoleh dengan metode yang bervariasi dan disimpan dalam format Joint Photographic Expert Group (JPEG) sehingga citra tersebut belum georeference. Agar dapat menjadi georeference citra hasil download dari google earth perlu diolah terlebih dahulu dengan metode pengolahan citra. Perumusan masalah untuk penelitian ini adalah : a. Bagaimana teknis pemanfaatan citra pada google earth untuk wilayah yang relatif datar dan relatif berbukit sehingga diperoleh citra georeference dengan penyimpangan geometris yang minimal ? b. Sejauhmana citra yang diperoleh dari google earth dapat dimanfaatkan untuk pemetaan bidang tanah, pembuatan peta dasar pendaftaran dan memperoleh informasi luas bidang tanah dengan topografi daerah yang relatif datar dan relatif berbukit ?
3
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan citra Quickbird pada Google Earth untuk pemetaan bidang tanah pada wilayah yang relatif datar dan relatif berbukit. Diharapkan penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut a. Dapat digunakan sebagai alternatif perolehan citra satelit untuk kegiatan pemetaan bidang tanah yang cepat dan akurat. b. Dapat digunakan sebagai referensi bagi pengguna internet yang memanfaatkan google earth untuk kegiatan pemetaan.. I.4. Ruang Lingkup Kajian Ruang lingkup kajian penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Citra pada Google Earth yang diteliti adalah citra Quickbird yang ditampilkan Google Earth. b. Ground Control Point (GCP) dihasilkan dari pengukuran GPS differensial metoda rapid static. c. Pengolahan citra dilakukan dengan menggunakan software PCI Geomatica V.9.0 dengan model matematik yang digunakan untuk daerah yang relatif datar adalah proses rektifikasi dengan polynomial derajat satu (affine) dan untuk wilayah yang relatif berbukit dengan proses ortorektifikasi Rational Function Model orde 3. d. Data lapangan merupakan data referensi yang diasumsikan benar. e. Data Digital Elevation Model (DEM) yang digunakan dalam proses ortorektifikasi diturunkan dari peta kontur digital dengan interval 5 meter yang diproses dengan software PCI Geomatica V.9.0 menggunakan data type contours.
4
I.5. Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penyimpangan geometrik citra quickbird yang diperoleh dari google earth untuk wilayah yang relatif datar lebih baik dibandingkan wilayah yang relatif berbukit b. Citra quickbird yang diperoleh dari google earth dapat dimanfaatkan untuk pemetaan bidang tanah. I.6. Metodologi Penelitian 1. Persiapan Studi literatur, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui tulisan ilmiah, jurnal dan website. Penentuan wilayah kajian meliputi daerah penelitian relatif datar dan relatif berbukit. 2. Pengumpulan Data a. Pengambilan Data Citra Pengambilan data citra lokasi penelitian untuk wilayah yang relatif datar dan relatif berbukit dengan menggunakan metode screen, premium dan mosaic. b. Pengambilan Data Lapangan
Melakukan pengukuran titik Ground Control Point (GCP) atau Individual Control Point (ICP) dengan survei GPS secara differensial dengan receiver GPS tipe geodetik.
Melakukan pengukuran jarak dan luas obyek lapangan secara terestris dengan menggunakan pita ukur.
3. Pengolahan Data
Penajaman Citra
5
Mosaic Citra
Pengolahan data GPS
Pembuatan DEM
Pengolahan citra digital dengan metode rektifikasi untuk wilayah relatif datar dan ortorektifikasi untuk wilayah relatif berbukit.
Digitasi obyek bidang tanah dengan cara On Screen Digitizing (OSD).
4. Analisis Penelitian
Membandingkan posisi, jarak dan luas obyek yang dperoleh melalui digitasi peta citra yang sudah dikoreksi geometri dengan hasil pengukuran lapangan.
Menggunakan uji syarat toleransi ketelitian jarak untuk pembuatan peta dasar pendaftaran tanah
Membandingkan hasil koreksi geometri citra yang diperoleh dari google earth dengan citra quickbird standar.
5. Kesimpulan dan Saran Untuk dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan penelitian ini dan memberikan arah yang jelas dalam proses penelitian, maka alir metode penelitian ini adalah sebagai berikut :
6
Persiapan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis
Kesimpulan
Gambar I.1 Diagram Alir Metode Penelitian
7
I.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahas latarbelakang masalah yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup kajian, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan. Bab II
Tinjauan Pustaka
Merupakan tinjauan tentang penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kajian penelitian dan dasar teori yang digunakan. Bab III Pelaksanaan Penelitian Berisikan tentang deskripsi lokasi penelitian, bahan dan alat penelitian serta pelaksanaan penelitian Bab IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian dilakukan analisis dan pembahasan tentang pemanfaatan citra quickbird pada google earth untuk pemetaan bidang tanah untuk keperluan BPN. Bab V Kesimpulan dan Saran Merupakan kesimpulan dari uraian dan analisis pembahasan dan memberi saransaran yang berkaitan dengan hasil penelitian