BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Penciptaan energi nuklir menarik untuk dikaji karena dalam setiap pembelahan inti akan terjadi pelepasan energi yang besar. Contohnya, pada pembelahan satu inti uranium dilepaskan energi sebesar 208 MeV. Satu MeV setara dengan energi listrik 4,45 x 10-20 kWh. Itu baru untuk satu nuklida (inti atom). Energi yang dilepaskan oleh pembelahan inti satu kilogram uranium energinya akan mencapai 2,37 x 107 kWh. Apabila energi ini digunakan untuk menghidupkan bola lampu 100 W, maka bola lampu itu akan terus menyala tanpa henti selama 30.000 tahun. Lain halnya bila dihitung dalam kalori, energi pembelahan satu kilogram U-235 adalah 25,5 juta kilo kalori. Hal ini sangat kontras dengan energi yang dihasilkan oleh pembakaran satu kilogram karbon yang hanya menghasilkan 8,5 kalori. Berdasarkan fenomena tersebut, maka energi nuklir adalah energi yang sangat ekonomis dan mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan. Yang masih diragukan dari teknologi ini adalah tingkat keamanannya, karena limbahnya yang berupa zat radioaktif sangat berbahaya bagi lingkungan maupun manusia, oleh karena itu tingkat keamanan teknologi ini harus mengikuti standar IAEA (International Atomic Energy Agency). Untuk aspek teknis saat ini teknologi nuklir sudah berkembang begitu pesat, sehingga tingkat keamanannya terjamin. Sedangkan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah aspek geologinya dengan analisis geostatistik. Daerah Ujung Lemah Abang secara geologis termasuk daerah yang stabil karena berada pada daerah belakang busur volkanik, sehingga daerah ini relatif lebih aman dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Jawa. Akan tetapi di dekat daerah ini terdapat Gunungapi Muria yang berstatus dorman. Oleh karena itu gunungapi ini perlu dikaji lebih lanjut untuk keperluan mitigasi bencana terhadap tapak PLTN-ULA (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir – Ujung Lemah Abang).
1
I.2. Maksud dan Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa tapak PLTN-ULA terjamin dari segi aspek keselamatan bahaya volkanologi sesuai standar IAEA yang berlaku (PSSS-O1) yaitu pada orde 10-6 sampai dengan 10-4 per seratus tahun pada semua aspek fenomena volkanologi. Sedangkan meurut Mc. Birney dkk (2003) tingkat akseptibilitas resiko pada fasilitas nuklir berada di bagian ujung kiri dari spektrum pada Gambar 1.1., yang berarti kemungkinan erupsi vulkanik atau gempa bumi akan mengakibatkan hilang kontrol terhadap pembangkit energi nuklir, atau keluarnya radionuclide ke lingkungan sekitar, haruslah serendah mungkin, pada orde 10-8 hingga 10-6 per tahun, tergantung masa pakai fasilitas tersebut.
Gambar 1.1. Mitigasi bencana alam berdasarkan probabilitasnya (Mc. Birney dkk, 2003)
I.3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian terletak di Daerah Ujung Lemah Abang, yang termasuk ke dalam Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1.2). Daerah Ujung Lemah Abang terletak di bagian utara Semenanjung Muria, kira-kira 100 km timur laut Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Lokasi kompleks vulkanik
2
Muria terletak pada Semenanjung Muria, yang terdiri dari Gunung Muria di bagian tengah, Gunung Genuk di bagian utara dan Gunung Patiayam di bagian selatan.
U 0
Daerah Penelitian
12 km
GUNUNG MURIA
Gambar 1.2. Peta Lokasi Daerah Ujung Lemah Abang. (Microsoft Encarta, 2003)
I.4. Metode Penelitian Studi dilakukan dengan pengumpulan data sekunder pada aspek geologi, geofisika, dan geokimia yang dilanjutkan dengan analisis probabilistik pada aspek volkanologi yang meliputi piroklastik, lahar, dan bukaan vent baru pada wilayah SDV (screening distance value). Teknik
analisis
yang
dilakukan
menggunakan
analisis
probabilistik
spasiotemporal pada semua fenomena volkanologi dan dampaknya pada tapak PLTNULA.
I.5. Tahapan Penelitian Secara umum diagram kerja evaluasi bencana volkanik ditunjukkan dalam Gambar 1.3. Pada tahap awal penyelidikan letak tapak, semua data yang relevan
3
dikumpulkan untuk mengidentifikasi semua fenomena vulkanik dengan berpotensi mengakibatkan bencana terhadap tapak yang diusulkan. Semua data input ini kemudian digabungkan ke dalam sistem data berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis). Kemudian evaluasi bencana volkanik dilakukan dengan menggunakan metoda deterministik dan probabilistik untuk memutuskan akseptabilitas tapak yang diusulkan.
Penelitian ini didasarkan pada standar IAEA, yaitu rekomendasi IAEA-RU-6847 (Reports of The Site Safety Review Mission "Final Review of The Siting Studies at Muria Peninsula (Indonesia)" topik External Events terbit 25 April 1997 (bidang volkanologi), yang akan disesuaikan dengan safety guide volkanologi IAEA-PSS-O1, meliputi analisis probabilistik lanjutan, dan estimasi bukaan gunungapi baru. Kegiatan tersebut meliputi : •
Kompilasi data pada aspek geologi, geofisika dan geokimia.
•
Membuat model konseptual potensi bencana volkanik
•
Menyusun data base berbasis model SIG
•
Analisis probabilistik spasiotemporal dan simulasi pada aspek piroklastik dan lahar yang berpengaruh pada tapak
•
Analisis probabilistik spasiotemporal dan simulasi pada aspek bukaan vent baru sepanjang wilayah kritis yang berpengaruh pada tapak (SDV, screening distance value)
•
Analisa sensitifitas dari kajian probabilistik tersebut di atas atas berbagai perubahan asumsi
I.6 Data Dalam penelitian ini, sebagian besar data berasal dari Pusat Pengembangan Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional terdiri dari: •
Laporan Studi Geologi, Geofisika, Geoteknik, dan Seismologi dari Newjec Inc. tahun 1996
•
Laporan Akhir Volkanologi, Studi Kelayakan Tapak PLTN ULA, National Technical Team, tahun 2000.
4
•
Laporan Akhir Studi Analitik Bencana Volkanologi dan Rekonfirmasi Struktur Patahan oleh Direktorat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, tahun 2005.
Pemodelan probabilitas bencana gunungapi dengan teknologi SIG
Database Spasial
Model Konseptual Geohazard
Estimasi Parameter Model Spasial
Faktor yang Mengontrol Kejadian Geohazard
Peta Faktor-Faktor Probabilitas
Analisis Sensitifitas
Model Terintegrasi
Model Probabilitas Geohazard
Gambar 1.3. Diagram alir studi analisis volkanologi untuk tapak PLTN
5