BAB I PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG Prasaranajalandanjembatanmerupakansalahsatuinsfrastrukturpenentudalam
merangsangpengembanganwilayah.Jalandanjembatanmerupakansatukesatuan yang
salingberfungsisatusama
lain
akibatadanyakondisistrukturalam
beranekaragam,sehinggafungsinyasangat
yang vital
bagitransportasidanakanmeningkatkanpergerakanbarangdanjasa. Sehingganantinyaakanberdampakpadapeningkatanekonomidansosialmasyarakat. Pentingnyafungsitersebut,makaperlunyadibangunsebuahinsfrastrukturjemb atan
yang
kuatdanaman
serta
efisien.
-
akhirini,
Selainitudengansemakinseringnyaterjadigempaakhir
makapeninjauanterhadapperhitungangempajugaharusdirencanakansecaratepatmen cakupperkiraanperilaku
structural
sehinggatidakakanterjadikerusakan
yang
besaruntukintensitasgempamaksimal yang terjadipadadaerahtersebut. Untukitukonsepperhitungan
yang
dituangkandalamsuatuperencanaanharusdibuatsedemikianrupasehinggadapatmemi nimalkandampaknegatif
yang
terjadidanmemaksimalkanperformasuatujembatandalamsuatusistemtransportasisec araumum JembatanKalimujurmerupakanjembatan yang terdapatdi Desa Pandanarum Kabupaten
Lumajang
Propinsi
Jawa
Timur.KonstruksiJembatanKalimujursaatinimemilikipanjang total bentang 129,5 m danlebarjalan 9m. PadaSkripsiini,akandi analisaefisiensi kebutuhan komponen baja suatu Jembatan Baja Busur bagian atas dan tidak memperhitungan bangunan bawah jembatan karena pada kondisi eksisting abutment untuk jembatan sudah ada.DipilihnyaJembatan Baja BusurpadaJembataninikarenauntukbentang 60 – 600 meter
akanlebihefektifmenggunakanJembatan
Baja
Busur.
1
Adapunpemberianbentukbusuritusendiridimaksudkan untuk mengurangi momen lentur
pada
jembatan
sehingga
penggunaan
lebihefisiendibandingkangelagarpararel
bahan
menjadi
(Victor,1980)
sedangkanSebagaipenangananjembatanuntukmendukungpergerakanlalulintasdanp engembangankawasansertapeningkatanperekonomiansuatudaerahhasilanalisismen unjukanbahwatipestruktur
yang
sesuaidengankondisilapangandanestetikaadalahmenggunakanjembatanrangkabaja bentukbusurdanpondasitiangpancang (Malik, 2010). Selain itu jembatan busur memiliki nilai lebih dalam bentuk arsitekturalnya dan memberi kesan monumental karena masih belum banyak perencanaan jembatan di Indonesia yang menggunakan rangka busur. Sedangkan zaman dahulu, sebelum teknologi beton prestressed
dikembangkan,
jembatan
busur
(arch
bridges)
selalu
dipilihuntukkonstruksijembatanbentangpanjang, denganmengambilkeuntungantimbulnyagayatekanpadastrukturlengkungnya (Asiyanto,2005). Mengacupada proyek dari Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan nama proyek “Perencanaan Pembangunan Jembatan Bojonegoro – Trucuk Tahun Anggaran 2007”, yang merupakan jembatan tipe rangka busur dengan bentang 140 m dan menggunakan profil baja WF 500x600 untuk busur lengkungnya. Maka untuk jembatan pada Kalimujur ini akan dilakukan perencanaan ulang dengan tujuan melakukan efisiensi terhadap kebutuhan profil baja yang digunakan. Pada
proses
perencanaanJembatanRangkaBusuriniakanmengacupadaperaturanBridge Management
System
1992
untukmenentukansegalapembebanan
bekerjapadastrukturjembatantersebutdanberdasarkan
yang
AISC-LRFD
untukanalisaperhitunganstruktur atas yang seluruhnyamenggunakanbahandaribaja.
2
I.2.
RUMUSAN MASALAH DalamperencanaanbentangtengahJembatanKalimujur
yang
berbentukbusurrangkabatangperluadanyasuatuperhitungankhusussehinggadidapat kansuatudesainjembatanbusurrangkabatangbaja yang baiksertamemenuhistandar yang telahdisyaratkandalamperaturan yang berlaku. Permasalahan yang ada di dalam penelitian yang akan dilakukan adalah : 1. Berapa dimensi yang digunakan pada setiap elemen jembatan? 2. Berapa total kebutuhan berat baja yang digunakan ? 3. Seberapa besar persentase efisiensi kebutuhan baja pada komponenkomponen struktur jembatan tersebut dibandingkan dengan konstruksi yang sudah ada? I.3.
BATASAN MASALAH/RUANG LINGKUP
Batasan masalah pada Jembatan KalimujurKabupaten Lumajang meliputi : 1. Perencanaandimensidananalisisstrukturbusurrangkabatang,
perletakan
jembatandanbangunanpelengkapjembatan. 2. Penggunaanrumus-rumus
yang
sesuaidengan
yang
ada
di
peraturanataupunliteratur yang digunakan. 3. Penggambaranhasilperencanaanstrukturjembatan. 4. Perbandingan kebutuhan komponen baja pada jembatan yang sudah ada. Desain yang direncanakantidakmembahastentangperencanaan bangunan bawah jembatan danmetodepelaksanaanpembangunanjembatan serta rencana anggaran biayanya.
3
I.4.
TUJUAN PENULISAN AnalisaJembatan
KalimujurKabupaten
Lumajanginibertujuanuntukdapatmembandingkan
kebutuhan
suatu
serta
jembatan
yang
sudah
ada
komponen
sekaligus
merencanakansuatustrukturjembatan
baja
mampu yang
baikdanmemenuhikelayanandanmempunyaikekuatan yang cukup. Secara khusus, tujuanperencanaanJembatan Kalimujuriniadalah : 1. Mengetahui sampai seberapa besar pengaruh efisiensi kebutuhan komponen baja yang direncanakan dengan kebutuhan komponen baja yang sudah ada. 2. Mampu menghitung perencanaanbangunan atas jembatan yang meliputiperencanaanbusurrangkabatang, balokgirder, balok diafragma, trotoar dan kerbjembatan. Yang meliputiperencanaandimensi dan kebutuhanbaut yang diperlukansesuaidenganperaturan yang berlaku. I.5.
MANFAAT Manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagi perencana struktur, manfaat yang diperoleh yaitu untuk mengetahui pentingnya pengaruh kebutuhan komponen baja pada jembatan yang berdampak pada biaya pembangunan jembatan dengan tetap meninjau keamanan dan kenyamanan struktur jembatan tersebut. 2. Bagi masyarakat, manfaatnya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya efisiensi kebutuhan komponen baja pada jembatan yang mempengaruhi biaya pelaksanaan jembatan tersebut. 3. Bagi pemerintah kota, untuk memberikan masukan berharga tentang sampai seberapa besar pengaruh efisiensi kebutuhan komponen baja pada jembatan terhadap nilai anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut.
4
I.6.
LOKASI STUDI Lokasipenelitian
Pandanarum
jembatan
Kabupaten
yang
direncanakan
Lumajang
berada
Propinsi
di
Desa Jawa
Timur.Danuntuklebihjelasnyadapatdilihatpadapeta di bawahini : Lokasi Jembatan
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Lumajang Sumber :Google Maps (2012)
5