BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian ini. I.1
Latar Belakang
Universitas Telkom adalah sebuah institusi pendidikan yang sedang meningkatkan peran dalam peningkatan daya saing bangsa Indonesia. Selain itu, Universitas Telkom merupakan gabungan dari empat perguruan tinggi dibawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IMT), Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom) dan Politeknik Telkom (Politel). Proses penggabungan ini dilakukan untuk mencapai cita-cita Universitas Telkom, yaitu dapat semakin meningkatkan peran dalam peningkatan daya saing bangsa Indonesia. Pada rencana strategis Universitas Telkom 2014 - 2017, Universitas Telkom mencanangkan, menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi pada tahun 2017. Dengan memiliki sejumlah karyawan dan mahasiswa yang harus dikelola untuk mencapai visi dan misi Universitas Telkom. Berdasarkan Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom Nomor : KEP.0422/00/DGA-02/YPT/2015, visi dari Universtias Telkom adalah menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi. Visi tersebut dijalankan dengan bermisikan
menyelenggarakan
dan
mengembangkan
pendidikan
berstandar
internasional, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni yang diakui secara internasional, memanfaatkan ilmu
1
pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni, untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa. Tujuan dari Universitas Telkom adalah tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan; menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi dan daya saing nasional dan internasional; menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademika; menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualias hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. Untuk mencapai visi, misi dna tujuan tersebut, Universitas Telkom memiliki value yang harus diterapkan, yaitu Professionalism, Recognition of achievement, Integrity, Mutual respect Entrepreneurship (PRIME). Dalam melaksanakan visi, misi, tujuan dan value tersebut, terdapat beberapa tantangan dan permasalahan strategis yang dihadapi Universitas Telkom yaitu tata kelola, sumber daya manusia, keuangan, fasilitas, riset dan pengabdian masyarakat. Universitas Telkom memiliki tugas pokok menyelenggarakan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada mesyarakat di bidang Teknologi, Manajemen, Seni dan Ilmu Terapan. Universitas Telkom mempunyai fungsi sebagai perencanaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar, menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pengajaran,
pelatihan,
penelitian,
dan
pengabdian
masyarakat,
pengelolaan
administrasi dan sumber daya, pembinaan kemahasiswaan dan alumni, pengawasan terhadap pengelolaan penyelenggaraan kegiatan, pembinaan,, dan pelaporan. Struktur organisasi Universitas Telkom terdiri dari badan normatif, unsur pimpinan, unit strategis/unsur pelaksana akademik, unsur teknis, unit pendukung, unit transformasi, dan unit Research Group atau Research Center. Pada penelitian ini, berfokus pada salah satu unit pendukung yaitu direktorat akademik. Sebagai unit pendukung Universitas Telkom, direktorat akademik berfungsi mengelola administrasi akademik, pengembangan akademik, yang mencakup kegiatan layanan administrasi akademik, pengembangan kurikulum, metode dan teknik pembelajaran, perkuliahan, dan ujian. Berdasarkan fungsi 2
direktorat akademik tersebut pula, dapat dikatakan bahwa direktorat akademik merupakan unit pendukung yang menunjang fungsi dari Universitas Telkom yaitu perencanaan
dan
pelaksanaan
proses
belajar
mengajar.
Sehingga
dalam
keberjalanannya membutuhkan penggunaan sumber daya manusia yang efektif. Sumber daya manusia, merupakan hal yang sangat penting untuk dikelola dan dikembangkan oleh sebuah organisasi karena sumber daya manusia merupakan faktor utama yang dapat menggerakkan organisasi untuk mencapai visi dan misinya. Dalam kerangka kerja pengelolaan sumber daya manusia, untuk meningkatkan kinerja karyawan saat ini dan yang akan datang agar dapat memberikan kinerja positif bagi perusahaan, dibutuhkan adanya pelatihan. Selama tiga tahun semenjak Universitas Telkom berdiri, direktorat akademik telah mengadakan berbagai pelatihan untuk menunjang kemampuan karyawan yang dimilikinya. Menurut hasil wawancara dengan manajer unit dibawah direktorat akademik, pelatihan yang sudah diadakan seperti pelatihan Microsoft Office untuk karyawan Bagian Administrasi Akademik (BAA), yang diadakan apabila ada karyawan yang membutuhkan dan tidak bersifat menyeluruh. Serta pelatihan K3 untuk asisten manajer Program Perkuliahan Dasar dan Umum (PPDU) bagian laboratorium. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang diadakan hanya menunjang kebutuhan saat ini, tetapi belum mencakup kebutuhan jangka panjang. Pelatihan merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kinerja saat ini atau yang akan datang (Ivansevich, 2010, p.394). Untuk menentukan pelatihan yang efektif, maka dibutuhkan adanya penilaian kebutuhan (needs assessment). Penilaian kebutuhan dapat dilihat dari adanya kesenjangan antara target pada penilaian kompetensi dengan realitas. Sehingga dapat terlihat aspek-aspek kompetensi apa saja yang perlu ditunjang dengan pelatihan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan direktur akademik Universitas Telkom, selama ini untuk menilai kinerja menggunakan kontrak manajemen. Penilaian berdasarkan target yang dicapai. Namun, belum dilakuakan untuk assessment kebutuhan untuk mengadakan pelatihan yang menunjang 3
kompetensi karyawan direktorat akademik Universitas Telkom pada masing-masing posisi. Sehingga apabila mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kinerja karyawan, belum ada acuan yang jelas untuk melaksanakan pelatihan tersebut. Saat ini, telah berkembang ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan sumber daya manusia
berdasarkan
kompetensi
(Competencies
Based
Human
Resource
Management). Kompetensi dapat didefinisikan sebagai karakteristik dasar yang dimiliki seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan (Spencer, 1993, p.9 ). David D. Dubois dan William J, Rothwell dalam bukunya yang berjudul Competency Based Human Resource Management menjabarkan bahwa kompetensi dapat digunakan untuk menunjang aktivitas pengelolaan sumber daya manusia meliputi perencaan sumber daya manusia, rekruitasi dan seleksi, pelatihan, manajemen kinerja, rewards, dan pengembangan. Kompetensi merupakan alat yang layak yang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan tenaga kerja saat ini dan masa depan (Ennis, 2008). Di Indonesia, beberapa perusahaan mulai menggunakan model kompetensi untuk penilaian kebutuhan diikuti dengan analisis kesenjangan keterampilan tenaga kerja. Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh divisi riset PPM manajemen, yang dilakukan terhadap 52 perusahaan di Indonesia, 69% perusahaan telah menerapkan CBHRM.
Gambar I.2
Komposisi perusahaan yang dipersepsikan menerapkan CBHRM (Sumber: Divisi riset PPM Manajemen, Juli 2008)
4
Alasan dari beberapa perusahaan tersebut untuk menggunakan CBHRM diantaranya adalah untuk penilaian yang lebih professional dan obyektif karena dapat diukur secara kuantitatif, sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi dapat melihat perkembangan prestasi karyawan, dan mendukung strategi perusahaan. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi dapat dijadikan dasar untuk pengelolaan sumber daya manusia baik untuk saat ini maupun yang akan datang untuk mendukung strategi perusahaan. Pada studi kasus penelitian ini, kompetensi digunakan sebagai acuan untuk melakukan pelatihan. Kompetensi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kompetensi yang terlihat dan mudah dikembangkan (hard competencies) yang terdiri dari skill dan knowledge, dan kompetensi yang sulit diamati dan sulit dikembangakn (soft competencies) yang terdiri dari motif (motive), karakter (trait) dan konsep diri (self concept) (Spencer, 1993, p.9-11). Menurut Spencer and Spencer (1993), skill dan knowledge dapat dikembangkan melalui pelatihan dan untuk soft competencies, dapat dinilai dan dikembangkan dengan metode yang tepat. Perancangan kamus kompetensi yang terdiri dari daftar kompetensi-kompetensi dan indikator perilakunya diperlukan agar pelatihan yang dirancang bisa memenuhi kebutuhan kualifikasi kompetensi di direktorat akademik Universitas Telkom. Untuk merancang kamus kompetensi dapat dilakukan dengan cara menentukan kelompok pekerjaan direktorat akademik untuk selanjutnya dilakukan perancangan kamus kompetensi yang berisi kompetensi-kompetensi terdiri dari pengetahuan, keahlian, dan perilaku yang sesuai dengan kelompok pekerjaan. Dengan demikian, perancangan kamus kompetensi yang dilakukan dapat digunakan sebagai landasan untuk membuat pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peneliti menawarkan untuk menggunakan Competency Based Human Resource Management (CBHRM). CBHRM dapat menjadi solusi untuk pengelolaan sumber daya manusia yang lebih efektif untuk diterapkan di Universitas Telkom. Implementasi terhadap penggunaan CBHRM salah satunya digunakan untuk membuat kamus kompetensi dengan model kompetensi Spencer and Spencer (1993) yang akan 5
menjadi acuan pelatihan untuk karyawan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan sesuai dengan yang dibutuhkan pemangku jabatan.
I.2
Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang kamus kompetensi yang cocok untuk digunakan di direktorat akademik Universitas Telkom? 2. Bagaimana menerapkan kamus kompetensi dalam pengembangan sumber daya manusia di direktorat akademik Universitas Telkom?
I.3
Tujuan Penelitian 1. Merancang usulan kamus kompetensi yang cocok untuk digunakan di direktorat akademik Universitas Telkom. 2. Menerapkan rancangan usulan kamus kompetensi terhadap proses prosedur pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi di direktorat akademik Universitas Telkom.
I.4
Batasan Penelitian 1. Karyawan direktorat akademik Universitas Telkom level manajerial, yaitu direktur, manajer, dan asisten manajer. 2. Penelitian ini hanya membahas usulan perancangan kamus kompetensi, tidak sampai tahap implementasi.
I.5
Manfaat Penelitian 1. Referensi pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan performansi karyawan direktorat akademik Universitas Telkom.
6
2. Dapat digunakan sebagai referensi pengelolaan sumber daya manusia berdasarkan kompetensi di institusi pendidikan.
I.6
Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu. Bagian kedua membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian.
Bab III
Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, dan mengembangkan model penelitian, mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, merancang analisis pengolahan data.
Bab IV
Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini, peneliti membahas data yang diperoleh dari metode Delphi yang diterapkan dan mengolah data yang diperoleh berupa
7
identifikasi tema pekerjaan, identifikasi kompetensi jabatan, identifikasi kompetensi posisi. Bab V
Analisis Data Pada bab ini, peneliti menjabarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan berupa kompetensi Spencer and Spencer (1993) berdasarkan kelompok pekerjaan.
Bab VI
Penutup Pada bab ini, peneliti menjabarkan kesimpulan dan saran berkaitan dengan penelitian ini. Kesimpulan yang diberikan untuk menjawab rumusan masalah dan saran yang diberikan sebagai rekomendasi bagi institusi dan untuk penelitian selanjutnya atau pengembangan penelitian ini.
8