BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membuat hidup semakin mudah dan efisien. Dahulu orang mengandalkan peta dalam bentuk hardcopy sebagai penunjuk jalan saat berpergian ke luar kota tetapi dewasa ini cukup membawa ponsel pintar yang telah terintegrasi dengan peta online. Kehadiran peta online yang disematkan ke dalam ponsel pintar seperti Apple Maps di Apple, Google Maps di Android dan BlackBerry Maps di BlackBerry memberikan banyak keuntungan pengguna ponsel. Salah satu keuntungannya adalah berbagai informasi yang tersedia di dalam peta seperti hotel, tempat wisata, perguruan tinggi dan sebagainya. Pengguna peta online, misalkan Google Maps, dapat memanfaatkan pencarian tempat wisata dengan memasukkan kata kunci lokasi. Google Maps akan mencari keberadaan tempat lokasi tersebut beserta informasi yang tersedia di objek wisata tersebut. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi wisata sangat besar. Budaya lokal yang terjaga membuat kota ini begitu istimewa untuk dikunjungi. Bentang - bentang alam yang dimiliki Yogyakarta pun memanjakan wisatawan untuk memilih sendiri petualangannya, bagian selatan disuguhi bentangan pantai yang masih terjaga keasliannya sedangkan bagian utara Yogyakarta wisatawan bisa menikmati nuansa alam pegunungan yang sejuk. Selain itu juga wisata belanja yang ditawarkan menambah nilai lebih dari Yogyakarta dibandingkan kota wisata lain di Indonesia khususnya di pulau Jawa. Pariwisata merupakan salah satu aspek untuk meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam hal pengembangan pariwisata adalah tidak adanya sistem informasi yang efektif dan efisien untuk para wisatawan. Penyampaian informasi dalam promosi pariwisata
1
2
daerah masih menggunakan cara manual, seperti pemberian brosur, pamflet, poster dan buku-buku sehingga proses up dating data pariwisata menjadi lebih lama. Meskipun banyak teknologi canggih yang sudah tersedia seperti pencarian online dan pemanfaatan peta website, namun wisatawan sering mengalami kendala dalam menemukan tempat atau fasilitas lain yang tepat di daerah tersebut. Pengembangan teknologi untuk pemanfaatan mobile phone secara optimal dewasa ini semakin pesat. Salah satu teknologi pada mobile phone yang banyak diminati dewasa ini adalah teknologi berbasis android. Hal ini dikarenakan android merupakan sistem operasi open source yang mudah diperoleh. Kemudahan memperoleh sistem operasi ini tentu saja memberikan kesempatan besar pada pengguna mobile phone untuk melakukan migrasi dari aplikasi web. Pemanfaatan mobile web berbasis android dapat digunakan untuk pertukaran informasi sebagai perbaikan dari fasilitas yang telah ada pada fixed web. Selain dapat digunakan untuk alat komunikasi, berdasakan fasilitas yang ada pada mobile phone berbasis android, juga dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat mobile lainnya. Ponsel pintar yang dewasa ini banyak dilengkapi dengan aplikasi berbasis android dapat dijadikan salah satu sarana untuk penyampaian informasi pariwisata untuk menunjang kebutuhan wisatawan yang akan melancong ke suatu daerah. Melihat keefisienan dari penyampaian informasi pariwisata berbasis android tersebut kemudian akan dibangun sebuah sistem aplikasi SIG yang berbasis mobile android. Aplikasi ini nantinya memberikan informasi mengenai peta letak obyek wisata beserta informasi tentang fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, rental kendaraan ataupun info-info khusus terkait pariwisata di Yogyakarta. I.2. Tujuan Membangun sistem informasi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta berbasis android yang memberikan informasi objek wisata serta informasi fasilitas pendukung dan mudah digunakan oleh user.
3
I.3. Manfaat Aplikasi ini diharapkan membantu wisatawan yang sedang atau berencana berkunjung di Yogyakarta menemukan tempat wisata yang akan dikunjungi. Aplikasi juga diharapkan dapat menemukan lokasi objek wisata terdekat dengan posisi user. I.4. Lingkup Proyek Aplikasi menyediakan informasi posisi objek wisata, keterangan objek wisata, hotel dan sarana pendukung lain misalkan
tempat makan, tempat penyewaan
kendaraan bermotor dan health and beauty. Aplikasi dirancang untuk perangkat bergerak dengan sistem operasinya android minimal versi android 2.3 I.5. Landasan Teori I.5.1. Konsep Dasar Informasi 1.5.1.1. Pengertian Informasi. Banyak penjelasan para ahli terkait definisi informasi. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan
untuk
digunakan
dalam
proses
pengambilan
keputusan
(Sutabri,2003). Pendapat lain mengemukakan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1991). Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. 1.5.1.2. Pengertian Data. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.
4
1.5.1.3. Kualitas Informasi. Kualitas suatu informasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Akurat dan teruji kebenarannya. Informasi dikatakan sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi menjadi tidak bernilai
jika
tidak
akurat
karena
akan
mengakibatkan kesalahan
pengambilan keputusan. 2. Ketepatan waktu. Infomasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/ usang karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. 3. Mudah dan murah. Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya 4. Relevan. Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Penyebab kesalahan informasi dapat diatasi dengan cara, antara lain : 1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan. 2. Pemeriksaan internal dan eksternal. 3. Penambahan batas ketelitian data. 4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. I.5.2. Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. Terdapat beberapa definisi mengenai sistem informasi. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang
5
berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya (Yuli, 2011). Pengertian mengenai sistem informasi yang lain menjelaskan bahwa suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan (Sutabri, 2003). Istilah sistem informasi sebenarnya tidak harus melibatkan komputer. Sistem Informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information Systems atau CBIS). Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embelembel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Yang dimaksudkan dengan sistem informasi di sini adalah sistem informasi yang berbasis komputer. I.5.3. Sistem Informasi Geografi Sistem informasi geografi atau biasa disingkat SIG merupakan sistem komputer yang mampu melakukan penyusunan, penyimpanan, memanipulasi serta menampilkan informasi bereferensi geografis. Menurut pendapat ahli yang lain menyatakan bahwa SIG merupakan sisitem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Burrough, 1986). Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial yang berhubungan dengan geometri bentuk keruangan dan data attribute yang memberikan informasi tentang bentuk keruangannya (Chang, 2002). SIG awalnya berkembang dari dua independent disiplin ilmu yaitu kartografi diijital dan database. Perkembangan dalam kartografi djital sebagai hasil dari berkembangnya dunia desain khususnya CAD (computer Aided Design) sejak tahun 1960an. Demikian pula perkembangan penggunaan database khususnya sistem
6
pengelolaan database atau Data Base Management Systems (DBMS) yang memungkinkan integrasi data spasial dan non spasial turut andil dalam mempercepat perkembangan SIG. Dalam perkembangan lanjut SIG melibatkan berbagai disiplin yang sebenarnya saat ini menjadi akar dari perkembangan kedepan seperti remote sensing, fotogrametri dan survei (Darmawan, 2011). Perkembangan pelayanan informasi keruangan online berupa Google Maps dan Google Earth yang semakin populer telah menggeser kehidupan sosial masyarakat dari budaya bertanya kepada budaya peta. Sistem web maupun ponsel berbasis SIG semakin diminati masyarakat untuk menunjang kegiatan sehari – hari. Trend kedepan sistem SIG untuk memenuhi kebutuhan informasi keruangan yaitu (Darmawan, 2011) : 1. Bekerja semakin efisien di desktop, menggambar lebih cepat dan responsif meningkatkan proses kepemilikan data. 2. Mampu mendesain peta secara interaktif. 3. Mengelola dan membuat data lebih mudah. 4. Menyediakan fitur untuk aplikasi webGIS dan mobile phone. 5. Interperobel dengan format lain. I.5.4. Sistem Informasi Mobile Sistem informasi mobile (MOBIS) merupakan sistem informasi berbasis mobile. Mobile itu sendiri biasa diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya telepon mobile berarti bahwa terminal telepon yang dapat berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. Sistem informasi mobile bisa diartikan kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengelolaan informasi (data yang telah diolah sehingga lebih berguna bagi user) berbasis mobile. Sistem aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun pengguna berpindah dari satu tempat ketempat yang lain tanpa terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat nirkabel seperti telepon seluler, tablet dan PDA.
7
I.5.5. Konsep Dasar Pariwisata I.5.5.1. Pengertian Pariwisata. Pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya memenuhi keinginan yang beragam (Yoeti, 1990). Undang-undang RI no. 9 tahun 1990 berbunyi Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. I.5.5.2. Jenis Pariwisata. Jenis pariwisata dapat digunakan sebagai acuan untuk mengenali jenis kegiatan pariwisata yang telah dan dapat dilakukan setelah menilai potensi-potensi kepariwisataan yang ada untuk menyusun statistik atau data-data penelitian dan peninjauan yang lebih akurat dalam bidang ini. Pariwisata dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok sebagai berikut ( Pendit, 2002) : 1.
Wisata Budaya. Perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka.
2.
Wisata Kesehatan. Perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di tempat ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas kesehatan lainnya.
3.
Wisata Olahraga. Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolah raga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Olimpiade, Asean Games, Thomas Cup.
8
4.
Wisata Komersial. Wisata jenis ini dengan melakukan perjalanan mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5.
Wisata industri. Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke dalam suatu kompleks atau daerah perindustrian di mana terdapat pabrik atau bengkel besar dengan tujuan untuk mengadakan peninjauan dan penelitian.
6.
Wisata Politik. Perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti misalnya kegiatan ulang tahun negara, penobatan Ratu Inggris, dan sebagainya di mana fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan atraksi aneka warna diadakan secara megah dan meriah bagi pengunjung, baik dalam maupun luar negeri.
7.
Wisata Pertanian. Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyekproyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya.
8.
Wisata Maritim. Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan olahraga air, lebih-lebih di danau begawan, pantai, teluk, sungai, atau laut lepas.
9.
Wisata Petualangan. Dikenal dengan istilah Adventure Tourism, seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi (off beaten track), penuh binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, masuk goa penuh misteri.
10. Wisata Cagar alam. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain. 11. Wisata Pilgrim. Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan atau kelompok dalam masyarakat. I.5.6. Sistem Informasi Pariwisata Sistem Informasi Pariwisata adalah sistem yang menyajikan berbagai informasi mengenai suatu objek wisata, kawasan wisata maupun wahana - wahana di suatu objek/kawasan wisata. Sistem informasi pariwisata juga menyajikan tentang
9
beberapa informasi yang menunjang kegiatan kepariwisataan seperti akomodasi, transportasi, tiket, hotel dan lain - lain. Informasi - informasi tersebut disajikan dalam satu sistem sehingga dapat mempermudah, mendukung para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
I.5.7. Perangkat Bergerak (Mobile Device) Perangkat bergerak adalah istilah umum yang biasa digunakan untuk merujuk kepada berbagai perangkat yang memungkinkan pengguna (orang) dapat mengakses data dan informasi dimanapun mereka berada (Bucki, 2013) . Perangkat bergerak (mobile) memiliki banyak jenis dalam hal ukuran, desain dan layout tetapi berbeda karakteristik dengan sistem desktop. Perangkat bergerak mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan mobilitas pemakai. Dari segi daya, perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop karena perangkat mobile memiliki daya terbatas dari baterai. Selain itu juga perangkat mobile memiliki memori yang lebih kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk).
I.5.8. Android I.5.8.1. Tentang Android. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android merupakan platform mobile generasi baru yang memberikan kebebasan kepada pengembang untuk mengembangkan sesuai dengan yang diharapkan (Safaat ,2012). Android merupakan sistem operasi telepon seluler yang tumbuh di tengah sistem operasi lainnya yang berkembang dewasa ini. Sistem Operasi lainnya seperti Windows Mobile, iOS-iPhone, Symbian, dan masih banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan di atas perangkat hardware yang ada. Sistem operasi yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Hal ini berakibat adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli
10
ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka. Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. API (Application Programming Interface) yang disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekaligus data sistem sendiri. Bahkan, pengguna dapat menghapus aplikasi inti dan menggantinya dengan aplikasi pihak ketiga (Hermawan, 2011). I.5.8.2. Fitur dan Arsitektur Android. Android berkembang dengan cepat dikarenakan android menawarkan platform mobile pertama yang lengkap, terbuka dan bebas. Sebagai platform aplikasi yang netral, android memberi kesempatan kepada programmer untuk membuat aplikasi sendiri sesuai yang dibutuhkan oleh programmer yang bukan merupakan aplikasi bawaan. Fitur dan arsitektur yang ada dalam android adalah sebagai berikut. Fitur android yang penting adalah sebagai berikut : 1. Framework Aplikasi : memungkinkan penggunaan dan pemindahan dari komponen yang tersedia. 2. Dalvik Virtual Machine : virtual machine yang dioptimalkan untuk perangkat mobile. 3. Grafik : grafik 2D dan grafik 3D yang didasarkan pada library OpenGL. 4. SQLite : untuk menyimpan data. 5. Mendukung Media : audio video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF). 6. GSM, Bluetooth, Edge, 3G, WiFi, kamera, Global Positioning System (GPS), kompas dan accelerometer (tergantung hardware). 7. Lingkungan pengembangan yang kaya, termasuk emulator, peralatan debugging, dan plugin untuk Eclipse IDE. Secara garis besar arsitektur android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut (Safaat, 2012) : 1. Applications dan widgets, pemakai berhubungan dengan aplikasi saja. Dalam layer ini pemakai melakukan pengunduhan aplikasi kemudian
11
dilakukan instalasi dan menjalankan aplikasi. Aplikasi inti di dalam layer antara lain email, program SMS, kalender peta, penjelajah (browser), kontak dan lain-lain. 2. Applications Frameworks, Android merupakan Open Development Platform yang menawarkan kepada pengembang untuk membangun sebuah aplikasi. Pengembang diberi kebebasan untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources,
menjalankan service
background, mengatur alarm dan menambahkan status notifications. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi kategori inti. Applications Frameworks adalah layer atau tempat para pembuat aplikasi melakukan pengembangan maupun pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android. Komponen yang termasuk di dalam Applications Frameworks adalah : a. Views. b. Content Provider. c. Resources Manager. d. Notification Manager. e. Activity Manager. 3. Libraries, fitur-fitur android berada di dalam layer ini, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Layer ini meliputi berbagai library C/ C++ inti seperti Libe dan SSL, serta: a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video. b. Libraries untuk manajemen tampilan. c. Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D. d. Libraries SQLite untuk dukungan basisdata. e. Libraries SSl dan WebKit terintegrasi dengan penjelajah website dan security. f. Libraries LiveWebcore mencakup penjelajah website moderen dengan engine embeded web view. g. Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s.
12
4. Android Run Time, aplikasi dijalankan dalam layer ini dan dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machines (DVM ) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Terdapat 2 bagian dalam Android Run Time, antara lain : a. Core Libraries b. Dalvik Virtual Machine 5. Linux Kernel, sistem operasi dari Android berada dalam layer ini. Berisi sistem
file-file yang mengatur sistem processing, memory, resource,
driver dan sistem operasi Android lainnya. I.5.8.3. Versi Android. Telepon genggam pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, dirilis pada 22 Oktober 2008. Versi android yang pernah dirilis adalah : 1. Android versi 1.1. Pada 9 Februari 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, pemutar Youtube, mendukung Wifi juga Bluetooth dan pemberitahuan email. 2. Android versi 1.5. Pada 30 April 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam versi ini, yakni kemampuan merekam dan menonton video, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar pada saat perpindahan anatar layar, rotasi layar secara otomatis, kemampuan copy paste pada saat di browser internet, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem, juga kemampuan keyboard dalam memprediksi kata-kata. 3. Android versi 1.6. Donut (versi 1.6) dirilis pada 15 September 2009 dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah integrasi antara galeri dengan kamera dengan camcoder, mendukung
13
CDMA / EVDO - VPN, indikator pemakaian baterai, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel), pengadaan resolusi VWGA. 4. Android versi 2.0/2.1. Pada 26 Oktober 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah kemampuan “turn by turn” pada Google Maps, kemampuan sync untuk email dan kontak, live wallpapers, peningkatan kecepatan hardware, browser mendukung HTML5, fitur kamera diperbaharui, mendukung berbagai ukuran serta piksel layar, dan mendukung Bluetooth 2.1. 5. Android versi 2.2. Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan.
Perubahan-perubahan
umumnya
terhadap
versi-versi
sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. 6. Android versi 2.3. Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain pada home screen dapat dipasang shortcuts, mendukung portable wifi hotspot, kemampuan disable jaringan internet lewat smartphone, mendukung adobe flash, peningkatan kemampuan permainan (gaming), layar antar muka (User Interface) didesain ulang, download manager baru, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 7. Android versi 3.0 – 3.2. Pada tanggal 22 Februari 2011, Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.
14
Adapun fitur yang diperbaharui, seperti kemampuan multitasking yang disederhanakan, home screen yang dapat diubah sesuka hati, peningkatan kinerja hardware, dapat meng-enkripsi semua data pemakai, dan masih banyak lagi. 8. Android versi 4.0. Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, aplikasi dapat diakses langsung lewat lock screen, dapat menjalankan aplikasi browser google chrome, dapat menutup aplikasi yang ada di background, kemampuan memberikan peringatan pemakaian data yang melewati batas, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. 9. Android versi 4.1. Google mengumumkan peluncuran Android versi 4.1 (Jelly Bean) pada tanggal 27 June 2012, dengan membawa beberapa kelebihan diantaranya: Peningkatan beberapa fungsi dan performa dari User Interface, peningkatan performa tersebut termasuk "Project Butter" , semakin meningkatnya performa responsifitas dari android tersebut, maka akan lebih ringan juga halus dalam pengoperasiannya. Juga khusus untuk tablet akan memiliki kelebihan “Dual Boot”. Tablet pertama yang memakainya adalah Nexus 7, yang diluncurkan pada tanggal 13 Juli 2012. 10. Android versi 4.2. Google pada awalnya berencana untuk mengumumkan Jelly Bean 4.2 pada sebuah acara di New York pada tanggal 29 October 2012, akan tetapi terpaksa ditunda akibat badai Sandy. Pada akhirnya pihak Google mengganti rencana “Live Event” dengan hanya press release, dengan membawa "A new flavor of Jelly Bean". Perangkat pertama yang Android 4.2 adalah LG Nexus 4 dan Samsung Nexus 10, diluncurkan pada tanggal 13 November 2012. Pada versi ini ada beberapa peningkatan fitur, seperti notifikasi pada waktu download, sehingga diketahui berapa lama waktu perkiraan untuk download tersebut selesai. Juga akan ada nada baru untuk wireless charging dan low battery. Animasi pada galeri akan lebih cepat loading nya.
15
11. Android versi 4.3. Kelebihan android versi ini adalah kemampuan daya tahan baterai sampai 20 jam dibandingkan dengan versi sebelumnya yang hanya mampu bertahan 5 – 6 jam dalam pemakaian optimal. Fitur autocomplete dialer ini para pengguna akan lebih mudah dalam mencari nama orang yang mereka inginkan di daftar kontak smartphone mereka. Fitur ini merupakan yang pertama dari semua seri Android yang sebelumnya. Fitur keyboard emoji memberikan berbagai pilihan emoticon yang bisa dikirim penggunanya. Aplikasi kamera diperbaharui dengan tampilan yang lebih menarik dan pengaturan kamera untuk mendapatkan hasil terbaik. Android 4.3 ini membuat pergerakan dan perpindahan dari satu menu layar ke menu lain dapat bergerak secepat pergeseran jari penggunanya tanpa ada delay sedikit pun. I.5.9. Basisdata I.5.9.1. Pengertian Basisdata. Basisdata merupakan data dari suatu objek atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan pengertian data merupakan fakta yang dicatat dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi atau kombinasinya yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang dapat dicatat dan mempunyai arti implisit (Waljiyanto, 2000). I.5.9.2. Manfaat Basisdata. Kelebihan dan kelemahan penggunaan pendekatan basis data( Waljiyanto, 2000) : 1. Pemusatan kontrol data. Sistem manajemen basisdata di bawah control satu orang atau kelompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan pembatasan pemakaian. Disamping itu adanya konflik dalam persyaratan pemakaian data dapat dinetralkan, serta integritas data dapat terjaga. 2. Pemakaian data bersama. Informasi yang ada dalam basisdata dapat digunakan secara efektif oleh beberapa pemakai dengan kontrol data yang terjaga. 3. Data yang bebas. Program aplikasi terpisah atau bebas dengan bentuk secara fisik data dapat disimpan dalam komputer.
16
4. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru. Program aplikasi yang baru dan pencarian basisdata yang tunggal akan lebih mudah jika menggunakan fasilitas yang ada pada sistem manajemen basisdata. 5. Pemakaian secara langsung. Sistem basisdata saat ini biasanya menyediakan jendela pemakai (bukan pemrogram) dapat melakukan analisis data yang rumit sekalipun. Pada saat yang sama sistem basisdata berperan sebagai pengontrol penggunaan dan operasi basisdata untuk menjaga konsistensi dan adanya perlindungan pada integritas basisdata. 6. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Dalam pemrosesan berkas untuk tiap aplikasi menggunakan berkas-berkas yang terpisah. Sehingga tidak jarang akan menghasilkan data yang rangkap. Sistem manajemen basisdata dapat digunakan untuk menurunkan tingkat redundancy dan pengelolaan proses pembaruan data. 7. Pandangan pemakai (user views). Sistem manajemen basisdata dapat memberikan kemudahan untuk membuat dan memelihara jendela pemakai (user interface) sesuai dengan pandangan pemakai terhadap basisdata. Sehingga ada kemungkinan basisdata yang diakses sama, tetapi jendela pemakai akan berbeda sesuai dengan pemahaman tiap pemakai basisdata menurut kebutuhan. Beberapa
kelemahan
penggunaan
basisdata
adalah
sebagai
berikut
(Waljiyanto, 2000) : 1. Biaya. Biaya yang digunakan untuk mendapatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang tepat sangatlah mahal. Termasuk biaya pemeliharaan (maintenance cost) dan penyediaan sumberdaya manusia untuk mengelola basisdata tersebut. 2. Sangat komplek. Sistem basisdata lebih komplek dibanding proses berkas. Menurut teori, semakin komplek suatu sistem akan semakin mudah terjadi kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data. 3. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dengan selalu menjaga adanya data rangkap yang kecil, akan terjadi resiko kehilangan data selama proses aplikasi. Namun demikian, sistem manajemen basisdata mampu menjaga agar resiko ini sangat kecil.
17
I.5.10. Location Based Service (LBS) Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan dan mampu menampilkan posisi secara geografis keberadaan perangkat bergerak tersebut. Location Based Service dapat berfungsi sebagai layanan untuk mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu, seperti menemukan lokasi mesin ATM terdekat atau mengetahui keberadaan teman (Guntara, 2014). Terdapat
komponen
utama
pendukung
layanan
LBS,
diantaranya
(Steiniger,2006) : 1. Perangkat mobile. Perangkat ini berfungsi sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya. Perangkat mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone, laptop. Selain itu, perangkat mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan seperti halnya alat navigasi berbasis GPS. 2. Jaringan komunikasi. Komponen ini berfungsi sebagai jalur penghubung yang dapat mengirimkan data-data yang dikirim oleh pengguna dari perangkat mobile untuk kemudian dikirimkan ke penyedia layanan dan kemudian hasil permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh penyedia layanan kepada pengguna. 3. Penyedia layanan. Merupakan komponen LBS yang memberikan berbagai macam layanan yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai contoh ketika pengguna meminta layanan agar bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan penyedia layanan langsung memproses permintaan tersebut, mulai dari menghitung dan menentukan posisi pengguna, menemukan rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai dengan permintaan, dan masih banyak lagi yang lainnya. 4. Komponen penunjuk lokasi. Setiap layanan yang diberikan oleh penyedia layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi pengguna yang meminta layanan tersebut. Oleh karena itu diperlukan komponen yang berfungsi sebagai pengolah yang akan menentukan posisi pengguna layanan saat itu. Posisi
18
pengguna tersebut bisa didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile atau juga menggunakan Global Positioning System (GPS). 5. Penyedia data. Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh data dan informasi yang diolahnya. Karena bisa jadi berbagai macam data dan informasi yang diolah tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang memang memiliki otoritas untuk menyimpannya. Sebagai contoh basisdata geografis dan lokasi bisa saja berasal dari badan-badan milik pemerintah atau juga datadata perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari Yellow Pages, maupun perusahaan penyedia data lainnya. I.5.11. Google Maps Google Maps adalah layanan aplikasi peta online yang disediakan oleh Google yang dapat diakses secara gratis melalui situs http://maps.google.com. Google Maps menawarkan berbagai fasilitas seperti Google Ride Finder, Google Transit dan peta yang dapat disisipkan pada website lain melalui Google Maps API. Pencarian lokasi, yaitu dengan memasukkan kata kunci. Kata kunci dapat berupa nama tempat, kota, ataupun jalan. Kemudian pengguna dapat memanfaatkan fasilitas navigasi, Google Maps akan memberikan beberapa rute alternatif menuju lokasi yang dipilih.