BAB I PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG Pada tanggal 24-25 Juni 2005, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kepemudaan
dan Keolahragaan Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Joko Kirmanto sebagai Menteri Pekerjaan Umum memberikan kata sambutan dengan tema, “Merancang Era Kebangkitan Pemuda dan Penguatan Sistem Pembangunan Keolahragaan Menuju Indonesia yang Tangguh dalam Kompetisi Global”. Tema ini merupakan sebuah sugesti dan harapan akan kebangkitan pemuda sebagai elemen utama penggerak peradaban bangsa untuk menjadi Negara yang maju. Hal ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah dalam hal memajukan dan mencerdaskan generasi bangsa. Selain itu, tema ini juga sebuah sugesti untuk memiliki system dan infrastruktur keolahragaan yang mampu berkompetensi secara global. Belakangan ini, sepak bola telah dijadikan ajang bisnis di berbagai negara-negara di dunia. Saat ini industry sepak bola tidak hanya terpusat di negara-negara Eropa saja, melainkan telah merambah ke negara-negara Asia, terutama di negara-negara Asia Timur yang telah lebih dulu maju. Perkembangan industry sepak bola di Asia pun telah melirik Asia Tenggara sebagai arah perkembangannya. Menurut Keith Cooper, media FIFA menyebut Asia Tenggara sebagai industri sepak bola masa depan. Kota Medan sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan. Geliat pembangunan di kota Medan sangat terasa hampir di semua bidang, seperti pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, gedung pemerintahan, sekolah, stadion dan sarana olahraga lainnya. Pemerataan pembangunan di segala bidang ini juga menyentuh bidang pembangunan sarana dan prasarana olah raga. Dalam bidang olah raga, kota Medan memiliki sejarah yang cukup membanggakan. Hal ini ditorehkan dari banyak bidang. Bidang-bidang tersebut antara lain seperti Sepak Bola, Perahu Naga, Polo Air, dan sebagainya. Seperti halnya di seluruh wilayah Indonesia, bidang olah raga yang paling berkembang di Kota Medan adalah sepak bola. Sepak bola tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat kota Medan. Hampir di setiap penjuru kota, masyarakatnya menggemari olahraga ini. Saat ini, Kota Medan memiliki beberapa klub sepak bola yang cukup ternama sepak terjangnya di Kompetisi Nasional maupun Kompetisi Regional ASEAN. Klub ini antara lain seperti PSMS Medan, Medan Jaya, Pro Titan Medan, Harimau Tapanuli, dsb. Dua klub asal
kota Medan yaitu PSMS Medan dan Medan Jaya telah cukup menjadi legenda dalam dunia persebakbolaan nasional dan internasional. Stadion Teladan merupakan kandang dari dua klub terbesar di kota Medan ini. Stadion ini selesai dibangun pada tahun 1953. Stadion ini merupakan representasi masyarakat kota Medan terhadap sepak bola. Dahulunya, stadion ini cukup megah dan menjadi stadion kebanggaan masyarakat kota Medan. Stadion ini dahulu berdiri megah. Stadion yang layak untuk ditandangi klub – klub dari Asia, seperti Korea, Jepang, Vietnam, Singapura dan Burma. Tak hanya dari deretan Asia, klub dari Australia dan Belanda hingga Lokomotiv Rusia sekalipun pernah menginjakan kakinya. Kini waktu terus berjalan, banyak harapan besar dari masyarakat kota Medan untuk membangkitkan dan melanjutkan tradisi hebat yang telah terukir. Namun semua masih belum menunjukkan hasil. Sepak bola Medan telah mati suri. Kota Medan tidak lagi menjanjikan bagi pemain bola. Banyak pemain memilih berkarir di luar Medan. Satu bukti nyata, adalah pemain yang membawa PSMS ke final 2008 lalu pun ikut kabur. Dalam hal sarana dan prasarana sepak bola, untuk memenuhi standard stadion sepak bola nasional (PSSI) saja Stadion Teladan belum mampu untuk memenuhinya, apalagi untuk memenuhi standard internasional (FIFA). Berbagai pihak yang telah mencanangkan banyak program untuk membangkitkan kembali persepakbolaan kota Medan, termasuk pemerintah kota Medan. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas. Hal ini akan menghadapkan kita dengan dua pilihan yaitu membangun stadion baru atau merenovasi Stadion Teladan. Namun demikian, jika kita memilih untuk merenovasi, maka kita akan terhambat pada luas lahan site yang relatif sempit untuk membangun stadion yang cukup megah sesuai sesuai standard internasional. Selain itu lokasi stadion ini juga berada di tengah kota dengan tingkat kemacetan yang cukup tinggi yang dengan keberadannya dapat menambah tingkat kemacetan kota. Maka dari itu solusi yang paling tepat dan efektif dengan membangun stadion baru di tempat dan lokasi yang tepat. Maka dari itu, sudah saatnya kota Medan untuk memiliki stadion baru yang layak dan sesuai dengan standard-standard yang telah ada, baik nasional (PSSI) dan internasional (FIFA). Pemilihan judul “Stadion Internasional Medan” sebagai ajuan judul tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi yang dapat mendukung sektor sepak bola di kota Medan, karena dalam membicarakan peningkatan mutu dan kualitas sepak bola, kita tidak terlepas dari peningkatan infrastruktur dan fasilitas yang mendukungnya. Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi proyek ini yaitu:
1. Sesuai dengan program pembangunan infrastruktur dan fasilitas olahraga pada masa yang akan datang. 2. Sesuai dengan rencana pembangunan Jalan Raya Lingkar Luar (Ring Road) Medan yang akan menghubungkan wilayah-wilayah diseluruh Kota Medan. Sehingga memudahkan masyarakat dari seluruh penjuru kota untuk menuju stadion ini. 3. Sesuai dengan rencana Pembangunan Kompleks Olahraga Medan yang akan memfasilitasi seluruh kegiatan olahraga masyarakat. 4. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat kota Medan yang menginginkan stadion baru yang layak dan sesuai dengan standar-standar nasional dan internasional. 5. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Medan yang ingin meningkatkan kembali prestasi olahraganya di bidang sepak bola.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN PERANCANGAN I.2.1. Maksud Maksud direncanakannya proyek Stadion Internasional Medan ini adalah: Ikut serta menyumbangkan buah pikiran dan gagasan untuk menyediakan media/sarana olahraga yang mampu memfasilitasi pertandingan dan pelatihan sepak bola untuk kota Medan, tingkat daerah, tingkat nasional, dan tingkat Internasional.
I.2.2. Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan masyarakat kota Medan sebuah stadion baru yang layak dan sesuai standard, baik nasional maupun internasional. 2. Memberikan sebuah homebase baru bagi klub-klub sepak bola di Kota Medan, sebagai salah satu syarat agar tim nya mampu mengikuti Kompetisi Sepak Nola Nasional. 3. Menampung berbagai macam even sepak bola, baik pertandingan atau kompetisi yang bertaraf nasional maupun internasional. Sehingga mampu menarik para wisatawan yang dapat menambah devisa kota Medan. 4. Meningkatkan semangat atlit sepak bola Medan dengan fasilitas dan akomodasi yang lengkap. Sehingga nantinya mampu melahirkan atlit-atlit yang berprestasi. 5. Memanfaatka program ”Vision Area” dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dalam upaya memajukan sepak bola Asia serta membantu pencarian dana investasi bagi peningkatan kualitas stadion-stadion sepak bola di negara-negara asia khususnya di Asia Tenggara.
6. Mendesain sebuah stadion berstandar internasional yang terintregasi dengan fasilitasfasilitas seperti kantor, penginapan, restoran, dan museum sepak bola dengan struktur yang kokoh dan arsitektur yang indah. Sehingga memberikan keamanan dan kenyaman kepada pengelola, atlit, dan penonton.
I.3.
SASARAN Mengkaji lebih dalam mengenai perencanaan dan perancangan sarana olahraga,
dengan sasaran ke arah perancangan tapak (site), dan bangunan stadion. Rancangan akan dilakukan berdasarkan Standar Perencanaan Bangunan Prasarana Olahraga Nomor 066/MENPORA/1991.
I.4.
RUMUSAN MASALAH Dalam proses perancangan stadion ini timbul beberapa masalah yang harus kita
ketahui. Adapun permasalahan utama yang timbul adalah bagaimana merancang dan mengorganisasikan ruang yang dibutuhkan pada Sport Stadium ini serta mengintegrasikannya dengan sistem struktur bentang lebar yang sangat rumit. Masalah lain yang juga timbul yaitu bagaimana merencanakan fasilitas-fasilitas yang berbeda-beda dalam satu perancangan yang saling berintegrasi, yang didukung oleh aspek lain seperti sirkulasi, utilitas, dan lain-lain. Rincian pemasalahan yang ada dapat diuraikan sebagai berikut: I.4.1. Masalah Arsitektur Adapun beberapa masalah arsitektur, antara lain sebagai berikut: 1. Bagaimana merencanakan sebuah stadion baru yang dapat memberikan kontribusi untuk pendapatan klub khususnya dan pendapatan Pemerintah Kotamadya Medan pada umumnya. 2. Bagaimana mengintegrasikan kompleksnya sirkulasi di dalam dan luar bangunan serta bagaimana menciptakan keselarasan bangunan dan lokasi site serta mengantisipasi iklim dan kondisi lingkungan setempat. 3. Bagaimana merancang ruang yang dinamis namun tetap saling menyatu antara massa innercourt dan ruang terbuka. 4. Bagaimana menggabungkan beberapa fungsi yang dapat saling mendukung dalam suatu stadion seperti menonton pertandingan, area perkantoran, restoran, museum pameran, fitness dan sarana hiburan lainnya.
5. Bagaimana mangintegrasikan efektifitas organisasi ruang, keindahan arsitektural bangunan, dan kekuatan struktur bangunan. 6. Bagaimana menerapkan Tema High-Tech pada bangunan. I.4.2. Masalah Sirkulasi Adapun beberapa masalah sirkulasi, antara lain sebagai berikut: 1. Masalah lalu lintas kendaraan yang nantinya akan masuk dan keluar dari stadion ini. 2. Masalah sirkulasi pada tribun stadion berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan. 3. Masalah pengaturan ruang untuk parkir dan ruang luar stadion berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan FIFA.
I.4.3. Masalah Fungsi Bangunan Adapun beberapa masalah fungsi bangunan, antara lain sebagi berikut: 1. Masalah dalam memadukan fungsi olahraga/sports, fungsi komersial dan fungsi penunjang. 2. Masalah dalam penyediaan fasilitas yang mampu memenuhi tuntutan dari pemakai gedung.
I.4.4. Masalah Perlengkapan Bangunan Adapun beberapa masalah perlengkapan bangunan, antara lain sebagai berikut: 1. Masalah dalam merencanakan sistem utilitas dan mekanikal elektrikal yang mengakomodir fungsi-fungsi di dalam stadion. 2. Masalah dalam memperhatikan kepentingan evakuasi apabila terjadi bencana, terutama pada wilayah tribun yang diisi oleh banyan penonton. 3. Masalah dalam perencanaan sistem keamanan dalam tapak maupun bangunan.
I.5.
PENDEKATAN Adapun pendekatan yang dilakukan selama proses pengembangan konsep
perencanaan dan perancangan adalah sebagai berikut: 1. Studi pustaka dan studi literatur yang berkaitan langsung dengan kasus meupun judul yang diangkat untuk mendapatkan informasi, standard, dan batasan-batasan yang sesuai dengan materi untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
2. Studi banding terhadap proyek-proyek dan tema sejenis yang mendukung dalam proses perancangan yang diperoleh dari media cetak seperti: majalah, buku internet, dan media elektronik. 3. Studi lapangan mencakup survey dan wawancara dengan instansi yang terkait sehubungan dengan kasus proyek. 4. Sistesis, yaitu menggabungkan hasil analisa untuk memperoleh ide perancangan yang akan ditetapkan.
I.6.
LINGKUP BATASAN PERANCANGAN Lingkup batasan perancangan ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan dengan
desain dan perancangan sebuah Stadion Sepak Bola yang memenuhi standard nasional (PSSI) dan standard
internasional (FIFA). Fasilitas-fasilitas pendukung lain yang dimasukkan
adalah fasilitas perkantoran, komersial dan hiburan yang tentunya sesuai dengan fungsi bangunan sebagai Stadion Sepak Bola. Penggabungan ini dimaksudkan dapat menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat selain sebagai sumber bisnis baik untuk klub terkait, pemerintah kota, swasta maupun masyarakat. Adapun batasan lain yang tidak dibahas dalam perancangan ini antara lain: 1. Tapak yang digunakan dianggap milik pemilik proyek dan telah siap untuk dibangun, proses pemilikan, pengosongan tanahm dan sebagainya tidak dibahas. 2. Fasilitas, kebutuhan ruang, dan fasilitasnya ditentukan berdasarkan studi banding dan studi literatur maupun survey, data-data yang diperoleh dianggap benar dan relevan, sedangkan data yang kurang lengkap diambil dari proyek sejenis.
I.7.
ASUMSI Adapun asumsi-asumsi yang diambil dalam proyek ini antara lain sebagai berikut: 1. Proyek tersebut merupakan inisiatif pihak swasta dengan campur tangan Pemerintah Kota Medan dalam hal pendanaan dan pengelolaan. 2. Saran infrastruktur seperti kondisi jalan harus dalam kondisi baik sehingga tidak menjadi permasalahan yang menghambat terpenuhinya persyaratan untuk pengadaan proyek ini. 3. Kondisi perekonomian di Indonesia khususnya Kota Medan menjadi lebih baik sehingga permasalahan dana tidak menjadi hambatan.
4. Pemerintah Kota Medan memutuskan untuk memakai kembali Stadion Teladan untuk menjamu tim-tim lawan di kompetisi yang digelutinya, karena stadion ibi telah memenuhi syarat yang sesuai standar nasional. 5. Manajemen dan organisasi persepakbolaan nasional tumbuh semakin profesional.
I.8.
KERANGKA BERPIKIR Kerangka berpikir dalam perencanaan proyek Stadion Internasional Medan ini dimulai
dengan latar belakang mengapa proyek ini diajukan, kemudian mencari studi literatur dan studi banding yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan, sejalan dengan pencarian tema yang sesuai untuk diterapkan pada proyek. Lalu melakukan identifikasi masalah perancangan, merangkum deskripsi proyek, menganalisa proyek sehingga muncul konsep perancangan. Konsep ini kemudian dituangkan dalam desain skematis yang kemudian dikembangkan menjadi gambar perancangan yang tetap mengacu pada konsep perancangan. Ringkasnya, kerangka berpikir proyek ini ditampilkan dalam diagram alir berikut ini:
Latar Belakang Pendekatan Perancangan Sasaran
Identifikasi Masalah Perumusan Masalah
Kriteria Desain Kriteria Perancangan Analisa Kriteria
Masalah
Maksud dan Tujuan
Kerangka Survey
Tema
Survey
Pengumpulan Data
Data Fisik Wawancara
Studi Literatur Dokumentasi Analisa
Potensi
Konsep Pra Rancangan
Desain Akhir
Prospek