BAB I PENDAHULUAN
1.1 .
Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dalam menyiapkan siswa melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi kehidupan yang akan datang. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Untuk mencapai suatu keberhasilan, perlu dukungan dan partisipasi aktif yang bersifat terus menerus dari semua pihak. Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya yang sangat menentukan dalam rangka meningkatkan kualitas manusia. Salah satu upaya tersebut adalah mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil, sportif, dan bermoral melalui pendidikan jasmani. Didalam UU no.3/2005 pasal 4 dinyatakan keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan ahlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. Pendidikan olahraga disekolah akan memegang peranan yang sangat penting dalam menyiapkan manusia Indonesia seperti yang dimaksud. Oleh karena itu melalui program penjas, pemerintah berusaha agar rakyat selalu dalam keadaan yang sehat dan segar.
1
2
Dalam kurikulum penjas, olahraga dan kesehatan 2004 menjelaskan bahwa ketrampilan gerak dasar yang dilakukan anak sekolah diantaranya meliputi : kecepatan (speed), kelincahan (Agility), keseimbangan (balance) dan kelentukan (flexibility). Ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas jasmani. Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara tepat dan cepat. Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam bermacam-macam gerak. Sedangkan kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan persendian melalui jangkauan gerak yang luas. Jangkauan alami tiap sendi pada tubuh tergantung pada pengaturan tendontendon, ligamen, jaringan penghubung dan otot-otot. Permainan hoki adalah sebuah permainan tim yang menyenangkan, cepat dan membutuhkan keterampilan. Permainan hoki memiliki karakteristik yang cukup unik yakni mempermainkan bola kecil dengan penampang muka stik yang kecil, sehingga bisa dijadikan olahraga rekreatif. Hoki juga merupakan olahraga lapangan yang populer dan diyakini memiliki asal-usulnya di Asia Kuno, Mesir dan Yunani. Pada zaman modern, hoki menjadi olahraga yang sangat populer di Inggris dan kemudian di berbagai negara bagian yang merupakan Persemakmuran Inggris. Pada prinsipnya olahraga ini dimainkan oleh dua regu yang berusaha memasukkan bola ke gawang lawan. Pemain hoki memiliki posisi yang khusus dalam bermain, biasanya pengajar akan menentukan posisi pemain saat
3
pembelajaran berlangsung, hal ini akan memberikan orientasi yang lebih bagi pemain tersebut. Pembelajaran hockey di SMA dilakukan secara monoton tanpa melakukan suatu variasi dan pengembangan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi
yang
diajarkan.
Pembelajaran
konvensional
merupakan
metode
pembelajaran yang secara rutin dilakukan dengan cara dan urutan yang relatif sama. Model pembelajaran yang biasa dilakukan dalam pembelajaran mata pelajaran olahraga terdiri dari ceramah dan pemberian contoh, kemudian siswa mempraktikkan materi yang telah disampaikan oleh guru. Pada tahap berikutnya seorang guru melakukan penilaian sebagai bentuk evaluasi dari materi yang diajarkan atau yang dilakukan oleh para siswa. Padahal jika seorang guru melakukan dengan pengembangan model pembelajaran yang menarik maka anak didik akan cepat menangkap materi yang diajarkan dan tidak akan bosan. SMA Negeri 1 Limbangan merupakan salah satu sekolah favorit di daerah Limbangan. SMA Negeri 1 Limbangan memiliki lapangan dan halaman sekolah yang luas dan memiliki sarana prasarana olahraga yang cukup memadai. Telah dilakukan survei di SMA Negeri 1 Limbangan untuk mengetahui sarana dan prasarana olahraga Hockey. Serta mengetahui proses belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya pembelajaran permainan hockey, dan mengetahui efektivitas permainan hockey yang diajarkan kepada peserta didik Sekolah Menengah Atas (SMA). Hasil survei sarana dan prasarana olahraga hockey di SMA Negeri 1 Limbangan terlihat pada tabel berikut.
4
Tabel 1.1 Hasil Survei Sarpras Hockey di SMA Negeri 1 Limbangan NO 1 2 3
Sarana dan Prasarana Bola Hockey Gawang Stick Hockey
Jumlah 5 2 20
Kondisi Baik Sedang 15 Baik 5 Rusak
Peneliti mengamati dalam proses pembelajaran hockey siswa SMA N 1 Limbangan. Di lokasi penelitian hasil pengamatan yang diperoleh masih jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan siswa serta permainan hockey yang diajarkan belum dimodifikasi. Pada Proses pembelajaran hockey ditemui beberapa hal : 1)
Peraturan permainan hockey yang digunakan adalah peraturan sebenarnya permainan hockey. Seharusnya peraturan yang digunakan adalah peraturan yang sudah dimodifikasi sehingga peserta didik mudah mempraktikan permainan tersebut.
2)
Diketahui ada beberapa siswa ketika mengikuti pembelajaran hanya dudukduduk saja dan tidak aktif mengikuti pembelajaran hockey.
3)
Perlunya bentuk pembelajaran yang efektif dan efisien dalam bentuk modifikasi untuk pembelajaran permainan hockey yang diberikan oleh guru, sehingga dijumpai siswa yang merasa tidak senang, bosan, dan malas untuk bergerak dan mengikuti pelajaran penjasorkes.
5
1.2 . Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas peneliti dapat memberikan alasan mengapa permasalahan tersebut perlu untuk diteliti, yaitu: 1)
Kurang aktif siswa dalam hal gerak pada permainan olahraga hockey.
2)
Kurangnya pembelajaran kreatif yang menyebabkan siswa cenderung bosan dalam pembelajaran.
3)
Diketahui ada beberapa siswa ketika mengikuti pembelajaran hanya dudukduduk saja dan tidak aktif mengikuti pembelajaran hockey.
4)
Model permainan yang masih mengunakan peraturan baku atau peraturan hockey pada umumnya.
1.3 . Pembatasan masalah Pembatasan masalah dalam penelitian pengembangan ini dilakukan untuk lebih memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah secara fokus dan tidak meluas ke permasalahan yang lain. Mengingat keterbatasan tenaga, kemampuan, biaya dan waktu penelitian, maka penelitian ini di batasi pada : 1)
Pengembangan permainan hoki untuk pembelajaran permainan bola kecil peserta didik tingkat SMA kelas X.
2)
Produk di kembangkan untuk mempermudah dan mengefektifkan permainan hoki untuk proses pembelajaran bola kecil dan mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana serta meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran bola kecil.
6
1.4. Rumusan Masalah Setelah mencermati latar belakang maka permasalahan yang akan dikaji adalah “Bagaimana bentuk modifikasi pembelajaran permainan Hockey Gawang Sudut
Lapangan
dalam
pembelajaran penjasorkes
yang sesuai
dengan
pembelajaran penjasorkes untuk siswa SMA Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal ? ”
1.5. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa model pengembangan pembelajaran permainan Hockey Gawang Sudut Lapangan dalam pembelajaran penjasorkes SMA Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal dalam meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah agar pembelajaran lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
1.6. Manfaat Penelitian Hasil penelitian pengembangan ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1)
Secara Teoritis. Hasil penelitian ini di harapkan menambah pengembangan keilmuan yang berkaitan dengan produk permainan.
2)
Secara Praktis, hasil penelitian pengembangan ini di harapkan dapat di jadikan sebagai alternatif bagi guru penjasorkes. untuk memberikan materi permainan bola kecil di SMA N 1 Limbangan yang menyenangkan serta dapat mencakup tiga aspek pembelajaran (kognitif, afektif dan psikomotor),
7
selain itu juga dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran permainan bola kecil pada umumnya dan membantu guru penjasorkes untuk lebih kreatif dalam menyajikan suatu materi permainan bola kecil. Sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
1.7. Spesifikasi Produk Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa model pembelajaran permainan Hockey menggunakan 4 (empat) gawang sudut yang sudah dikembangkan untuk siswa SMA, yang dapat mengembangkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor, dan siswa dapat melakukan olahraga dengan senang, aktif bergerak tanpa rasa jenuh, serta dapat meningkatkan intensitas fisik sehingga kebugaran jasmani dapat terwujud. Agar tujuan dari pendidikan jasmani juga dapat tercapai.
1.8. Asumsi Pengembangan Pengembangan model pembelajaran permainan hoki melalui permainan hoki empat gawang bagi siswa SMA N 1 Limbangan ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat pembelajaran permainan hoki yang dilakukan oleh guru Pendidikan Jasmani selama ini masih jauh dari yang di harapkan. Pembelajaran permainan hoki masih bersifat tradisional, karena masih mengunakan peraturan yang masih baku. Padahal tidak semua siswa mampu menerapkan peraturan yang
8
baku dalam permainan hoki. Pelaksanaan permainan hoki bagi siswa SMA N 1 Limbangan belum dimodifikasi. Hal ini dapat menyebabkan tujuan pembelajaran kurang sesuai dengan yang diharapkan, seperti halnya pencapaian tujuan pendidikan jasmani
dan
peningkatan kebugaran jasmani. Pemecahan masalah pembelajaran permainan hoki di SMA Negeri 1 Limbangan melalui penerapan model pembelajaran permainan hoki empat gawang sudut bagi siswa diharapkan dapat digunakan dan membantu guru Pendidikan Jasmani dalam memberikan pembelajaran permainan hoki, mempermudah dan mengefektifkan permainan hoki untuk proses pembelajaran bola kecil dan mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana serta meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran bola kecil. sehingga kualitas pembelajaran dapat menigkatkan sesuai dengan tujuan yang di harapkan.