BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh suatu informasi. Kebutuhan manusia akan informasi pada saat ini menjadi begitu mudah dengan hadirnya internet, yang memungkinkan kita melakukan transfer informasi hanya dalam hitungan detik karna ketersediaannya selama 24 jam, sehingga waktu dan ruang tidak lagi menjadi persoalan. Kemudahan ini memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang jauh dari sumber informasi. Penggunaan teknologi internet tidak hanya digunakan dalam bidang industri dan pendidikan saja, dalam bidang kesehatan teknologi ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tertentu. Perkembangan teknologi internet memunculkan berbagai cara dalam melakukan test-test kesehatan. Test buta warna adalah salah satu test kesehatan yang sangat berpengaruh dalam bidang-bidang tertentu misalnya industri, pemerintahan, pendidikan serta yang bergelut di bidang kesehatan itu sendiri. Namun test yang ada sekarang ini pada umumnya bersifat manual, dimana seseorang yang mendampingi klien memperlihatkan sebuah buku yang berisikan gambar-gambar ishihara, hal ini kurang efektif dan memerlukan waktu yang cukup lama.
1
2 Berikut ini adalah tabel dari data lapangan yang diperoleh: Status
Tahun 2008
Test Buta Warna
2009
Tidak
Tidak
diketahui
diketahui
Keterangan 2010 Ditemukan
Hasil test tahun 2008 dan 2009 tidak ditemukan lalu pada tahun 2010 data ditemukan dan testnya dilakukan dengan
metode
ishihara
yang
dilakukan secara manual. Data Hasil Test
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Hasil test sebelumnya menggunakan surat keterangan dari penguji atau dokter
mata
bahwa
yang
bersangkutan tergolong buta warna jenis apa.
Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang sebuah website dari internet yang dapat digunakan sebagai media untuk uji buta warna secara online, sehingga dapat memudahkan pengguna dalam melakukan test buta warna dan
menghasilkan suatu
informasi yang maksimal dan efektif karna pengguna hanya tinggal login dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan ditampilkan lalu akan keluar hasil test yang nantinya akan tersimpan dalam database komputer dan hasil test itu sendiri bisa di print sebagai pedoman atau arsip untuk uji maksimal. Untuk itu, maka penulis merasa tertarik untuk merancang sebuah web yang di tuangkan dalam bentuk proyek akhir dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Test Buta Warna Dengan Metode Ishihara 25 Plates Berbasis Web”.
3 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun sebuah program test buta warna berbasis web dengan ishihara 25 plates yang dapat memudahkan pengguna dalam melakukan test melalui web dan menghasilkan suatu informasi yang maksimal. 2. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi web ini dengan menggunakan pemrograman php. 3. Bagaimana merancang dan membuat database dari seluruh data yang dibutuhkan dengan menggunakan MySQL. 4. Bagaimana cara untuk menghubungkan antara php dengan MySQL.
C. Batasan Masalah Agar tugas akhir ini lebih mencakup pada perancangan maka penulis membatasi ruang lingkup rancangan ini. Adapun ruang lingkup rancangan ini yaitu : 1. Perancangan lebih diutamakan pada penggunaan bahasa pemograman PHP dalam pengolahan database MySQL pada program test buta warna. 2. Merancang untuk manajemen administrator, dan pengunjung (user). 3. Data seputar informasi ruang lingkup kesehatan mata, pengelolaan data, dan uji buta warna dengan pendefinisian terdiri dari 8 jenis buta warna.
4 D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang penulis kemukakan diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu ”Bagaimana membangun sistem informasi sebagai alat bantu uji test buta warna yang efektif dan tidak menyita waktu yang lama”
E. Tujuan 1. Merancang dan membangun program test buta warna berbasis web yang efektif dan efisien. 2. Memberikan kemudahan untuk melakukan test uji buta warna serta informasi kesehatan mata yang akurat secara online. 3. Menjadi sarana pendukung yang tepat dalam melakukan uji buta warna tidak hanya memberikan informasi hasil yang akurat dan tepat juga memberikan kemudahan pengguna dalam melakukan uji buta warna.
F. Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan web ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan kemudahan pengguna melakukan test buta warna. 2. Mempersingkat waktu dalam melakukan test buta warna. 3. Dapat melakukan test buta warna secara mandiri dan mendapatkan informasi yang akurat tentang kesehatan mata. 4. Dapat dipergunakan sebagai bahan perbandingan dengan analisa dokter kesehatan mata secara maksimal.
5 BAB II KAJIAN TEORI
A. Studi Literatur Pada perancangan ini yang menjadi pedoman dan acuan dalam penulisan Rancang Bangun Perangkat Lunak Bantu Untuk Test Buta Warna Metode Ishihara 25 Plates Berbasis WEB adalah : Penelitian Suyanto dkk (2004) merancang dan membangun sistem test buta warna berbasis komputer di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Aplikasi tersebut, di defenisikan sebagai berikut: 1. Test buta warna terdiri dari 38 pages dengan jenis soal berupa angka. 2. Klasifikasi terdiri dari protanopia, deuteranopia, weak protanomali, weak deuteranomali, strong protanomali, strong deuteranomal , and both monochromat complete color blindness. 3. Hasil klasifikasi secara langsung di dapat setelah responden menjawab soal tersebut.(Suyanto,2004) Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Armetzahfauzi (2004): Analisa Buta warna Merah-Hijau Dengan Metode Pengukuran Panjang Gelombang, dimana sistem ini digunakan sebagai alat bantu dalam menilai apakah seseorang yang menderita buta warna merah-hijau mempunyai perbedaan pada jarak gelombang penglihatan dengan orang normal maupun dengan penderita buta warna lain. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut maka penulis membuat Rancang Bangun Perangkat Lunak Bantu Untuk Test Buta Warna Metode Ishihara Test 25 Plates Berbasis Web. 5
6 B. Landasan Teori 1. Penglihatan Mata Mata merupakan organ yang berfungsi untuk melihat. Benda yang dilihat sebenarnya berupa cahaya, yang selanjutnya ditangkap oleh selaput saraf mata yang disebut retina, untuk selanjutnya diteruskan ke otak untuk diproses. Bagian utama mata yang berfungsi untuk ketajaman penglihatan disebut makula/fovea, seperti ditujukan dalam gambar 3. Dari seluruh retina, makula merupakan pusat penglihatan, didalamnya terkandung penangkap cahaya (fotoreseptor) yang menangkap cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai, panjang gelombang yang dapat ditangkap oleh mata adalah 410700 nm.(Dr.Emeritus,2008) Fotoreseptor sendiri ada dua, yaitu batang adaptasi dalam gelap, dan kerucut untuk melihat warna. Fotoreseptor kerucut yang sensitif terhadap cahaya biru, merah dan hijau merupakan dasar penglihatan warna secara keseluruhan. Ini dapat dipahami dengan melihat diagram campuran warna berikut:
Gambar 1. Pembiasan Cahaya
7
Gambar 2.Kombinasi Warna.
Gambar 3.Organ Mata. Penglihatan warna sendiri sebenarnya hanya terdiri dari tiga warna dasar, warna lain hanyalah merupakan perpaduan dari ketiga warna tersebut, gambar 2 diatas menjelaskan hal tersebut. Penglihatan warna ini merupakan salah satu fungsi makula. Untuk mengetahui seseorang menderita kelainan gangguan penglihatan warna atau tidak, dilakukan pemeriksaan yang meliputi tajam penglihatan jauh dan dekat, pemeriksaan organ mata yang mencakup seluruh aspek baik bagian luar maupun bagian dalam.
8 Ketajaman penglihatan yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan penglihatan warna, akan tetapi hal ini dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak dan tidak menimbulkan gangguan penglihatan warna lagi. Setelah ketajaman penglihatan yang baik tercapai, barulah penglihatan warna diperiksa. Alat pemeriksa yang umumnya digunakan adalah uji Ishihara walaupun terdapat alat lain, tetapi alat lain umumnya digunakan dalam tujuan ilmu pengetahuan, tidak untuk kepentingan sehari-hari. Secara sederhana, uji penglihatan warna dapat dipakai sebagai pemeriksaan awal, tetapi untuk pastinya dibutuhkan pemeriksaan lebih teliti. Umumnya orang buta warna yang melihat angka tersebut akan memberikan jawaban yang berbeda dari yang tertera. Apabila ada gangguan disarankan untuk memeriksakan ke dokter mata.(Chairman,2009) Tidak ada obat untuk penderita buta warna, walaupun tidak menimbulkan kecacatan fisik, akan tetapi ada penderita yang merasa frustasi yang berat. Sebagian anggota masyarakat menganggap bahwa seseorang yang buta warna tidak dapat melihat sama sekali. Hal ini tidak benar karena sebagian besar penderita dapat melihat warna, walaupun sebagian kecil ada yang menderita buta warna total.(Arthur, 2009)
2. Penglihatan Warna Penelitian tentang buta warna secara ilmiah dimulai oleh ahli kimia John Dalton Ia adalah salah seorang pencetus teori atom pada tahun 1798 menerbitkan jurnal berjudul "Extraordinary facts relating to the vision of colours", banyak yang menyebut kondisi buta warna sebagai “Daltonisme”. (Widjajakusumah,2007) Retina mata manusia normal memiliki dua macam sel yaitu sel batang (rod cell) yang aktif pada cahaya redup dan menyebabkan bisa melihat dalam remang-remang dan
9 sel kerucut (cone cell) yang aktif pada cahaya terang dan membuat bisa melihat indahnya warna-warni dunia. Normalnya ada 3 macam sel kerucut, yaitu reseptor biru yang sensitif pada cahaya dengan panjang gelombang pendek, reseptor hijau kekuningan (sering disalah artikan sebagai reseptor hijau) sensitif terhadap panjang gelombang medium, dan reseptor kuning (sering disalah artikan sebagai reseptor merah) sensitif pada panjang gelombang tinggi. Agar bisa melihat perubahan warna secara gradual (misalnya dari merah muda, merah darah, hingga merah tua) atau disebut hue, mutlak dibutuhkan ketiga pigmen tersebut. Mata yang normal (memiliki ketiga pigmen fotoreseptor) dan bisa melihat semua warna beserta hue-nya disebut trichromacy.(Djauhari,2005) Ada beberapa macam buta warna dengan kombinasi sel batang atau sel kerucut mana yang tidak dimilikinya. Buta warna dapat dibagi menjadi dua kelompok besar: buta warna total (monochromacy) dan buta warna parsial (dichromacy dan anomalous trichromacy) yang masing-masing masih bisa dibagi lagi berdasarkan ada tidaknya sel kerucut pada retina, dan bila ada, berapa jumlah fotoreseptor yang dimiliki sel kerucut, berikut ini adalah bentuk pendefinisian dari buta warna tersebut.
a. Monochromacy Buta warna hanya dapat melihat hitam, putih, dan abu-abu saja. Dibedakan: 1) Rod monochromacy (achromatopsia): Yaitu retina mata penderita yang hanya punya sel batang dan sama sekali tidak mempunyai sel kerucut. Akibatnya tidak hanya tidak mengenali warna, penderitanya juga sangat sensitif terhadap cahaya sehingga tidak tahan cahaya terang (photophobia).
10 2) Cone monochromacy: Yaitu retina mempunyai sel batang dan sel kerucut, tapi hanya memiliki salah satu dari 3 macam fotoreseptor dalam sel kerucut. Penderitanya tidak begitu sensitif terhadap cahaya terang seperti achromatopsia dan berpenglihatan normal, contohnya blue cone monochromacy dimana penderitanya tidak memiliki pigmen merah dan hijau. Kelainan ini dikodekan pada kromosom X, tempat yang sama dengan kelainan buta warna parsial hijau-merah.
b. Dichromacy Terjadi saat penderita kehilangan salah satu pigmen sel kerucutnya sehingga tidak bisa membedakan warna. Dapat dibedakan lagi: 1) Protanopia: Disebabkan tidak adanya fotoreseptor warna merah pada sel kerucut, warna merah bagi penderita buta warna ini hanya terlihat gelap jadi bendera kita baginya hitam putih. Kelainan ini bersifat terkait seks, diturunkan, dan terjadi pada 1% lakilaki dalam populasi. 2) Deuteranopia: Disebabkan tidak ada fotoreseptor warna hijau pada sel kerucut, Hampir sama seperti protanopia, hanya warna merah baginya tidak terlihat gelap. Ia mungkin merasa bingung mengapa orang lain bisa menyebut nama-nama warna yang berbeda seperti merah, oranye, kuning dan hijau untuk warna yang semuanya tampak sama di matanya. Baginya nama warna seperti violet, lavender, ungu dan biru tidak banyak berarti sebab semuanya terlihat satu warna baginya. Ini karena warna dengan panjang gelombang diatas 498 nm langsung disebutnya kuning dan dibawah itu terlihat biru,
11 kelainan ini bersifat terkait seks, diturunkan, dan terjadi pada 1% laki-laki dalam populasi. 3) Tritanopia: Sangat langka terjadi, karena tidak adanya fotoreseptor warna biru pada sel kerucut. Penderitanya tak pernah melihat warna kuning hingga biru, paling maksimal hanya warna violet. Bagi mereka, warna dengan panjang gelombang diatas 570 nm terlihat sebagai merah, sedangkan dibawahnya terlihat sebagai hijau.
c. Anomalous trichromacy Penderitanya dapat melihat ketiga warna seperti mata normal, namun mereka hanya memiliki persepsi yang berbeda dengan warna yang dilihat mata normal apabila warna yang berbeda mulai dicampurkan (mixed colours). Ini karena sel kerucut mereka lengkap memiliki ketiga pigmen fotoreseptor, tapi terdapat kelainan pada salah satu fotoreseptor yang menyebabkan sensitivitas spektralnya ”meleset” dari panjang gelombang yang seharusnya (bedakan dengan penderita dichromacy yang memang tidak memiliki salah satu pigmen). Dibedakan lagi: 1) Protanomaly: Yaitu terjadi karena perubahan sensitivitas fotoreseptor merah. Penderitanya bisa salah membedakan merah tua dengan hitam. Bersifat terkait seks, diturunkan, dan terjadi pada 1% laki-laki dan 0,01% perempuan dalam populasi. Biasanya diturunkan dari ibu ke anak laki-lakinya.
12 2) Deuteranomaly: Disebabkan karena pergeseran sensitivitas spektral pigmen hijau, bisa salah membedakan hijau tua dengan hitam. Mirip seperti jenis mata protanomaly, mata deuteranomal hampir tak bisa membedakan hue dari merah, oranye, kuning, hingga hijau, dan hanya dilihatnya sebagai warna merah yang berubah-ubah. Sebagian besar penderita buta warna adalah deuteranomaly. Persentasenya dalam populasi lumayan besar; sekitar 6% laki-laki dan 0,04% perempuan. Diturunkan dan terkait kromosom X. Perbedaan antara protanomaly dan deuteranomaly adalah deuteranomaly tidak memiliki masalah dengan cahaya terang. 3) Tritanomaly: Yaitu kelainan yang tidak bisa membedakan hue dari warna biru ke kuning, Jeremy H. Nathans dari Howard Hughes Medical Institute pada tahun 2006 membuktikan bahwa tritanomaly disebabkan oleh mutasi gen pengkode sel kerucut dengan pigmen biru yang terdapat pada kromosom 7, bukan pada kromosom X seperti pada jenis buta warna lainnya. Akibatnya tritanomaly tidak terpaut seks dan kesempatan laki-laki ataupun perempuan untuk mengidapnya adalah sama. Penderita protanomaly dan deuteranomaly bisa diketahui dengan alat bernama anomaloscope, yang dapat mencampurkan cahaya merah dan hijau yang pada perbandingan yang tepat dapat menghasilkan warna kuning.(Guyton,20048)
13 Tabel 1.Keterangan Defenisi Buta Warna Jenis buta warna
Rod cell
Conecells Merah
Hijau
Biru
Ada
Tdk ada
Tdk ada
Tdk ada
Ada
Ada
Tdk ada
Tdk ada
Ada
Tdk ada
Ada
Tdk ada
Ada
Tdk ada
Tdk ada
Ada
Protanopia
Ada
Tdk ada
Ada
Ada
Deuteranopia
Ada
Ada
Tdk ada
Ada
Tritanopia
Ada
Ada
Ada
Tdk ada
Protanomaly
Ada
Ada/rusak
Ada/baik
Ada/baik
Deuteranomaly
Ada
Ada/baik
Ada/rusak
Ada/baik
Tritanomaly
Ada
Ada/baik
Ada/rusak Ada/rusak
Rodonochromacy (achromatopsia)
Cone monochromacy
Namun buta warna tidak hanya disebabkan faktor keturunan saja. Seseorang yang bermata normal bisa saja menjadi buta warna apabila otaknya mengalami kerusakan, terutama jika terjadi pada bagian lateral geniculate nucleus dari thalamus dan visual area V4 dari visual yang memproses warna. Bahkan walaupun jarang, penderita migrain bisa juga mengalami buta warna sementara. Selain itu ada kelainan yang disebut color agnosia dan cerebral achromatopsia, dimana mata penderitanya mampu melihat warna seperti mata normal, hanya mereka tak mampu menyebutkan apa nama warna itu. Kelainan ini sering disebut sebagai buta warna palsu/semu karena bukan disebabkan kegagalan penglihatan pada mata, namun kegagalan persepsi karena kelainan pada bagian otak, keduanya merupakan bentuk visual agnosia.
14 Tabel 2.Persentase Buta Warna (William, 2006) Men
Women
Overall
-
-
Overall (United States)
-
-
Red-green(Overall)
7 to 10%
-
Red-green (Caucasians)
8%
-
Red-green (Asians)
5%
-
Red-green (Africans)
4%
-
Monochromacy
-
-
Rod monochromacy (no cones)
0.00001%
0.00001%
Dichromacy
2.4%
0.03%
Protanopia (L-cone absent)
1% to 1.3%
0.02%
Deuteranopia (M-cone absent)
1% to 1.2%
0.01%
Tritanopia (S-cone absent)
0.001%
0.03%
Anomalous richromacy
6.3%
0.37%
Protanomaly (L-cone defect)
1.3%
0.02%
Deuteranomaly (M-cone defect)
5.0%
0.35%
Tritanomaly (S-cone defect)
0.0001%
0.0001%
Ket: L-Cone=merah, M-Cone=hijau, S-Cone=biru-kuning
Penglihatan cahaya terang dan penglihatan warna memerlukan reseptor yang disebut reseptor kon. Terdapat tiga jenis reseptor kon, masing-masing mempunyai penyerapan maksimum terhadap cahaya yang terdiri dari berbagai-bagai panjang gelombang. ini bermakna terdapat reseptor kon yang mempunyai respons terbaik terhadap cahaya merah atau hijau atau biru. Warna campuran akan terlihat apabila dua atau tiga
15 reseptor kon di atas terangsang pada keamatan atau intensitas yang berkadaran dengan warna yang dilihat.(William,2006) Buta warna berlaku apabila seseorang tidak dapat mengenal warna. Mata normal memerlukan kon merah, biru dan hijau untuk membolehkannya melihat keseluruhan spektrum warna, ini dinamai penglihatan trikromat. Kebanyakan orang yang buta warna hanya bisa melihat dua warna asas. Ini dikenali sebagai penglihatan dikromat. Bagi mereka yang mengalami buta warna sepenuhnya (penglihatan akromat), yaitu suatu kecacatan yang jarang sekali berlaku, dunia sekeliling mereka hanya kelihatan hitam dan putih. Kira-kira 4% lelaki dan 0.5% wanita di dunia ini menghidap buta warna.
IR
Gambar 4.Panjang gelombang cahaya pada mata Spektrum yang terlihat termasuk panjang gelombang 300 atau (400-700 nm), dan dalam beberapa bagian-bagian dapat melihat perbedaan-perbedaan warna dari 1 panjang gelombang. Kemampuan untuk melihat banyak warna-warna bergantung pada: 1. Kerucut yang terpisah pada masing-masing panjang gelombang. 2. Serabut-serabut saraf optik untuk masing-masing warna. 3. Neuron-neuron sensitifitas rod cone kepada masing-masing warna. 4. Perbedaan di dalam rangsangan kerucut berwarna merah, biru dan hijau.
16
Gambar 5.Grafik panjang gelombang Gambar diatas adalah ukuran panjang gelombang pada mata normal dari warna biru, hijau dan merah di awali dengan panjang 400 sampai dengan 650 adalah standart masing-masing warna dalam menangkap intensitas cahaya yang masuk kemata dan diproses menentukan warna tersebut.
Gambar 6.Panjang Gelombang mata normal Dapat dilihat pada gambar diatas panjang gelombang yang berwarna biru berjarak 437 nm , Hijau berjarak 533 nm sedangkan warna merah 564 nm. Apabila panjang gelombang melewati or kurang dari standard diatas maka dapat dikatakan seseorang itu menderita buta warna.
17
Gambar 7.Buta warna hijau Dapat dilihat pada gambar diatas panjang gelombang yang berwarna hijau tidak ada, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang menderita buta warna hijau.
Gambar 8.Buta warna merah Dapat dilihat pada gambar diatas panjang gelombang yang berwarna merah tidak ada, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang menderita buta warna merah. (Arjatmo. 2000)
18
3. Ishihara Test Ishihara test adalah test yang berupa gambar berisikan titik-titik warna yang di padu padankan dengan warna lain sehingga orang buta warna tidak dapat membedakannya, gambar tersebut membentuk suatu huruf atau gambar yang masingmasing gambar berbeda-beda. Pada gambar 9 adalah salah satu dari test buta warna metode ishihara, dimana orang normal akan melihat angka “74”, sedangkan penderita butawarna merah-hijau akan melihat angka “21”.( William,2006)
Gambar 9.Ishihara Plates
C. Konsep Dasar Sistem Informasi Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras, lunak serta manusia yang akan mengolah dan menggunakan perangkat keras dan lunak tersebut (Muh. Aziz : 2006: 4). Informasi merupakan hal yang sangat penting dengan adanya informasi tersebut dapat diketahui kemajuan dan kegagalan proses pelaksanaan. Sistem
19 yang kurang informasi menunjukan bahwa sistem tersebut rapuh. Data merupakan informasi yang diolah supaya berguna bagi yang menerimanya. Sistem informasi disebut juga dengan Procesing System yang merupakan sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mengandung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi didalamnya (Jogiyanto H, 1989:11). Definisi sistem secara umum yaitu sekumpulan proses dan seperangkat elemen yang digabung serta dihimpun secara bersama, serta saling berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan dari sistem organisasi, misalnya didalam suatu sistem pengolahan data elektronik (Elektronic Data Processing) atau EDP, terdapat unsur dari EDP yang saling berinteraksi yaitu : a. Unsur manusia disebut Brainware Adalah manusia atau personal yang bekerja dalam sistem pengolahan data, misalnya sebagai programmer atau operator. b. Unsur benda atau alat disebut Hardware Adalah peralatan yang digunakan dalam pengolahan data, misalnya CPU (Central Processing Unit), keyboard dll. c. Unsur pembantu disebut Software Adalah sistem operasi dan program aplikasi untuk menjalankan komputer dan sebagai media penterjemah bahasa manusia dengan bahasa komputer yaitu bahasa mesin.
20 Informasi sangat erat hubungannya dengan data, informasi berasal dari data dan data merupakan bahan mentah bagi suatu informasi. Informasi adalah data yang diolah menggunakan konsep tertentu menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya. Kualitas informasi tergantung dari 3 hal yaitu : a. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat memberikan salah pengertian bagi user atau penerima informasi. b. Tepat waktu Informasi yang diterima harus tepat waktu, karena informasi yang sudah kadar larsa tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi juga merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat berakibat fatal bagi organisasi. c. Relevan Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerimanya, relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda, misalnya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik kurang relevan tetapi akan lebih relevan terhadap akuntan.
1. Komponen Sistem Informasi Jogiyanto. H (1989: 12-13), mengemukakan bahwa komponen dari sistem informasi sering juga disebut dengan blok bangunan, yang terdiri dari : a. Blok masukan : Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukan.
21 b. Blok model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang akan didatabase untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluaran : produk dari sistem adalah keluaran yang berupa informasi yang berkualitas serta dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai. d. Blok teknologi : teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi yang gunanya untuk menerima input, menjalankan model, akses data, menghasilkan data dan mengirimkan keluaran dalam sistem. e. Blok database : database yang merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya yang tersimpan pada perangkat keras dan memerlukan perangkat lunak untuk memanipulasi data kembali. f. Blok kendali bertujuan untuk menghindari sistem dari hal-hal yang akan merusak informasi . Input
Proses
Output
Data
Umpan balik
Penerima
Gambar 10.Siklus pemprosesan informasi Dalam perancangan dan implementasi sistem informasi, langkah awal yang harus dilakukan adalah memodelkan sistem. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat lebih jauh. Ada beberapa macam perangkat pemodelan sistem yang bisa dipakai untuk memodelkan sistem (Pohan, 1997).
22 Akan tetapi tidak mutlak semua perangkat pemodelan yang ada diterapkan dalam memodelkan sebuah sistem, artinya boleh memakai sebagian dari perangkat-perangkat tersebut. Perangkat- perangkat tersebut terdiri dari (Pohan, 1997) : a. Statement of Purposes (STP) Statement of Purposes merupakan kalimat pendek yang berisi deskripsi tekstual fungsi sistem yang pada umumnya menjelaskan tentang kelebihan dari sistem tersebut. b. Context Diagram (Diagram konteks) Context Diagram merupakan model untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul dalam pembuatan STP. Diagram konteks adalah kasus khusus DFD (bagian
dari
DFD
yang
berfungsi
memetakan
model
lingkungan)
yang
dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan. c. Event List Event list adalah daftar narasi stimuli (daftar kejadian) yang terjadi dalam lingkungan sistem yang dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem. d. State Transition Diagram (STD) STD berfungsi untuk menunjukkan tingkah laku dari model sistem yang dibuat. Komponen utama diagram adalah keadaan (state) dan panah (arrow) yang merepresentasikan perubahan keadaan. Banyak notasi alternatife dalam STD misalnya ellips sebagai pengganti keadaan. Dan setiap persegi panjang merepresentasikan keadaan, dimana keadaan lebih tepat jika diasumsikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sesuatu pada suatu kondisi, sistem pada saat tertentu.
23 e. Data Flow Diagram Levelled (DFD Levelled) DFD merupakan gambaran suatu permodelan dalam merancang dan membangun suatu sistem yang akan dibuat. Model ini menggambarkan hubungan kerja antar fungsi satu sama lain dengan aliran data sehingga jelas dalam hal perancangan yang akan dilakukan. f. Data Dictionary (kamus data) Berfungsi membantu pencarian arti kata baru yang dibutuhkan dalam pemodelan sistem. Selain itu, kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem.
2. Pengertian Data Data merupakan unsur penting dalam penyusunan laporan dan pengambilan keputusan suatu kegiatan awal dari pengumpulan data. Untuk pelaksanaan kerja dari suatu sistem informasi penting fungsinya apabila tidak teliti dalam pengambilan data walaupun sudah menggunakan rumus untuk menghitung dan menganalisa data tersebut mengakibatkan hasil yang diinginkan tidak tercapai. Agar pengambilan data tidak sulit maka perli diketahui dan dipahami apa yang dimaksud dengan data. Data merupakan bentuk jamak dari ”Datum” yang berarti pernyataan dan catatan. Dengan perkataan lain data adalah ibarat bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu berubah menjadi keterangan atau informasi. Dimana data dimanipulasi agar dapat menghasilkan output, output tersebut yang nanti dipergunakan sebagai bahan pembuatan keputusan.
24 3. Konsep Dasar Database a. Pengertian Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan diperangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto HM : 1999:711). Database merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis sistem dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Sistem manajemen database merupakan perangkat lunak yang di desain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utility data dalam jumlah yang besar. Penyusunan database bisa dilakukan secara sederhana dengan menuliskan data-datanya pada sebuah buku khusus atau juga dengan cara apapun yang digunakan. Untuk memudahkan penyusunan dan penampilan data, maka digunakan bentuk tabel (Arbie:2003:106). Yang dimaksud dengan database menurut Tavri D Mhyzir (1997) adalah ”kumpulan dari organisasi informasi yang mempunyai fasilitas akses, analisis dan pelaporan”. Data base terdiri dari atau berisi informasi yang berhubungan melalui organisasi atau gabungan. Dari pengertian diatas penulis simpulkan bahwa database adalah kumpulan datadata yang mempunyai fasilitas akses yang berhubungan satu sama lainnya sehingga dapat mengolah data-data tersebut sehingga membentuk suatu bangunan data.
25 Database ada dua jenis yaitu : 1) Database hirarki Yaitu suatu data yang tersusun dengan bentuk hirarki pohon. Susunan yang seperti ini terdiri dari beberapa unsur komponen yang saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan, jenis database ini merupakan hubungan satu komponen dengan banyak komponen. 2) Database relasi Adalah suatu data yang disusun dalam bentuk tabel yang terdiri dari dua definisi dan tersusun secara terstruktur. Bentuk susunan dua dimensi ini terdiri dari beberapa kolom dan record yang tersusun berbentuk baris dari kiri kekanan. Data-data yang susunannya berbentuk barus adalah susunan yang menurun kebawah. Dimana pada setiap baris berisikan data-data yang saling berkaitan satu sama lainnya. Artinya setiap pemasukan data yang tersimpan pada field merupakan kesatuan dalam bentuk satu baris.
b. Komponen Utama Sistem Database Komponen utama dari sistem database terdiri atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut : 1) Data : diutamakan data yang bersifat integrity (kesatuan) dan share (pemakaian bersama). 2) Hardware : semua yang menyangkut media penyimpanan eksternal, piranti input dan output.
26 3) Software : berupa database manajemen sistem seperti SQL, yang merupakan penghubung antara user dengan data yang tersimpan didalam media penyimpanan secara fisik. 4) Database : merupakan kumpulan dari file yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Database secara fisik terdapat dalam media penyimpanan seperti sistem komputer. 5) User a. Programer Aplikasi : program aplikasi yang menyediakan keperluan fungisonal untuk pemakai akhir yang harus diimplementasikan, ini adalah tanggung jawab dari aplikasi programmer yang bekerja dari suatu spesifikasi yang dihasilkan dan analisis sistem. Setiap program berisi statemen yang diperlukan DBMS untuk melakukan operasi terhadap database yang terdiri dari penyisipan, penghapusan dan sebagainya. b. End User : merupakan client terhadap database dimana end user juga dapat diklasifikasikan menurut cara mereka menggunakan sistem. c. Database Administrator : betanggung jawab untuk realisasi fisikal sistem database termasuk rancangan database fisik, implementasi, keamanan dan pengendalian integrity, pemeliharaan sistem operasional dan keyakinan keputusan penampilan untuk aplikasi pemakai.
27 4. Konsep Dasar Web World Wide Web (www) atau biasa disebut dengan WEB pertama kali dikembangkan pada tahun 1989 oleh Tim Berners Lee di European Laboratory untuk Particle Physic. Digunakan untuk berbagi dokumen dengan para ilmuwan. Pada tahun 1993, penggunaan web semakin semarak, dengan dikembangkannya web browser berbasis grafik user interface oleh National Center of Supercomputing Applications (NCSA) yang disebut mosaic. Sehingga pengguna semakin mudah untuk melakukan akses web. Pada tahun 1993, penggunaan web semakin semarak, dengan dikembangkannya web browser berbasis grafik user interface oleh National Center of Supercomputing Applications (NCSA) yang disebut mosaic. Sehingga pengguna semakin mudah untuk melakukan akses web. Pada awalnya aplikasi WEB dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut dengan HTML (HyperText Markup Language) dan protocol yang digunakan dinamakan HTTP (HyperText Transfer Protocol). HTTP adalah suatu metode yang digunakan untuk transfer suatu informasi melalui world wide web. Didesign untuk memberikan cara untuk mempublikasikan dan mengambil halaman HTML. Aplikasi WEB sendiri dapat dibagi menjadi : a. WEB Statis Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model aplikasi Web dinamis. Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman Web dapat
28 ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi WEB dapat dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab terhadap kemuktahiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab programmer atau WebMaster b.
WEB Dinamis Dengan menggunakan pendekatan Web dinamis dimungkinkan untuk
membentuk aplikasi berbasis WEB (Web-based application). Sebagai contoh, system informasi akademis berbasis WEB memungkinkan seorang mahasiswa melihat informasi nilai dari matakuliah-matakuliah yang sudah diambilnya dari luar kampus (dimana saja). Selain itu, pada semester baru, mahasiswa dapat memasukkan data KRS (Kartu rencana Studi) melalui Internet.
Cara kerja dari www (World Wide Web): 1) Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-halaman web (web page). 2) Web page adalah file-file yang disimpan dalam computer yang disebut dengan server-web (web servers). 3) Komputer-komputer membaca web page disebut sebagai web client. 4) Web client menampilkan page dengan menggunakan program yang disebut dengan browser web (web browser). 5) Browser web yang populer adalah Internet Explorer dan Netscape navigator
29 Saat ini sudah banyak dikembangkan bahasa pemograman web. Beberapa diantaranya adalah Perl, CGI, PHP, Phyton, Cold Fusion, Javascript, Java Applet dll. Dari sekian banyak bahasa pemograman web, dapat digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan tempat pemrosesan/ pengolahan data yang dilakukan oleh mesin, yaitu : 1) Pemograman Client Side Pada pemrograman jenis ini, proses pengolahan data dilakukan di client(web browser). Web browser merupakan software yang menampilkan halaman web. Beberapa diantaranya yang termasuk web browser adalah Internet explorer, Netscape, Mozilla Firefox, Opera, dan masih banyak lagi. Data yang dikirim oleh pengguna/ pengakses melalui web browser akan diolah dan dioutputkan dalam browser tersebut. Contoh bahasa pemrograman web yang termasuk jenis ini adalah Javascript dan Java Applet. 2) Pemrograman Server Side Pada pemrograman jenis ini, web server difungsikan sebagai pengolah data. Data yang dikirim oleh pengakses web akan diolah oleh web servernya. Contoh bahasa pemrograman web yang termasuk jenis ini adalah PHP, Phyton, Perl, CGI, Cold Fusion.
5. Apache Web Server Apache menjadi sebuah web server yang popular karena mudah untuk digunakan dan penginstalannya serta bersifat free software. Apache web server digunakan sebagai server untuk bias menjalankan script dalam membangun web. Beberapa keuntungan Apache sebagai web server adalah :
30 1) Apache cepat dan efisien, karena ukuran file-filenya kecil serta membutuhkan sumber daya system yang sedikit. 2) Apaceh portabel maksudnya didukung oleh banyak sistem operasi. 3) Apache administrasinya mudah, file-file konfigurasinya berupa file teks biasa dan mudah untuk dimengerti. 4) Apache bersifat free software dan extensible (dapat dikembanglanjutkan).
a. PHP (Personal Home Page tool) PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja (K W.Anon:2003). Fasilitas PHP yang paling kuat dan pasti adalah integrasinya dengan mesin database
yang membuat halaman dengan dukungan database dengan mudah. PHP
termasuk dalam HTML-embedded, artinya kode PHP dapat kita sisipkan pada halaman HTML. Untuk mengetahui bahwa baris-baris HTML merupakan suatu script PHP maka dipasang tag. Tag yang digunakan untuk menyatakan script PHP adalah . Beberapa hal yang terkait dengan penulisan file PHP yaitu : 1) File PHP merupakan file teks biasa sehingga dapat dituliskan dengan editor teks biasa seperti notepad. 2) Seluruh blok script PHP harus berada diantara tag pengapit []. 3) Setiap statement harus dipisahkan dengan tanda titik koma [ ; ]. 4) Semua file yang mengandung script PHP harus disimpan dalam format PHP file.
31 PHP
merupakan
bahasa
pemograman
web
yang
bersifat
server-side
HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages). Saat ini banyak website yang menggunakan program PHP sebagai dasar pengolahan data. Beberapa keunggulan yang dimiliki program PHP adalah: 1) PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat. 2) PHP memiliki tingkat lifecycle yang sangat cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet. 3) PHP memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi. 4) PHP mampu berjalan dibeberapa server yang ada, misalnya Apache, Microsoft Iis, PWS, AOLserver, phttpd, fhttpd, dan Xitami. 5) PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, namun dapat juga berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, Windows dan yang lain. 6) PHP juga mendukung akses ke beberapa database yang sudah ada, baik yang bersifat free/gratis ataupun komersial. Database itu antara lain MySQL, ProgreSQL, mSQL, Informix dan MicrosoftSQL server. 7) PHP bersifat free atau gratis.
32 b. MySql MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database dari sekian banyak database lain seperti Oracle, MS SQL, PostgresSQL dan banyak lagi. Kesemuanya itu mempunyai fungsi dan manfaat yang hampir sama namun dalam pengerjaanya sedikit berbeda tetapi MySQL adalah penggunaan yang paling mudah. Dalam membangun aplikasi database yang bagus dan akurat, tentunya memiliki penyimpanan database yang bagus pula. Salah satu database server yang bagus dan banyak digunakan dalam membuat aplikasi database berbasis web adalah MySQL. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh database ini: 1) Akses yang cepat pada saat digunakan. 2) Multi platform, yaitu dapat berjalan dibeberapa system operasi. 3) Dapat menampung data sampai ukuran terabyte. 4) Sangat sesuai dengan pemograman PHP. 5) Dapat diakses dari beberapa bahasa program lain. 6) Sifatnya yang free/gratis, artinya dalam menggunakan data base kita tidak perlu membeli tetapi dapat di download dari website resminya. MySql merupakan sebuah sistem manajemen database relasi (reational database management system) yang bersifat open source memiliki kecepatan yang tinggi dalam melakukan pemrosesan data (Arbie:2003:1). Dalam bahasa MySQL pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi terdiri dari baris (row atau record) dan kolom (column atau field). Sedangkan dalam sebuah database dapat terdiri dari beberapa tabel.
33 Beberapa keuntungan pengunaan MySql yaitu : 1) Kapability, MySql dapat menangani dengan skala yang sangat besar dengan jumlah record mencapai 50 juta. 2) MySql mendukung bahasa pemograman pada PHP. 3) Kecepatan, MySql memiliki kecepatan paling baik dibanding database server lainya dan bersifat free software. 4) MySql mendukung dan menerapkan sistem keamanan dan izin akses tingkat lanjut, termasuk dukungan pengamanan dengan cara pengacakan lapisan data.
34 BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
A. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk merancang bangun test buta warna berbasis web adalah sebagai berikut : 1. Perangkat keras (hardware) Dalam perangkat keras yang digunakan yaitu menggunakan media laptop atau notebook acer Aspire 4710 dengan spesifikasi yaitu procesor Intel Core Duo T2450 serta hard disk 120 Gb sebagai penyimpanan data dan memory 1 GB DDR 2 sebagai penyimpanan sementara dan alat multimedia seperti DVD RW, Keyboard + mouse lalu alat output berupa Monitor LCD 14.1” WXGA, dan Printer Canon MP145 2. Perangkat Lunak (Soft Ware) Adapun perangkat lunak yang digunakan disini yaitu Sistem Operasi Windows 7, Microsoft Front Page 2010, Adobe Photo Shop, Ulead GifAnimator 5, Ulead Photoimpact, Dreamweaver serta bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHPTriad yang merupakan gabungan dari PHP, MySQL, dan Apache
B. Konsep Racangan Tujuan utama dari perancangan Sistem Informasi Test Buta Warna Berbasis Web ini yaitu menyediakan sarana pendukung yang tepat dalam melakukan uji test buta warna, tidak hanya memberikan hasil yang akurat dan tepat serta juga memberikan kemudahan pengguna dalam melakukan uji test buta warna secara online. Dalam rancangan sistem, 34
35 biasanya suatu sistem akan dibentuk dan memiliki konstruksi yang baik dalam proses pengolahan data yang akurat serta memiliki dasar-dasar pengembangan selanjutnya. Pada Sistem Informasi Test Buta Warna, perancangan databasenya menggunakan DBMS MySQL, dimana sistem ini dimaksudkan untuk memberikan informasi pada pemakai (UserPublic) seperti masyarakat umum untuk mengetahui dan memberikan informasi - informasi yang berkaitan dengan kesehatan mata. Pengunjung dapat mengakses Sistem Informasi Uji Test Buta Warna ini lewat internet dan juga dapat memanfaatkan informasi yang ada dalam Uji Test Buta Warna ini yaitu tentang pilihan pilihan yang disediakan pada Uji Test Buta Warna dan chat sebagai anggota dengan mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota pada Sistem Informasi Uji Test Buta Warna. Pada halaman utama Sistem Informasi Uji Test Buta Warna terdiri dari beberapa pilihan menu utama seperti Halaman Index (home) yang didalamnya berisi menu login bagi para pengunjung yang telah terdaftar dan menu registrasi untuk yang belum terdaftar, lalu Portal Kesehatan yang didalamnya berisi halaman pengguna setelah masuk melalui otentikasi login yang dibagi lagi menjadi beberapa submenu pilihan seperti informasi umum yang mana didalamnya terdapat menu berupa data, arsip, dan keterangan web, seterusnya informasi butawarna, uji butawarna, lihat hasil, dan ganti password, lalu pada menu berikutnya yaitu menu Administrator didalamnya terdapat beberapa submenu pilihan seperti hal admin, data soal, data pasien, input berita, dan ganti password yang masuk melalui otentikasi login untuk admin, maka administrator langsung masuk ke halaman berikutnya yaitu halaman administrator.
36 C. Metode Perancangan Merancang sistem adalah suatu langkah penting dalam awal pembuatan dari sistem. Dalam sebuah sistem terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkait satu dengan lainnya, unsur atau syarat tersebut adalah pengguna, yang merupakan unsur utama dalam sebuah sistem. Sistem test buta warna ini bertujuan untuk memberi gambaran umum bagaimana bentuk dan model dari rancangan sistem test buta warna yang akan dibuat. 1. Statement of purpose Statement of purpose berisi deskripsi tekstual fungsi sistem. Pada Sistem Informasi Test Buta Warna Metode Ishihara 25 Plates ini merupakan informasi yang mengelola data, entrian data dan menyajikan informasi yang berkaitan dengan kesehatan mata serta uji tes buta warna dengan metode Ishihara 25 plates. 2. Event List Berkaitan dengan data atau informasi yang dibutuhkan maupun dihasilkan sistem, tentukan kejadian-kejadian yang mengakibatkan mengalirnya informasi dari dan kedalam sistem. kejadian tersebut didaftarkan sebagai daftar proses kejadian: Kejadian-kejadian tersebut adalah sebagai berikut : a. Admin & Pengunjung mengentrikan untuk melakukan login b. Admin mengentrikan data Informasi Umum Kesehatan Mata c. Admin mengentrikan data Uji Test Buta Warna d. Admin mendapatkan informasi data pengujung e. Pengunjung mengentrikan jawaban sebagai proses Uji Test Buta Warna f. Pengunjung mendapatkan informasi umum tentang kesehatan mata
37 Setelah di data semua kejadian-kejadian di atas maka dapat didata beberapa hal yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem ini yaitu: a. Kebutuhan input sistem yaitu: 1) Data Profil Pasien Uji Test Buta Warna 2) Data Soal Uji test Buta Warna 3) Data Berita b. Kebutuhan output sistem yaitu: 1) Informasi halaman admin 2) Informasi umum 3) Informasi data Profil Pasien Uji Test Buta Warna 4) Informasi data soal Uji Test Buata Warna 5) Informasi data Berita 3. Diagram Konteks Context diagram merupakan alat bantu perancangan sistem secara global yang memperlihatkan sistem secara umum dan bagian-bagian dari sub system yang terlibat didalam sistem secara keseluruhan, keterkaitan dan interaksi antar subsistem.
Gambar 11. Context Diagram
38 Pada Context Diagram diatas terlihat ada 2 item yang terkait, yaitu sistem dengan user dan sistem dengan admin. admin terlebih dahulu melakukan registrasi ke sistem setelah itu baru bisa melakukan interaksi dengan sistem, dan begitu juga halnya dengan user, terlebih dahulu melakukan registrasi ke sistem barulah bisa melakukan interaksi dengan sistem. 4. Data Flow Diagram (DFD) Untuk setiap kejadian yang telah di daftar pada tahapan event list, akan dideskripsikan informasi yang terlibat dalam setiap kejadian tersebut melalui Data Flow Diagram (DFD). Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikannya ke tujuan yang lain. Berikut ini adalah DFD untuk setiap kejadian (proses) yang terjadi :
Gambar 12. DFD (Data Flow Diagram)
39 Pada aliran diagram diatas dapat dilihat beberapa data yang diinputkan, seperti halaman administrator yang mengentrikan data soal, pasien sama data berita ke dalam tabel soal, pasien dan berita serta mendapatkan informasi dari data yang dia inputkan tadi, lalu administrator juga bisa mendapatkan informasi jawaban yang telah dientrikan oleh user ke dalam tabel jawaban. Selanjutnya pada user memperoleh informasi soal dan berita dari tabel administrator sehingga user mengkonfirmasi data tersebut, lalu user mengentrikan data jawaban yang selanjutnya disimpan dalam tabel jawaban kemudian user mendapatkan informasi hasil dari data yang dia inputkan tadi. D. Rancangan Basis Data Pada setiap struktur tabel merupakan database sistem informasi Test Buta Warna terdiri atas beberapa tabel yang membangunnya, dimana tabel – tabel tersebut menjadi tempat melakukan penyimpanan data didalam struktur baris dan kolom. Berikut ini adalah struktur tabel, dimana telah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan sebagai media entri dan media penyimpanan data. 1. Table Admin Table admin digunakan untuk menampung data dari admin pada web ini. Berikut adalah field-field yang ada dalam tabel admin. Field
Type
null
Keterangan
id_User
Varchar(50)
no
Identitas User(key)
Password
Varchar(50)
no
Password User
nama_lengkap
Varchar(100)
no
Nama Lengkap User
Email
Varchar(100)
no
E_mail User
40 2. Table User Table user digunakan untuk menampung semua data pribadi pengunjung. Berikut ini adalah field-field yang ada dalam table user. Field
Type
null
Keterangan
id_member
int(5)
no
Identitas Member(key)
user_name
Varchar(50)
no
nama user
password
Varchar(50)
no
Password User
full_name
Varchar(100)
no
Nama Lengkap User
tgl_lahir
date
no
Tanggal Lahir User
sex
Varchar(100)
no
Jenis Kelamin
email_user
Varchar(100)
no
Nama E_mail
pekerjaan
Varchar(100)
no
Jenis Pekerjaan
alamat
Varchar(100)
no
Tempat Tinggal
3. Table Soal Table soal digunakan untuk menampung semua data soal dan dihubungkan dengan table jawaban. Berikut adalah field yang ada dalam table soal. Field
Type
null
Keterangan
id_soal
Varchar(100)
no
Identitas Soal(key)
no_soal
int(5)
no
Nomor Soal
kd_soal
Varchar(100)
no
Kode Soal
soal
text
no
Pertanyaan
gambar
Varchar(100)
no
Gambar Soal
Pilihan_A
Varchar(100)
no
Jenis Pilihan
Pilihan_B
Varchar(100)
no
Jenis Pilihan
Pilihan_C
Varchar(100)
no
Jenis Pilihan
Pilihan_D
Varchar(100)
no
Jenis Pilihan
Pilihan_E
Varchar(100)
no
Jenis Pilihan
Kunci
Varchar(100)
no
Jawaban Pertanyaan
41 4. Table Jawaban Table jawaban digunakan untuk menampung dan menyimpan data hasil jawaban. Berikut adalah field yang ada dalam table jawaban. Field
Type
null
id_jawaban
int(5)
no
Keterangan Identitas Jawaban(key)
user_name
Varchar(50)
no
nama user
merah
Varchar(50)
no
Pilihan Merah
hijau
Varchar(50)
no
Pilihan Hijau
parsial
Varchar(50)
no
Pilihan Parsial
Dr
Varchar(50)
no
Pilihan Defiant Red
Dg
Varchar(50)
no
Pilihan Defiant Green
Biru
Varchar(50)
no
Pilihan Biru
Hasil
Varchar(100)
no
Jawaban Soal
Waktu
Time
no
Durasi Soal
5. Tabel Berita Table berita digunakan untuk menampung dan menyimpan data berbagai informasi tentang kesehatan mata, kategori, gambar, judul serta hari pengimputannya. Berikut adalah field yang ada dalam table berita. Field
Type
null
Keterangan
id_berita
int(5)
No
Identitas Berita (Key)
id_kategori
int(5)
No
Identitas Kategori (Foreign Key)
id_user
Varchar(50)
No
Identitas Penulis (Foreign Key)
judul
Varchar(100)
No
Judul Berita
isi_berita
Text
No
Isi Berita
gambar
Varchar(100)
No
Gambar Berita
Hari
Varchar(20)
No
Hari Diterbitkan Berita
tanggal
Date
No
Tanggal Diterbitkan Berita
Jam
Time
No
Waktu Diterbitkan Berita
42 E. Entity Relationship Diagram (ERD) Diagram ini digunakan untuk menjabarkan hubungan dari masing-masing entity yang terlihat dalam pembentukan sistem informasi ini. Ada lima buah entity yang saling berelasi yaitu entity jawaban, admin, calon pasien soal dan berita. Secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 13. ERD (Entity Relations Diagram)
1. Rancangan Halaman Web Sistem Informasi Test Buta Warna
Gambar 14. Desain Sistem Test Butawarna
43 2. Metode Rancangan Halaman Utama Halaman utama adalah halaman pembuka dalam web ini sebagai induk dari program. Disini terdapat beberapa pilihan-pilihan menu yang dapat digunakan pengguna, disini terdapat beberapa menu : a. System Digunakan untuk informasi sistem test buta warna dan contoh test yang cukup unik. b. Kesehatan Disini tersedia ishihara test yang terdiri dari 25 plates yang telah diatur oleh admin dan nantinya akan menghasilkan suatu informasi. c. Informasi Pengunjung dapat mengetahui informasi-informasi tentang kesehatan mata. d. Administrator Ini adalah ruang administrtor dimana dapat digunakan dalam mengetahui data user, tambah gambar ishihara beserta input berita dll.
3. Rancangan Control Panel Admin Control panel admin adalah halaman admin digunakan sebagai pengaturanpengaturan data maupun pengaturan desain web. Disini tersedia beberapa menu: a. Konfigurasi Website Admin bisa dengan mudah merubah konfigurasi websitenya. Seperti merubah judul website, gambar test , dll…
44 b. Laporan Jumlah Pasien Admin bisa mengetahui langsung jumlah pasien yang melakukan test. c. Hapus Pasien Admin bisa menghapus data pasien. d. Edit Data Admin Admin bisa mengganti data-data pribadinya. Seperti nama, alamat, dll… e. Mengatur Gambar Admin bisa mengatur gambar ishihara test
4. Flowchart Flowcart dibawah ini untuk menjelaskan proses kerja dari system seperti untuk : a. Proses Admin
Gambar 15. Flowchart Admin Flowchart Admin adalah bagaimana alur administrator dapat melakukan aktivitas pada halaman admin, dengan melakukan login terlebih dahulu. Selanjutnya akan diteruskan ke halaman proses dimana berisikan data soal, data pasien serta input berita.
45 b. Proses User
Gambar 16. Flowchart User Flowchart user adalah alur pengguna dapat melakukan aktivitas pada halaman pengguna, dengan melakukan login terlebih dahulu yang sebelumnya telah melakukan registrasi. Setelah itu dia masuk ke halaman proses dimana terdapat beberapa test uji buta warna, jika tidak maka user akan dibawa ke portal kesehatan yang berisikan infoinfo yang berhubungan dengan kesehatan mata.
46 c. Proses Kerja Aplikasi
Gambar 17. Flowchart sistem. Flowchart System adalah bagaimana alur pengguna melakukan aktivitas pada web ini, dengan beberapa menu pilihan yang tersedia. Adapun fasilitas yang disediakan pada masing-masing halaman menu diatas adalah sebagai berikut : 1) Halaman Utama (Home) Merupakan Tampilan awal dari web yang didalamnya terdapat menu untuk login bagi user.
47 2) Menu Kesehatan Merupakan portal kesehatan sebagai menu untuk test Ishihara. 3) Menu Informasi Berguna sebagai fasilitas untuk beberapa informasi seputar kesehatan mata. 4) Menu Administrator Merupakan ruang kerja untuk admin dalam mengatur segala halnya untuk kemajuan web.