BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Era globalisasi telah memberikan pengaruh terhadap kemajuan dunia dari berbagai sisi termasuk kemajuan teknologi dan arus informasi yang berkembang secara terus menerus dengan begitu cepat. Manusia telah dibanjiri oleh banyak data dan informasi yang dapat diakses secara mudah dengan menggunakan perangkat sistem informasi seperti komputer, internet, dan lain-lain. Seiring perkembangan zaman, teknologi dan sistem informasi juga ikut berkembang menjadi lebih canggih dan berdampak positif bagi masyarakat luas termasuk organisasi baik swasta maupun pemerintah. Organisasi telah menyadari bahwa informasi adalah kebutuhan mendasar dan telah menjadi sumber daya penting yang harus dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, dengan adanya teknologi dan sistem informasi maka akan memudahkan untuk memperoleh informasi dengan melakukan pengolahan data-data dengan lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Informasi berasal dari suatu data atau fakta yang harus diolah terlebih dahulu yang memerlukan sistem pengolahan informasi yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Informasi dihasilkan dari data-data yang telah diolah dan disimpan untuk sewaktu-waktu diperlukan bagi pihak-pihak tertentu.
Pengolahan data menjadi
informasi ini umumnya menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer (computer based information system).
Kegiatan yang sebelumnya menggunakan
peralatan yang rumit kini digantikan dengan perangkat sistem-sistem komputer. Dengan kata lain, kemajuan teknologi dan sistem informasi telah menjadi jawaban dari
Universitas Sumatera Utara
kemajuan globalisasi yang menuntut sebuah organisasi untuk lebih cepat tanggap terhadap banyaknya data dan arus informasi. Semakin besar sebuah organisasi, maka semakin banyak data yang harus diolah serta semakin luas jaringan informasi yang harus dikelola. Oleh karena itu, pengolahan data telah menjadi bagian penting dari Sistem Informasi Manajemen yang akan mempengaruhi setiap aksi dan aktivitas dari suatu organisasi. Data yang telah diolah menjadi informasi tersebut akan dimanfaatkan organisasi dalam membuat keputusan, penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi serta kemampuan bersaing dengan para kompetitor lainnya. Para pimpinan dan bawahan pun tidak dapat bekerja dengan baik apabila informasi yang mereka butuhkan tidak memiliki mutu yang baik dan informasi bermutu hanya diperoleh dengan adanya pengolahan data-data yang baik. Penerapan Sistem Informasi Manajemen juga tidak terlepas dari campur tangan sumber daya alam manusianya yang kompeten. Sistem informasi manajemen juga tidak akan berjalan dan terlaksana dengan baik apabila sumber daya manusianya tidak memiliki kemampuan dalam mengoperasikan sistem informasi. Namun, sumber daya manusia saja juga tidak cukup untuk terus bertahan dari terpaan persaingan bisnis, organisasi harus melakukan peningkatan ataupun perbaikan sistem informasi dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Jadi untuk menghasilkan informasi yang tepat harus didukung oleh sistem informasi manajemen yang baik dan sumber daya manusia yang kompeten. Berbeda dengan organisasi swasta yang lebih berorientasi pada komersialisasi, organisasi pemerintah merupakan organisasi besar yang mewadahi dan melayani seluruh lapisan masyarakat dengan Undang-Undang dan hukum yang berlaku. Oleh
Universitas Sumatera Utara
karena itu, sebuah organisasi pemerintah harus memiliki sumber daya manusia yang handal dan produktif dengan terus berupaya meningkatkan produktivitas kerja para pegawai pemerintah. Produktivitas menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. Sofo (2003:206) mengemukakan fokus dari produktivitas bukan pada input tetapi pada proses meningkatnya output untuk input yang sama atau lebih sedikit. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah adalah instansi pemerintah yang bernaung dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia bagian Direktorat Jenderal Pajak untuk melayani segala urusan perpajakan masyarakat luas di wilayah Medan Petisah.
Yang memiliki visi untuk menjadi institusi pemerintah yang
menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.
Untuk
mewujudkan visi tersebut, KPP Pratama Medan Petisah mempersiapkan sarana pendukung yang salah satu diantaranya adalah perbaikan sistem teknologi informasi yang akurat. Sistem informasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Petisah untuk mengolah data adalah sistem informasi yang berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data desentralisasi. Semua data diinput dan diolah berdasarkan kebutuhan yang diperoleh dan dilakukan juga penyimpanan agar suatu saat data itu dibutuhkan tinggal dibuka dengan segera dan cepat. Para pegawai baik bawahan maupun atasan juga difasilitasi perangkat komputer agar pekerjaan kantor dapat diselesaikan dengan efekif dan dapat dengan mudah mengakses informasi. Kendalanya adalah masih sering
Universitas Sumatera Utara
terjadi sistem yang error dan kadang kala terjadi kesalahan dalam pemasukan data sehingga menghasilkan informasi yang salah. Sebagai organisasi pemerintah yang melayani masyarakat dalam jumlah banyak dalam hal perpajakan, maka KPP Pratama Medan Petisah dituntut untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan manfaat yang prima secara cepat saji, tepat fungsi dan didasari informasi dari kualitas data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Oleh karena itu jika sistem informasi yang
digunakan perusahaan belum terintegrasi dengan baik, maka dapat mempersulit setiap bagian untuk mendapat informasi yang tepat dan real-time. Alih-alih meningkatkan produktivitas, teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem informasi manajemen dapat menjadi investasi yang sia-sia karena tidak terintegrasi dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah”.
1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang menjadi fokus perhatian peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah 2. Bagaimanakah produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.
Universitas Sumatera Utara
3.
Apakah ada pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasikan sebelumnya yaitu: 1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. 2. Mengetahui bagaimana produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, bagi penulis penelitian ini merupakan wahana untuk melatih dan mengembangkan pengetahuan melalui karya ilmiah. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan penelitian dan menjadikan sumber bacaan tentang peran sistem informasi manajemen dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan petisah.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Kerangka Teori 1.5.1. Sistem Informasi Manajemen 1.5.1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki ruang lingkup yang tertuang pada 3 (tiga) kata pembentuknya yaitu Sistem, Informasi, dan Manajemen. a. Sistem. Menurut Atmosudirdjo dalam Sutabri (2012:17), suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. Sedangkan menurut Anwar (2003:4) sistem adalah komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem
didesain
pemrosesan informasi.
untuk
memperbaiki
atau
meningkatkan
Setelah dirancang, sistem diperkenalkan dan
diterapkan ke dalam organisasi penggunanya. Jika sistem yang diterapkan itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil. Sedangkan jika para penggunanya menolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal. b. Informasi Menurut Nugroho (2008:15), informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data telah menjadi salah satu sumber daya penting yang
Universitas Sumatera Utara
harus dikelola dengan baik.
Apabila sebuah perusahaan kurang
memperoleh informasi, maka akan sulit mengontrol sumber daya lain yang mengakibatkan terganggunya kinerja dan bisa mengalami kekalahan dalam persaingan dengan para kompetitor. Menurut Sutabri (2005:35) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu: 1) Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. 2) Tepat Waktu (timelines) Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal bagi organisasi. 3) Relevan (relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
Atau
dengan kata lain informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pihak yang membutuhkan. c. Manajemen Hasibuan (2001:2) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
Universitas Sumatera Utara
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Terry di dalam Hasibuan (2001:2) manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya. Menurut Sutabri (2005:53) penggunaan ilmu manajemen dalam SIM merupakan suatu kemajuan yang luar biasa, dengan cara-cara pengumpulan informasi yang tidak terorganisasi dan manajemen berdasarkan pengalaman.
Dalam ilmu manajemen, para manajer
diwajibkan menyatakan masalah dan asumsi secara teliti, biasanya dalam bentuk kuantitas atau suatu ukuran agar mereka dapat memperoleh uraian lebih baik tentang masalahnya. Bila ini diterapkan pada disain dari sistem-sistem organisasi dan operasional untuk memecahkan masalah, ilmu manajemen memanfaatkan volume yang besar dari pengetahuan manusia dalam berbagai bidang yang berkaitan.
Oleh
karena itu, sistem untuk pemecahan masalah (problem solving) dapat dirancang agar lebih efektif dan lebih efisien bagi seluruh organisasi. Organisasi dimasa mendatang akan didasarkan pada sistem informasi dan pengambilan keputusan ketimbang struktur hirarki wewenang/tanggung jawab yang statis. Tanda bahwa seorang manajer itu baik adalah kemampuannya menyusun pola seorang organisatoris dalam pemecahan masalah dan untuk mengembangkan sistem-sistem teknis yang mempermudah pemecahan masalah dan implementasinya.
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan informasi untuk para manajer harus juga dipenuhi oleh sebuah sistem informasi untuk para manajemen (SIM). Sistem informasi manajemen harus dirancang berdasarkan tugas-tugas manajemen, prinsip-prinsip manajemen, cara dan perangai individual dari para manajer, serta struktur organisasinya. Selanjutnya, sifat dasar desain SIM dan cara pelaksanaannya dicerminkan kembali oleh semua anggota organisasinya
untuk
memberikan
dampak
positif
kepada
para
manajernya serta fungsi organisasinya (Sutabri, 2005:54). d. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan oleh suatu organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan data untuk fungsi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Menurut McLeod (2007:11) sistem informasi manajemen adalah adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut Sutabri (2005:41), SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
Universitas Sumatera Utara
semua tingkatan manajemen. Menurut Laudon (2005:20) SIM adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen. Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian di atas adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses manajerial). Menurut Kumorotomo (1998:111) syarat-syarat tentang Sistem Informasi Manajemen yang baik dan lengkap adalah: 1) Ketersediaan Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya. 2) Mudah dipahami Informasi harus mudah dipahami dan tidak berbelit-belit yang hanya akan memperlambat proses manajemen. 3) Sesuai Informasi harus benar-benar sesuai dengan tujuan dan permasalahan di dalam organisasi. 4) Bermanfaat Informasi harus tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
5) Ketepatan waktu Informasi yang tersedia harus tepat waktu terutama pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manager hendak membuat keputusan. 6) Kehandalan Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolahan data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan. 7) Kebenaran dan keakuratan Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan serta informasi harus jelas secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. 8) Konsisten Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajian karena konsistensi merupakan syarat yang paling penting bagi dasar pengambilan keputusan.
1.5.1.2. Manfaat Sistem Informasi Manajemen SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tindakan pada proses pengambilan keputusan dan dapat digunakan juga untuk memperoleh dan
Universitas Sumatera Utara
menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah, standar dan situasi sekarang. Sistem Informasi Manajemen ini juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.
Dengan
demikian sesungguhnya SIM akan mendukung setiap langkah di dalam proses pengambilan keputusan dari langkah identifikasi masalah sampai menetapkan pemilihan solusinya (Kristanto, 2003:27).
1.5.1.3. Pengolahan Data Menurut Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.
Sedangkan menurut Sutabri
(2005:109) pengolahan data merupakan suatu proses menerima data sebagai masukan (input), memproses (processing) menggunakan program tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informai (output). Dengan demikian, pemrosesan data terdiri dari 3 (tiga) langkah dasar yaitu input, processing, dan output.
Tiga langkah ini
biasanya disebut siklus pengolahan data. Kristanto (2003:9) menggambarkan siklus pengolahan data sebagai berikut: INPUT
PROSES
OUTPUT
DATA
UMPAN BALIK
PENERIMA
Gambar 1. Siklus Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukkan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.
1.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer (computer-based management information system) terdiri dari manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten (Sutabri, 2005:99). Menurut Kristanto (2003:8) pengolahan data adalah waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.
Semakin banyaknya data dan kompleksnya aktivitas
pengolahan data dalam suatu organisasi, baik itu organisasi besar maupun organisasi kecil, maka metode pengolahan data yang tepat sangat dibutuhkan. Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media pengolah data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu permasalahan yang menggunakan perhitungan matematis atau fungsi-
Universitas Sumatera Utara
fungsi lainnya. Selain itu, dengan komputer permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan sedikit mungkin kesalahan yang akan terjadi. Secara teknis pelaksanaan SIM Berbasis Komputer meliputi empat tahapan
(http://www.masbied.com/2011/08/28/sistem-informasi-
manajemen-sim-berbasis-komputer/, diakses pada tanggal 8 April 2013 pukul 10.00 WIB), yaitu: 1. Input. Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke komputer sistem. 2. Pengolahan. Data yang telah diinput kemudian diolah tau diproses oleh CPU sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya. 3. Penyimpanan. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, ia mengalirkan dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang disebut memori. 4. Output. Setelah informasi diperoleh, informasi tersebut diberikan kepada perangkat output . Ada pula dikatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer adalah suatu Sistem Informasi Manajemen yang menempatkan perkakas pengolah data komputer dalam kedudukan yang penting. Sutabri (2005:99) menyatakan beberapa alasan mengapa komputer merupakan perkakas yang sangat penting di dalam Sistem Informasi Manajemen modern. Alasan yang pertama berkenaan dengan kemampuan komputer mengolah data. Perangkat otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih unggul sebagai penyerap atau pencatat data jika dibandingkan dengan daya
Universitas Sumatera Utara
ingat manusia, sekalipun pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manusia. Alasan yang kedua tentang pentingnya pemakaian komputer dalam Sistem Informasi Manajemen adalah bahwa teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia di mana-mana dan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Sangat disayangkan bila kemampuan finansial suatu organisasi dan kemampuan aparatnya sudah memungkinkan untuk mengadakan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer tidak mau menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan yang mengharuskan pengolahan data yang cepat dan efisien.
1.5.2. Produktivitas Kerja 1.5.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja Menurut sutrisno (2011:99) produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).
Menurut Siagian (2002:54),
produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal. Kemampuan yang dimaksud dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana, tetapi berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber daya manusia. Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi keorganisasian. Dimensi individu melihat produktivitas
dalam
kaitannya
dengan
karakteristik-karakteristik
kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan
Universitas Sumatera Utara
mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk
meningkatkan
kualitas
kehidupannya.
Sedangkan
dimensi
keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas. Sedangkan
menurut
Blecher
dalam
Wibowo
(2007:241)
produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan menaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu. Secara
sederhana
produktivitas
organisasi
dapat
diartikan
terwujudnya sasaran atau tujuan dari suatu organisasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan berbagai sumber daya ada. Jadi, produktivitas dalam organisasi kerja yang dihasilkan adalah perwujudan tujuannya, maka produktivitas berhubungan dengan suatu yang bersifat materil dan non materil, baik yang dapat dinilai maupun tidak dapat dinilai dengan uang. Kemudian pada dasarnya produktivitas kerja mencakup sikap yang memandang hari depan secara optimis dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan ini harus lebih baik dari hari kemarin hasilnya, artinya ada suatu peningkatan kepada arah yang lebih baik dan sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Dari
keterangan
di
atas
dapat
dilihat
bahwa
peningkatan
produktivitas kerja pegawai dari sebuah kelompok organisasi sangat kompleks, sehingga dengan demikian dapat dipahami bahwa perihal pengertian produktivitas kerja adalah perihal yang esensial di dalam menjalankan kegiatan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
1.5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Dalam analisis MSDM produktivitas pegawai merupakan variabel tergantung atau dipengaruhi yang ditentukan oleh banyak faktor. Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja (Ambar, 2009:248) antara lain : 1.
Knowledge (Pengetahuan) Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari pencapaian pengetahuan
produktivitas. dan
Ada
ketrampilan.
perbedaan
substansial
antara
Konsep
pengetahuan
lebih
berorientasi pada daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang pada pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.
Universitas Sumatera Utara
2.
Skills (Keterampilan) Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Dengan ketrampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif. Ketrampilan merupakan variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas. Dengan kata lain, jika seorang pegawai memiliki ketrampilan yang baik maka akan semakin produktif.
3.
Abilities (Kemampuan) Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas karena dapat mencakup semua kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan dengan demikian apabila seseorang mempunyai kemampuan danketrampilan yang tinggi, diharapkan memiliki ability yang tinggi pula. Melalui kemampuan yang memadai, maka seseorang dapat melaksanakan aktivitas dengan tanpa ada permasalahan teknis.
4.
Attitude Sangat erat hubungan antara kebiasaan dan perilaku. Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika kebiasaan terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Arti yang dimaksud diatas, apabila kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik
Universitas Sumatera Utara
pula.
Dapat
dicontohkan
disini
misalnya
seorang
pegawai
mempunyai kebiasaan tepat waktu, displin, simpel, maka perilaku kerja juga baik, apabila diberi tnggungjawab akan menepati aturan dan kesepakatan. 5.
Behaviors Dengan demikian perilaku manusia yang juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sebagai motivasi dalam mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dipastikan dapat terwujud. Dengan demikian faktor-faktor produktivitas kerja dapat dilihat
sebagai suatu masalah untuk meningkatkan produktivitas kerja yang terdiri dari aspek-aspek teknik yang yang telah disebutkan di atas sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat menjadi penentu keberhasilan yang harus dipegang teguh oleh semua orang dalam organisasi. Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan individu para anggota organisasi tersebut. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya, apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan produktivitas kerja. Seorang pegawai akan bersedia dan termotivasi meningkatkan produktivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam dirinya bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai pula.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2.3. Indikator Produktivitas Kerja Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang berada di perusahaan. Menurut Sutrisno (2011:104) untuk mengukur produktivitas kerja diperlukan beberapa indikator, sebagai berikut: 1. Kemampuan Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas.
Kemampuan
seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka. 2. Meningkatkan hasil yang dicapai Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.
Jadi, upaya untuk
memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan. 3. Semangat kerja Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya. 4. Pengembangan diri Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab, semakin kuat
Universitas Sumatera Utara
tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan.
Begitu juga
harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak
pada
keinginan
karyawan
untuk
meningkatkan
kemampuan. 5. Mutu Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu.
Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan
kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri. 6. Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.
Masukan dan keluaran merupakan aspek
produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.
1.5.2.4. Pengukuran Produktivitas Kerja Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Menurut Syarif (1991:7) tingkat produktivitas kerja karyawan yang dapat diukur adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Penggunaan waktu Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi : 1) Kecepatan waktu kerja 2) Penghematan waktu kerja 3) Kedisiplinan waktu kerja 4) Tingkat absensi b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan perusahaan. Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong dan efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah membandingkan hasil hal-hal berikut : 1) Pertambahan produksi dari waktu ke waktu. 2) Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu. 3) Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu. 4) Jumlah hasil sendiri dengan orang lain. 5) Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain. Menurut Ravianto (1986:21), alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Physical productivity Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja. b. Value productivity Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar.
1.5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sistem Informasi Manajemen adalah wujud dari kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat sehingga berperan penting dalam menghasilkan informasi yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas untuk mempermudah dan mendukung aktivitas atau kegiatan organisasi yang banyak dan rumit. Dengan adanya sistem informasi manajemen maka para pegawai hendaknya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan produktivitas pekerjaannya semakin meningkat.
Sulistiani
dan
Rosidah
(2003:199)
mengemukakan
bahwa
produktivitas adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi. Disamping organisasi membutuhkan tenaga kerja yang handal dan professional, penggunaan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi juga memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas kerja pegawai.
Sistem
informasi manajemen dapat menunjang hasil pekerjaan para pegawai menjadi lebih cepat, tepat dan akurat dibandingkan dengan menggunakan sistem manual.
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan yang dilakukan dengan sistem manual akan lebih banyak menghabiskan waktu, tenaga dan biaya.
1.6. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang kebenarannya perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada faktafakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2010:70). Adapun hipotesis yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis Alternatif (Ha) Ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah. 2. Hipotesis Nol (Ho) Tidak ada pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah.
1.7. Definisi Konsep Konsep adalah
istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1997:33).
Untuk mendapatkan batasan-
batasan yang jelas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan, yaitu : 1. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data yang menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi
Universitas Sumatera Utara
para pengguna informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses manajerial). 2. Produktivitas Kerja merupakan hasil akhir pekerjaan pegawai, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Produktivitas mengarah kepada pencapaian kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas.
1.8. Definisi Operasional Definisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut (Singarimbun, 1997:46). Berikut ini akan diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator-indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya: 1.
Sistem Informasi Manajemen sebagai variabel X, indikatornya adalah: a. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer, yaitu sistem informasi pengolah data dengan menggunakan komputer sebagai alat utamanya. b. Pengolahan Data, yaitu kegiatan utama dari sistem informasi manajemen.
2.
Produktivitas Kerja sebagai variabel Y, indikatornya sebagai berikut: a. Efisiensi, yaitu ukuran untuk membandingkan antara sumber daya yang digunakan dan hasil yang dicapai. 1. Besarnya sumber daya yang digunakan dalam bekerja 2. Pencapaian hasil pekerjaan yang optimal 3. Penggunaan cara-cara yang paling baik dan benar dalam pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
b. Mutu, yaitu kualitas hasil dari pekerjaan seorang pegawai. 1. Keakuratan hasil pekerjaan. 2. Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan. 3. Ketepatan hasil kerja. c. Kemampuan, yaitu kesanggupan seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan. 1. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki. 2. Inisiatif dalam bekerja. 3. Penguasaan ilmu dan wawasan yang luas. d. Peningkatan hasil yang dicapai, yaitu adanya pertambahan nilai fisik maupun nonfisik menjadi arah yang lebih baik. e. Semangat kerja, yaitu dorongan dari dalam diri pegawai untuk bekerja lebih giat. f. Pengembangan diri, yaitu usaha untuk menjadikan diri lebih baik dengan menambah kemampuan dan keterampilan.
1.9. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan sistematika penulisan.
BAB II
METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi dan waktu penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
DESKRIPSI LOKAL PENELITIAN Bab ini berisi gambaran umum tentang objek atau lokasi penelitian yang relevan dengan topik penelitian.
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Bab ini berisi hasil-hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa dokumen yang akan dianalisis serta tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian untuk dianalisis. BAB V
ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian.
BAB VI
PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara