1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ketepatan waktu (timelines) merupakan salah satu faktor terpenting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan bermanfaat jika disampaikan secara tepat waktu kepada para pemakainya untuk membuat keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya. Dengan demikian, informasi dikatakan relevan apabila memiliki nilai prediksi (predictive value), nilai umpan balik (feedback value) dan tersedia tepat waktu (timeliness) (Hendriksen dan Van Breda, 2000: 142). Kebutuhan akan ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pengambilan keputusan. Tuntutan
akan
kepatuhan
terhadap
ketepatan
waktu
dalam
penyampaian laporan keuangan publik di Indonesia telah di atur dalam UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal dan selanjutnya diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. 80/PM/1996. Dalam pelaporan ini disebutkan bahwa emiten dan perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan independen, selambat-lambatnya
2
pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan perusahaan. Namun kemudian Bapepam memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Namun peraturan tersebut kemudian tidak berlaku bagi emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek negara lain, dengan di keluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. 40/BL/2007 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di Indonesia atau Bursa Efek di Negara lain. Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 306/BEJ/07-2004 menerbitkan peraturan pencatatan berkala Nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi yang batas waktu penyampaiannya di sesuaikan dengan peraturan Bapepam No. X.K.2. Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menerbitkan keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 307/BEJ/07-2004 yaitu Peraturan No. I-H Tentang Sanksi, bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap perusahaan tersebut, terdapat empat bentuk sanksi yang akan di kenakan, yaitu : 1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan denda Rp 50.000.000,- apabila mulai hari ke 31 hingga ke 60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan;
3
3) Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari ke 60 sampai hari ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampain laporan keuangan
perusahaan
tercatat
tetap
tidak
memenuhi
kewajiban
menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4) Penghentian sementara perdagangan dalam hal kewajiban laporan keuangan dan atau denda tersebut di atas belum dilakukan oleh perusahaan. Keluarnya peraturan-peraturan tersebut merupakan cerminan bahwa pihak pembuat peraturan (regulator) cukup serius menanggapi kasus ketidakpatuhan dalam penyampian laporan keuangan. Penelitian yang mengenai ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan membahas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan go public yang khususnya perusahaan perbankan. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti : berita buruk perusahaan, seperti keterlambatan pelaporan keuangan dihubungkan dengan keuangan (financial distress)
perusahaan,
kerugian
perusahaan,
umur
atau
pengalaman
perusahaan, pendapat selain unqualified opinion oleh auditor, dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi. Owusu-Ansah (2000) meneliti ketepatan waktu pelaporan keuangan dari 47 perusahaan di Zimbabwe, yang menguji variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing (kecepatan), item luar biasa, bulan dari akhir tahun
4
keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. Sedangkan, Dogan, et. al (2007) meneliti tentang hubungan antara ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE), Change Net Return (CNR) dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kecepatan perusahaan dalam pelaporan keuangan. Sedangkan Change in Financial Risk (CFR), Free Float Rate (FFR) dan jenis industri tidak berpengaruh signifikan terhadap kecepatan perusahaan dalam pelaporan keuangan, serta rasio transaksi memiliki hubungan yang terbalik dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hilmi dan Ali (2008) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini akuntan publik tidak
5
signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bukti-bukti dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, namun demikian juga dapat diketahui bahwa terdapat ketidakkonsistenan dalam hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut dengan menambahkan variabel penelitian dan menggunakan periode waktu yang belum pernah diteliti sehingga penelitian ini akan memberikan temuan empiris yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu, laporan keuangan, umur perusahaan, dan reputasi Kantor Akunan Publik (KAP). Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan
Waktu
dalam
Penyampaian
Laporan
Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ”.
6
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah umur perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan pada perusahaan perbankan? 2. Apakah reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan pada perusahaan perbankan? 3. Apakah opini audit secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan pada perusahaan perbankan?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan urutan masalah diatas maka tujuannya: 1. Penelitian ini membuktikan secara empiris tentang menghubungkan umur perusahaan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan pada perusahaan perbankan. 2. Penelitian ini membuktikan secara empiris tentang menghubungkan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) secara signifikan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan pada perusahaan perbankan.
7
3. Penelitian ini membuktikan secara empiris tentang menghubungkan opini audit secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan pada perusahaan perbankan.
D. Kegunaan Penelitian 1. Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan ilmu ekonomi, khususnya akuntansi dan manajemen.
2. Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi dalam pencapaian perusahaan dalam menetapkan kebijakan ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan.