BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan tempat bertemunya pihak kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (emiten). Dalam aktivitas didalam pasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang dilakukannya, yaitu yang berupa dividen dan capital gain. Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain).1 Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Bagi perusahaan, pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen akan mengurangi sumber dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan 1
Sri Dwi Ari Ambarwati, Manajemen Keuangan Lanjut. Edisi Pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 65
1
2
labanya dalam bentuk laba ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend payout rationya yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Pertimbangan mengenai dividend payout ratio ini diduga sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagus maka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya dividend payout ratio sesuai dengan harapan pemegang saham dan tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan tumbuh.2 Rasio pembayaran dividen atau Dividend Payout Ratio (DPR) pada intinya merupakan presentase dari laba setelah pajak yang dibagikan kepada pemegang saham yang meruapakan perbandingan antara Dividend per share (DPS) dengan Earning per share (EPS).3 Laba setelah pajak yang diperoleh perusahaan dapat diperlakukan dengan dua alternatif. Alternatif pertama, seluruh laba setelah pajak dibagikan kepada pemilik modal pemegang saham sebagai 2
Lisa Marlina dan Clara Danica, “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio”, Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2 Nomer 1, Januari 2009. hlm.1-6 3 Zaki Baridwan. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, (Yogyakarta: BPFE, 2004). hlm. 444.
3
dividen. Alternatif kedua, sebagian laba setelah pajak dibagikan kepada pemilik modal sebagai dividen dan sebagian lagi tidak dibagikan melainkan sebagai laba ditahan untuk menambah modal perusahaan. Dalam pembagian dividen, perusahaan memperhitungkan proporsi pembagian antara pembayaran kepada investor dan reinvestasi dalam perusahaan. Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kebijakan manajemen
mengenai
jumlah
pembagian
dividen.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi pembagian dividen yang diproksikan melalui dividend payout ratio antara lain debt to equity ratio (DER), return on asset (ROA), investment opportunity set (IOS), insider ownership dan firm size. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan.4 Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini rasio ini dimasukkan juga sebagai faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Hasil penelitian Fakhris Fahruddin (2014) dan Arief Basuki (2012) menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR.
4
Agus Sartono, Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 66.
4
Tetapi hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisa Marlina dan Clara Danica (2009), Irene Octavia (2014) dan Vicky Megawati (2011) yang menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh dan signifikan terhadap DPR. Profitabilitas sering pula dijadikan sebagai indikator dalam pembayaran dividen. Hal ini dikarenakan profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan laba inilah yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan dimana peningkatan laba perusahaan akan meningkatkan tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen bagi investor.5 Profitabilitas perusahaan dapat diproyeksikan melalui return on assets (ROA). ROA menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi return on asset (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak. 6 Penelitian yang dilakukan oleh Lisa Marlina dan Clara Danica (2009), Unzu Marietta (2013) dan Nurainun Bangun dan Stefanus Hardinan (2012) menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR. Namun kontradiktif dengan penelitian Neni Nuraeni (2013) dan I Made Karya Utama (2012) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh terhadap DPR. Perusahaan yang memiliki Investment Opportunity Set (IOS) tinggi memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
5
Herlin Puspita Sari, “Pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, earnings, harga saham dan SBI terhadap jumlah dividen tunai (seluruh perusahaan yang terdaftar dibursa efek jakarta periode 2002-2005)”.(Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegiapranata, 2008). 6 Agus Sartono, Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. hlm. 67.
5
diasosiasikan dengan penurunan dividen. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi diharapkan memiliki kesempatan investasi yang tinggi.7 Untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan, perusahaan memerlukan dana besar yang dibiayai dari sumber internal yang akan menyebabkan penurunan pembayaran dividen. Hasil penelitian Intan Immanuela (2012) menyatakan IOS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend dan R. Fajar (2010) menunjukkan bahwa IOS memiliki hubungan yang negatif dengan dividen. Namun penelitian oleh Dithi Amanda Putri (2008), menyatakan bahwa IOS berpengaruh positif signifikan dengan dividend payout ratio. Sementara itu adanya beberapa pihak yang saling berbeda kepentingan, yaitu kepentingan pihak perusahaan, kepentingan pihak pemegang saham diluar manajemen perusahaan, dan kepentingan pihak manajemen perusahaan yang juga sekaligus sebagai pemegang saham (insider ownership/ managerial ownership). Manajer lebih memprioritaskan agar laba yang diperoleh perusahaan atau kas yang dimiliki perusahaan direinvestasikan untuk meningkatkan keuntungan jauh lebih besar, sering kita sebut dengan laba ditahan. Sedangkan investor cenderung lebih menginginkan agar kas tersebut dibagikan sebagai dividen untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Benturan kepentingan ini seringkali dibahas dalam teori keagenan (agency theory).
7
Diah Nursafitri, Pengaruh Free Cash Flow, Investment Opportunity Set (IOS) dan Firm Size Terhadap Kebijakan dividen Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011. (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2013)
6
Teori keagenan memberikan pandangan bahwa perusahan yang memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan. Masalah keagenan antara pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan manajer potensial terjadi bila manajemen tidak memiliki saham mayoritas perusahaan. Pemegang saham tentu menginginkan manajer bekerja dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya,
manajer
perusahaan
bisa
saja
bertindak
tidak
untuk
memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri. Untuk menyakinkan bahwa manajer bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan pemegang saham, pemegang saham harus mengeluarkan biaya yang disebut agency cost guna memotivasi manajer untuk melakukan kepentingan pemegang saham, hal ini tentu akan berdampak pada pembagian dividen perusahaan.8 Sehingga seringkali pembahasan mengenai dividen harus mengacu pada kerangka teori keagenan. Jensen et al. (1992) dalam Maria (2008) menghubungkn interaksi antara dividend payout ratio dengan insider ownership. Maka insider ownership merupakan variabel yang diduga berpengaruh pada dividend payout ratio. Untuk menunjukkan ketidak simetrisan antara pemilik (insider) dan investor luar. Jensen menemukan bahwa keputusan financial perusahaan dan insider ownership memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya. Dividend payout ratio perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh keputusan dari pemilik (insider) hal itu
8
David Sukardi K dan Christian Herdinata, “Manajemen Keuangan based on Empirical Research” Edisi Pertama (Yogyakarta: Graha ilmu, 2009), hlm. 14.
7
dikarenakan informasi yang dimiliki oleh insider mengenai rencana-rencana perusahaan yang akan datang sangat lengkap, maka akan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kepentingan dalam menetapkan kebijakan dividen. Untuk itu semakin besar kepemilikan insider berarti semakin kecil biaya agen, dan semakin besar kekuatan dalam menentukan kebijakan dividen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dimas Adi (2012) dengan hasil insider ownership berpengaruh positif yang signifikan terhadap kebijakan pembagian dividen, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Andi Kartika (2006) dan Sri Novelma (2014) menyatakan bahwa insider ownership tidak ada pengaruh terhadap DPR. Firm size atau ukuran perusahaan juga merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam kebijakan dividen perusahaan. Menurut Chang dan Rhee (1990) dalam Azifa (2010), perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anggit Satria P dan R Djoko Sampurno (2012) menyatakan bahwa firm size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR, Siti Syamsiroh D (2011) dan Noventri Musthikawati (2010) menyatakan bahwa firm size berpengaruh positif terhadap DPR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Galuh Kusumo Probosari (2011), dan Made, Gede dan Anantawikrama (2014) menyebutkan bahwa firm size dinyatakan tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR, sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan.
8
Investor merupakan pihak yang rasional, sehingga pilihan investasi oleh investor akan memperhitungkan expected return yang akan diterima. Return tersebut yang dimaksud adalah dividen dan capital gain. Khusus mengenai dividen, merupakan keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham yang bersumber dari kemampuan emiten mencetak laba bersih dari operasinya. Laba bersih yang dimaksud adalah pendapatan bersih setelah pajak (net income after tax). Jadi dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.9 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil studi kasus di Daftar Efek Syariah (DES). Dimana Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal, yang ada di bawah naungan Bapepam-LK yang sekarang berubah menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kementerian Keuangan.10 Dan dalam hal ini penulis mengambil
sampel
perusahaan-perusahaan
yang
bergerak
di
bidang
perdagangan, jasa dan investasi, karena perusahaan ini adalah kelompok saham yang jumlahnya paling banyak yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) dibandingkan dengan saham sektor lain.11 Sehingga dengan asumsi semakin besar jumlah objek yang diamati maka hasil penelitian yang didapatkan bisa semakin akurat. 9
Nor Hadi, Pasar Modal “Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal”. Edisi Pertama. (Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2013), hlm. 74 10 http://www.bapepam.go.id 11 INFOVESTA, Jumlah daftar saham syariah, di http://www.infovesta.com/infovesta/news/readnews/. Di akses 2 Desember 2014.
9
Penelitian ini mencoba mengembangkan dari penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 20102014. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Debt to Equity Rati, Return On Assets, Investment Opportunity Set, Insider Ownership dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi di Daftar Efek Syariah (DES) Periode 2010-2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat di rumuskan ideentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014? 2. Apakah return on assets (ROA) berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014? 3. Apakah investment opportunity set berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014?
10
4. Apakah insider ownership berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014? 5. Apakah firm size berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014? 6. Apakah debt to equity ratio, return on assets, investment opportunity set, insider ownership dan firm size secara simultan berpengaruh
terhadap
dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014 ? C. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak terlalu luas dan lebih fokus maka penelitian yang dilakukan dibatasi dalam beberapa hal berikut: 1. Objek penelitian ini adalah perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. 2. Periode penelitian ini dibatasi hanya 5 tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 3. Variabel yang digunakan dibatasi pada rasio keuangan yaitu : Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Investment Opportunity Set (IOS), Insider Ownership, dan Firm Size. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
11
1. Untuk menegetahui pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh return on assets terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh investment opportunity set terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. 4. Untuk mengetahui pengaruh insider ownership terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. 5. Untuk mengetahui pengaruh firm size terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. 6. Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio, return on assets, investment opportunity set, insider ownership dan firm size secara simultan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. E. Manfaat Penelitian Sementara penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
12
1. Manfaat Praktis Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan dan masukan dalam penentuan kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan 2. Manfaat Teoritis Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan berarti untuk memperluas wacana sekaligus melengkapi refrensi kepustakaan dan memberikan dorongan kepada semua pihak terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut. F. Tinjauan Pustaka 1. Kerangka Teori a. Kebijakan Dividen 1) Definisi Kebijakan Dividen Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain.12 Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dividen merupakan pembayaran yang diberikan kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham atas modal yang mereka tanamkan di dalam perusahaan. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham 12
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan. (Yogyakarta : BPFE, 2004), hlm. 361
13
sebagai dividen atau akan ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang.
Kebijakan
pendapatan
dividen
(earning)
antara
bersangkutan penggunaan
dengan
penentuan
pendapatan
untuk
dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan yang berarti laba tersebut harus ditahan didalam perusahaan.13 Dividen merupakan pembayaran yang diberikan kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham atas modal yang mereka tanamkan didalam perusahaan. Dalam hubungannya dengan jumlah pajak yang dibayarkan, maka pembayaran dividen berbeda dengan pembayaran bunga karena dividen tidak dapat mengurangi jumlah pajak yang dibayar oleh perusahaan.14 Sehingga dalam pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dividen merupakan salah satu kebijakan yang penting dalam perusahaan, karena menyangkut pemegang saham yang notabene merupakan sumber modal dari perusahaan tersebut. Investor dalam menginvestasikan danya kedalam instrument saham tentunya menginginkan return yang tinggi. Return dari saham dapat diperoleh dari capital gain maupun dari dividen. 13
Bambang Riyanto, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 265 14 Michaell Suharli, “Studi Empiris Menegenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Harga Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003”, Jurnal Maksi, Volume 6 No. 2 Agustus 2006, hlm.245.
14
2) Jenis-jenis Dividen Ada beberapa jenis-jenis dividen yaitu:15 a) Dividen kas, dividen yang paling umum dibagikan perusahaan adalah bentuk kas. b) Dividen aktiva selain kas (Property Dividend). Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagang atau aktiva-aktiva lain c) Dividen hutang (Script Dividend), Dividen hutang timbul apabila laba tidak dibagi saldonya, mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kasnya tidak cukup sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan Script Dividend yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang. d) Dividen likuidasi (Liquidating Dividend) adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal. e) Dividen saham (stock dividend) adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.
15
Siswi Nirwanasari, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2002-2004. (Yogyakarta: Skripsi Universitas Islam Indonesia, 2006), hlm. 22.
15
3) Prosedur Pembayaran Dividen Prosedur pembayaran dividen adalah dimulai langkahlangkah seperti berikut:16 a) Tanggal Pengumuman b) Tanggal Pencatatan c) Tanggal Ex-dividen d) Tanggal Pembayaran b. Dividend Payout Ratio (DPR) Dividend payout ratio adalah besaran atau persentase dari laba atau pendapatan yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham sebagai dividen tunai.17 Semakin besar dividen yang dibagikan maka akan semakin besar dividend payout rationya dan hal tersebut sangat menarik investor. Dividend yang terlalu besar bukan tidak diinginkan oleh investor tetapi menjaga agar tidak terjadi kesulitan likuiditas keuangan pada perusahaan di waktu mendatang. Apabila dividen yang dibagikan lebih kecil dari harapan investor maka akan mengakibatkan terjadinya pelepasan saham dari perusahaan tersebut.
16
Dr. Kamaludin dan Dr. Rini Indriani, Msi., SE., Akt., Manajemen Keuangan “ Edisi Revisi, (Bandung: CV. Mandara Maju, 2012), hlm. 341-342. 17 Brigham, Eugene dan Houston. Manajemen Keuangan buku 2 Edisi 11 . (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm.65
16
Dividend payout ratio merupakan perbandingan antara dividend per share dengan earning per share, jadi secara perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividend per share terhadap pertumbuhan earning per share. c. Debt To Equity Ratio Debt to Equity Ratio (DER) merupakan indikator struktur modal dan risiko finansial, yang merupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukan presentase penyedia dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.18 Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi total hutang dari total modal yang dimiliki perusahaan. Hutang didefinisikan sebagai semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, hutang ini merupakan sumber dana/modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Semakin tinggi rasio hutang, semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan dalam perusahaan, dan semakin tinggi pula risiko yang dimiliki perusahaan. d. Return On Asset (ROA) Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas, Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal
18
Azhari Darsono, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.( Yogyakarta: ANDI, 2005), hlm. 54.
17
yang
ada
didalamnya
untuk
menghasilkan
keuntungan,
dengan
menggunakan data yang ada pada Neraca dan Perhitungan Laba Rugi pada perusahaan tersebut19. Keuntungan yang layak dibagikan para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban pajak. Oleh karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan, keuntungan tersebut akan mempengaruhi
besarnya
dividend
payout
ratio
yang
dibagikan
perusahaan. e. Investment Opportunity Set Munculnya istilah Investment Opportunity Set atau kesempatan investasi dikemukakan oleh Myers (1977) dalam Kumar (2007) yang menggambarkan tentang luasnya peluang investasi, yaitu sebagai suatu kombinasi antara aktiva riil (assets in place) dan opsi investasi masa depan. Investment Opportunity Set (IOS)
dalam penelitian ini
diproksikan dengan rasio market to book value of equity (MVE/BVE) yang masuk dalam kategori proksi berdasarkan harga saham. Rasio market to book value of equity mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan di masa depan dari return yang diharapkan dari
19
Selamet Riyadi, Banking Assets and Liability Management. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.
18
ekuitasnya. Adanya perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku ekuitas menunjukkan kesempatan investasi perusahaan. f. Insider Ownership Insider Ownership merupakan rasio yang diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki manajerial. Kepemilikan manajerial adalah pemegang saham yang berasal dari, pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (Direktur dan Komisaris). Jensen dan Meckling (1976) dalam Kumar (2007) mengemukakan bahwa semakin besar kepemilikan oleh manajemen, maka semakin berkurang kecenderungan manajemen untuk tidak mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Perusahaan dengan menetapkan presentase kepemilikan yang besar, akan membayarkan dividen dalam jumlah yang besar sedangkan pada presentase
kepemilikan
manajerial
yang
kecil,
akan
cenderung
menetapkan dividen dalam jumlah yang kecil. g. Firm Size Besar kecilnya perusahaan (firm size) merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan investor dalam melaksanakan investasi. Firm Size (Ukuran Perusahaan) diproyeksikan antara Log Natural dari total asset, Crutchley dan Hansen (1989) dalam Azifa (2011). Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah
19
menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memilki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. 2. Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai perbandingan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan oleh Fakhris Fahrudin, dalam penelitian Fakhris Fahrudin meneliti tentang “Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Free Cash Flow, Management Ownership, dan Size Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI 2009-2012)”. Menunjukkan hasil secara parsial bahwa variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR dan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR. Secara simultan ROE dan DER berpengaruh signifikan terhadap DPR.20 Jurnal dari Irene Octavia yang berjudul “Pengaruh Cash Ratio, Growth, Kepemilikan Manajerial, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat 20
Fakhris Fahrudin, Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Free Cash Flow, Management Ownership, dan Size Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI 2009-2012), (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014).
20
di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial variabel Cash ratio berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, Growth dan Kepemilikan Manajerial berpengaruh negative terhadap kebijakan dividen, dan Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap kebijakan
dividen,sedangkan
secara
simultan
Cash
Ratio,
Growth,
Kepemilikan Manajerial dan Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap kebijakan dividen.21 Jurnal dari Made, Gede Adi dan Anantawikrama yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebijakan Dividend Payout Ratio yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial variabel Cash ratio (CS), Firm size, Profitability (ROA) tidak berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio, sedangkan variabel Growth, Debt to Total Asset (DTA) tidak berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Secara simultan Cash ratio, Growth, Firm size, Profitability (ROA), Debt to Total Asset (DTA), Debt to Equity Ratio (DER) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.22 Jurnal dari Sri Novelma yang berjudul “Pengaruh Insider Ownership, Free Cash Flow dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen (Perusahaan
21
Irene Octavia, Pengaruh Cash Ratio, Growth, Kepemilikan Manajerial, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012), Jurnal Ilmiah, Volume 3, No.02, Tahun 2014. 22 Made Wiradharma S, Gede Adi Yuniarta dan Anantawikrama T A, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebijakan Dividend Payout Ratio yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jurnal Akuntansi, Volume 2, No. 1, Tahun 2014.
21
Manufaktur yang Terdaftar di BEI)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial variabel Insider Ownership dan Free Cash Flow tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, variabel profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan secara simultan variabel Insider Ownership, Free Cash Flow dan Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen.23 Penelitian yang dilakukan oleh Neni Nuraeni tentang “Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Asset Growth Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di BEI)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial hanya debt to equity ratio yang berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan return on asset dan asset growth tidak berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh return on asset, debt to equity ratio dan asset growth terhadap DPR.24 Penelitian yang dilakukan oleh Unzu Marietta tentang “Analisis pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio: (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial Cash Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan
23
Sri Novelma, Pengaruh Insider Ownership, Free Cash Flow dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI), Jurnal Akuntansi, Volume 2, No. 1, Tahun 2014. 24 Neni Nuraeni, Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Asset Growth Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di BEI), (Bandung: Universitas Pasundan Bandung, 2013).
22
terhadap Dividend Payout Ratio, Return On Assets, Size dan Debt To Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Growth berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan secara simultan Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.25 Penelitian yang dilakukan oleh Arief Basuki tentang “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt Tot Total Assets Ratio, Debt Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Otomotif yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 20072011)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial variabel CR, DAR, DER dan ROA tidak signifikan terhadap DPR. Namun variabel CR dan ROA berpengaruh positif sedang DAR dan DER berpengaruh negatif. Sedangkan secara bersama-sama (CR, DAR, DER, ROA dan NPM) terbukti signifikan berpengaruh terhadap DPR.26 Jurnal dari Anggit Satria Pribadi dan R Djoko Sampurno, “Analisis Pengaruh Cash Position, Firm Size, Growth Opportunity, Ownership, dan Return On Asset terhadap Divident Payout Ratio” menunjukkan hasil variabel 25
Unzu Marietta, Analisis pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio: (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011), (Semarang: Universitas Diponegoro, 2013). 26 Arief Basuki, Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt Tot Total Assets Ratio, Debt Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Otomotif yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011), (Semarang: Universitas Diponegoro, 2012).
23
ROA dan ownership adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap dividend payout ratio (DPR), disampingpengaruh signifikan dari firm size dan cash position. Variabel ownership dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan variabel firm size dan cash position berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, namun growth opportunity berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap dividend payout ratio.27 Jurnal dari Intan Immanuela tahun yang berjudul “Analisis Pengaruh Collateral Asset, Debt to Equity Ratio, Kepemilikan Institusional, dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan
Manufaktur
yang
Terdaftar
di
BEI”.
Hasil
penelitian
menunjukkan seluruh variabel independen tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.28 Jurnal dari I Made Karya Utama tahun 2012 tentang “Dividend Payout Ratio dan Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan dan cash ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan untuk variabel debt to equity ratio
27
Anggit Satria Pribadi, R.Djoko Sampurno, Analisis Pengaruh Cash Position, Firm Size, Growth Opportunity, Ownership dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio, Jurnal Manajemen Volume1, No.1, hlm.212-211. 2012. 28 Intan Immanuela, Analisis Pengaruh Collateral Asset, Debt to Equity Ratio, Kepemilikan Institusional, dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi, Vol.5, No. 2, Desember 2012.
24
dan return on asset tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Secara simultan variabel ukuran perusahaan, cash ratio, debt to equity ratio, dan return on asset berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio.29 Jurnal dari Nurainun Bangun dan Stefanus Hardiman yang berjudul, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Cash Position, Debt To Equity Ratio (DER), dan Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial variabel profitabiliti (ROA) dan Cash Position berpengaruh secara signifikan terhadap DPR, dan variabel DER dan IOS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap DPR. Secara simultan ROA, Cash Position, DER dan IOS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.30 Penelitian yang dilakukan Galuh Kusumo Probosari tentang “Analisis Pengaruh NPM, Quick Ratio, DER, Sales Growth dan Size Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Non-Finansial Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2009” menunjukkan hasil bahwa NPM berpengaruh signifikan positif terhadap DPR sedangkan Quick dan Sales
29
I Made Karya Utama. Dividend Payout Ratio dan Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010). Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, Volume 1 Nomer. 01, Januari 2012. 30 Nurainun Bangun dan Stefanus Hardiman, Analisis Pengaruh Profitabilitas, Cash Position, Debt To Equity Ratio (DER), dan Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010), Jurnal Pasar Modal dan Perbankan, Volume 1 Nomer 2, Agustus 2012.
25
Growth berpengaruh signifikan negatif. Variabel lain dalam penelitian ini yaitu DER dan Size tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.31 Penelitian yang dilakukan oleh Siti Syamsiroh Difah tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2009” yang menunjukkan hasil bahwa Cash Ratio, Growth dan Size berpengaruh signifikan positif terhadap DPR, ROA tidak berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan secara simultan Cash Ratio, Growth, Size dan ROA berpengaruh terhadap DPR.32 Penelitian yang dilakukan oleh Vicky Megawati tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” yang menunjukkan hasil bahwa secara parsial cash position, return on assets, dan firm size berpengaruh terhadap dividend payout ratio, sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Secara simultan cash
31
Galuh Kusumo Probosari, Analisis Pengaruh NPM, Quick Ratio, DER, Sales Growth dan Size Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Non-Finansial Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2009, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011). 32 Siti Syamsiroh Difah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2009, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011).
26
position, return on assets, debt to equity ratio dan firm size berpengaruh terhadap dividend payout ratio.33 Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Adi Nugraha tentang “Analisis Pengaruh Insider Ownership, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Firm Size dan Investment Of Opportunity Set Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010)” menunjukkan hasil bahwa Variabel insider ownership berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio, return on equity berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan debt to equity ratio, firm size dan investment of opportunity set berpengaruh tidak signifikan terhadap dividend payout ratio.34 Penelitian yang dilakukan oleh Noventri Musthikawati yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasio Pembayaran Dividen (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2005-2008)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial Profitabilitas dan Firm Size berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio, Market-to book ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio,Sales Growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio, Kepemilikan 33
Vicky Megawati, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi, (Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, 2011). 34 Dimas Adi Nugraha, Analisis Pengaruh Insider Ownership, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Firm Size dan Investment Of Opportunity Set Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010), (Semarang: Universitas Diponegoro, 2012).
27
manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara simultan Profitabilitas, Firm size, Market-to book rati, Sales Groeth dan Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.35 Penelitian yang dilakukan oleh R. Fajar Nugroho D yang berjudul “Analisis Pengaruh Return on Equity, Insider Ownership, Invesment Opportunity Set, Firm Size, Cash Flow, dan Debt Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 20042007)” menunjukkan hasil bahwa secara parsial bahwa variabel ROE dan variabel IOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR. Variabel size, debt ratio, insider ownership berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap DPR. Sedangkan variabel cash flow berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Secara simultan ROE, insider ownership, investment opportunity set, size, cash flow, dan debt ratio berpengaruh signifikan terhadap DPR.36 Jurnal dari Lisa Marlina dan Clara Danica yang berjudul “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio”. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Cash Position (CP) dan Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh positif 35
Noventri Musthikawati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasio Pembayaran Dividen (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2005-2008), (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2010). 36 R. Fajar Nugroho D, Analisis Pengaruh Return on Equity, Insider Ownership, Invesment Opportunity Set, Firm Size, Cash Flow, dan Debt Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2004-2007), (Semarang: Universitas Diponegoro, 2010).
28
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) sedangkan Debt To Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).37 Jurnal dari Dithi Amanda Putri yang berjudul “Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Hutang dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, kebijakan hutang berpengaruh negative dan signifikan terhadap dividend payout ratio, dan variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio.38 Jurnal dari Andi Kartika yang berjudul “Analisa Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Debt To Equity Ratio dan Growth Potential Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Menunjukkan hasil bahwa Free Cash Flow, Insider Ownership dan Grow
37
Lisa Marlina dan Clara Danica, Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio, Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2 Nomer 1, Januari 2009. 38 Dithi Amanda Putri, Pengaruh Investment Opportunity Set, Kebijakan Hutang dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/mnj/article/view/533. Diakses tanggal 15 Juni 2015.
29
Potensial tidak berpengaruh terhadap DPR sedangkan DER berpengaruh signifikan dan negatif terhadap DPR.39
39
Andi Kartika, Analisa Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Debt To Equity Ratio dan Growth Potential Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik Di Indonesia, Jurnal INFOKAM Nomer 11, September 2006.
30
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No
Peneliti dan Judul
1. Fakhris Fahrudin (2014),
Variabel Independen: Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Free Cash Flow, Management Ownership dan Size
“Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Free Cash Flow, Management Ownership, dan Size Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Dependen: Manufaktur yang Listed di BEI Dividend 2009-2012)” Ratio 2.
Irene Octavia (2014),
Metode
Hasil Penelitian
Perbedaan
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial bahwa variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR dan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR. Secara simultan ROE dan DER berpengaruh signifikan terhadap DPR
Variabel Independen, objek penelitian, jumlah variabel dan periode waktunya
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial variabel Cash ratio berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, Growth dan Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, dan Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sedangkan secara simultan Cash Ratio, Growth, Kepemilikan Manajerial dan Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Variabel Independen, objek penelitian, jumlah variabel dan periode waktunya
Payout
Independen: Cash Ratio, Growth, “Pengaruh Cash Ratio, Kepemilikan Growth, Kepemilikan Manajerial, dan Debt Manajerial, dan Debt To To Equity Ratio Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Dependen: Empiris pada Perusahaan Kebijakan Dividen Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)”
31
3.
Made, Gede Adi Anantawikrama (2014),
dan Independen: Cash ratio (CS), Firm size, Profitability “Analisis Faktor-Faktor yang (ROA), Debt to Total mempengaruhi kebijakan Asset (DTA), dan Dividend Payout Ratio yang Debt to Equity Ratio Terdaftar di Bursa Efek (DER) Indonesia (BEI)” Dependen: Dividend Payout Ratio
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial variabel Cash ratio (CS), Firm size, Profitability (ROA) tidak berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio, sedangkan variabel Growth, Debt to Total Asset (DTA) tidak berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Secara simultan Cash ratio, Growth, Firm size, Profitability (ROA), Debt to Total Asset (DTA), Debt to Equity Ratio (DER) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Variabel independen, objek penelitian dan periode waktunya
4.
Sri Novelma (2014)
Independen: Insider Ownership, “Pengaruh Insider Free Cash Flow dan Ownership, Free Cash Flow Profitabilitas dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Dependen: (Perusahaan Manufaktur yang Kebijakan Dividen Terdaftar di BEI)”
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial variabel Insider Ownership dan Free Cash Flow tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, variabel profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan secara simultan variabel Insider Ownership, Free Cash Flow dan Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian dan periode waktunya
5.
Neni Nuraeni (2013),
Independen: Return On Asset, Debt “Pengaruh Return On Asset, To Equity Ratio dan Debt To Equity Ratio dan Asset Growth Asset Growth terhadap
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi
Secara parsial hanya debt to equity ratio yang berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan return on asset dan asset growth tidak berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan secara
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian
32
Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di BEI)” Dependen: Dividend Payout Ratio
Berganda
simultan terdapat pengaruh return on dan periode asset, debt to equity ratio dan asset waktunya growth terhadap DPR
6.
Unzu Marietta (2013),
Independen: Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt To “Analisis pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Equity Ratio Growth, Firm Size, Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio: (Studi Dependen: Pada Perusahaan Manufaktur Dividend Payout Yang Terdaftar di Bursa Efek Ratio Indonesia Tahun 2008-2011)”
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial Cash Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Return On Assets, Size dan Debt To Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Growth berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan secara simultan Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Variabel independen, objek penelitian dan periode waktunya
7.
Arief Basuki (2012),
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial variabel CR, DAR, DER dan ROA tidak signifikan terhadap DPR. Namun variabel CR dan ROA berpengaruh positif sedang DAR dan DER berpengaruh negatif. Sedangkan secara bersama-sama (CR, DAR, DER, ROA dan NPM) terbukti signifikan berpengaruh
Variabel independen, objek penelitian dan periode waktunya
Independen: Cash Ratio, Debt To Total Assets Ratio, Debt Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin.
“Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Total Assets Ratio, Debt Equity Ratio, Return On Assets, dan Net Profit Margin Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Dependen: Perusahaan Otomotif yang Dividend Payout
33
8.
9.
Listing di Bursa Efek Ratio Indonesia Periode 20072011)” Anggit Satria Pribadi dan R Independen: Djoko Sampurno (2012), Cash Position, Firm Size, Growth Opportunity, “Analisis Pengaruh Cash Ownership, dan Position, Firm Size, Growth Return On Asset Opportunity, Ownership, dan Return On Asset terhadap Dependen: Dividend Payout Dividend Payout Ratio” Ratio
Independen: Collateral Asset, Debt “Analisis Pengaruh Collateral to Equity Ratio, Asset, Debt to Equity Ratio, Kepemilikan Kepemilikan Institusional, dan Institusional, dan Investment Opportunity Set Investment (IOS) terhadap Kebijakan Opportunity Set (IOS) Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Dependen: BEI”. Kebijakan Dividen Intan Immanuela (2012),
terhadap DPR
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Variabel ROA dan ownership adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap dividend payout ratio (DPR), disamping pengaruh signifikan dari firm size dan cash position. Variabel ownership dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan variabel firm size dan cash position berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, namun growth opportunity berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap dividend payout ratio
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian dan periode waktunya
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Hasil penelitian menunjukkan seluruh variabel independen tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian dan periode waktunya
34
10. I Made Karya Utama (2012),
Independen: Ukuran Perusahaan, “Dividend Payout Ratio dan Cash Ratio, Debt to Faktor yang Equity Ratio, dan Mempengaruhinya (Studi Return on asset Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010)” Dependen: Dividend Payout Ratio
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial variabel ukuran perusahaan dan cash ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan untuk variabel debt to equity ratio dan return on asset tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Secara simultan variabel ukuran perusahaan, cash ratio, debt to equity ratio, dan return on asset berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio.
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian dan periode waktunya
11. Nurainun Bangun dan Stefanus Independen: Return On Asset, Hardiman (2012), Cash Position, Debt to Equity Ratio dan “Analisis Pengaruh IOS Profitabilitas, Cash Position, Debt To Equity Ratio (DER), Dependen: dan Kesempatan Investasi Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010)” 12. Galuh Kusumo Probosari NPM, Quick Ratio, DER, Sales Growth (2011),
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial variabel profitabiliti (ROA) dan Cash Position berpengaruh secara signifikan terhadap DPR, dan variabel DER dan IOS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap DPR. Secara simultan ROA, Cash Position, DER dan IOS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian dan periode waktunya
Penelitian Kuntitatif dengan
NPM berpengaruh signifikan positif Variabel terhadap DPR sedangkan Quick dan independen, Sales Growth berpengaruh objek penelitian
35
dan Size “Analisis Pengaruh NPM, Quick Ratio, DER, Sales Growth dan Size terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Non-Finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2009” 13. Siti Syamsiroh Difah (2011),
Dependen: Dividend Ratio
Payout
Analisis Regresi Berganda
Independen: Penelitian Cash Ratio, Growth, Kuntitatif “Analisis Faktor-Faktor yang Size dan ROA dengan Mempengaruhi Dividend Analisis Payout Ratio pada Dependen: Regresi Perusahaan BUMN yang Dividend Payout Berganda Terdaftar di Bursa Efek Ratio Indonesia Periode Tahun 2004-2009” 14. Vicky Megawati (2011), Independen: Penelitian cash position, return Kuntitatif “Analisis Faktor-Faktor yang on assets, debt to dengan Mempengaruhi Dividend equity ratio dan firm Analisis Payout Ratio pada Regresi size Perusahaan Manufaktur yang Berganda Dependen: Terdaftar di Bursa Efek Dividend Payout Indonesia” Ratio
signifikan negatif. Variabel lain dan periode dalam penelitian ini yaitu DER dan waktunya Size tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR
Cash Ratio, Growth dan Size berpengaruh signifikan positif terhadap DPR, ROA tidak berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan secara simultan Cash Ratio, Growth, Size dan ROA berpengaruh terhadap DPR.
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian dan periode waktunya
secara parsial cash position, return on assets, dan firm size berpengaruh terhadap dividend payout ratio, sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Secara simultan cash position, return on assets, debt to equity ratio dan firm size berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Variabel independen, jumlah variabel yang digunakan, objek penelitian dan periode waktunya
36
15. Dimas Adi Nugraha (2012), “Analisis Pengaruh Insider Ownership, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Firm Size dan Investment Of Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010)” 16. Noventri Musthikawati (2010),
Independen: Insider Ownership, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Firm Size dan Investment Of Opportunity Set
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Variabel insider ownership berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio, return on equity berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan debt to equity ratio, firm size dan investment of opportunity set berpengaruh tidak signifikan terhadap dividend payout ratio
Variabel independen, objek penelitian dan periode waktunya
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial Profitabilitas dan Firm Size berpengaruh positif signifikan terhadap dividend payout ratio, Market-to book ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio, Sales Growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap dividend payout ratio, Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara simultan Profitabilitas, Firm size, Market-to book ratio, Sales Growth dan Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Variabel independen, objek penelitian dan periode waktunya
Dependen: Dividend Payout Ratio
Independen: Profitabilitas, Firm size, Market-to book ratio, Sales Growth “Faktor-Faktor yang dan Kepemilikan Mempengaruhi Rasio manajerial Pembayaran Dividen (Studi pada Perusahaan yang Dependen: Terdaftar di BEI tahun 2005- Dividend Payout 2008)” Ratio
37
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Secara parsial variabel ROE dan variabel IOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR. Variabel size, debt ratio, insider ownership berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap DPR. Sedangkan variabel cash flow berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Secara simultan ROE, insider ownership, investment opportunity set, size, cash flow dan debt ratio berpengaruh signifikan terhadap DPR
Variabel independen, jumlah variabel, objek penelitian dan periode waktunya
18. Lisa Marlina dan Clara Danica Independen: Cash Position, Debt (2009), To Equity Ratio, dan “Analisis Pengaruh Cash Return On Asset Position, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset Dependen: Terhadap Dividend Payout Dividend Payout Ratio Ratio”
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Variabel Cash Position (CP) dan Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh positif terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) sedangkan Debt To Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR).
Variabel independen, jumlah variabel, objek penelitian dan periode waktunya
Independen: Investment Investment opportunity set, Set, Kebijakan kebijakan hutang dan dan Ukuran ukuran perusahaan Terhadap Dividen pada Dependen: Manufaktur yang Kebijakan Dividen
Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, dan variabel ukuran perusahaan berpengaruh
Variabel independen, jumlah variabel, objek penelitian dan periode waktunya
17. R. Fajar Nugroho D (2010),
Independen: Return on Equity, Insider Ownership, Invesment Opportunity Set, Firm Size, Cash Flow, dan Debt Ratio
“Analisis Pengaruh Return on Equity, Insider Ownership, Invesment Opportunity Set, Firm Size, Cash Flow, dan Debt Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Dependen: BEI Periode 2004-2007)” Dividend Ratio
19. Dithi Amanda Putri (2008), “Pengaruh Opportunity Hutang Perusahaan Kebijakan Perusahaan
Payout
38
terdaftar di Bursa Indonesia (BEI)”. 20. Andi Kartika (2006),
Efek
Independen: Free Cash Flow, “Analisa Pengaruh Free Cash insider Ownership, Flow, Insider Ownership, Debt Debt To Equity Ratio To Equity Ratio dan Growth dan Growth Potential. Potential Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Dependen: Perusahaan Publik Di Dividend Payout Indonesia” Ratio Sumber: berbagai jurnal dan penelitian terdahulu
positif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian Kuntitatif dengan Analisis Regresi Berganda
Free Cash Flow, Insider Ownership dan Grow Potensial tidak berpengaruh terhadap DPR sedangkan DER berpengaruh signifikan dan negatif terhadap DPR
Variabel independen, jumlah variabel, objek penelitian dan waktu periodenya
39
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu, dalam penelitianpenelitian terdahulu memiliki perbedaan dalam periode penelitian, sampel yang digunakan, jenis, maupun jumlah faktor independen (variabel terikat) yang
digunakan.
Dalam
penggunaan
periode
penelitian
ada
yang
menggunakan periode penelitian selama tujuh tahun, lima tahun, tiga tahun, dan ada pula yang hanya menggunakan periode penelitian selama dua tahun. Sedangkan untuk persamaan dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah pada penggunaan variabel dependennya yaitu mengenai Dividen (Dividend Payout Ratio), dan variabel independen yang hampir sama yaitu rasio-rasio keuangan, akan tetapi komponen variabelnya berbeda. Untuk posisi penelitian ini peneliti bermaksud melakukan studi lebih lanjut melalui pengujian ulang (replication) atas penelitian terdahulu. Peneliti ingin
mengetahui
apakah
jika
dilakukan
penelitian
ulang
dengan
menggunakan sampel dan data yang berbeda serta periode pengamatan yang lebih akhir dapat diketahui hasil yang konsisten.
40
G. Kerangka Pemikiran Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Variabel
Variabel
Independen (X)
Dependen (Y)
Debt to equity ratio (x1)
Return on assets (x2) Investment opportunity set (x3)
H1 (-)
H2(+)
H3(-)
Dividend Payout Ratio (DPR)
H4(+)
Insider ownership (x4)
H5(+)
Firm size (x5) H6
Sumber: Data diolah oleh peneliti Kerangka berpikir merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori yang berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah riset.
40
Pengembangan alur berpikir selanjutnya adalah pengaruh debt to equity
ratio, return on asset, investment opportunity set, insider ownership, firm size terhadap dividend payout ratio. Kerangka berpikir diatas menggambarkan 40
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 23.
41
pengaruh antara variabel independen (X) yaitu debt to equity ratio (X1), return on asset (X2), investment opportunity set (X3), insider ownership (X4), firm size (X5) terhadap variabel dependen (Y) yaitu dividend payout ratio. Adapun hubungan variabel independen terhadap variabel dependennnya seperti berikut: 1. Hubungan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan.41 Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. Sehingga Debt to Equity Ratio (DER) terhadap DPR memiliki hubungan yang negatif. Hubungan DER terhadap DPR berpengaruh negatif ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fakhris Fahrudin (2014) dan Arief Basuki (2102).
41
Agus Sartono, Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 66.
42
2. Hubungan Return On Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Return on Asset (ROA) adalah rasio perbandingan Net Income dengan total aset. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aset yang dimiliki pada masa lalu. Dan kemudian dianalisis untuk memproyeksikan kemampuan perusahaan menghasilkan laba di masa mendatang. Semakin tinggi keuntungan yang diterima perusahaan, maka berpengaruh pada tingginya ketersediaan dana pada perusahaan yang dialokasikan untuk dividen. Hal ini akan berpengaruh pada besarnya DPR perusahaan.42 Sehingga ROA terhadap DPR memiliki hubungan positif. Hubungan ROA terhadap DPR berpengaruh positif ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Unzu Marietta (2013), Nurainun Bangun dan Stefanus Hardinan (2012) dan Lisa Marlina dan Clara Danica (2009). 3. Hubungan Invesment Opportunity Set (IOS) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Perusahaan yang memiliki Investment Opportunity Set (IOS) tinggi memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi. Tingkat pertumbuhan yang tinggi diasosiasikan dengan penurunan dividen, karena pihak manajemen akan cenderung lebih memilih investasi baru daripada membayar dividen yang tinggi. Sebaliknya perusahaan yang mengalami pertumbuhan lambat akan
42
Anggit Satria Pribadi, R.Djoko Sampurno, Analisis Pengaruh Cash Position, Firm Size, Growth Opportunity, Ownership dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio, Jurnal Manajemen Volume1, No.1, hlm.212-211. 2012
43
cenderung membagikan dividen lebih tinggi.43 Sehingga IOS terhadap DPR memiliki hubungan negatif. Hubungan IOS terhadap DPR berpengaruh negatif ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh R. Fajar Nugroho D (2010). 4. Hubungan Insider Ownership terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Jika suatu perusahaan memiliki saham yang dimiliki oleh pihak insider dalam jumlah besar maka manajemen sekaligus pemilik perusahaan memiliki sebagian besar informasi mengenai segala sesuatu tentang perusahaan tersebut. Sehingga hal tersebut akan menurunkan biaya agensi atau agency cost, karena biaya pengawasan berkurang. Dan hal ini akan membawa pengaruh yang besar dalam penetapan kebijakan dividen.44 Sehingga Insider Ownwrship terhadap DPR memiliki hubungan positif. Hubungan Insider Ownership terhadap DPR berpengaruh positif ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dimas Adi Nugraha (2012). 5. Hubungan Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Suatu perusahaan besar dan mapan akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal maka fleksibilitas lebih besar dan kemampuan mendapatkan dana dalam jangka 43
Michell Suharli, Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003,), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9 Nomer 1, Mei 2007 44 Dimas Adi Nugraha, Analisis Pengaruh Insider Ownership, Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Firm Size dan Investment Of Opportunity Set Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2012)
44
pendek, perusahaan besar dapat mengusahakan pembayaran dividen lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Sehingga ukuran perusahaan (Firm Size) mempunyai pengaruh positif terhadap dividend payout ratio.45 Hubungan Firm Size terhadap DPR berpengaruh positif ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Noventri Musthikawati (2010) dan Siti Syamsiroh Difah (2011) H. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti yang kemudian akan di uji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.46 Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan kerangka pemikiran maka hipotesis dari penelitian ini seperti berikut: H1 : Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. H2 : Return On Assets memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio H3 : Investment Opportunity Set memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio 45
R. Fajar Nugroho D, “Analisis Pengaruh Return on Equity, Insider Ownership, Invesment Opportunity Set, Firm Size, Cash Flow, dan Debt Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2004-2007)”, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2010) 46 MudrajadKuncoro, Metode Riset dan Bisnis untuk Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 47.
45
H4 : Insider Ownership memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio H5 : Firm Size memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio H6 : Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Investment Opportunity Set, Insider Ownership dan Firm Size memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio. I. Metode Penelitian 1. Jenisi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini termasuk desain penelitian sebab akibat antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan penelitian kausatif. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.47 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdapat dalam Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2010 sampai 2014. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi
47
Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 8.
46
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.48 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar (listing) di Daftar Efek Syariah (DES) pada periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2014 ada 85 perusahaan. b. Sampel Penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan desain sampel non probabilitas dengan metode “judgment sampling”. Judgment Sampling adalah salah satu jenis purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota populasi yang disesuaikan dengan maksud penelitian.49 Adapun kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan yang selalu listing di Daftar Efek Syariah (DES) selama periode penelitian, yaitu 2010-2014. 2) Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan audited yang lengkap selama periode penelitian, yaitu 2010-2014.
48
Suharsini dan Ari Kuncoro. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek, Edisi revisi V. (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002), hlm. 108. 49 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 119.
47
3) Perusahaan yang selalu membagikan dividen selama periode penelitian, yaitu 2010-2014. Berdasarkan kriteria sampel yang telah dijelaskan diatas maka didapat 9 perusahaan yang masuk dalam kriteria. Tabel 1.2 Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Sampel No.
Kode Emiten
Nama Perusahaan
1
ASGR
PT ASTRA GRAPHIA Tbk
2
FAST
PT FAST FOOD INDONESIA TBK
3
JTPE
PT JASUINDO TIGA PERKASA TBK
4
MAPI
PT MITRA ADIPERKASA TBK
5
MNCN
PT MEDIA NUSANTARA CITRA TBK
6
MTDL
PT METRODATA ELEKTRONICS TBK
7
PJAA
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK
8
TURI
PT TUNAS RIDEAN TBK
9
UNTR
PT UNITED TRACTORS
Sumber: Data diolah oleh peneliti 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan. Sedangkan sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya.50 Dalam penelitian ini data
50
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 121.
48
sekundernya berupa laporan keuangan Audited perusahaan yang memenuhi kriteria sampel tersebut secara berturut-turut dari tahun 2010 sampai 2014. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi dengan mendapatkan data laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan telah dikeluarkan oleh perusahaan pada periode tahun 2010-2014. Data tersebut diperoleh dari website resmi yang dimiliki oleh BEI, yakni www.idx.co.id Untuk memperoleh data yang obyektif yang dibutuhkan dalam hal ini maka pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan untuk mengambil data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Studi Internet (Internet Reseach) Tekadang buku refernsi atau literartur yang kita miliki atau pinjam diperpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang, penulis melakukan penelitian dengan teknologi yang berkembang yaitu internet sehingga data yang diperoleh up to date seperti www.idx.co.id
49
5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. Dengan menggunakan skala pengukuran skala rasio. Skala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai nilai 0 (nol) yang absolut.51 a.
Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.52 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio (Y). Dividend payout ratio (DPR) merupakan perbandingan antara dividend per share (DPS) dengan earnings per share (EPS). Rasio ini dirumuskan dengan:
Dimana : DPR = Dividend payout ratio DPS = Dividend per share EPS = Earning per share b. Variabel Independen
51
Singgih Santoso, Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010), hlm. 6. 52 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cetakan ke 16, hlm. 4.
50
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependen (terikat).53 Variabel independen dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Investment Opportunity Set, Insider Ownership, dan Firm Size. 1) Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio (DER) diberi tanda X1, Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang memiliki DER tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri.54 Rumusnya:
2) Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) diberi tanda X2, return on asset merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. 53
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, hlm. 4. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya Jawab, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), hlm. 158. 54
51
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Return on asset dihitung menggunakan rumus:55
3) Investment Opportunity Set (IOS) Investment Opportunity Set (IOS) diberi tanda X3, Investment Opportunity Set (IOS) merupakan rasio yang perhitungannya mendasarkan pada perbedaan antara aset dan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio MVE/BE. Rumus MVE/BVE ini adalah sebagai berikut:
Dimana : MVE/BVE = Rasio market to book value of equity MC
= Kapitalisasi Pasar ( Lembar saham beredar × harga )
TE
= Total Ekuitas
4) Insider Ownership Insider Ownership diberi tanda X4, Insider Ownership merupakan kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh manajerial, seperti direktur dan komisaris, besarnya dapat dihitung sebagai berikut:
55
Farah Margaretha, Manajemen Keuangan intuk Manajer Nonkeuangan, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 26.
52
5) Firm Size. Firm size diberi tanda X5, firm size merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir tahun. Semakin besar total aset perusahaan, maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Firm Size dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: SIZE = Log of Total Assets
53
Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Dependen Dividend Payout Ratio (Y)
Definisi variabel Dividend payout ratio merupakan bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan.
Independen Debt to Debt to Equity Ratio Equity adalah rasio yang Ratio (X1) menunjukan perbandingan antara total hutang dengan total modal perusahaan. Return on Asset merupakan perbandingan Asset (X2) antara laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total aktiva yang dipergunakannya. Rasio yang Invesment penghitungannya Opportunity mendasarkan pada Set (X3) perbedaan antara aset dan nilai perusahaan. Insider Insider ownership Ownership merupakan kepemilikan (X4) saham perusahaan yang dimiliki oleh manajerial, seperti direktur dan komisaris Firm Size Firm size merupakan (X5) cerminan besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir tahun. Sumber: data diolah oleh peneliti Return on
Pengukuran
Skala
Rasio
DER = Total Hutang Total Modal
Rasio
ROA = Rasio
Rasio
INSD = Jumlah saham yang __dimiliki insider__
Rasio
Total saham beredar
SIZE = Log of Total Assets
Rasio
54
6. Teknik Analisis Data a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.56 Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.57 Pengujiannya dapat dilakukan dengan analisis grafik dan analisis statistik. Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah:58 a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 56
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. (Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2007). hlm. 94. 57 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011. Edisi 5), hlm.160. 58 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm.163
55
Sedangkan dengan analisis statistik dapat dilihat melalui Kolmogrov – Smirnov test (K-S). Uji K – S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K – S adalah sebagai berikut: a) Apabila probabilitas nilai z uji K-S sigfikansi secara statistik maka H0 ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. b) Apabila probablitas niali z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka H0 diterima, yang berarti data terdistribusi normal. 2) Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas diartikan sebagai adanya hubungan erat dari variabel-variabel penjelas.59 Uji Multikolinieritas dapat dideteksi dengan
menghitungkan
koefisien
korelasi
ganda
dan
membandingkannya dengan koefisien korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dilakukan dengan melihat nilai toleransi dan lawannya atau 59
Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Riset Keuangan: Pengujian-pengujian Empiris. (Jakarta: PT. Graha Pustaka Utama. 2005). hlm. 204
56
nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada tabel Coefficients yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:60 a) Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. b) Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. 3) Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance konstan maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Kebanyakan data crosssection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili beberapa ukuran (kecil, sedang, dan besar). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan
60
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011. Edisi 5), hlm. 105-106.
57
melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.61 Dasar
analisis
yang
digunakan
untuk
mendeteksi
heteroskedatisitas adalah sebagai berikut: a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
menyempit)
teratur maka
(bergelombang,
melebar
mengidentifikasikan
telah
kemudian terjadi
heteroskesdatisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskerdatisitas. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot. 4) Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. 61
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 139.
58
Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat digunakan uji Durbin-Watson (DW). DW test sebagai bagian dari statistic nonparametrik dapat digunakan untuk menguji korelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. DW test dilakukan dengan membuat hipotesis:62 Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 ) Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0 ) b. Pengujian Hipotesis 1) Analisis Regresi Berganda Penggunaan data sekunder yang bersifat kuantitatif dalam penelitian ini mengarah pada metode kuantitatif dengan menggunakan alat analisis regresi berganda karena terdapat lebih dari satu variabel independen. Dalam persamaan garis regresi, yang bertindak sebagai variabel dependen adalah kebijakan dividen, sedangkan variabel independen diwakili oleh DER, ROA, IOS, Insider Ownership dan Firm Size. Alat analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dari gabungan variabel-variabel DER, ROA, IOS, Insider Ownership dan Firm Size. Rumus: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e 62
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 111.
59
Y
= Variabel dependen yaitu dividend payout ratio (DPR)
a
= Konstanta
b1 ... b4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen X1
= DER
X2
= ROA
X3
= IOS
X4
= Insider Ownership
X5
= Firm Size
e
= error
2) Uji Signifikansi a) Uji Statistik t Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap dividen payout ratio secara parsial (untuk menguji signifikan atau tidaknya masing- masing variabel bebas terhadap dividend payout ratio) dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 (5%). Prosedurnya: i. Jika t
hitung
>t
tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti masing- masing variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. ii. Jika t
hitung
berarti
tabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
masing-masing
variabel
mempengaruhi variabel terikat.
bebas
tersebut
tidak
60
b) Uji Statistik F Digunakan
untuk
menguji hipotesis pada penelitian yang
menggunakan analisis regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (dividend payout ratio) secara simultan atau serentak. tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% kriteria uji yang digunakan adalah: i. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima (tidak signifikan)) artinya hitung tabel secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (DER, ROA, IOS, Insider Ownership dan Firm Size ) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Dividend Payout Ratio (DPR). ii. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak (signifikan) dan Ha hitung tabel diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua variabel independen (DER, ROA, IOS, Insider Ownership dan Firm Size) berpengaruh terhadap variabel dependen Dividend Payout Ratio (DPR). c) Uji Koefisien Determinansi (R2) Nilai R2 mengukur ketepatan yang paling baik (goodnes fit) dari analisis linear berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2
61
mendekati 0 (nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen. J. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, pembahasan dan penyajian hasil penelitian akan disusun dengan materi sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pendahuluan berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Landasan Teori yang berisi uraian teoritis tentang variabel yang akan diteliti dan tinjauan penelitian terdahulu dari peneltian ini
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN Gambaran Umum Perusahaan berisi Gambaran umum perusahaan dan rasio keuangan yang terdapat di DES.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Data berisi tentang hasil penelitian dan pembahasanya.
BAB V
PENUTUP Penutup berisi simpulan dan saran