BAB I PENDAHULUAN
1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang dan wadah apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan manajemen dan kegiatan utama dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi : (a) perusahaan jasa, (b) perusahaan dagang, (c) perusahaan manufaktur. Pada laporan magang ini, penulis akan membahas tentang perusahaan jasa PT. Telkom Indonesia, Tbk. Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober1856, dimulai pengoperasian
layanan
jasa
telegraf
elektromagnetik
pertama
yang
menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg).Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
1
2
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun Internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation, Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi Internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991. Pada tanggal 14 November1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
3
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi.Memasuki abad ke21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Pada 23 Oktober2009, Telkom meluncurkan New Telkom (Telkom baru) yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.
1.1.2 Bidang Usaha Kemajuan
teknologi berbasis
pita
lebar
(broadband)
semakin
mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Teleommunication, Information, Media,
4
Edutainment dan Services (TIMES).Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi perusahaan, fokus Telkom pada penyelenggaraan TIMES juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa. Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIMES secara satu per satu: a. Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom.Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel.Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta koperasi.
b. Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (NEB). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services(VAS) dan Managed Application/IT Outsourcing (ITO), e-Payment dan IT enabler Services (ITeS).
5
c. Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air(FTA) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
d. Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda.Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone(RBT), SMS Content, portal dan lain-lain.
e. Services Memberikan layanan terbaik kepada stakeholder.Komitmen PT. Telkom Indonesia,Tbk untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang PT. Telkom Indonesia,Tbk tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan jumlah pelanggan seluler PT. Telkom
6
Indonesia,Tbk sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi 107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2011.
1.1.3 Perkembangan Usaha Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT. Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi
telepon di
Indonesia.Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT. Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT. Infomedia Nusantara pada saat PT. Telkom Indonesia,Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008. Pada tanggal 30 Juni 2009 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT. Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT.Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT. Elnusa, Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT. Infomedia Nusantara telah dimiliki oleh Telkom Group. Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan berbagai
7
upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui transformasi bisnis dari 3 (tiga) Pilar Bisnis (Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan Konten) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing(BPO) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content (DRC ). Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai bisnis penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year contract). Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound maupun outbound dan non voice seperti direct mail dan web development. Namun saat iniInfomedia telah membagi Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services, HR Services, IT Services dan Direct Mail. Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital (DRC) didasarkan oleh semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin cepat dan mobile, perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3 bagian, yaitu; printed
8
(Yellow Pages, White Pages & Special Directory ) , mobile (mobile application, SMS)dan online (online ad, e-commerce, membership). Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia. Keberhasilan pertumbuhan bisnis TELKOM merupakan landasan yang kokoh untuk mewujudkan komitmen PT. Telkom Indonesia,Tbk dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan. Tahun 2010 merupakan salah satu tahun penting dalam perjalanan bisnis PT. Telkom Indonesia,Tbk. Di tengah tantangan untuk melaksanakan sejumlah agenda strategis dan mempersembahkan pertumbuhan yang tetap solid, kinerja operasi PT. Telkom Indonesia,Tbk berhasil melebihi harapan tersebut. Keberhasilan itu semakin lengkap, setelah PT. Telkom Indonesia,Tbk juga berhasil menekan biaya pokok dalam pelaksanaan target-target perusahaan. Dengan
tetap
membawa
semangat
transformasi,
PT.
Telkom
Indonesia,Tbk terus berupaya memperkuat landasan bagi pertumbuhan bisnisnya pada masa depan, menyusul perubahan paradigma dalam layanan yang PT. Telkom Indonesia,Tbk tawarkan dari jasa telekomunikasi standar menjadi lebih luas kepada layanan Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment dan Services (TIMES). Upaya ini membuahkan kinerja bisnis
9
yang memuaskan, dapat dilihat dengan adanya peningkatan di sisi pendapatan konsolidasi hampir mencapai 1,4% dibandingkan kinerja tahun lalu. Bisnis utama PT. Telkom Indonesia,Tbk di sektor telekomunikasi masih memberikan kontribusi dominan terhadap pendapatan perusahaan.Meskipun demikian, PT. Telkom Indonesia,Tbk mulai menikmati pertumbuhan kontribusi dari bisnis IMES (Informasi, Media, Edutainment dan Services) sebagaimana diharapkan. PT. Telkom Indonesia,Tbk juga dengan bangga melaporkan kinerja yang luar biasa pada layanan Telkom Speedy, yang mewakili layanan broadbandnya, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 38% dan 44% dalam jumlah pelanggan. Pencapaian ini berhasil PT. Telkom Indonesia,Tbk meraih berkat investasi yang tepat di bidang infrastruktur serta kegiatan pemasaran yang agresif. Keberhasilan pertumbuhan bisnis PT. Telkom Indonesia,Tbk telah menjadi landasan yang kokoh untuk mewujudkan komitmen PT. Telkom Indonesia,Tbk dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan TELKOM Corporate Social Responsibility (CSR). Sesuai dengan tema utama CSR PT. Telkom Indonesia,Tbk, yaitu “Membangun Indonesia Cerdas", PT. Telkom Indonesia,Tbk terus berupaya membawa manfaat komunikasi dan teknologi informasi kepada masyarakat di seluruh negeri, dengan keyakinan bahwa bangsa yang cerdas akan membawa manfaat dan kesempatan kemakmuran lebih besar bagi kita semua.
10
PT. Telkom Indonesia,Tbk juga selalu mengupayakan peningkatan kinerja pada tiga aspek utama CSR yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial melalui sejumlah langkah strategis.Layanan kepada dan kepuasan pelanggan yang merupakan pemangku kepentingan terpenting dalam bisnis, memperoleh porsi terbesar dalam fokus kinerja sosial, khususnya tanggung jawab produk.Seperti yang dilaporkan dalam Laporan Keberlanjutan ini, berbagai strategi telah dijalankan untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan pelanggan. Bagi PT. Telkom Indonesia,Tbk, pelanggan adalah bagian dari arus kecenderungan global, di mana pilihan dan keputusan pelanggan saat ini adalah signifikan dalam berbagai aspek keberlanjutan (sustainability).Di antaranya adalah isu penggunaan teknologi ramah lingkungan serta inovasi teknologi murah. Selain itu, sejalan dengan misi PT. Telkom Indonesia,Tbk untuk menjadi model manajemen unggulan perusahaan di Indonesia, PT. Telkom Indonesia,Tbk terus meningkatkan standar dalam praktik tata kelola perusahaannya.PT. Telkom Indonesia,Tbk telah mempelopori penggunaan teknologi informasi di negara ini untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang
baik.Semua
sistem
pengendalian
internal,
pengadaan,
fungsi whistleblowerdan banyak operasi lainnya serta berbagai transaksi kini berbasis IT.PT. Telkom Indonesia,Tbk terus memfokuskan diri untuk
11
memperluas dan memperdalam pemahaman kami tentang paparan risiko dan merencanakan langkah-langkah efektif untuk mengelolanya. PT. Telkom Indonesia,Tbk juga bekerja secara proaktif untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengurangi dampak dari kegiatan PT. Telkom Indonesia,Tbk pada lingkungan dan masyarakat.Komitmen PT. Telkom Indonesia,Tbk untuk berlaku transparan dan menjalankangood governance juga telah diakui oleh komunitas investor. Laporan Keberlanjutan TELKOM 2010 meraih penghargaan Best over all dalam ajang Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA).PT. Telkom Indonesia,Tbk juga menerima gelar "Perusahaan Sangat Terpercaya” dari Institut Tata Kelola Perusahaan Indonesia, serta sejumlah penghargaan lainnya yang mencerminkan upaya PT. Telkom Indonesia,Tbk untuk menjaga standar tertinggi dalam integritas bisnis. Kepercayaan pemangku kepentingan terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial PT. Telkom Indonesia,Tbk merupakan apresiasi tertinggi.Oleh sebab itu melibatan pemangku kepentingan yang relevan dalam merumuskan strategi bisnis PT. Telkom Indonesia,Tbk adalah sangat penting.Hal ini merupakan tantangan yang harus PT. Telkom Indonesia,Tbk wujudkan pada masa mendatang. Hal ini sangat penting, demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya manfaat yang optimal bagi semua pihak.
12
1.2 Tujuan Dari Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Tujuan Unit Kerja Setiap perusahaan mengadakan kegiatan pasti telah menetapkan suatu tujuan yang telah direncanakan dengan matang. Dengan adanya penetapan tujuan yang jelas dan tegas, maka dapat mengarahkan perusahaan dengan baik sehingga dapat diharapkan dengan berjalannya rencana tersebut, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan.
PT. Telkom Indonesia, Tbk dalam Divisi Finop SU 03 (Finance Officer Support 03) atau bisa disebut Divisi bagian Pajak dan Keuangan PT. Telkom Indonesia,Tbk, memiliki peranan yang sangat penting bagi kelancaran perkembangan perusahaan. Karena PT. Telkom Indonesia,Tbk adalah suatu perusahaan milik BUMN yang memberikan contoh kepada perusahaan lain, dimana membayar pajak adalah suatu kewajiban bagi perusahaan itu sendiri.
Adapun tujuan dari unit Divisi Finop SU 03 (Finance Officer Support 03) atau Divisi bagian Pajak dan Keuangan dari PT. Telkom Indonesia, Tbk adalah memverifikasi pembayaran berkas tagihan kepada vendor yang sesuai dengan berdasarkan peraturan pajak dipungut atau dipotong PPh (Pajak Penghasilan) dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai), dan melakukan penyetoran pajak tersebut ke Kas Negara sesuai dengan UU Pajak yang berlaku, serta
13
melaporkan pelapor SPT (Surat Pajak Terhutang) kepada KPP (Kantor Pelayanan Pajak) setiap periode.
1.2.2 Ruang Lingkup Unit Kerja Ruang lingkup pekerjaan di bagian DivisiFinop SU 03(Finance Officer Support 03)adalah memverifikasi berkas tagihan tentang keabsahan dokumen dan verifikasi perpajakan, dasar pengenaan pemungutan atau pemotongan pajak, penyetoran dan pelaporan SPT (Surat Pajak Terhutang) kepada KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Ruang lingkup unit kerja Finop SU 3(Finance Officer Support 03)dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Memverifikasi berkas tagihan yang dikirim oleh user maupun vendor atas pengadaan barang dan jasa. 2. Memverifikasi apakah berkas pengadaan barang dan jasa tersebut menjadi obyek pungut PPh (Pajak Penghasilan) dan PPN (Pajak Pertumbuhan Nilai). 3. Melakukan rekapitulasi pemotongan PPh (Pajak Penghasilan) dan PPN (Pajak Pertumbuhan Nilai) sebagai dasar penyetoran pajak tersebut. 4. Melakukan pelaporan pajak kepada KPP (Kantor Pelayanan Pajak) setiap periode. 5. Pengarsipan
berkas
pajak
penyimpanan arsip keuangan.
untuk
dimasukkan
ke
dalam
gudang
14
1.3 Hubungan Kerja Dengan Unit Lain Hubungan kerja dengan unit lainnya PT. Telkom Indonesia, Tbk terjalin sangat baik dan efektif kalau dilihat dari bidang-bidangnya yang susunan kerjanya semua sangat mendukung. Adapun penulis akan membahas selintas mengenai hubungan kerja bagian DivisiFinop SU 03(Finance Officer Support 03) dengan sub-sub lainnya.
1. UBIS ( Unit Bisnis ) adalah pegelola anggaran pengadaan barang dan jasa untuk keperluan operasional perusahaan. 2. Kas and Bank adalah unit pengelolaan dan penyetoran pembayaran kepada vendor dengan melakukan verifikasi atas berkas yang akan dibayar.
1.4 Tujuan Magang Dan Penulisan Laporan 1.4.1 Tujuan Magang 1. Untuk langsung mengenal berbagai aktivitas, persoalan dan kendala yang ada di dalam dunia kerja. 2. Untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa-mahasiswi. 3. Untuk persiapan keterampilan kerja mahasiswa-mahasiswi yang nantinya akan memasuki dunia kerja dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya. 4. Untuk sarana penulisan laporan tugas akhir penulis.
15
5. Untuk mengembangkan diri dengan adanya praktek untuk mengetahui potensi yang ada sesuai dengan bidang yang dikuasai di dalam diri mahasiswa-mahasiswi tersebut.
1.4.2 Tujuan Penulisan Laporan 1. Untuk menerapkan antara teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan kondisi kerja yang sesungguhnya. 2. Untuk salah satu sarana bagi mahasiswa-mahasiswi mengembangkan daya penalaran secara kritis dan kratif. 3. Untuk mengetahui sejauh mana usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja di PT. Telkom Indonesia,Tbk. 4. Untuk menerapkan sarana bagi mahasiswa-mahasiswi dan menunjukkan kemampuan dalam identifikasi analisa dan interprestasi suatu masalah.