BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Komunitas Sosial Maya Jalur Serpong merupakan komunitas antar sesama pengguna transportasi massal yang ada di Jabodetabek, yaitu KRL Listrik (commuterline). Anggota-angota yang terdapat di dalam komunitas ini adalah pengguna KRL dari Stasiun Tanah Abang- Serpong, Parung Panjang, dan Maja. Dengan rute perjalanan KRL, Stasiun Tanah Abang – Serpong, Parung Panjang, dan Maja. Yang melintas beberapa stasiun seperti; Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, Pondok Ranji, Jurangmangu, Sudimara, Rawabuntu, Serpong, Cisauk, Cicayur, Parung Panjang, Cilejit, Daru, Tenjo, Tigaraksa, Maja. Awalnya komunitas ini dibentuk dari twitter oleh satu pengguna KRL Jalur Serpong. Karena pada tahun 2012, informasi mengenai KRL sangat terbatas. Sehingga, Ismi Prihartono Ismail memiliki ide untuk membuat twitter @JalurSerpong sebagai tempat untuk saling berbagi informasi dari Stasiun Tanah Abang – Serpong. Walaupun sekarang perjalanan commuterline sudah sampai ke Stasiun Parung Panjang dan Maja, nama komunitas ini tetap menggunakan nama Jalur Serpong, karena dari awal nama Jalur Serpong sudah eksis terlebih dahulu di dunia maya. Dan rute Tanah-Abang Serpong merupakan rute pertama perjalanan yang ada di Jalur Greenline (warna yang membedakan di setiap jalur commuterline).
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Seiring berjalannya waktu, terdapat interaksi dan komunikasi yang intens antara admin twitter dan followers twitter @JalurSerpong. Cara mereka berbagi informasi mengenai KRL di twitter, dengan cara me-mention twitter @JalurSerpong, dan info tersebut dibantu retweet oleh admin twitter sehingga followers lainnya dapat melihat isi twitter yang berkaitan tentang KRL. Dan ternyata peminat informasi KRL pada saat itu sangat banyak sehingga kumpulan followers twitter sekaligus pengguna KRL ini pertama kali membuat BlackBerry Messenger Group (BBM Group) untuk memudahkan mereka mendapatkan informasi mengenai KRL. Namun, pada saat itu maksimal kuota untuk BBM Group ± sekitar 30 orang. Sedangkan, permintaan dari followers twitter untuk bergabung semakin banyak, sehingga Mimin (sebutan teman-teman komunitas untuk admin twitter Ismi Prihartono Ismail) pun menyesuaikan diri dengan teknologi yang ada, yang dapat memudahkan chatting dengan jumlah anggota group yang banyak. Akhirnya dibuatlah Whatsapp Group Jalur Serpong karena maksimal kuota anggotanya bisa mencapai 50 orang. Bahkan pada tahun 2014, pada saat maksimal kuota masih mencapai 50 anggota di dalam whatsapp, mimin pun membuat group Jalur Serpong II karena jumlah anggota di dalam Jalur Serpong yang sebelumnya sudah melebihi batas kuota. Namun saat ini, whatsapp group sudah bisa mencapai 256 anggota di dalam whatsapp group. Whatsapp Group ini dibentuk pada tanggal 8 November 2013. Tepat setahun setelah twitter @JalurSerpong dibentuk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Sampai saat ini, jumlah anggota komunitas Jalur Serpong, kurang lebih berjumlah 80-100 orang yang secara sukarela bergabung atau secara permintaan pribadi yang dikumpulkan dari followers twitter Jalur Serpong. Anggota yang bergabung dalam komunitas ini memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda dan umur yang berbeda, dengan range umur mulai dari 20-40 tahun. Ada yang sebagai karyawan PT. KCJ, karyawan dan karyawati swasta, wiraswasta, dosen, mahasiswa, bahkan yang sedang non-aktif menggunakan KRL masih bergabung di dalam komunitas ini. Komunitas maya Jalur Serpong ini lebih aktif berkomunikasi di dalam dunia maya, khususnya whatsapp group.
Tempat dimana anggota komunitas
saling berkomunikasi dan berinteraksi. Masyarakat saat ini sudah banyak yang menggunakan seluler smartphone android, dimana aplikasi whatsapp sangat mendukung dengan kemudahannya menerima pesan dan mengirim pesan di smartphone android. Kemudahan berkomunikasi di Komunitas Jalur Serpong ini juga karena perkembangan komunikasi dan informasi saat ini yang semakin berkembang pesat. Berkembangnya new media saat ini, sangat memudahkan membantu komunitas-komunitas sosial maya dalam membuat forum untuk memudahkan antar pengguna KRL berkomunikasi. Beberapa platform-platform media sosial dan aplikasi chatting online saat ini yang digunakan oleh komunitas Jalur Serpong pun untuk saling berkomunikasi sangat beragam, yaitu Twitter, Instagram, dan Path. Dan aplikasi chatting online yang sering digunakan saat ini adalah whatsapp. Karena whatsapp dinilai sangat mudah digunakan untuk membuat group chat, dibandingkan aplikasi chatting lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Alasan peneliti memilih Komunitas Jalur Serpong, karena komunitas ini dibentuk selain untuk mempermudah informasi mengenai perjalanan KRL, komunitas ini juga memiliki sesuatu yang unik dan menarik di dalamnya. Komunitas ini sudah berjalan selama 3 tahun dengan kegiatan-kegiatannya yang beragam dan masih aktif sampai saat ini, baik kegiatan secara nyata maupun kegiatan di dalam whatsapp group. Seperti Family Gathering, Bakti Sosial di setiap tahunnya, Gathering dengan beberapa komunitas kereta yang lain, Gathering Investasi, berwirausaha dengan para anggota komunitas “Garage Sale”, Buka Puasa bersama, diundang sebagai narasumber acara baik media cetak ataupun online, atau yang paling sering adalah pergi dan pulang bersama jika berada di stasiun dan kereta yang sama. Begitu juga dengan kegiatan yang dilakukan bersama-sama di dalam group, salah satunya adalah kegiatan Giveaway (memberikan barang yang sudah tidak terpakai kepada anggota yang lain), dan Selfie of The Day. Karena menggunakan KRL sudah sebagai rutinitas sehari-hari, maka interaksi dan komunikasi di dalam whatsapp Jalur Serpong juga dianggap sudah sebagai rutinitas sehari-hari. Dengan adanya topik pembicaraan yang menarik, membuat anggota group semakin betah untuk tetap berada di dalam komunitas tersebut. Biasanya isi perbincangan di dalam group whatsapp ini sangat random (acak), sebagai contoh jika salah satu anggota ada yang menanyakan tentang posisi kereta, lalu beberapa diantaranya ada yang menjawab, tak lama kemudian ada yang memberikan info berita terkini, dan masing-masing anggota biasanya saling berkomentar tentang kejadian tersebut. Lalu muncul percakapan ringan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
seperti gossip, humor atau guyonan, cerita pengalaman pribadi, promosi barang dan makanan yang dijual oleh para anggota komunitas, dan sebagainya. Selain dialog dan percakapan mereka, adanya peran, upaya dan tindakan anggota whatsapp group Jalur Serpong, merupakan cara untuk membentuk kohesivitas, karena upaya-upaya mereka mereka mau membawa komunitas ini untuk memiliki rasa kebersamaan dan kekompakan. Tentu saja karena anggotaanggota tersebut sudah menganggap satu sama lain sebagai keluarga dan teman dekat, dan isi pesan di dalam whatsapp group dapat dijadikan sebagai hiburan bacaan ringan di sela-sela aktifitas. Namun tidak semua anggota memiliki rasa tersebut, karena beberapa diantaranya ada yang hanya sebagai Silent Reader (hanya membaca tanpa pernah berkomentar namun tetap bergabung di dalam group). Keterkaitan judul skripsi ini dengan bidang studi Public Relation adalah kelompok dari komunitas ini memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan membentuk image komunitasnya. Setiap anggota komunitas memiliki lanyard (gantungan kartu tiket kereta), dimana lanyard tersebut terdapat nama identitas @JalurSerpong. Mereka harus menjaga sikap dan perilakunya di dalam KRL, seperti memberikan tempat duduk prioritas bagi yang berhak, tidak makan dan minum di dalam kereta, memberikan contoh-contoh yang baik sebagai pengguna KRL yang taat dengan aturan yang diberikan oleh PT. KCJ. Oleh karena itu, untuk membentuk image yang baik, diperlukan komunikasi-komunikasi yang dapat membangun dan memberikan persuasi untuk menjaga dan membentuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
kekompakan para anggota satu sama lain. Tentu saja praktik-praktik public relation diperlukan di dalam komunitas ini. Komunitas ini sangat membutuhkan dunia maya untuk mempermudah komunikasi, karena terbatas waktu dan lokasi. Kesibukan dan padatnya aktifitas manusia saat ini, membuat komunikasi dengan tatap muka menjadi sulit dilakukan. Sehingga kemungkinan orang-orang lebih memilih untuk memulai bersosialisasi dan berkenalan dengan orang baru melalui dunia maya. Walaupun sebenarnya berkenalan di dunia maya hanya mampu mengenal dari bentuk komunikasi verbalnya saja, namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk membuat suatu komunitas atau forum komunikasi yang dibentuk dari dunia maya. Fenomena ini merupakan fenomena baru di dalam dunia transportasi, karena terdapat komunitas antar sesama pengguna transportasi massal yaitu KRL Listrik Jabodetabek (commuterline). Dengan kelebihan yang dimiliki oleh KRL, yaitu; dengan harganya yang murah, cepat sampai tujuan, tersebar luas sampai ke Jabodetabek, dan terhindar dari kemacetan dibandingkan membawa kendaraan pribadi. Menjadi pilihan tersendiri bagi beberapa orang untuk bepergian, baik itu untuk bekerja, sekolah dan kuliah, berwisata, atau hanya menggunakan di saatsaat tertentu saja. Dibalik kelebihan yang dimiliki KRL, terdapat beberapa kekurangan pada transportasi ini. Misalnya, jadwal perjalanan KRL yang telat dan bermasalah, penuh dan padatnya penumpang di jam-jam sibuk, KRL gangguan teknis, dan sebagainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Komunitas Jalur Serpong ini mendapatkan perhatian dari PT. KCJ (Kereta Commuter Jabodetabek) yang mengurus dan mengelola KRL Jabodetabek. Sebagai bagian dari customer perusahaan, maka komunitas Jalur Serpong menjadi perwakilan dan menjadi media penghubung informasi antara pengguna KRL dan PT. KCJ. Tentu saja diskusi yang diadakan untuk memberikan saran dan kritik tentang perjalanan KRL, baik dari segi jadwal, sarana dan prasarana, harapan dan masukan untuk membuat KRL sebagai transportasi massal menjadi semakin lebih baik di setiap harinya. Hasil dari diskusi bersama PT. KCJ, akan dikomunikasikan kepada teman-teman Jalur Serpong yang terdapat di dalam Whatsapp Group atau Twitter. Tentu saja, ini bertujuan agar pengguna KRL mendapatkan pengetahuan baru dan memberikan respon yang positif kepada PT. KCJ. Tidak hanya diskusi, di beberapa kesempatan, Komunitas Jalur Serpong juga diundang jika ada gathering dan acara serupa. Di beberapa jalur, terdapat komunitas serupa seperti Jalur Serpong, seperti: Jalur Bekasi (Jakarta Kota – Bekasi), Jalur Depok Bogor (Jakarta Kota / Jatinegara – Depok, Bogor), Jalur Duri Tangerang (Duri – Tangerang). Dan masih banyak beberapa komunitas lain yang juga menjadi perhatian dari PT. KCJ, seperti KRL Mania, Railfans, PNPCL, dan sebagainya. Dan kami semua saling bekerja sama satu sama lain dan membuat acara-acara bakti sosial dan gathering untuk menjaga silaturahmi dan saling mengenal satu sama lain dengan pengguna KRL dari berbagai jalur.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
1.2.Fokus Penelitian Fokus penelitian yang menjadi perhatian peneliti adalah: 1. Tindakan Komunitas dalam membentuk Kohesivitas di Jalur Serpong. 2. Peran anggota kelompok di dalam komunitas maya Jalur Serpong. 3. Dialog percakapan secara online yang dikomunikasikan antar anggota kelompok.
1.3.Identifikasi Masalah Berdasarkan dari hasil fokus penelitian diatas, maka berikut identifikasi masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana terjadinya kohesivitas komunitas sosial maya di whatsapp group pengguna KRL Jalur Serpong? 2. Mengapa dapat terbentuk kohesivitas komunitas sosial maya di whatsapp group pengguna KRL Jalur Serpong? 3. Apakah kohesivitas komunitas sosial maya di whatsapp group pengguna KRL Jalur Serpong?
1.4. Tujuan Penelitian Setelah menguraikan dari hasil fokus penelitian dan identifikasi masalah, tujuan penelitiannya adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1. Proses terjadinya kohesivitas komunitas sosial maya (studi kasus pengguna KRL Jalur Serpong). 2. Alasan dapat terbentuknya kohesivitas komunitas sosial maya (studi kasus pengguna KRL Jalur Serpong). 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, fokus penelitian, identifikasi masalah dan tujuan penelitian, maka dua manfaat penelitian secara garis besar, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. 1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini dapat berguna untuk akademis khususnya dalam ranah ilmu komunikasi kelompok dalam dunia maya. Dalam konteks komunikasi corporasi yaitu: Customer KRL yang memiliki suatu komunitas maya untuk mendukung kemudahan informasi pengguna KRL lainnya. 1.5.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini masukan untuk customer/pengguna KRL agar tertarik dan tetap menggunakan KRL sebagai transportasi utama. Serta masukan untuk perusahaan yang mengelola KRL, yaitu PT. KCJ agar setiap tahunnya jumlah pengguna KRL dapat bertambah jika melihat keunikan kohesivitas antar pengguna KRL. Dan masukan untuk komunitas Jalur Serpong agar terus menjaga kohesivitas anggota kelompok.
http://digilib.mercubuana.ac.id/