BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dari tema judul tesis tersebut diatas yaitu : Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi pemeriksa (auditor) pada Inspektorat Kota Binjai, maka dapat diambil suatu pengertian singkat dengan indenpenden pemeriksa pada objek yang diperiksa. Sebagai tema independensi dalam pelaksanaan tugas dalam menjalankan pemeriksaan disuatu unit kerja, untuk lebih memahami lebih lanjut pengertian audit antara lain : a.
Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai suatu pernyataan tentang kegiatan atau kejadian ekonomis untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyaataan tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
b.
Suatu kegiatan pengumpulan dan penilaian bukti-bukti yang menjadi pendukung informasi kuantitatif suatu entitas untuk menentukan dan melaporkan sejauh mana kesesuaian antara informasi kuantitatif tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, audit harus dilakukan oleh institusi atau orang yang kompeten dan independen.
Universitas Sumatera Utara
c.
Suatu proses kegiatan selain bertujuan untuk mendeteksi kecurangan atau penyelewengan dan memberikan simpulan atas kewajaran penyajian akuntabilitas, juga menjamin ketaatan terhadap hukum, kebijaksanaan dan peraturan melalui pengujian apakah aktivitas organisasi dan program dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif. BPKP, 2001 ; Diklat AT. Ahli menyebutkan “auditing adalah proses kegiatan yang
bertujuan untuk meyakinkan tingkat kesesuaian antara suatu kondisi yang menyangkut kegiatan dari suatu entitas dengan kriterianya, dilakukan oleh auditor yang kompeten dan independen dengan mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti pendukungnya secara sistematis, analisi, kritis dan selektif, guna memberikan pendapat atau simpulan dan rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Dari uraian tersebut sebagai pemeriksa (auditor) pemerintah harus memiliki pemahaman yang sangat penting dan mendalam. Independensi merupakan konsep yang fundamental, esensial dan merupakan karakter yang sangat penting bagi pemeriksa (auditor) pemerintah dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, sehingga pemeriksa
intern
pemerintah
harus
bersikap
independen
untuk
memenuhi
pertanggungjawaban profesionalnya. Dalam
menjalankan
tugasnya
(profesinya)
sebagai
pemeriksa
perlu
mempertimbangkan tiga macam gangguan terhadap independensi yaitu : Gangguan pribadi, ekstern, organisasi/instansi, sehingga bila satu atau lebih dari gangguan independensi tersebut mempengaruhi kemampuan pemeriksa secara individu dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan tugas pemeriksaannya, maka pemeriksan tersebut harus menolak penugasan pemeriksaan. Dalam keadaan pemeriksa yang karena sesuatu hal tidak dapat menolak penugasan, gangguan dimaksud harus dimuat dalam bagian lingkup pada laporan hasil pemeriksaan, dan ketiga macam penjelasan mengenai gangguan independesi pemeriksa yang dimaksud tersebut adalah : a. Gangguan pribadi dari pemeriksa secara individu meliputi : memiliki hubungan pertalian darah keatas, kebawah atau semenda sampai dengan derajad kedua dengan jajaran menajemen entitas atau program yang diperiksa, memiliki kepentingan keuangan dan pernah bekerja atau memberi jasa kepada entitas atau program yang diperiksa dalam kurun waktu dua tahun, terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan objek pemeriksaan, adanya perasangka terhadap perseorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, adanya kecenderungan memihak karena keyakinan politik atau sosial dan mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan. b. Gangguan ekstern dari pemeriksa meliputi : pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat dipengaruhi dari campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi pemeriksaan terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan terhadap penugasan, terhadap pembatasan sumber daya yang disediakan organisasi pemeriksa, terhadap ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan dan terhadap pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, serta adanya wewenang untuk menolak
Universitas Sumatera Utara
atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan. c. Gangguan organisasi/instansi meliputi : pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat dipengaruhi dari campur tangan atau pengaruh pihak organisasi/instansi tempat bekerja
sebagai
pemeriksa
untuk
gangguan
organisasi/instansi
terhadap
independensi pemeriksaan dapat dipengaruhi oleh kedudukan, fungsi dan struktur organisasinya. Pemeriksa yang ditugasi oleh organisasi pemeriksa dapat dipandang bebas dari gangguan terhadap independensi secara organisasi/instansi pemerintah apabila ia melakukan pemeriksaan diluar entitas tempat ia bekerja. Untuk mencapai tingkat profesionalisme aparat, salah satu adalah dengan pendidikan
dimana
pemeriksa
(auditor)
dapat
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan dan perubahan sikap/perilaku auditor pada tingkat kompetensi tertentu sesuai dengan perannya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas dan kaitannya dalam melaksanakan tugas di kota Binjai sering mengalami kendala dalam pemeriksaan ataupun gangguan terhadap independensinya sebagai pemeriksa. Dari jumlah pegawai inspektorat kota Binjai yang di dukung oleh staf berjumlah 39 orang staf Inspektorat Kota Binjai dalam menjalankan tugas pemeriksaan atas surat perintah melakukan tugas pemeriksaan dari inspektur kota binjai atau walikota binjai, sering mengalami gangguan terhadap independensinya, sehingga tak jarang pula hasil pemeriksaan inspektorat kota Binjai (sebagai pemeriksa intern pemerintah kota Binjai).
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, gangguan organisasi/instansi dan organisasi politik/lembaga berpengaruh terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial ?
1.3. Tujuan Penelitian Permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti secara empiris apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, gangguan organisasi/instansi dan gangguan organisasi politik/lembaga berpengaruh terhadap independensi pemeriksa di Inspektorat Kota Binjai.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah : a.
Bagi penulis/penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang diharapkan dapat menambah wawasan serta dapat meningkatkan kompetensi keilmuan.
b.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang cukup berguna bagi pemeriksa (auditor) untuk lebih bijaksana dalam melaksanakan tugas pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
c.
Bagi instansi terkait, sebagai bahan informasi pelengkap dan berupa masukan, khususnya bagi Inspektorat Kota Binjai maupun instansi terkait lainnya.
d.
Bagi peneliti untuk melengkapi pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi independensi pemeriksa.
1.5. Originalitas Penelitian Penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Pemeriksa (Auditor) Pada Inspektorat Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara”. Penelitian ini replikasi dari hasil karya Iwan Pantas Siregar di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, dan sepengetahuan peneliti belum ada yang mengadakan penelitian seperti judul peneliti tersebut di Kota Binjai.
Universitas Sumatera Utara