BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada proses pekerjaan konstruksi banyak menyerap tenaga kerja dan dapat meningkatkan taraf hidup serta mengurangi pengangguran. Kehadiran perusahaan layanan jasa konstruksi semakin bertambah dan mampu memberikan lapangan kerja bagi sekitar 3.8 juta pekerja di Indonesia (ILO, 2004). Dampak yang dapat timbul dari pekerjaan konstruksi adalah kecelakaan kerja. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencatat hingga 2010, kecelakaan kerja masih didominasi bidang jasa konstruksi, bidang konstruksi menyumbang (31,9%) dari total kasus kecelakaan kerja yang dilaporkan (Depnakertrans, 2010). Kecelakaan kerja yang berpotensi terjadi pada bidang konstruksi salah satunya adalah cidera kepala. Menurut Labour Department (2004) cidera kepala merupakan salah satu kasus
kecelakaan akibat kerja yang
paling tinggi di Hongkong, khususnya pada bidang konstruksi. Setiap tahunnya banyak pekerja yang terluka bahkan meninggal akibat cidera kepala. Cidera kepala antara lain disebabkan oleh bahaya yang berasal dari atas, misalnya peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas maupun cidera kepala akibat dari tersambar benda yang menggantung misalnya tali crane, Pencegahan cidera kepala salah satunya dengan mewajibkan penggunaan safety helmet. Penerapan kewajiban penggunaan safety helmet
1
2
selama ini banyak mengalami kendala, salah satu kendalanya adalah ketidakpatuhan tenaga kerja dalam menggunakan safety helmet. Menurut Green (dikutip dari Notoatmodjo, 2003) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku tenaga kerja untuk menjadi patuh/tidak patuh dalam menggunakan safety helmet, yang diantaranya dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung serta faktor pendorong. Kepatuhan penggunaan safety helmet salah satunya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan masa kerja. Menurut Notoatmodjo (2012) masa kerja merupakan salah satu faktor pada karakteristik tenaga kerja yang membentuk perilaku. Semakin lama masa kerja, akan membuat tenaga kerja lebih mengenal kondisi lingkungan tempat kerja. Jika tenaga kerja telah mengenal kondisi lingkungan tempat kerja dan bahaya pekerjaannya maka tenaga kerja akan patuh menggunakan APD. Disamping itu, pendidikan merupakan salah satu faktor pada karakteristik tenaga kerja yang akan mempengaruhi perilaku. Pendidikan juga akan mempengaruhi tenaga kerja dalam upaya mencegah penyakit dan meningkatkan kemampuan memelihara kesehatan. Hasil penelitian Dyah dan Yunus (2014) tentang Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri menyebutkan bahwa pendidikan (p=0,005; r=0,336) merupakan faktor yang berhubungan signifikan dengan kepatuhan menggunakan APD. Hasil penelitian Humau (2013), tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Penggunaan APD pada Pekerja Bagian Ring Frame di PT. Lotus
3
Indah Textile Industries Surabaya didapatkan nilai contigency coefficient pada masa kerja sebesar 0,646 yang artinya hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD kuat. PT. Wijaya Kusuma Contractors merupakan perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi bagian struktur dan arsitektur bangunan yang memiliki potensi bahaya yang tinggi dan berisiko mengalami kecelakaan kerja, pekerjaan pada bagian ini meliputi pekerjaan galian struktur bangunan, pekerjaan pondasi dan turap, pekerjaan struktur (beton, baja, dan kayu), pekerjaan komponen non struktur hingga finishing interior. Resiko cidera kepala pada pekerja PT. Wijaya Kusuma Kontraktors sangat besar, pekerja membutuhkan safety helmet untuk menghindari cidera kepala tersebut. Survey awal yang dilakukan peneliti pada pekerja bagian struktur dan arsitektur bangunan didapatkan dari 20 orang pekerja, 40% pekerja memakai Safety Helmet dan 60% pekerja lainnya tidak memakai Safety Helmet, sedangkan untuk masa kerja, dari 20 orang pekerja 60% pekerja dengan masa kerja kurang dari 3 tahun, dan 40% mempunyai masa kerja lebih dari 3 tahun, serta tingkat pendidikan didapatkan bahwa dari 20 orang pekerja, didapatkan 45% pekerja lulusan SD, 35% pekerja lulusan SMP, dan 20% lainnya lulusan SMA. Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Tingkat pendidikan dan Masa Kerja dengan Kepatuhan Pemakaian Safety Helmet pada Pekerja di PT. Wijaya Kusuma Contractors Proyek dr. Oen Surakarta.
4
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, masalah yang akan diteliti yaitu “Apakah Ada Hubungan Tingkat pendidikan dan Masa Kerja dengan Kepatuhan Pemakaian Safety Helmet pada Pekerja di PT. Wijaya Kusuma Contractors Proyek dr. Oen Surakarta?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui Hubungan Tingkat pendidikan dan Masa Kerja dengan Kepatuhan Pemakaian Safety Helmet pada Pekerja di PT. Wijaya Kusuma Contractors Proyek dr. Oen Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui persentase pemakaian Safety Helmet responden. b. Untuk mengetahui persentase tingkat pendidikan responden. c. Untuk mengetahui persentase masa kerja responden. d. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan menggunakan Safety Helmet. e. Untuk
mengetahui
hubungan
masa
kerja
dengan
kepatuhan
menggunakan Safety Helmet.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat sebagai dasar untuk memperkuat teori bahwa tingkat pendidikan dan masa kerja memiliki hubungan dengan
5
kepatuhan penggunaan safety helmet pada pekerja PT. Wijaya Kusuma Contractors Proyek dr. Oen Surakarta. 2. Manfaat Aplikatif a. Bagi Tenaga Kerja 1) Diharapkan menjadi masukan mengenai pentingnya berperilaku selamat dengan memakai Safety Helmet secara baik dan benar 2) Diharapkan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memakai Safety Helmet untuk pencegahan kecelakaan akibat kerja. b. Bagi Perusahaan 1) Diharapkan menjadi masukan untuk melakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja melalui perilaku sehat dan selamat memakai Safety Helmet. 2) Diharapkan sebagai upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. 3) Diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan serta dalam menerapkan K3 di perusahaan. c. Bagi Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan bagi Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret tentang Hubungan Tingkat pendidikan dan Masa Kerja dengan Kepatuhan Pemakaian Safety Helmet pada Pekerja di PT. Wijaya Kusuma Contractors Proyek dr. Oen Surakarta.
6
d. Bagi Peneliti Mengetahui Hubungan Tingkat pendidikan dan Masa Kerja dengan Kepatuhan Pemakaian Safety Helmet pada Pekerja di PT. Wijaya Kusuma Contractors Proyek dr. Oen Surakarta.
2