BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi setiap daerah bahkan suatu negara senantiasa diarahkan guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatmya. Sedangkan secara teknis, aktivitas pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan interaksi dari berbagai aspek atau variabel antara lain sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, teknologi dan lain-lain. Demikian pula halnya dengan Sumatera Utara sebagai wilayah provinsi dengan program-program pembangunan daerah, juga ditujukan kepada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Sumatera Utara secara umum. Pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang bersangkutan di semua lapisan ekonomi bahkan dengan penekanan pada penduduk miskin. Oleh karena itu, pembangunan suatu daerah harus dikembangkan dan dilaksanakan dengan memperhitungkan kondisi dan potensi penduduknya sehingga seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Pembangunan suatu daerah dapat dikategorikan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan menurut indikator-indikator yang berlaku. Keadaan atau kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah di Sumatera Utara. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan dengan kualitas penduduk yang memadai, akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Sumber daya manusia mengandung dua pengertian, antara lain: pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Pengertian kedua dari sumber daya manusia (SDM) menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Kedua pengertian SDM tersebut mengandung aspek kuantitas dalam arti jumlah penduduk yang mampu bekerja dan aspek kualitas dalam atau jasa kerja yang tersedia dan diberikan untuk produksi. (Payaman Simanjuntak, 1985). Jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh suatu sektor perekonomian, dapat digunakan sebagai indikator daya serap sektor perekonomian tersebut terhadap angkatan kerja. Sepanjang sejarah, pertambahan penduduk merupakan sumber terpenting atas bertambahnya output yang dinikmati seluruh dunia. Jumlah penduduk yang meningkat hampir selalu mengarah pada naiknya total output. Mobilitas aktivitas perekonomian di berbagai sektor di Sumatera Utara seharusnya juga diikuti oleh kemampuan masing-masing sektor untuk menyerap tenaga kerja yang tersedia di pasar kerja di Sumatera Utara. Gambaran tentang komposisi dan daya serap tenaga kerja berdasarkan 9 (sembilan) sektor atau lapangan usaha di Provinsi Sumatera Utara disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel-1 Komposisi Tenaga Kerja Sektoral Sumatera Utara (Persen) No
Sektor
Tahun
Pertumbuhan
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Pertanian
49,8
46,4
45,7
44,9
44,4
42,0
42,7
-6,92
2 Pertambangan
0,5
0,4
0,3
0,6
0,4
0,5
0,3
-16,06
3 Industri
6,8
7,3
7,8
8,3
7,3
7,8
7,3
7,19
4 LGA
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
6,38
5 Konstruksi
4,6
4,7
4,8
5,0
4,8
5,4
4,5
2,56
15,3
18,3
19,6
19,3
18,8
19,6
18,3
19,56
1
6 Perdagangan
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, kontrubusi sektor pertanian dalam total tenaga kerja di Provinsi Sumatera Utara masih mendominasi seluruh sektor,
Universitas Sumatera Utara
walaupun mengalami penurunan kontribusi rata-rata -6,92 persen pertahun. Demikian pula sektor pertambangan terlihat mengalami penurunan yang cukup tajam yaitu 16,06 persen. Sebaliknya sektor yang menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi adalah sektor perdagangan dengan rata-rata kontribusi sebesar 19,56 persen dan dengan pernanan yang cukup besar setelah sektor pertanian yaitu 18,45 persen. Sektor lain yang meningkat dengan cukup tinggi adalah sektor keuangan dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 32,33 persen dengan kontribusi rata-rata sebesar 1,11 persen. Gambaran output (PDRB) 9 (sembilan) sektor atau lapangan usaha Sumatera Utara dapat disajikan pada tabel di bawah. Tabel-2 Perkembangan PDRB Sumatera Utara Berdasarkan Sektor Atas Harga Konstan Tahun 2000 (Miliar Rupiah) Tahun Sektor
2006
2007
2008
2009
Pertum 2010
2011
2012
buhan
Share
Pertanian
35.808
41.010
48.872
54.431
57.658
60.143
61.558
9,6
23,0
Pertambangan
2.039
2.405
2.981
3.230
3.550
3.779
3.924
11,7
1,4
Industri
41.193
45.531
51.641
55.051
58.141
59.256
60.125
6,6
24,0
LGA
1.880
1.898
2.073
2.325
2.406
2.625
2.715
6,4
1,0
Konstruksi
9.400
10.548
12.763
14.902
15.001
17.452
19.254
12,9
6,3
Perdagangan
30.340
34.846
41.281
44.942
47.688
49.252
53.256
10,0
19,3
Transportasi
14.339
16.364
18.569
19.257
20.146
21.562
22.555
7,9
8,6
Keuangan
9.726
11.588
14.410
15.729
16.558
16.889
17.542
10,6
6,5
PDRB Sumatera Utara masih didominasi oleh sektor industri yaitu rata-rata sebesar 24 persen pertahun dengan pertumbuhan sebesar 6,6 persen. Pada urutan kedua adalah sektor pertanian yaitu rata-rata 23 persen namun pada kurun waktu lima tahun dimaksud dengan pertumbuhan nominal sebesar 9,6 persen demikian pula
Universitas Sumatera Utara
terdapat pertumbuhan kontribusi sebesar 0,5 persen pertahun. Selanjutnya sektor perdagangan dengan kontribusi sebesar 19,3 persen, meningkat rata-rata 10 persen pertahun sedangkan kontrubis bertumbuh 0,9 persen pertahun. Sebaliknya sektor yang mengalami penurunan pertumbuhan dalam kontrubusi adalah adalah sektor industri sebesar -2,2 persen, Listrik gas dan Air Bersih 2,2 persen
dan sektor
transportasi -0,9 persen. Secara umum terjadi peningkatan pada PDRB Sumatera utara dalam harga konstan tahun 2000, yaitu rata-rata sebesar Kondisi ini menunjukkan bahwa meningkatnya aktivitas sektor-sektor perekonomian di Sumatera Utara tidaklah semata-mata diikuti oleh peningkatan kesempatan kerja pada sektor, demikian pula mengindikasikan belum mampunya menyerap tenaga kerja yang tersedia di pasar kerja secara optimal sehingga persoalan ketenaga-kerjaan tetap berlangsung terutama dalam aspek pengangguran sebesar 9,5 persen pertahun.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan pokok yang terdapat dalam peneitian adalah seberapa besar daya serap tenaga kerja menurut sektor yang ada di provinsi Sumatera Utara. Agar lebih jelas maka permasalahan penelitian ini dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1.
Apakah PDRB Sektor Pertanian, UMP, PMDN dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Pertanian di provinsi Sumatera Utara?
2.
Apakah PDRB Sektor Pertambangan, UMP, PMDN, dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Pertambangan di provinsi Sumatera Utara?
Universitas Sumatera Utara
3.
Apakah PDRB Sektor Industri, UMP, PMDN dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Industri di provinsi Sumatera Utara?
4.
Apakah PDRB Sektor Listrik Gas dan Air Bersih, UMP, PMDN, dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Listrik Gas dan Air Bersih (LGA) di provinsi Sumatera Utara?
5.
Apakah PDRB Sektor Konstruksi, UMP, PMDN, dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Konstruksi di provinsi Sumatera Utara?
6.
Apakah PDRB Sektor Perdagangan, UMP, PMDN, dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Perdagangan di provinsi Sumatera Utara?
7.
Apakah PDRB Sektor Pertanian Transportasi, UMP, PMDN, dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Transportasi di provinsi Sumatera Utara?
8.
Apakah PDRB Sektor Keuangan, UMP, PMDN, dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Keuangan di provinsi Sumatera Utara?
9.
Apakah PDRB Sektor Jasa, UMP, PMDN, dan PMA berpengaruh terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Jasa di provinsi Sumatera Utara?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah seperti diuraikan berikut: 1.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Pertanian, UMP, PMDN dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Pertanian di provinsi Sumatera Utara.
2.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Pertambangan, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Pertambangan di provinsi Sumatera Utara.
3.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Industri, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Industri di provinsi Sumatera Utara.
4.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Listrik Gas dan Air Bersih, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Listrik Gas dan Air Bersih (LGA) di provinsi Sumatera Utara.
5.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Konstruksi, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Konstruksi di provinsi Sumatera Utara.
6.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Perdagangan, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja pada sektor Perdagangan di provinsi Sumatera Utara.
7.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Transportasi, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Transportasi di provinsi Sumatera Utara.
8.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Keuangan, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Keuangan di provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
9.
Untuk menganalisis pengaruh PDRB Sektor Jasa, UMP, PMDN, dan PMA terhadap daya serap tenaga kerja sektor Jasa di provinsi Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapakan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Sebagai bahan masukan bagi pihak pemerintah dalam pengambilan kebijakaan aspek ketenaga-kerjaan, khususnya dalam hal pengurangan tingkat pengangguran di provinsi Sumatra Utara.
2.
Sebagai referensi dalam bidang studi ketenaga-kerjaaan bagi pihak yang membutuhkan di kemudian hari.
3.
Sebagai masukan dalam proses pembelajaran bagi peneliti untuk melakukan kajian ilmiah.
Universitas Sumatera Utara