perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau sering disebut dengan APBN merupakan rencana keuangan tahunan negara yang berisi daftar sistematis dan terperinci tentang rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran. Penerimaan APBN di negara Indonesia sendiri secara umum terdiri dari dua sumber yaitu penerimaan dari sektor perpajakan dan penerimaan dari sektor bukan pajak. Sumber penerimaan yang kontribusinya paling besar adalah penerimaan dari sektor pajak. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penerimaan dari sektor perpajakan untuk tiga tahun terakhir selalu mengalami kenaikan. Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara (disajikan dalam milyar rupiah) Sumber Penerimaan Penerimaan Perpajakan Pajak Dalam Negeri Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Cukai Pajak Lainnya Pajak Perdagangan Internasional Bea Masuk Pajak Ekspor Penerimaan Bukan Pajak Penerimaan Sumber Daya Alam Bagian Laba BUMN Penerimaan Bukan Pajak Lainnya Pendapatan Badan Layanan Umum Jumlah
2011 Jumlah 873.874 819.752 431.122 277.800 29.893 77.010 3.928 54.122 25.266 28.856 331.472 213.823 28.184 69.361 20.104 1.205.346
% 72,5 68,0 35,8 23,0 2,5 6,4 0,3 4,5 2,1 2,4 27,5 17,7 2,3 5,8 1,7 100,0
Sumber: www.bps.go.id commit to user
1
2012 Jumlah 1016.237 968.293 513.650 336.057 29.687 83.267 5.632 47.944 24.738 23.206 341.143 217.159 30.777 72.799 20.408 1.357.380
% 74,9 71,3 37,8 24,8 2,2 6,1 0,4 3,5 1,8 1,7 25,1 16,0 2,3 5,4 1,5 100,0
2013 Jumlah 1.192.994 1.134.289 584.890 423.708 27.344 92.004 6.343 58.705 27.003 31.702 332.196 197.205 33.500 77.992 23.499 1.525.190
% 78,2 74,4 38,3 27,8 1,8 6,0 0,4 3,8 1,8 2,1 21,8 12,9 2,2 5,1 1,5 100,0
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Besarnya kontribusi pajak dalam APBN membuat pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan dari sektor pajak. Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut adalah mengubah sistem Official Assesment menjadi sistem Self Assesment. Perubahan sistem tersebut mulai diberlakukan tahun 1983. Dengan diterapkannya sistem Self Assesment wajib pajak dituntut untuk berperan lebih aktif karena wajib pajak diberi kepercayaan penuh untuk menghitung, menyetor, melapor dan menetapkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Sedangkan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) hanya bertugas untuk membina,
meneliti,
mengawasi
dan
melayani
wajib
pajak
dalam
melaksanakan kewajibannya. Perubahan dari Official Assesment menjadi Self Assesment merupakan perubahan yang sangat mendasar dan paling menonjol dalam reformasi sistem perpajakan nasional. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak sangat diperlukan sebab kepercayaan penuh telah diberikan kepada wajib pajak. Dengan diterapkannya sistem Self Assesment ini wajib pajak yang merasa dirinya telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku, diharapkan sadar untuk melakukan kewajiban perpajakannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara dari sektor perpajakan. Selain sistem, kebijakan yang mengatur tentang pajak juga mengalami perubahan dari masa ke masa. Salah satu kebijakan yang baru saja mengalami perubahan adalah kebijakan tentang besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP. PTKP merupakan pengurang terhadap penghasilan bruto orang commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pribadi sebagai wajib pajak dalam negeri dalam menghitung penghasilan kena pajak yang menjadi objek pajak penghasilan. Peraturan terbaru mengenai PTKP ditetapkan pada tanggal 22 Oktober 2012 dan mulai diberlakukan 01 Januari 2013. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut maka mulai tahun 2013 jumlah pajak yang dibayar oleh setiap wajib pajak akan berkurang atau bahkan tidak dikenakan pajak bagi yang memiliki penghasilan sampai dengan 24,3 juta. Namun jika ditinjau dari kalangan atas, menengah dan bawah kenaikan PTKP hanya berdampak positif bagi kalangan menengah keatas saja, tidak bagi kalangan bawah. Kalangan bawah tidak merasakan manfaat dari kenaikan PTKP karena penghasilan yang ia terima tetaplah dibawah PTKP dan tetap tidak dikenakan pajak. Jika dilihat dari sisi lain, penyesuaian PTKP sebesar kurang lebih 53% dari besaran PTKP sebelumnya ini, tentu akan berpengaruh terhadap beberapa aspek perekonomian, salah satunya adalah penerimaan negara dari sektor pajak khususnya dari PPh 21 Orang Pribadi (OP). Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini penulis mengambil
judul
“ANALISIS
PERUBAHAN
PTKP
TERHADAP
KEPUASAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN PPh 21 ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA KARANGANYAR”.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan target dan realisasi penerimaan PPh 21 OP di KPP Pratama Karanganyar pada tahun 2012 (sebelum kenaikan PTKP) dan pada tahun 2013 (setelah kenaikan PTKP)? commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Apakah dengan adanya kenaikan PTKP mempengaruhi jumlah penerimaan PPh 21 OP di KPP Pratama Karanganyar? 3. Apakah wajib pajak merasa puas dengan kebijakan kenaikan PTKP tersebut?
C. Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui perkembangan target dan realisasi penerimaan PPh 21 OP sebelum dan sesudah kenaikan PTKP di KPP Pratama Karanganyar. 2. Mengetahui pengaruh kenaikan PTKP terhadap penerimaan PPh 21 OP di KPP Pratama Karanganyar. 3. Mengetahui tingkat kepuasan wajib pajak atas kenaikan PTKP.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah: 1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk meningkatkan penerimaan. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih kepada penulis mengenai pengaruh yang ditimbulkan akibat kenaikan PTKP commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
khususnya dalam hal penerimaan PPh 21 OP di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. 3. Bagi Pembaca Penulis berharap penelitian ini mampu menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis adalah survey. Desain survey adalah desain penelitian yang dilakukan apabila dilakukan sampel dengan menggunakan instrumen kuesioner untuk membuat kesimpulan umum terhadap populasinya. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua objek yang akan diteliti oleh penulis. Objek penelitian yang pertama adalah dampak yang ditimbulkan atas kebijakan
kenaikan
besarnya
PTKP
terhadap
penerimaan
Pajak
Penghasilan Pasal 21 Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. Objek yang kedua adalah tingkat kepuasan wajib pajak atas kenaikan besaran PTKP. 3. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data 1) Data Kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Jenis data kualitatif ini adalah data sekunder commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yaitu data yang telah mengalami proses pengolahan oleh sumbernya. 2) Data Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau data kualitatif yang disajikan dalam bentuk angka. Data ini menunjukkan
nilai
terhadap
besaran
atau
variabel
yang
diwakilinya. Sifat data ini adalah data rentetan waktu yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam periode tertentu. b. Sumber Data Loefland dalam Moleong (2002) menyatakan bahwa sumber data yang pertama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data berasal dari: 1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti mengenai data-data yang berhubungan dengan jumlah Wajib Pajak orang pribadi yang terdaftar, target, dan realisasi penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Karanganyar. 2) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari buku-buku, literatur, makalah, UndangUndang Pajak Penghasilan yang berlaku serta buku-buku yang terkait. Sumber Data diambil dari: a. Informan yaitu orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan dikaji dan bersedia memberikan informasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
b. Dokumen merupakan sumber data yang memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. 4. Teknik pengumpulan Data a. Observasi Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian yaitu KPP Pratama Karanganyar untuk mendapatkan gambaran yang jelas atas objek yang akan diteliti. b. Kuesioner Dalam penelitian ini penulis menyebar kuesioner yang diisi langsung oleh wajib pajak. Range gaji dalam kuesioner perubahan PTKP didasarkan pada modifikasi besaran PTKP sebelum dan sesudah mengalami perubahan. Besarnya PTKP yang menjadi dasar penetapan range gaji dalam kuesioner ini dilihat dari dua status Wajib Pajak, yaitu TK/- dan K/3. Tabel 1.2 Penetapan Besarnya Range Gaji dalam Kuesioner Status PTKP 2012 PTKP PTKP 2013 PTKP perbulan perbulan TK/15.840.000 1.320.000 24.300.000 2.025.000 K/3 21.120.000 1.760.000 32.400.000 2.700.000 Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa WP dengan gaji kurang dari Rp 1.000.000,00 untuk tahun 2012 dan tahun 2013 tidak dikenakan pajak. WP dengan gaji di atas Rp 1.000.000,00 tapi kurang dari Rp 2.000.000,00 untuk tahun 2012 masih dikenakan pajak apabila status WP tersebut adalah TK/- dan gaji yang diperoleh lebih dari Rp commit to user 1.320.000,00. Sedangkan untuk tahun 2013 sudah tidak dikenakan
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
pajak karena penghasilannya dibawah PTKP yang baru, yaitu Rp 2.025.000,00. Begitu pula dengan WP yang berstatus K/3. Apabila WP tersebut berpenghasilan lebih dari Rp 2.000.000,00 tetapi kurang dari Rp 3.000.000,00 untuk tahun 2012 masih dikenakan pajak. Sedangkan untuk tahun 2013 WP dengan status K/3 dan penghasilannya tidak lebih dari Rp 2.700.000,00 tidak dikenakan pajak. WP dengan gaji di atas Rp 3.000.000,00 baik tahun 2012 maupun tahun 2013 tetap akan dikenakan pajak karena penghasilannya masih di atas PTKP yang berlaku pada kedua tahun tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis menetapkan range gaji dalam kuesioner perubahan PTKP dibedakan menjadi empat lapisan, yaitu: 1) < Rp 1.000.000,00 2) ≥ Rp 1.000.000,00 - ≤ Rp 2.000.000,00 3) > Rp 2.000.000,00 - ≤ Rp 3.000.000,00 4) > Rp 3.000.000,00 c. Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan untuk medapatkan informasi dan data-data sekunder. Dilakukan melalui tinjauan dan kajian literatur, peraturan-peraturan, dokumen serta sumber lain yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian. 5. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan yang akan digunakan oleh penulis dalam tugas akhir ini adalah pembahasan deskriptif. Pembahasan deskriptif adalah commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
teknik untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti. Beberapa alat pendukung untuk pembahasan deskriptif adalah penggunaan data tabel untuk memperjelas deskripsi. Pembahasan deskriptif dipilih penulis karena teknik pembahasan ini sesuai dengan judul yang dibahas dalam tugas akhir ini.
commit to user