1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Rokok memiliki kandungan bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan dan bisa menyebabkan kecanduan,serta berbagai macam penyakit seperti serangan jantung, kanker dll. Itu karena bahan yang terkandung dalam sebatang rokok tak baik untuk kesehatan diantaranya meliputi nikotin, dan tar. Selain berbahaya bagi diri sendiri asap pembuangan yang dikeluarkan juga berdampak buruk bagi kesehatan orang orang yang berada di sekitar atau lebih biasa disebut perokok pasif. Namun hal ini tidak membuat takut para perokok aktif untuk terus mengkonsumsi. Ini terbukti dari bertambah banyaknya produsen dan pabrik pabrik rokok di Indonesia baik brand lokal maupun mancanegara yang menjual dan meraup keuntungan dari kebiasaan buruk merokok di Indonesia. Konsumen rokok di indonesia semakin tahun semakin meningkat. Ini terbukti dari informasi yang didapat oleh penulis yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak se-Asia Tenggara, dengan jumlah perokok 51,1 persen dari total penduduknya.1 Tak terkecuali jumlah perokok usia muda.
1
http://www.antaranews.com/berita/478550/51-persen-penduduk-indonesia-perokok-terbesardi-asia-tenggara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 56.860.457 perokok laki-laki dan 1.890.135 perokok perempuan. Hasil penelitian pun menunjukkan, setiap hari ada 616.881.205 batang di Indonesia atau 225.161.640.007 batang rokok dibakar setiap tahunnya. Jika harga 1 batang rokok Rp 1.000, maka uang yang dikeluarkan lebih dari 225 trilyun Rupiah.2 Menkes mengatakan, Salah satu tantangan yang harus kita sikapi bersama dalam pengendalian merokok adalah masih kuatnya iklan, promosi, dan sponsor perusahaan rokok. Ini dilakukan secara masif dan intensif dan tertuju pada anakanak agar menjadi perokok pemula. Karena salah satu pendekatan yang secara langsung dapat mempengaruhi sikap konsumen, tanpa perlu mengubah kepercayaan konsumen terhadap produk adalah dengan sebuah iklan3. Data dari GATS pada tahun 2011 mengungkapkan 47,6 orang dewasa melihat iklan rokok di toko atau penjualan, sedangkan 82,5 orang dewasa melihat iklan rokok di luar toko, seperti sponsor acara olahraga dan lain sebagainya.4 Persaingan iklan rokok yang berada di media massa saat ini cenderung membuat khalayak
mudah memahami isi pesan bahkan tak jarang di praktekan di
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian bisa terus berexistensi dan mendapatkan
2
http://health.kompas.com/read/2015/06/03/110000223/Jumlah.Perokok.Indonesia.10.Kali.Lipa t.Penduduk.Singapura 3 Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010, hal. 173\ 4 http:// Swa.co.id/business-research/indonesia-berada-di-urutan-ketiga-jumlah-perokokterbesar-di-dunia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
pasar yang bagus di indonesia. seakan membuat efek samping negatif rokok menghilang. Perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih mempengaruhi daya saing produk untuk beriklan, membuat sebuah iklan terlihat lebih menarik serta kreatif dengan tujuan menawarkan produknya kepada khalayak, sehingga khalayak lebih mudah mengingat dan terpengaruh untuk mencoba dan membeli produk yang ditawarkan. Tidak di ragukan bahwa iklan sudah menjadi makanan kita sehari-hari, karena tak hanya di televisi, iklan juga ada dimana mana disurat kabar, poster-poster, billborad, di sepanjang jalan dan dipertokoan. Dengan berbagai macam pesan yang disampaikan untuk membuat konsumen aware akan keberadaan merk suatu produk, tanpa memikirkan dampak yang negatif bagi lingkungan di sekitar. Wacana penggunaan pesan sebagai daya tarik sebuah iklan adalah suatu hal yang biasa dilakukan. Hal itu dikarenakan makna pesan yang terdapat dalam iklan yang digambarkan pada realita kehidupan sering terjadi dan di temui dalam keseharian manusia dan sangatlah dekat, maka tak jarang kalau pesan moral tersebut digunakan sebagai inspirasi atau contoh hidup. Dalam dunia periklanan, pesan moral sering menjadi kriteria dari sebuah konsep iklan. Pada umumnya pesan moral yang disampaikan sebuah iklan menyangkut kegiatan dan kebiasaan yang sering kita jumpai dan terkadang dialami pada diri masing-masing. Dalam realita kehidupan, subjek di anggap telah mewakili keseharian kita dan mampu menggugah emosi para permirsa nya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Hasil penelitian menunjukan bahwa para konsumen mengembangkan sikap mereka terhadap iklan. Seperti sikap konsumen terhadap suatu produk. Sikap konsumen terhadap iklan dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap merk. Tak kurangnya seperti iklan produk rokok yang selalu memberikan pesan moral dalam kehidupan namun di kemas secara sederhana seakan diri kita melakukan hal yang sama. Oleh karena itu Departemen Kesehatan memiliki syarat dan ketentuan khusus bagi iklan rokok di indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pertumbuhan perokok, yaitu dengan memperketat peraturan khusus bagi peredaran rokok yang terkait dengan pengiklan dan konsumennya. Selain itu iklan layanan masyarakat menjadi salah satu opsi pemerintah untuk mempersuasikan khalayak agar dapat mengurangi pengkonsumsi rokok di indonesia, karena pada dasarnya iklan layanan masyarakat adalah sebuah iklan yang non komersil dan bertujuan untuk merubah suatu kebiasan sosial atau gaya hidup suatu kelompok maupun individu.5 Penayangan Iklan Layanan Masyarakat itu sendiri bertujuan untuk memperkuat pencantuman peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok yang sudah dimulai sejak 24 Juni 2014 lalu, serta meningkatkan kesadaran berhenti merokok, mencegah para perokok pemula, dan membebaskan masyarakat
5
Khasali, rhenald. Manajemen periklanan konsep dan aplikasinya cet v. Jakarta.2011. pustaka utama grafiti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
dari asap rokok pasif (Jumat,10 Oktober-2014)6. Iklan Layanan Masyarakat yang menampilkan testimoni penderita kanker tenggorokan akibat merokok aktif ini akan ditayangkan selama 2 minggu berturut di 7 stasiun televisi swasta nasional dan di bioskop Jakarta (3 bioskop XXI dan 1 bioskop Blitzmegaplex). Tidak hanya itu Departemen kesehatan juga membuat iklan berhentilah merokok, dengan konsep testimoni masyarakat perokok pasif yang kehilangan pita suara karena berada di sekitar perokok aktif. Iklan tersebut masih bisa dilihat pada situs youtube di internet. Iklan inilah yang akan penulis jadikan objek penelitian karena memiliki pesan iklan yang kuat dalam memberikan informasi tentang bahaya merokok tidak hanya merugikan diri sendiri melainkan orangorang yang di sekitar, khususnya di lingkungan keluarga yang terkadang tidak disadari serta menginspirasi masyarakat khususnya perokok aktif agar tidak merokok disembarang tempat.
Alasan penulis meneliti judul ini karena adanya terobosan baru dari Departemen Kesehatan untuk menekan dan mengurangi konsumen rokok dengan membuat sebuah Iklan Layanan Masyarakat, karena selama ini hanya berupa himbauan tertulis tentang dampak negatif merokok. Serta disini saya ingin mengetahui apakah iklan layanan masyarakat berhentilah merokok mampu mempengaruhi khalayak dalam meningkatkan kesadaran kesehatan dan dalam Faktor apakah iklan ini bisa mampu mempengaruhi konsumen mahasiswa fikom Universitas Mercubuana untuk tidak merokok disembarang tempat. 6
http://www.depkes.go.id/article/view/201410130001/menkes-luncurkan-iklan-layananmasyarakat-ilm-korban-rokok.html#sthash.zj7uE3mA.dpuf
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.2 Perumusan Masalah Dengan melihat pada latar belakanga masalah yang telah diuraikan serta untuk memberikan arahan tentang penilitian yang akan dilakukan, maka rumusan masalah yang dapat dibuat yaitu : “apakah iklan layanan masyarakat berhentilah merokok versi kehilangan pita suara mempengaruhi tingkat kasadaran masyarakat mahasiswa fikom universitas mercubuana dalam hal kesehatan ? “ 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaruh iklan layanan masyarakat berhentilah merokok dalam meningkatkan kesadaran kesehatan konsumen mahasiswa fikom universitas mercubuana. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis a. Bagi Pembaca Penilitian
ini
diharapkan
bermanfaat
untuk
menambah
pengetahuan dan wawasan, sekaligus dapat menerapkan teoriteori dan konsep yang berkaitan dengan pemasaran sosial yang diperoleh dari perkuliahan, khususnya mengenai iklan layanan masyarakat dan tingkat kesadaran kesehatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
b. Bagi Peneliti Dapat
dijadikan
bahan
acuan
yang
bermanfaat
dalam
mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat selama perkuliahan serta sebagai pertimbangan dalam melakukan penulisan skripsi atau penelitian ilmiah lainnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Di harapkan bisa menjadi bahan bacaan bagi pembaca sehingga pembaca bisa mengerti pengaruh dari isi iklan yang bisa berpengaruh terhadap tingkat kesadaran linkungan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/