1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak dimulainya krisis ekonomi di negeri ini pada tahun 1997, muncul tekanan dari berbagai pihak, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, terhadap Lembaga Bulog (d/h Badan Urusan Logistik) agar mengalami perubahan secara total. Tekanan dari luar negeri datang dari negara-negara pemberi pinjaman dan lembaga keuangan seperti IMF & World bank. Sedangkan dari dalam negeri, muncul pula dorongan yang tidak kalah kuatnya, seperti adanya perubahan-perubahan kebijakan Pemerintah tentang Pangan dan dilanjutkan adanya ultimatum Pemerintah pada saat itu kepada Bulog agar segera berubah menjadi BUMN dengan batas waktu sampai tahun 2003. Kemudian ditambah lagi adanya UU baru yg melarang monopoli dan UU tentang otonomi daerah yang mengancam asset logistik Bulog di daerah-daerah, yang akan diambil alih Pemda. Menyadari bahwa berbagai tekanan yang sangat kuat tersebut tidak dapat dielakkan lagi, maka manajemen Bulog saat itu segera mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti tuntutan perubahan dengan mengadakan berbagai kajian. Setelah berbagai kajian dilaksanakan, baik oleh Tim internal maupun Tim dari UI, auditor Arthur Andersen, Price Water House Cooper, serta kajian bersama
2
dengan Bernas Malaysia, maka disepakati bahwa Bulog akan berubah dari bentuk sebagai LPND (Lembaga Pemerintah Non Departemen) menjadi BUMN berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Oleh karena itu pada bulan Mei 2003 secara resmi Pemerintah merubah bentuk dan status Bulog menjadi BUMN berbentuk Perum, sehingga sejak saat itu nomenklaturnya berubah menjadi Perum BULOG. Bentuk Perum ini dipilih, karena sangat akomodatif terhadap tugas-tugas pelayanan publik (yang didesain merugi) dan sekaligus tugas komersial untuk mencari keuntungan, dengan harapan dapat menutupi kerugian dari tugas pelayanan publik. Salah satu missi organisasi yang ditetapkan oleh manajemen Perum BULOG, adalah : menyelenggarakan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan komoditi pangan. Dengan dicanangkannya missi ini maka sejak tahun 2003, Perum BULOG merintis berbagai kegiatan usaha yang berkaitan dengan komoditi pangan, diantaranya adalah merintis usaha perdagangan komoditi. Selain usaha perdagangan juga dirintis usaha jasa logistik dan angkutan, serta merintis pula industri beras dengan mengoptimalkan asset yang dimiliki berupa unit pengolahan gabah dan beras (UPGB) yang diharapkan suatu saat akan berkembang menjadi industri beras yang besar. Fungsi komersial merupakan pengalaman pertama Bulog yang mulai dijalankan sejak 2003. Berdasarkan tahapan strategi bisnis perusahaan, fungsi komersial Bulog pada tahun ini memasuki tahap pertumbuhan sebagai tindak lanjut
3
proses peletakan dasar-dasar kaidah bisnis telah dilakukan tiga tahun lalu. Berdasarkan cakupan kegiatannya usaha Komersial dibagi menjadi 3, yaitu : Industri, Perdagangan, dan Jasa. Kegiatan industri dibagi dalam 3 kategori, yaitu : industri berbasis beras, industri pendukung, dan industri pangan lain. Industri berbasis beras, adalah industri yang merupakan integrasi proses manufaktur perberasan, sebagaimana yang terangkai dalam Rice Processing Complex (RPC). Industri pendukung, adalah industri yang menghasilkan produk-produk pendukung diluar proses manufaktur perberasan (karung, pacakaging, dll) . Industri pangan lain, adalah industri pangan yang menghasilkan produk turunan dari beras, maupun industri pangan primer dan sekunder lainnya (CPO, gula, berbasis jagung, dll). Pengembangan industri beras diharapkan akan menjadi salah satu core business yang dimiliki Perum BULOG, sehingga keberhasilan pengembangannya memiliki nilai yang sangat penting dan strategis bagi Perum BULOG. Bagi Perum BULOG, industri perberasan merupakan kompetensi dasar yang telah lama dimiliki, walaupun masih terbatas pada produksi beras Raskin dan sebagian beras Golongan Anggaran (TNI, PNS). Secara khusus untuk industri perberasan, UPGB masih mengalami keterbatasan dalam kapasitas produksi, penyebaran UPGB maupun efisiensi biaya yang menyebabkan harga jual yang tidak kompetitif.
4
Rumusan Masalah Mengingat pentingnya perintisan industri beras dalam mewujudkan salah satu missi Perum BULOG dalam menjalankan kegiatan ekonominya yang berkaitan dengan komoditi pangan, maka perlu dicermati dan dievaluasi strategi yang telah diterapkan oleh Perum BULOG dalam mengembangkan industri beras. Pertanyaan yang muncul pada saat ini adalah : 1) Apakah strategi bisnis pengolahan gabah dan beras Perum BULOG telah disusun sesuai dengan perkembangan lingkungan bisnis yang dihadapi ? 2) Apakah
perlu
adanya
reformulasi strategi berdasarkan evaluasi
lingkungan bisnis saat ini untuk menghadapi ketatnya persaingan dalam industri beras ? Di dalam strategic management, perusahaan dapat dianggap sebagai suatu open system yang sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal. Suatu perusahaan harus mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan agar mampu menyesuaikan kebijakan-kebijakan perusahaan yang dibuat dengan perubahan lingkungan yang terjadi, hal ini perlu dilakukan agar perusahaan dapat bertahan dan tidak kalah bersaing dalam suatu lingkungan industri. Oleh karena itu, untuk dapat bersaing dalam lingkungan industri beras yang kompetitif di masa yang akan datang maka Perum BULOG harus dapat mengembangkan strategi yang akan membawa perusahaan mampu untuk bersaing dalam industri tersebut.
5
Sejak dimulainya perintisan industri beras sampai saat ini, penelitian secara akademis mengenai strategi pengembangan industri beras Perum BULOG belum pernah dilakukan. Sehingga penelitian ini merupakan yang pertama kali dilakukan dalam kerangka akademis. Diharapkan penelitian ini dapat membawa manfaat baik bagi perusahaan Perum BULOG, karena dapat memberi masukan dan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan oleh manajemen perusahaan mengenai strategi usaha, khususnya dalam pengembangan industri berasnya. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para akademisi dan pihak lain sebagai tambahan pengetahuan terutama dalam mengembangkan dan menerapkan startegi perusahaan. Tentu saja penelitian ini juga diharapkan akan memberikan manfaat bagi penulis sendiri dalam rangka menambah dan melengkapi pengetahuan yang didapat selama ini dari perkuliahan mengenai manajemen strategi.
B.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini meliputi: 1. Evaluasi strategi yang diterapkan Perum BULOG dalam mengembangkan Bisnis Pengolahan gabah dan beras yang ada saat ini masih relevan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi.
6
2. Merumuskan strategi yang sesuai dengan kaidah strategic management agar Perum BULOG dapat bersaing dalam industri beras.yang cocok untuk lingkungan bisnis saat ini. C.
Manfaat Penelitian 1. Memberi masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen Bulog. 2. Memberikan manfaat kepada stakeholder sebagai pengetahuan dalam mengembangkan dan menerapkan strategi perusahaan.
D.
Sistematika Penulisan BAB I - PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi, dan sistematika penulisan BAB II - LANDASAN TEORI & METODE PENELITIAN Bab ini menjelasakan landasan teori yang mendasari pembahasan dalam penelitian ini, dan kerangka berpikir.yang digunakan. BAB III - GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN & INDUSTRI Bab ini berisi uraian tentang sejarah, visi, misi, struktur, kinerja serta aspekaspek yang merupakan profil perusahaan. Gambaran tentang industri perberasan akan berisi tentang struktur industrinya serta strategi yang telah dikembangkan.
7
BAB IV - ANALISIS & PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian analisis & pembahasan tentang aspek-aspek yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan menggunakan landasan teori yang ada. BAB V - KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan membahas simpulan hasil penelitian yang diperoleh dan memberikan saran kepada perusahaan mengenai strategi apa yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.