BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bahasa Bali (yang selanjutnya disingkat BB) sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, demikian pula bahasa-bahasa daerah lainnya, memperoleh hak hidup dan berkembang sebagaimana yang dijamin oleh penjelasan undang-undang dasar 1945, yang diatur dalam Bab XV, pasal 36 yang berbunyi: bahasa-bahasa daerah yang masih dipelihara sebagai alat perhubungan yang hidup dan dibina oleh masyarakat pemakainya, dihargai dan dipelihara oleh negara, oleh karena itu bahasabahasa itu adalah bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup (Halim, 1984: 153). Menurut Bawa (2001) BB adalah salah satu bahasa daerah di Kepulauan Nusantara yang dipakai oleh etnik Bali di Bali dan Lombok serta yang bermukim di daerah transmgrasi Bali, seperti di Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sumbawa (dalam Sudipa, 2010: 1). Penduduk pulau Bali sangat heterogen terdiri dari berbagai suku bangsa yang mempunyai suatu latar belakang kebudayaan dan karakter yang berbeda-beda. Seiring perkembangan waktu, pulau Bali tidak hanya dihuni oleh masyarakat Hindu saja, tetapi juga dihuni oleh masyarakat yang beragama lain. Salah satunya adalah masyarakat Islam yang terdapat di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.
1
Banjar Candikuning II merupakan salah satu banjar yang berada di wilayah Desa Candikuning Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, selain banjar dinas Kembangmerta, banjar dinas Candikuning I, banjar dinas Bukitcatu, banjar dinas Pemuteran dan banjar dinas Batusesa, dengan batas-batas: di sebelah utara Desa Pancasari Kabupaten Buleleng, di sebelah Timur Desa Plaga Kabupaten Badung, di sebelah selatan Desa Batunya dan Desa Baturiti Kabupaten Tabanan, dan di sebelah barat Bukit Pohen dan Bukit Tapak. Komunitas Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan merupakan masyarakat yang sebagian besar beretnik Sasak yang erat kaitannya dengan keberadaan BS, akan tetapi seiring perkembangan waktu, komunikasi memakai BS pada beberapa ranah atau domain seperti ranah setting yang menyangkut komunikasi di dalam rumah tangga dan di luar rumah tangga, pada situasi resmi dan tidak resmi, pada topik pembicaraan tradisional dan topik pembicaraan modern, serta hubungan peran patisipan akrab dan hubungan peran partisipan tidak akrab sangat jarang sekali dilakukan, dan intensitas pemakainya sangat sedikit. Keberadaan BS yang dahulu dipakai sebagai alat komunikasi oleh masyarakat yang beretnik Sasak dalam kehidupan sehari-hari di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan saat ini telah digantikan oleh BB. Demikian juga halnya dengan taraf penguasaan BS yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penguasaan BB. Pemakaian dan penguasaan BB oleh masyarakat yang bukan etnik Bali dan masyarakat yang pada mulanya tidak ber-BB dalam kehidupan sehari-hari menjadi 2
salah satu keunikan tersendiri. Fakta dan realitas inilah yang menyebabkan penulis pada kesempatan ini berkeinginan untuk mengkaji "Kedudukan dan Fungsi BB pada Masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan". Pentingnya BB pada suatu masyarakat Islam, maka perlu mendapatkan suatu usaha pembinaan, pemeliharaan, dan pelestarian pada BB tersebut. Banyak terdapat suatu peneliti bahasa yang berasal dari bangsa sendiri maupun peneliti yang berkebangsaan luar yang penelitiannya memusatkan pada BB, seperti "Tata BB" (Kersten., 1970), "Struktur BB" (Bawa dan Jendra., 1981), "Sintaksis BB" (Bawa, dkk., 1983), dan "Tata BB" (Grenoka., 1983). Hal tersebut menunjukkan adanya kesadaran masyarakat terhadap keberlangsungan BB. Penelitian mengenai kedudukan dan fungsi BB sudah banyak dilakukan, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa penelitian seperti "Kedudukan dan Fungsi BB", oleh Bagus,dkk (1981); "Kedudukan dan Fungsi BB dalam Masyarakat Cina di Kabupaten Tabanan" oleh Andayani (skripsi sarjana, 1988); Kedudukan dan Fungsi BB dalam Masyarakat Islam di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem" oleh Sujana (skripsi sarjana, 1992); Kedudukan dan Fungsi BB dalam Masyarakat Cina di Kabupaten Gianyar" oleh Sudiarsa (skripsi sarjana, 1993); dan Kedudukan dan Fungsi BB dalam Masyarakat Cina di Kecamatan Kintamani" oleh Astuti (skripsi sarjana, 1993); Penelitian tersebut mencakup kedudukan dan fungsi BB berdasarkan variabel latar, hubungan peran partisipan, topik pembicaraan, dan situasi. Beberapa penelitian di atas, seluruhnya membahas tentang kedudukan dan fungi BB, akan
3
tetapi penelitian yag bertempat di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan belum ditemukan, sehingga penelitian ini sangat layak dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kedudukan BB pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan? 2) Apakah fungsi BB pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang dan rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini digolongkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan terhadap usaha pengembangan BB serta pengembangan sosiolinguistik di Indonesia. Dalam hubungannya dengan BB, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah upaya pembinaan dan pelestarian BB.
4
1.3.1 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan kedudukan dan fungsi BB pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning II Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat praktis dan manfaat teoretis. Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat mengetahui, memahami,dan menerapkan kedudukan dan fungsi BB pada masyarakat Islam di Banjar Candikuning Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat agar dapat menerapkan, menguji atau mengembangkan pendekatan sosiolinguistik pada penggunaan BB di daerah yang heterogen. Hasil temuan diharapkan bisa memperkaya sumber bacaan bagi peminat bahasa. Manfaat lainnya adalah menambah pengetahuan tentang aspek kebahasaan khususnya dalam bidang sosiolinguistik.
5