BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan konsep Corporate Governance sesungguhnya telah jauh
dimulai bersama dengan dikembangkannya sistem korporasi di Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk pertama kalinya, Istilah Corporate Governance diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai Cadbury Report. Laporan inilah yang menentukan praktik corporate governance di seluruh dunia. Menurut Cadbury Committee dalam Tjager (2003: 24) mendefinisikan Corporate Governance sebagai: “A set of rules that define the relationship between shareholder, managers, creditors, the goverment, employees and other internal and external stakeholder in respect to their rights and responsibilities”. Definisi ini berbicara mengenai seperangkat peraturan yang berhubungan dengan shareholder, manajer, kreditur, pemerintah, pegawai, dan pihak stakeholder baik internal maupun eksternal perusahaan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memegang peranan penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Dilihat dari sejarah perkembangannya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memberikan andil yang tidak kecil, baik dalam menopang keuangan negara maupun melayani peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai saat ini masih merupakan pelaku utama dalam perekonomian Indonesia. Hampir setiap warga
1
2
negara membutuhkan produksi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan keanekaragaman sektor usaha yang dimilikinya. Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini kantor kementrian BUMN telah mengeluarkan berbagai keputusan yang mewajibkan BUMN-BUMN menerapkan prinsip-prinsip GCG. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN No. Keputusan-117/M-MBU/2002 tentang penerapan praktik good corporate governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Prinsip-prinsip Good Corporate Governance berdasarkan Keputusan Menteri BUMN tersebut adalah
sebagai
(Akuntabilitas),
berikut;
Transparency
Responsibility
(Transparansi),
(Pertanggungjawaban),
Accountability Independency
(Kemandirian), Fairness (Kewajaran). Bank Indonesia pada tahun 2004 telah meluncurkan program Arsitektur Perbankan Indonesia (API) untuk dilaksanakan dalam kurun waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan dalam upaya mendukung sektor ekonomi nasional dan daerah melalui penguatan sektor perbankan. Arsitektur Perbankan Indonesia memiliki visi untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Indonesia menggagas peraturan yang secara khusus mengatur mengenai ketentuan pelaksanaan GCG di bank umum seiring dengan tuntutan penerapan GCG pada sektor perbankan pada tahun 2006. Peraturan yang dimaksud adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum
3
yang kembali disempurnakan melalui PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang lebih dikenal Bank BNI/BNI 46 berdiri sejak tahun 1946, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PT. Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan BUMN yang menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Komitmen dan kontrol yang ketat BNI sebagai suatu korporasi kembali menegaskan komitmennya untuk senantiasa menerapkan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) secara maksimal. Hal tersebut secara eksplisit dinyatakan dalam misi kelima BNI, yaitu: “Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik”. Bagi BNI, penerapan GCG menjadi suatu kebutuhan, bukan suatu keharusan karena adanya ketentuan yang sifatnya memaksa (compulsory). Dengan penerapan GCG yang konsisten dan efektif, BNI dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan di tengah persaingan usaha bisnis perbankan dan situasi krisis ekonomi global. Kasus uang nasabah BNI hilang dari rekeningnya menjadi isu yang mengejutkan di masyarakat. Pada bulan Juli 2013, dimana nasabah BNI yang bernama Sulaeman Ahna yang bertempat tinggal di daerah cimahi ini mengalami kehilangan uang direkeningnya secara tiba-tiba pada saat melakukan transaksi penarikan via ATM BNI, tanpa sadar Sulaeman Ahna telah kehilangan uangnya dan mengalami kerugian puluhan juta diduga karena adanya penggandaan kartu ATM BNI. Kasus ini menjadi fenomenal karena selain merugikan nama baik
4
Bank BNI tetapi juga berimbas pada nasabahnya. Berkaca pada kasus tersebut, mungkin implementasi GCG sampai saat ini belum seluruhnya merasuk pada sebagian kecil jajaran pegawai Bank BNI. Selain masih minimnya perundangundangan yang mengatur mengenai tata kelola perusahaan yang baik, kondisi eksternal yang dihadapi oleh seluruh pegawai Bank BNI jelas sangat mempengaruhi perilaku mereka. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menulis penelitian dengan judul : “Studi Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bandung”
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, maka permasalahan
yang diteliti yaitu bagaimana penerapan prinsip-prinsip good corporate governance di PT. Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk. kantor cabang bandung.
1.3
Maksud dan Tujuan Maksud penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui arah dan
pernyataan tentang hal-hal yang dicapai dengan penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsipprinsip good corporate governance di PT. Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk. kantor cabang bandung
5
1.4
Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak antara lain: 1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan penerapannya dalam perusahaan tentang topik yang dipilih dalam penyusunan skripsi dan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2. Bagi Perusahaan Hasil
penelitian ini
diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran, informasi dan saran untuk dapat meningkatkan mutu perusahaan, dalam hal ini melalui maksimalisasi penerapan prinsip-prinsip good corporate governance. 3. Pihak lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi, bahan rujukan dan referensi untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang berkaitan baik yang bersifat lanjutan, melengkapi, ataupun menyempurnakan.
1.5
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan menggunakan suatu pendekatan studi empiris, yaitu dengan menjelaskan fakta-fakta yang diperoleh selama penelitian untuk kemudian
6
dianalisis dan diproses dengan lanjut berdasarkan teori-teori yang ada. Adapun langkah-langkah yang diambil untuk keperluan penelitian ini akan dimulai dengan metode pengumpulan data, operasional variabel, responden dan sampel, teknik pengambilan instrumen dan teknik pengujian hipotesis. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun pertanyaan atau pernyataan terstruktur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sangadji dan Sopiah (2010) definisi dari metode pengumpulan data adalah cara memperoleh data dalam kegiatan penelitian, yaitu menentukan cara mendapatkan data mengenai variabel-variabel. Data dan informasi dibutuhkan untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan yang akan mendukung penelitian ini. Maka teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah: 1
Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data dari perusahaan perusahaan yang sedang diteliti untuk kemudian dipelajari, diolah, dan dianalisis. 1) Observasi (Observation) Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk lebih memahami kondisi perusahaan.
7
2) Wawancara (Interview) Wawancara yaitu upaya mendapatkan informasi secara lisan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pemimpin, staf dan karyawan perusahaan yang bersangkutan tentang hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam perusahaan. 3) Kuesioner Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang diajukan kepada pimpinan dan personil perusahaan yang dianggap mampu dan berwenang dalam memberikan jawaban yang diperlukan terkait dengan masalah yang di teliti. 2
Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk memperoleh data teoritis.
1.6
Lokasi Dan Waktu Penelitian Proses penyusunan penelitian ini penulis melakukan penelitian pada salah
satu perusahaan PT. Bank Negara Indonesia kantor cabang bandung. Sedangkan waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian dimulai pada bulan Juli 2014 sampai dengan selesai.