BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 17 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa sehingga benar-benar selaras dengan program pembangunan nasional dalam rangka mencapai tujuan nasional. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman. Pembangunan di bidang pendidikan, para penyelenggara pendidikan hendaklah menguasai hal-hal yang berkembang di masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, maka lahirlah suatu ilmu yang sangat berhubungan dengan masyarakat yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu cabang ilmu yang dinilai dapat memberikan kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan dan kesadaran lingkungan. IPS memberikan peran yang penting dalam mewujudkan pengetahuan 1
sikap, keterampilan, kecerdasan yang diperlukan seseorang untuk hidup dan menanamkan kesadaran lingkungan. Pendidikan IPS diharapkan mampu mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat sehingga peserta didik mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan kehidupan di masyarakat karena IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Oleh karena itu, para siswa diharapkan dapat menguasai materi mata pelajaran IPS. Pembelajaran yang berkualitas dapat di lihat dari dua aspek yaitu proses pembelajaran dan hasil belajar. Proses pembelajaran yang berkualitas ditunjukkan adanya aktivitas di dalam kelas yang optimal sehingga proses pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan, dan kreatif. Pembelajaran yang berkualitas akan mendukung perolehan prestasi belajar yang baik. Pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan metode yang bervariasi. Hal ini dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi. Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan metode secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap siswa akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai siswanya. Hal ini akan mempengaruhi metode yang guru ambil dalam pengajaran. Untuk itu dalam pembelajaran diperlukan metode yang sesuai dengan tingkat
2
perkembangan siswa. Dengan demikian pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Dalam pembelajaran IPS tidaklah sedikit tantangan atau permasalahan yang dihadapi, untuk itu perlu menggunakan
metode yang tepat dalam
melaksanakan pembelajaran IPS. Guru tidak boleh sembarangan dalam memilih suatu metode yang bisa merugikan siswa. Salah satu metode yang digunakan adalah metode inkuiri. Dalam metode ini siswa dilibatkan untuk aktif berpikir dan menemukan pengertian yang ingin diketahuinya. Melalui metode inkuiri siswalah yang dituntut untuk memecahkan masalah itu sendiri. Hasil observasi yang dilakukan pada bulan November 2011 dan Februari 2012, terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas IV SD Negeri Cepit, Sewon, Bantul menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan lebih banyak menggunakan metode konvensional dan tidak menggunakan metode maupun pendekatan yang bervariasi terutama metode inkuiri. Proses pembelajaran tersebut menimbulkan kecenderungan siswa bersikap pasif dan kurang memotivasi siswa, sehingga penguasaan materi dan hasil belajar yang dicapai masih rendah. Dalam proses pembelajaran, interaksi dalam kelas juga belum optimal kurang kerjasama antara siswa, kurang saling membantu dan lebih nampak sikap indivudialisme siswa. Dengan menerapkan metode inkuiri, maka dalam mengusahakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di pendidikan dasar akan dapat tercapai. Ini sejalan dengan pendapat Sapriya (2009: 71) bahwa untuk menjawab tantangan ataupun 3
permasalahan yang sedang dihadapi dalam pembelajaran IPS di sekolah metode inkuiri dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif. Seorang guru yang memiliki kompetensi diharapkan akan lebih dan mampu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang efektif, sehingga hasil belajar siswa akan optimal. Berdasarkan alasan di atas maka akan dicobakan metode inkuiri untuk pembelajaran IPS kelas IV di SD Negeri Cepit, Sewon, Bantul tahun pelajaran 2011/2012.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut. 1. Para siswa belum secara langsung terlibat aktif dalam proses menemukan sendiri pengetahuannya dalam pembelajaran IPS. 2. Masih jarangnya penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran IPS. 3. Siswa sekolah dasar masih kurang menguasai materi dalam mata pelajaran IPS sehingga hasil belajarnya rendah.
C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dilaksanakan agar hasil penelitian mendapat temuan yang lebih fokus dan mendalami permasalahan. Oleh karena itu, peneliti membatasi penelitian ini pada pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap hasil belajar IPS kelas IV SD Negeri Cepit, Sewon, Bantul. 4
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut. 1. Adakah pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Cepit, Sewon, Bantul? 2. Bagaimanakah implementasi penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Cepit, Sewon, Bantul?
F. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan dan pembatasan masalah di atas, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Cepit, Sewon, Bantul.
G. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Siswa Diharapkan dengan menggunakan metode inkuiri dapat memberikan
pengalaman belajar yang lebih bervariasi, nyata dan menarik. 2.
Bagi Guru Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai refleksi dan tolak ukur
untuk mengadakan perbaikan dalam pembelajaran.
5
3.
Bagi Sekolah Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana informasi dalam
rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
H. Definisi Operasional Berdasarkan judul dalam penelitian, maka variabel-variabel yang bisa didefinisikan adalah sebagai berikut. 1.
Metode inkuiri merupakan prosedur pengajaran yang menekankan kegiatan siswa secara mandiri, dimana siswa dapat menggunakan kemampuan mentalnya untuk menemukan dan menyelidiki konsep yang dipelajari sehingga menjadikan pembelajaran lebih berpusat pada siswa.
2.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah dan menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.
3.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar dikhususkan pada ranah kognitif siswa, yaitu aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan dimana hasil yang dicapai dapat dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes.
6