BAB I PENDAHULUAN I.1 UMUM Jalan merupakan prasarana transportasi yang mempunyai peranan penting dalam aktivitas perekonomian di bidang transportasi. Sebab dapat menjamin kelancaran arus barang dan manusia.[8] Permukaan jalan dilapisi dengan perkerasan jalan, yaitu perkerasan lentur (flexibel pavement), dan perkerasan kaku (rigid pavement).[19] Sehingga jalan harus memiliki kondisi yang sesuai dengan umur rencana serta memenuhi spesifikasi. Kondisi jalan di Indonesia terlihat mengalami kerusakan dimana – mana, khususnya di Propinsi Sumatera Utara. Sepanjang 365,24 kilometer jalan propinsi di Sumatera Utara dalam kondisi rusak dari total 2.752,41 kilometer jalan propinsi tersebut. Jika dipersentasekan mencapai 47,06% (jalan nasional), 22,57% (jalan propinsi), dan 57,04% (jalan kabupaten).[8] Salah satu kerusakan yang terjadi disebabkan oleh tingginya frekuensi kendaraan yang lewat di atas permukaan jalan, sehingga menyebabkan turunnya tingkat pelayanan jalan. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkerasan jalan yang telah direncanakan tidak sesuai dengan spesifikasi. Adanya retak – retak (cracking), pengelupasan (ravelling) dan berlubang (potholes) pada permukaan jalan merupakan bukti penurunan tingkat pelayanan jalan atau kondisi jalan mengalami kerusakan.[17] Kerusakan tersebut ditanggulangi dengan upaya perbaikan konstruksi jalan berupa serangkaian kegiatan yang diarahkan untuk menjaga agar struktur jalan dapat berfungsi dengan senyaman mungkin. Usaha melakukan perbaikan – perbaikan yang bertujuan memperpanjang umur rencana disebut dengan pekerjaan pemeliharaan
16
jalan. Pemeliharaan jalan terdiri atas peningkatan jalan, overlay, atau pemeliharaan rutin (penambalan saja). Pada pemeliharaan jalan terdapat prosedur pekerjaan konstruksi jalan, yaitu jenis perkerasan jalan harus dihampar dan dipadatkan. Proses pemadatan dalam perencanaan harus sesuai dengan spesifikasi. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu setelah diaplikasikan di lapangan dan telah mengalami pemadatan, tidak mencerminkan dan sesuai dengan spesifikasi, sehingga kerusakan terjadi kembali dan tidak mencapai umur rencana. Oleh karena itu, dilakukan evaluasi dengan mengontrol kualitas (quality control) perkerjaan konstruksi jalan di lapangan dengan mengambil benda uji core menggunakan core drill dan dibandingkan dengan perencanaan di laboratorium yang menggunakan percobaan Marshal. Kemudian ditentukan tingkat persentase penerimaan perkerasan tersebut terhadap perbandingan di lapangan dan di laboratorium. I.2 PERMASALAHAN Sebagian kondisi jalan di Sumatera Utara berada dalam kondisi rusak, sehingga upaya untuk meningkatkan kondisi jalan tersebut menjadi lebih baik memerlukan biaya yang cukup besar. Hal ini terjadi, karena pekerjaan konstruksi jalan tidak sesuai dengan spesifikasi. Maka, dilakukan evaluasi kriteria penerimaan spesifikasi terhadap perkerasan pada pekerjaan konstruksi jalan. Tujuan evaluasi tersebut adalah mengetahui tingkat kualitas dalam perkerasan jalan dengan mengontrol kualitas bahan perkerasan, agar komposisi struktur perkerasan sesuai dengan kriteria penerimaan spesifikasi, karena spesifikasi
17
merupakan standard untuk melakukan proses pekerjaan konstruksi jalan, peningkatan serta pemeliharaan jalan. Jenis perkerasan yang dibahas adalah perkerasan lentur (flexible pavement) yang memiliki susunan lapisan sebagai berikut: 1. Lapisan tanah dasar (sub grade), 2. Lapisan pondasi bawah (subbase course), 3. Lapisan pondasi atas (base course), dan 4. Lapisan pondasi permukaan/penutup (surface course) terdiri atas dua lapis, yaitu lapis aus (wearing course), dan lapis pengikat. Pada tugas akhir ini akan dibahas lapisan permukaan/penutup (surface course) sebagai faktor kerusakan jalan disebut dengan campuran beraspal.[4] Permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini tidak meliputi kondisi jalan yang rusak, tetapi hanya pada campuran beraspal lapis permukaan yang seharusnya memenuhi spesifikasi. Untuk itu, dilakukan evaluasi kriteria penerimaan terhadap campuran beraspal dengan mengontrol kualitasnya (quality control) menggunakan metode statistik dengan acuan spesifikasi jalan Bina Marga versi Desember 2006. I.3 MAKSUD DAN TUJUAN Penulisan Tugas Akhir ini dikerjakan dengan maksud mendapatkan gambaran hasil pengujian yang sesuai dengan spesifikasi apabila dilakukan evaluasi menggunakan metode statistik dalam memeriksa kembali kriteria penerimaan campuran beraspal pada pekerjaan konstruksi jalan. Kemudian tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mengetahui kriteria penerimaan campuran beraspal menurut spesifikasi jalan Bina Marga versi Desember
18
2006. Hasil akhir yang diperoleh diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk digunakan sesuai dengan kondisi lapangan. I.4 PEMBATASAN MASALAH Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah pada campuran beraspal lapis permukaan dengan mengontrol kualitasnya. Kontrol kualitas merupakan parameter evaluasi dengan pemeriksaan kembali yang bertujuan mengetahui kriteria penerimaan campuran beraspal dengan indikator teknis, yaitu tingkat kepadatan dalam persen, yang merupakan perbandingan antara kepadatan lapangan dan kepadatan laboratorium. Metode statistik digunakan untuk mengetahui kriteria penerimaan tingkat kepadatan tersebut dengan menggunakan rumus – rumus dan grafik kontrol (control chart). Adapun metode statistik yang digunakan adalah : Distribusi Normal Distribusi t
Karena yang paling umum dipergunakan di Sumatera Utara ialah perkerasan lentur, maka pada tulisan ini hanya akan dibahas lapis permukaan seperti campuran beraspal (AC - WC). I.5 METODOLOGI Metode pembahasan yang dilakukan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah studi literatur dengan mencari dan mengumpulkan data-data dari buku ajar (text book), standar perencanaan yang relevan, jurnal maupun buku-buku petunjuk teknis yang sesuai dengan pembahasan ”Evaluasi Kriteria Penerimaan Campuran Beraspal Lapis Permukaan Menurut Spesifikasi Jalan Bina Marga Versi Desember 2006”. Serta masukan dari dosen pembimbing. Kemudian menganalisa, 19
membandingkan dan menulis kembali dalam bentuk yang lebih terperinci dan praktis. Adapun permasalahan yang dianalisa dan dibandingkan meliputi : •
Menganalisa kriteria penerimaan spesifikasi pada pengukuran kualitas campuran beraspal lapis permukaan dengan indikator teknis pada kontrol kualitas (quality control), yaitu tingkat kepadatan perkerasan jalan (JSD). Metode Statistik digunakan untuk mengetahui kriteria penerimaan tersebut.
•
Membandingkan kontrol kualias (quality control) dalam pekerjaan jalan dan kontrol kualitas (quality control) menurut spesifikasi jalan Bina Marga versi Desember 2006. Tahapan – tahapan penulisannya adalah :
1. Mempelajari dan mengkaji pustaka mengenai kontrol kualitas (quality control) dalam pekerjaan jalan dan menurut spesifikasi jalan Bina Marga versi Desember 2006. 2. Pengambilan data – data : •
Data tingkat kepadatan di lapangan
•
Data tingkat kepadatan perencanaan di laboratorium
Data sekunder
3. Perhitungan jumlah kumulatif data sekunder dengan metode statistik dengan menggunakan kriteria penerimaan sebagai analisis data, yaitu : Rc = ( x - ks ) ≥ L 4. Menganalisa hasil perhitungan dengan menggunakan grafik dan kurva kontrol.
20
PERMASALAHAN Perlunya kontrol kualitas sebagai parameter evaluasi kriteria penerimaan campuran beraspal lapis permukaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, karena metoda yang digunakan mempengaruhi penerimaan spesifikasi
MAKSUD Untuk mendapatkan gambaran hasil pengujian apabila dilakukan evaluasi menggunakan metode statistik dalam memeriksa kembali kriteria penerimaan campuran beraspal pada pekerjaan konstruksi jalan TUJUAN Untuk mengetahui kriteria penerimaan campuran beraspal menurut spesifikasi jalan Bina Marga versi Desember 2006.
Kontrol Kualitas Dalam Pekerjaan Jalan
Pengendalian Mutu Menurut Spesifikasi Jalan Bina Marga Versi Desember 2006
Penerimaan Kontrol Kualitas
Proses Kontrol Kualitas
Pengendalian Proses
Pengendalian Mutu
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kontrol Kualitas: Parameter yang digunakan : Pemilihan Sampel Metode Statistik Risiko Kriteria Penerimaan
Studi Perbandingan Kontrol Kualitas
KESIMPULAN Gambar 1.1. Flowchart Pengerjaan Tugas Akhir
21
I.6 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam studi ini, di dalam penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Merupakan
bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi
uraian umum, permasalahan, maksud dan tujuan penulisan, pembatasan masalah, metodologi pembahasan, dan sistematika penulisan yang dipakai dalam tulisan ini. BABII KONTROL KUALITAS (QUALITY CONTROL) DALAM PEKERJAAN JALAN Merupakan kajian berbagai literatur serta hasil studi yang relevan dengan pembahasan ini. Dalam hal ini diuraikan kontrol kualitas (quality control) dalam pekerjaan jalan, apa yang akan dikontrol dengan menggunakan metode statistik. BAB III PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) MENURUT BINA MARGA 2006 Bab ini berisikan tentang kontrol kualitas yang disyaratkan oleh Ditjen Bina Marga pada spesifikasi versi desember 2006. BAB IV STUDI PERBANDINGAN KONTROL KUALITAS (QUALITY CONTROL) Berisikan pembahasan dan perbandingan mengenai data – data yang telah ada, sehingga dapat diperoleh kesimpulan.
22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya, dan saran mengenai hasil penulisan yang dapat dijadikan masukan.
23