BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya Perusahaan X Perusahaan X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan. Perusahaan ini menjadi distributor produk busana muslim. Pada awalnya Perusahaan X ini hanya menjual gamis wanita saja, dan hanya melayani pemesanan dalam kota. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, Perusahaan X ini tidak hanya melayani konsumen yang berasal dari dalam kota saja, tetapi meluas ke beberapa kota lain yang ada di pulau jawa maupun di luar pulau jawa. Produk yang diperdagangkan tidak lagi hanya gamis wanita, tetapi baju koko, jubah, dan kerudung dengan berbagai macam variasi dari ukuran anak-anak sampai orang dewasa. Perusahaan X ini menerima barang dagangannya dari penjahit rumahan di sekitarnya. Dikarenakan banyaknya warga yang berprofesi menjahit di daerah Jetis Sukoharjo ini, perusahaan memutuskan menerima barang dagangan dari mereka. Karena awal tujuan mendirikan perusahaan ini untuk membantu orang-orang di sekitarnya yang kebanyakan dari mereka adalah penjahit rumahan. Perusahaan X ini berlokasikan di daerah Jetis Sukoharjo Jawa Tengah dengan menempati sebuah bangunan yang terdiri dari gudang, ruangan khusus, ruang operasional dan toko. Gudang merupakan tempat
1
2
untuk menyimpan barang sediaan yang diterima dari para supliernya dan barang yang belum diberi label perusahaan X. Ruang khusus digunakan sebagai tempat finishing atau pemberian label perusahaan pada produk yang akan di letakkan di toko. Ruang operasional atau ruang karyawan merupakan tempat karyawan yang melakukan promosi (admin online) dan sebagai ruang pembukuan. Sementara toko digunakan untuk menjual produk-produk yang telah diberi label perusahaan. Sampai dengan tahun 2015, karyawan yang dimiliki perusahaan berjumlah 21 orang. Struktur perusahaan dapat dilihat pada Gambar 1.1.
2. Struktur Organisasi Perusahaan X Pemilik
Bagian Keuangan
Bagian Pembelian
Kasir
Penggajian
Admin Transfer
Bagian Pemasaran
Bagian Gudang
Admin online
Penerima Barang
SPG
Finishing
Pengiriman
Gambar 1.1 Struktur organisasi
3
3. Tugas dan Wewenang Perusahaan X Struktur
organisasi
perusahaan
masih
terbilang
sangat
sederhana, namun perusahaan memiliki bentuk garis komando yang jelas, sehingga jalannya komunikasi atau laporan bertahap sesuai dengan jenjang kepemimpinannya. Di setiap bagian ada yang dipimpin oleh seorang ketua, ada juga yang tidak, namun mereka bekerja sama dalam menjalankan tugas dari perusahaan tersebut. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian sesuai dengan struktur organisasi Perusahaan X, yaitu: a. Pemilik Pemilik merupakan orang yang mendirikan usaha ini dan sebagai pemodal utama dalam perusahaan. Pemilik juga merupakan pejabat tertinggi yang memimpin perusahaan, bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan secara keseluruhan yang memiliki tugas sebagai berikut : 1) Mengatur dan mengkoordinasi semua karyawan yang sesuai dengan kepentingan yang digariskan dalam dasar perusahaan; 2) Pemilik dapat dikatakan merangkap bagian personalia, karena pemilik yang melakukan trainning secara langsung kepada karyawan; 3) Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan tujuan perusahaan berdasarkan pada kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan;
4
4) Menyempurnakan kembali kebijaksanaan-kebijaksanaan umum perusahaan
yang
telah
ditetapkan
berdasarkan
pada
perkembangan-perkembangan yang terjadi. b. Bagian Keuangan Bagian keuangan ini dikoordinasi oleh satu ketua yang bertugas mengendalikan kegiatan-kegiatan yang terkait di bidang keuangan, pembukuan, akuntansi dan bertanggungjawab terhadap pembuatan, penyampaian, hingga pelaporan keuangan. Dan mengkoordinasi masingmasing bawahannya dengan jumlah karyawan 2 orang kasir, 1 karyawan penggajian, 2 karyawan admin transfer dengan masing-masing tugas diantaranya : 1) Kasir, bertugas sebagai : a) Menyimpan dan mengeluarkan uang perusahaan yang berada di toko; b) Membuat bukti kas masuk dan kas keluar; c) Menyimpan arsip-arsip nota yang terkait dengan penjualan di toko; d) Penggajian; e) Bertanggung jawab untuk mengurusi dan melakukan pembayaran gaji karyawan; f) Membuat slip gaji untuk karyawan. 2) Admin transfer bertanggung jawab atas pembayaran sistem transfer dan koordinasi dengan bagian keuangan
5
c. Bagian Pembelian Pada bagian pembelian ini perusahaan tidak memiliki ketua bagian pembelian, namun memiliki 2 karyawan bagian pembelian yang keduanya memiliki tugas, fungsi dan wewenang yang sama yaitu: 1) Bagian pembelian secara umum bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pembelian perusahaan; 2) Memantau informasi harga barang dagangan dari berbagai supplier dan melakukan pemilihan supplier; 3) Melakukan penawaran dan membuat kontrak pembelian dengan supplier; 4) Memantau dan mendata kebutuhan barang dagangan sesuai dengan permintaan bagian gudang; 5) Melakukan
pembelian
barang
dagangan
sesuai
dengan
kebutuhan. d. Bagian Pemasaran Bagian pemasaran di Perusahaan X memiliki seorang ketua bagian pemasaran yang bertanggungjawab terhadap karyawan yang berada di bawahannya. Karyawan bagian pemasaran ini terdiri dari 2 admin online, 2 SPG, dan 2 karyawan pengiriman. 1) Admin Online a) Melayani konsumen yang melakukan pembelian melalui media online;
6
b) Membuat laporan secara berkala atas aktivitas penjualan perusahaan yang dilakukan secara online; c) Bertanggungjawab terhadap kegiatan promosi untuk tujuan peningkatan penjualan secara online; 2) SPG a) Membantu dan melayani para konsumen yang datang secara langsung ke toko; b) Berkoordinasi dengan bagian finishing terhadap barangbarang yang akan di perdagangkan; c) Bertanggung jawab terhadap penataan barang-barang yang berada di toko. 3) Pengiriman a) Berkoordinasi dengan admin online dalam hal penjualan dan segala sesuatu yang terkait dengan pengiriman perusahaan; b) Melakukan pengiriman barang kepada pembeli berdasarkan pada dokumen pendukung. e. Bagian Gudang Bagian gudang ini diketua oleh seorang kepala gudang dan memiliki 2 karyawan penerimaan barang dan 2 finishing. Kepala gudang ini memiliki tugas, fungsi, dan wewenang sebagai berikut: 1) Mengajukan permintaan pembelian kepada bagian pembelian
7
2) Menerima barang dari bagian penerimaan barang serta melakukan pemeriksaan fisik maupun kuantitasnya. 3) Mencatat mutasi barang gudang 4) Membuat laporan mengenai barang dagangan yang berada di gudang secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan, 5) Kepala gudang juga mengkoordinasi karyawan dibawahnya, yang memiliki wewenang diantaranya adalah: a) Penerimaan Barang (1) Menerima barang dari supplier dan mengecek jumlah, kualifikasi, dan kondisi barang yang di terima; (2) Membuat laporan penerimaan barang; (3) Menyerahkan barang kebagian gudang. b) Finishing (1) Mengambil barang yang berada di gudang untuk diberikan label atas nama perusahaan, (2) Mengecek barang yang akan dijual baik yang secara online maupun tidak.
4. Produk Usaha dari Perusahaan X Produk usaha yang diperdagangkan oleh Perusahaan X ini adalah Busana Muslim. Perusahaan bertindak sebagai distributor untuk produk busana muslim dengan berbagai jenis kain dan model. Busana muslim tersebut diantaranya adalah:
8
a. Wanita (Akhwat) : 1) Dewasa dan Remaja : a) Kaos tangan Al Jadid; b) Gamis Saudi Klok; c) Jet Black Bordir; d) Gamis Semi Umbrella Saudi; e) Gamis Semi Umbrella Jet Black; f) Gamis Rompi Lepas; g) Kerudung Safar; h) Purdah Makasar Jet Black; i) Deker; j) Dan lain-lain di sesuaikan dengan trand pasar. 2) Anak-anak a) Kerudung; b) Setelan Syammil; c) Gamis Banat; d) Dan lain-lain di sesuaikan dengan trand pasar. b. Laki-Laki (Ikhwan) : 1) Dewasa dan Remaja : a) Jubah Pakistan; b) Jubah Saudi Ekslusif; c) Peci Madinah; d) Koko Bordir Lengan Pendek;
9
e) Jubah Ar Riyadh; f) Sarung Sirwal Gajah Duduk; 2) Anak-Anak; a) Peci Rajut; b) Setelan Banin Yaman; c) Koko;
5. Kebijakan yang Terkait Perusahaan X 1) Pembelian Pembelian barang dagangan dilakukan secara tunai dan kredit. Barang dagangan dibeli dari penjahit rumahan di daerah jetis sukoharjo dan daerah lainnya. Penjahit rumahan ini juga sudah bekerjasama dengan Perusahan X sejak awal berdiri. 2) Penjualan Penjualan barang dagangan yang dilakukan secara tunai dan kredit. Untuk penjualan secara kredit perusahaan menetapkan beberapa kebijakan seperti potongan penjualan, dan penjualan kredit hanya boleh diberikan kepada pihak konsumen yang membeli dengan jumlah yang besar. Dalam sistem kredit ini konsumen harus membayarkan uang muka terlebih dahulu. 3) Pembayaran gaji Pembayaran gaji karyawan dilakukan setiap tanggal 2 setiap bulan dengan jumlah yang sama kecuali ada informasi baru.
10
4) Pengiriman barang dagangan Untuk pengiriman barang dagangan dalam kota maupun luar kota perusahaan menggunakan jasa ekspedisi.
B. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan menuntut karyawan atau pegawainya untuk dapat bekerja seproduktif mungkin dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Upaya ini didorong dengan adanya lingkungan kerja yang kondusif sehingga mampu membuat orang yang bekerja di dalam perusahaan dapat berkerja dengan profesional. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas karyawan adalah dengan memberikan apresiasi atas segala upaya kerja keras mereka dalam membantu kemajuan perusahaan. Pemberian apresiasi tersebut dapat dalam bentuk reward ataupun motivasi. Reward tersebut dapat bersifat finansial (pemberian uang, hadiah) dan non-finansial (ucapan terima kasih atau pujian). Salah satu bentuk imbalan langsung dari perusahaan kepada karyawannya adalah dalam bentuk natura atau kenikmatan. Natura dapat diberikan sewaktu-waktu, misalnya saat karyawan memiliki sebuah karya baru yang dapat memberikan pengaruh baik untuk perusahaan, maupun menghasilkan ide-ide yang luar biasa. Tujuannya agar karyawan semangat bekerja dan termotivasi untuk bekerja keras.
11
Pemberian natura bagi karyawan ini memiliki berbagai dampak bagi perusahaan diantaranya yakni laba bruto berkurang karena adanya beban pembiayaan. Seiringan dengan berkurangnya laba bruto maka diimbangi pula dengan menurunnya besaran pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, pemberian natura menjadi salah satu kebijakan perusahaan dalam melakukan tax planning guna mendapatkan tax saving yang lebih besar. Tax planning tersebut harus dilakukan dengan itikad yang baik yaitu meminimalkan jumlah pajak yang dibayar dengan menggunakan caracara yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku (legal) atau biasa dikenal dengan istilah tax avoidance (penghindaran pajak). Tidak dengan cara meminimalkan jumlah pajak yang dibayar dengan caracara yang melanggar peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku (ilegal) biasa dikenal dengan istilah tax evasion (penggelapan pajak). Sehingga tax avoidance terlaksana secara baik dan tidak terjebak tax evasion. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiaban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Perencanaan pajak dapat diartikan suatu proses merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang relatif kecil atau ditekan seminimal mungkin, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan yang berlaku.
12
Sebagai wajib pajak Perusahaan X yang berorientasi pada laba, sudah tentu perusahaan tersebut akan selalu berusaha meminimalkan beban pajak yang terhutang dengan cara memanfaatkan kelemahan sistem ketentuan pajak yang ada. Perusahaan X merupakan salah satu wajib pajak yang selalu berusaha menekan pajak sekecil mungkin dan menunda pembayaran pajak selama masih diperkenankan dalam bingkai peraturan perpajakan. Menekan pajak dapat dilakukan dengan cara menekan penghasilan atau memperbesar biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan sehingga penghasilan kena pajak relatif kecil. Biaya-biaya yang boleh dikurangkan salah satunya adalah dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawan (natura). Sepanjang skema pemberian natura terhadap karyawan untuk menghindari pajak yang dilakukan perusahaan X tidak dilarang dalam peraturan perundang-undangan perpajakan tentu diperbolehkan atau (legal). Berdasarkan hal tersebut, penulis berkeinginan untuk dapat lebih mengetahui tentang kebijakan pemberian natura tersebut di dalam perusahaan bila dikaitkan dengan perncanaan pajak untuk mengurangi beban pajak melalui penelitian tugas akhir dengan judul : “ANALISIS STRATEGI TAX PLANNING PPH 21 ATAS PEMBERIAN NATURA DAN KENIKMATAN DALAM MENGOPTIMALKAN BEBAN PAJAK”
13
C. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas
maka
penulis
mengambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Mengapa perusahaan melakukan strategi tax planning PPh 21 atas pemberian natura dan kenikmatan? 2. Bagaimana strategi tax planning PPh 21 atas natura dan kenikmatan pada Perusahaan X dapat mengoptimalkan beban pajak?
D. Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui alasan perusahaan dalam strategi tax planning PPh 21 lebih memilih menggunakan natura dan kenikmatan. 2. Untuk mengetahui strategi tax planning PPh 21 atas pemberian natura dan kenikmatan yang dilakukan Perusahaan X dapat mengoptimalkan beban pajak.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis mengenai perencanaan pajak atas pemberian natura dan kenikmatan bagi karyawan dapat mengoptimalkan beban pajak.
14
2. Bagi Perusahaan atau Wajib Pajak Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam menerapkan perencanaan pajak atas pemberian natura dan kenikmatan bagi karyawan dengan baik dan benar, seiring dengan legalitas undangundang perpajakan. 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bacaan yang bermanfaat dan sumber informasi dalam melakukan penelitian berikutnya.