BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang LPG (Liquid Petrolium Gas) adalah salah satu komoditas sektor migas yang
diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas dalam bentuk tabung berukuran 12 kg – 50 kg, yang diperuntukkan bagi kalangan terbatas. Menurut jurnal penelitian yang dibuat oleh IISD (International Institute For Sustainable Development)(2011,p5) hingga 2010 pemerintah Indonesia mengeluarkan dana lebih besar untuk subsidi energi daripada jumlah yang dikeluarkannya untuk belanja pertahanan, pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan energi nasional pada tahun 2007, yaitu melakukan konversi minyak tanah ke LPG. Hal ini untuk meminimalisir subsidi minyak tanah yang memiliki proporsi terbesar yaitu 50% dari subsidi energi pemerintah dan setiap tahun nilai dari subsidi tersebut semakin membesar. Konversi minyak tanah tersebut juga dilakukan untuk mengantisipasi harga minyak dunia yang semakin meningkat dan stok minyak mentah yang semakin menipis. PT Pertamina (Persero) mengeluarkan produk dengan varian kemasan baru yaitu LPG 3 kg, produk LPG 3 kg ini disubsidi penuh oleh pemerintah agar para konsumen minyak tanah dapat beralih ke LPG.
Dengan berlakunya kebijakan konversi tersebut, seluruh agen minyak tanah beralih menjadi agen LPG 3kg. Tetapi karena masi banyaknya pangsa pasar, banyak agen – agen baru yang memasuki dunia usaha ini. Dengan bertambah banyaknya pesaing, perusahaan–perusahaan agen gas LPG 3kg harus bersaing dengan ketat agar 1
2 visi, misi dan tujuan perusahaan dapat tercapai, dan ada banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Dengan menggunakan strategi yang tepat dan sesuai kebutuhan, perusahaan akan mampu menghadapi persaingan yang ada. Namun, perusahaan harus dapat memilih strategi yang tepat dan efektif sesuai dengan situasi perusahaan dan industri yang dihadapi sekarang ini sehingga strategi bisnis ini dapat berhasil. Menurut Kharina Aviana dalam skripsinya (2011,pp.1-2) cara yang digunakan untuk melakukan perumusan strategi bisnis sehingga mendapatkan strategi bisnis yang tepat dan efektif adalah dengan melihat factor-faktor internal yang meliputi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) perusahaan dan faktor–faktor eksternal yang meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dari industry yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai strategi bisnis, penulis melakukan studi terhadap PT. Ghaniya Anugrah Pratama. PT. Ghaniya Anugrah Pratama adalah mitra dari PT Pertamina (Persero), berdiri pada tahun 1999. Pada saat itu perusahaan ini adalah agen minyak tanah yang sekarang menjadi agen LPG setelah diberlakukannya konversi minyak tanah ke gas di kota metro yang sudah berlaku total pada tahun 2009. Keterlambatan konversi ini disebabkan oleh kurang cepatnya konversi yang dilakukan di kota-kota kecil karena pemerintah lebih memfokuskan konversi di ibukota–ibukota di setiap provinsi, karena pembukaan SPBE (Stasiun Pengisian dan pengangkutan Bulk Elpiji) tidak bisa dilakukan langsung di setiap kota dikarenakan dana yang tidak cukup, sehingga pembukaan SPBE di kota – kota kecil dilakukan secara bertahap.
3 Masalah – masalah pun kemudian muncul setelah konversi total ini, dengan masi banyaknya pangsa pasar, banyak perusahaan agen gas baru yang bermunculan yang mengakibatkan semakin sempitnya jalur distribusi. Ditambah lagi, akan diberlakukannya pembatasan stok LPG dari PT. Pertamina (Persero) sesuai dengan omset yang dimiliki Agen pada saat itu. Oleh karena itu PT. Ghaniya Anugrah Pratama harus dapat menerapkan strategi yang tepat agar perusahaan dapat berkembang dengan baik dan dapat menghadapi persaingan dengan perusahaan lama ataupun pendatang baru. Cara perumusan strategi bisnis yang tepat dan efektif adalah dengan melakukan pendekatan managemen. Proses perumusan strategi bisnis tersebut dimulai dari tahap masukan (Input Stage), yakni : mengembangkan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (External Factor Evaluation). Selanjutnya tahap Pencocokan (Matching Stage), yakni : menentukan alternatif strategi yang layak dengan menggunakan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threats), matriks SPACE (Strategic Positioning And Action Evaluation), matriks IE (Internal-External) dan matriks Strategi Besar (Grand Strategy). Kemudian tahap keputusan (Decission Stage), yang merumuskan alternative strategi yang terbaik dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks). Dengan adanya perencanaan strategi bisnis yang tepat dan efektif, perusahaan diharapkan dapt mengatasi permasalahan yang dihadapi dan dapat terus beroperasi, bersaing dan mendapatkan tujuan utamanya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul “Analisis Strategi Bisnis pada PT. Ghaniya Anugrah Pratama”
4 I.2
Identifikasi Masalah Dalam penentuan identifikasi masalah, mengenai penelitian ini penulis akan
menjabarkan poin-poin berbagai fenomena permasalahan yang ada pada rencana pengembangan bisnis tabung gas PT.Ghaniya Anugrah Pratama dalam menghadapi konversi minyak tanah ke gas di Lampung Tengah, yang akan penulis teliti dan pecahkan. Berikut ini adalah identifikasi masalah yang terjadi sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan? 2. Bagaimanakah kondisi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan? 3. Strategi apa yang dapat diterapkan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya?
I.3
Tujuan Penelitian Dengan adanya penelitian ini, saya merumuskan strategi bisnis yang tepat
dilakukan dalam usaha tabung gas PT . Ghaniya Anugrah Pratama yang mengacu pada masalah yang ada sekarang, saya memiliki tujuan-tujuan yang dapat membantu menjawab masalah tersebut, dimana tujuan itu akan saya jelaskan untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang ada seputar pelaksanaan bisnis tabung gas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis kondisi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan agar perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya sesuai dengan kondisi yang ada. 2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk dapat bersaing di bisnis tabung gas 3 kilogram. 3. Menganalisis strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan.
5 I.4
Manfaat Penelitian Setiap poin penelitian yang akan diteliti memberikan manfaatnya masing-
masing, yang mana manfaat tersebut menjadi acuan yang akan diterapkan untuk perencanaan bisnis tabung gas yang saat ini sedang dirancang oleh Ghaniya Anugrah Pratama. Berikut ini adalah manfaat-manfaat dari penelitian ini : 1. Bagi PT. Ghaniya Anugrah Pratama Manajemen PT. Ghaniya Anugrah Pratama dapat memperoleh informasi mengenai kualitas internal perusahaan seperti apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta sejauh mana kemampuan perusahaan dalam merespon faktor eksternal seperti peluang dan ancaman. 2. Bagi Investor dan Kreditur Investor dan Kreditur dapat memberikan keputusan yang lebih akurat apakah mereka akan menurunkan sejumlah dana atau tidak untuk membantu modal finansial PT. Ghaniya Anugrah Pratama dalam implementasi rencana pengembangan bisnis tabung gas ini. Jika Investor dan Kreditur setuju untuk mengeluarkan sejumlah dana, mereka akan lebih mengetahui mengenai berapa jumlah dana yang layak diluncurkan untuk realisasi rencana pengembangan bisnis tabung gas. Hal ini berguna agar tidak terjadi kekurangan dana yang dapat menghambat implementasi pengembangan bisnis tabung gas pada PT. Ghaniya Anugrah Pratama. 3. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam merumuskan strategi yang tepat bagi perusahaan.