1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta di Indonesia yang juga sekaligus ibukota provinsi Jawa Timur, sehingga kota ini menjadi pusat bisnis, perdagangan, pendidikan, dan industri di bagian timur pulau Jawa. Berkembangnya sentra bisnis, perdagangan, pendidikan, dan industri di Surabaya membawa dampak positif bagi kota ini karena berakibat pada meningkatnya mobilitas masyarakat yang datang dengan motivasi bisnis, menemui keluarga / teman, maupun berwisata. Dalam industri pariwisata, Surabaya merupakan kota yang terkenal dengan wisata budaya dan sejarah, juga wisata minat khusus seperti MICE, dan kapal pesiar yang menjadi andalan. Menurut data statistik BPS provinsi Jawa Timur dalam website surat kabar Kompas tanggal 01 Mei 2015 menyebutkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Surabaya pada tahun 2014 sebanyak 15.393.670 orang, dan merupakan angka yang besar untuk ukuran kunjungan sebuah destinasi wisata kota di Indonesia. Besarnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang seharusnya diikuti dengan pengembangan sarana dan prasarana pada destinasi wisata, guna menunjang kegiatan pariwisata, salah satunya pada bidang akomodasi. Rata - rata lama tinggal wisatawan mancanegara di Surabaya pada tahun 2014 - 2015 adalah 2,99 hari sedangkan untuk wisatawan domestik selama 1,97 hari dan masih berpotensi meningkat lagi seiring dengan perkembangan industri wisata MICE juga perjalanan bisnis yang menjadi tren. Hal tersebut kemudian
2
oleh beberapa pengusaha dijadikan sebagai peluang untuk membangun bisnis hotel baru. Tabel 1.1 Akomodasi Hotel dan Jumlah Kamar di Kota Surabaya Tahun
Kota Surabaya
2012
2013
2014
Jumlah Hotel
123
109
125
Jumlah Kamar
8416
8966
10127
Sumber : http://jatim.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/291
Tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah peningkatan hotel dan kamar hotel yang terjadi di kota Surabaya pada tahun 2012 - 2014 yang masih fluktuatif. Laju pembangunan hotel di Surabaya apabila dibandingkan dengan Bali maupun Jakarta masih tergolong lamban, meskipun setiap tahunnya selalu ada pembangunan hotel baru. Seiring dengan banyaknya pembangunan tersebut tentunya akan membuat persaingan industri perhotelan di Surabaya semakin ketat karena laju pertumbuhan wisatawan yang datang belum tentu sepadan peningkatannya dengan pembangunan hotel. Hal ini merupakan salah satu tantangan bagi manajemen hotel untuk membuat strategi pemasaran agar tidak kalah bersaing salah satunya pada aspek promosi. Kegiatan promosi merupakan hal yang penting untuk mengenalkan produk agar diketahui oleh konsumen. Sebelum membuat strategi promosi, pihak manajemen hotel perlu menentukan pangsa pasar yang dituju disesuaikan dengan produk hotel yang dimiliki sehingga kegiatan promosi yang dilakukan efisien dan tepat sasaran. Bagi hotel yang berada di Surabaya seharusnya tidak terfokus pada promosi kamar saja melainkan
3
juga fasilitas meetingroom dan ballroom hotel yang mampu mengakomodasi wisatawan untuk menggunakan jasa produk MICE. Hal tersebut menyesuaikan dengan tren wisatawan yang datang ke kota ini untuk kepentingan pertemuan bisnis. Selain itu, MICE merupakan salah satu wisata minat khusus yang berpotensi mendatangkan wisatawan dengan tingkat pengeluaran 3 - 4 kali lebih besar dibandingkan dengan kegiatan wisata lainnya. Bagi hotel baru seperti Ciputra World Surabaya hal tersebut perlu diperhatikan sehingga kegiatan promosi sesuai dengan tujuannya yaitu agar produk hotel yang dimiliki dapat dikenal konsumen dan tidak kalah bersaing dengan hotel bintang 5 lainnya yaitu : Sheraton, JW Marriott, Shangri-la, Majapahit, dan Bumi Surabaya. Tabel 1.2 Peringkat Okupansi Ruangan MICE Hotel Bintang 5 di Surabaya Tahun 2015 No.
Nama Hotel
1 2 3 4 5 6
JW Marriot Sheraton Shangri-la Bumi Surabaya Majapahit Ciputra World
Occupancy MICE (%) 81,12% 77,95% 72,14% 68,65% 54,25% 47,74%
Sumber : Data Analisis Tahunan Kompetitor Hotel Ciputra World Surabaya
Melalui tabel 1.2 dapat diketahui pada tahun 2015 Hotel Ciputra World Surabaya menempati peringkat terakhir di antara hotel kompetitor dengan rata – rata di bawah 50 persen untuk okupansi ruangan MICE. Hal ini membuktikan bahwa memiliki lokasi strategis saja tidak cukup kuat untuk meningkatkan
4
produktivitas produk MICE, terlebih jika dibandingkan dengan hotel pesaing seperti : JW Marriott, Sheraton, dan Shangri-la yang memiliki okupansi ruangan MICE mencapai 70 persen. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya produktivitas produk tersebut adalah minimnya informasi yang diterima calon konsumen mengenai produk MICE yang ada di Hotel Ciputra World Surabaya, hal ini mengakibatkan kalah bersaingnya pamor hotel ini dengan hotel kompetitor yang lebih dahulu ada dan di kenal masyarakat. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap
keputusan
individu,
perusahaan
maupun
pemerintahan
untuk
menyelenggarakan even dengan menggunakan layanan jasa MICE hotel. Tabel 1.3 Pendapatan MICE Hotel Ciputra World Surabaya Bulan Januari – Desember 2015
Bulan Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 September 2015 Oktober 2015 November 2015 Desember 2015
MICE Budgeted Revenue (Rp) 302,065,498 204,397,215 253,078,948 279,643,613 302,941,184 144,254,650 172,328,063 231,827,071 337,684,359 308,056,154 309,920,869 294,606,234
MICE Actual Revenue (Rp) 169,070,147 199,070,691 377,977,401 416,651,898 343,069,215 123,220,000 144,010,000 346,968,000 413,950,000 571,237,500 573,824,000 438,513,500
Profit Pendapatan Produk MICE (Rp) 132,995,351 (5,326,524) 124,898,453 137,008,285 40,128,031 (21,034,650) (28,318,063) 115,140,929 76,265,641 263,181,346 263,903,131 143,907,266
Sumber : Data Internal Bulanan A-Report Hotel Ciputra World Surabaya
Tabel di atas dijelaskan bahwa pendapatan Produk MICE selama bulan
5
Januari - Desember 2015 tidak selalu mengalami peningkatan dan mencapai target penjualan produk MICE. Memiliki lokasi strategis yang berada di area industri bisnis di Surabaya Barat merupakan salah satu keuntungan bagi Hotel Ciputra World Surabaya untuk diketahui keberadaanya oleh perusahaan maupun instansi pemerintahan. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat dan perusahaan baik dari dalam maupun luar kota Surabaya yang belum mengetahui adanya hotel ini. Oleh karena itu, perlu adanya kemampuan analisis para karyawan hotel terutama pada Departemen Sales Marketing untuk lebih peka, teliti, dan mampu memanfaatkan peluang dalam menciptakan strategi promosi yang notabene tak hanya mengenalkan, namun juga memiliki unsur menjual produk sehingga mampu mempengaruhi dan menarik konsumen untuk menggunakan pelayanan jasa Hotel Ciputra World Surabaya guna meningkatkan pendapatan hotel melalui kegiatan MICE di tengah persaingan industri perhotelan di Surabaya. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan membahas pentingnya strategi promosi yang tepat sasaran dalam upaya meningkatkan pendapatan hotel melalui kegiatan MICE guna mencapai target pendapatan yang telah ditentukan oleh pihak manajemen hotel. Peneliti memilih Hotel Ciputra World sebagai objek penelitian karena merupakan hotel yang baru satu tahun beroperasi dan keberadaannya belum banyak diketahui oleh instansi maupun masyarakat umum, sehingga kegiatan MICE belum terlalu banyak dilakukan dibandingkan hotel kompetitor. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Strategi Promosi Hotel Ciputra World Surabaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Produk
6
MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)” untuk penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana segmentasi pasar yang sesuai dengan jenis produk MICE Hotel Ciputra World Surabaya?
2.
Bagaimana strategi promosi yang tepat World Surabaya untuk meningkatkan pendapatan melalui produk MICE Hotel Ciputra World Surabaya?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui segmentasi pasar yang sesuai untuk produk MICE yang dimiliki oleh Hotel Ciputra World Surabaya.
2.
Mengetahui promosi yang tepat dalam mengenalkan produk MICE Hotel Ciputra World Surabaya guna meningkatkan pendapatan hotel.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah : 1.
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis yang berguna untuk menambah wawasan dan sumbangan pemikiran
7
untuk ilmu pemasaran pariwisata khususnya dalam strategi promosi industri perhotelan, dan juga dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis. 2.
Manfaat Praktis Selain secara teori, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk mengimplemasikan strategi promosi dalam bisnis pariwisata, khususnya pada bidang perhotelan. Sedangkan bagi Hotel Ciputra World Surabaya dapat menjadi bahan evaluasi dan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen hotel.
1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian pertama yang menjadi tinjauan pustaka penelitian ini adalah skripsi dengan judul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan Kamar pada Hotel Grand Palace Makassar” pada tahun 2011 oleh Gloris Siombo. Peneliti merupakan mahasiswa dari Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini membahas mengenai permasalahan pengaruh bauran promosi dalam peningkatan penjualan kamar. Peneliti mengumpulkan data biaya promosi yang digunakan oleh hotel dan hasil penjualan kamar selama lima tahun terakhir yang kemudian diolah untuk mendapatkan presentase untuk dimasukkan dalam metode regresi sederhana pada program SPPS. Melalui penelitian tersebut dapat mengidentifikasi bahwa adanya pengaruh positif antara bauran promosi terhadap peningkatan penjualan kamar pada Hotel Grand Palace Makassar. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah pada salah satu teori yang
8
digunakan untuk menganalisis strategi promosi yang telah diterapkan oleh hotel yaitu dengan promotional mix. Sedangkan perbedaan antara dua penelitian ini yaitu pada objek penelitian, variabel penelitian, dan metode analisis yang digunakan. Penelitian terdahulu menggunakan Hotel Grand Palace Makassar sebagai objek penelitian, sedangkan variable penelitian yaitu meneliti pengaruh bauran promosi dalam peningkatan penjualan kamar, dan regresi sederhana sebagai salah satu metode analisis data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan Hotel Ciputra World sebagai objek penelitian, variable penelitiannya yaitu menentukan target pasar produk MICE guna meneliti strategi promosi yang telah diterapkan, landasan teori yang digunakan yaitu selain promotional mix juga teori STP (Segmentation, Targeting & Positioning). Tinjauan pustaka kedua yang digunakan dalam penelitian adalah skripsi dengan judul “Pengaruh Promosi Pengaruh Promosi dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package)” pada tahun 2013 oleh Marina Ulfah. Peneliti merupakan mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Pemasaran Pariwisata Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Penelitian ini membahas mengenai permasalahan gambaran promosi dan keputusan menggunakan meeting package kemudian menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan menggunakan produk tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah variabel strategi promosi berupa sales promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan meeting package, sedangkan variabel yang lainnya yaitu personal selling, direct marketing,
9
dan advertising tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan menggunakan meeting package. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah menganalisis strategi promosi terhadap produk MICE hotel menggunakan promotional mix (bauran promosi) sebagai teori dalam penelitian. Sedangkan perbedaan antara dua penelitian ini yaitu pada objek penelitian, variabel serta ruang lingkup penelitian, dan metode penelitian. Penelitian terdahulu menggunakan Hotel Golden Flower Bandung sebagai objek penelitian, meneliti promosi yang telah diterapkan oleh hotel tersebut kemudian menganalisis pengaruhnya terhadap keputusan menggunakan meeting package, dengan menggunakan metode kuantitaif menyebar kuesioner kepana pengguna produk MICE hotel tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan Hotel Ciputra World sebagai objek penelitian, meneliti mengenai strategi promosi yang telah dilakukan oleh pihak hotel untuk produk MICE guna meningkatkan pendapatan hotel, dengan metode penelitian berupa kualitatif wawancara dengan pengguna produk MICE dan manajemen hotel.
1.6 Landasan Teori 1.6.1 Segmentation, Targeting, and Postioning (STP) Segmentation, Targeting, and Positioning digunakan oleh peneiliti untuk menganalisis target pasar dari hotel Ciputra World Surabaya yang akan menjadi acuan dan berpengaruh untuk menentukan strategi promosi yang dilakukan. 1.
Segmentasi pasar (Market Segmentation) yaitu pembagian pasar
10
menjadi kelompok - kelompok yang lebih kecil berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau sifat yang membutuhkan produk dan strategi pemasaran masing - masing secara berbeda satu sama lain. Menurut Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut : a.
Geografi, pembagian pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Hal ini berfungsi sebagai produsen mendapat gambaran mengenai kemana atau dimana produk harus dipasarkan.
b.
Demografi,
pembagian
segmentasi
dengan
memberikan
gambaran kepada siapa produk ini harus ditawarkan, biasanya mengacu pada biografi seseorang seperti : umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama, dan lain - lain. c.
Segmentasi Psikografi, dalam segmentasi ini pasar akan dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan status sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d.
Tingkah Laku, pengelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi konsumen terhadap suatu produk.
2.
Target Pasar (Targeting), menurut Solomon dan Elnora (2003:232), target market ialah “Group that a firm selects to turn into customers
11
as a result of segmentation and targeting”, setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari 4 strategi peliputan pasar: a.
Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan
untuk
melayani
semua
pasar.
Perusahaan
mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen. b.
Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
c.
Concentrated
targeting
strategy,
perusahaan
lebih
memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial. d.
Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
3.
Posisi (Positioning), menentukan posisi dalam pasar menurut Kotler (1997: 262) dilakukan setelah menentukan segmentasi produk. Ada beberapa cara product positioning yang dapat
12
dilakukan, antara lain: a.
Penentuan posisi menurut atribut, perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang dimiliki lebih unggul dibanding pesaing, seperti : ukuran, bentuk, dan lain - lain.
b.
Penentuan posisi menurut manfaat, dalam pengertian ini produk diposisikan menghasilkan suatu manfaat dalam penggunaannya.
c.
Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan, yaitu posisi dimana konsumen dapat menggunakan produk sesuai dengan kondisi / keadaan tertentu.
d.
Penentuan posisi menurut pemakai, memposisikan produk ditujukan kepada pasar yang lebih sempit seperti kelompok tertentu atau komunitas.
e.
Penentuan posisi menurut pesaing, posisi dimana sebuah merek produk ditonjolkan dan dibandingkan lebih baik daripada pesaing.
f.
Penentuan posisi menurut kategori produk, produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
g.
Penentuan posisi harga atau kualitas, produk diposisikan sebagai menawarkan nilai dan kualitas terbaik.
1.6.2 Promotional Mix (Bauran Promosi) Peneliti menggunakan bauran promosi untuk menganalisis strategi promosi yang telah dilakukan oleh Hotel Ciputra World Surabaya dan mengetahui cara yang dilakukan mampu atau tidak untuk meningkatkan
13
pendapatan hotel melalui produk MICE yang ditawarkan. Promosi merupakan alat bauran pemasaran yang meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke pasar sasaran (Kotler, 2002). Dalam promosi sendiri terdapat alat alat promosi yaitu disebut bauran promosi bertujuan untuk mengenalkan produk kepada pasar. Menurut Kotler dan Bowen (2002 : 542) bahwa bauran promosi (promotion mix) terdiri dari : 1. Advertising (periklanan), komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non lembaga, serta individu-individu. 2. Sales Promotion (Promosi Penjualan), Kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, dan publisitas, yang mendorong efektivitas
pembelian
konsumen
dan
pedagang
dengan
menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. 3. Personal Selling (Penjualan Secara Pribadi), interaksi antar individu, saling
bertemu
muka
yang
dintunjuk
untuk
menciptakan,
memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak lain. 4. Public Relation
(Hubungan Masyarakat), merupakan upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap-sikap kelompok terhadap organisasi tersebut.
14
1.7 Metode Penelitian Peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif di mana menurut Cresswell (1998) jenis penelitian ini sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata – kata, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang dialami. Tujuan Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif karena menyesuaikan dengan sifat dan tujuan penelitian bukan untuk menguji hipotesis, melainkan mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan strategi promosi Hotel Ciputra World Surabaya dalam meningkatkan pendapatan melalui produk MICE yang dimiliki.
1.7.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Ciputra World Surabaya yang beralamat di Jalan Mayjen Sungkono No. 87 - 89 Surabaya, selama 3 bulan dimulai pada 1 Oktober 2015 sampai dengan 01 Januari 2016.
1.7.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dipakai dalam peneilitan yaitu data kualitatif yang berbentuk lisan dan tulisan berisi informasi gambaran umum hotel, pembagian kerja dan peranan manajemen, serta upaya yang telah dilakukan dalam melakukan kegiatan promosi hotel untuk produk MICE yang dimiliki. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara, dan observasi langsung sebagai karyawan magang di Hotel Ciputra World Surabaya, sedangkan data sekunder yang diperoleh dari data
15
tertulis yang dimiliki oleh perusahaan dan laporan kegiatan magang yang berhubungan dengan penulisan penelitian ini.
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan 3 teknik untuk pengumpulan data penelitian, antara lain : 1.
Studi pustaka Metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data
dan informasi melalui dokumen, baik dokumen tertulis, foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan terhadap Hotel Ciputra World. Studi pustaka dapat dilakukan melalui pencarian referensi buku, artikel, jurnal, skripsi, laporan penelitian, dan juga laman di internet (website) yang berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian. 2.
Observasi Observasi
dilakukan
melalui
pengamatan,
pencatatan,
dan
dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan job training selama 3 bulan pada objek penelitian yaitu Hotel Ciputra World. Kemudian data yang diperoleh tersebut dianalisis dan diinterpretasikan untuk pengambilan kesimpulan. 3.
Wawancara Wawancara akan dilakukan oleh peneliti dengan bertanya mengenai
strategi promosi yang telah dilakukan serta pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan hotel melalui produk MICE kepada responden
16
dalam hal ini adalah pihak internal Hotel Ciputra World pada Departemen Sales Marketing. Kemudian untuk menganalisis data mengenai promosi dalam menginformasikan produk MICE kepada konsumen, maka peneliti juga akan bertanya pada responden yang terkait yaitu produk MICE hotel. Jawaban yang diberikan oleh para responden akan dicatat dan diinterpretasikan guna membantu dalam mengambil kesimpulan penelitian.
1.7.4 Analisis Data Peneliti menggunakan metode flow model dalam menganalisis data penelitian. Menurut
Miles
dan
Hubermen
(1992) aktivitas
dalam
menganalisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, hingga datanya jenuh. Flow model memiliki 3 tahapan analisis : 1.
Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data adalah tahap di mana peneliti akan mengumpulkan seluruh data mengenai Hotel Ciputra World Surabaya yang didapat melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data yang telah didapat tesebut akan diseleksi sesuai dengan pokok permasalahan dan teori
yang
digunakan
dalam
penelitian,
kemudian
dilakukan
penggolongan data ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, dan membuang data yang tidak diperlukan. Dalam hal ini, hasil data yang di reduksi akan memberikan gambaran profil dan produk MICE Hotel Ciputra World Surabaya, target pasar, serta promosi produk
17
tersebut. 2.
Penyajian Data (Data Display) Penyajian data adalah langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis data penelitian. Hasil dari reduksi data kemudian akan diuraikan oleh peneliti dalam uraian naratif, bagan, dan sebagainya, sehingga akan membentuk suatu pola hubungan tertentu untuk memecahkan permasalahan. Setelah mendapatkan data mengenai profil dan produk MICE Hotel Ciputra World Surabaya, target pasar, serta promosi, maka peneliti akan menghubungkan data kemudian mendeskripsikan secara naratif sehingga menghasilkan alur penjelasan sistematis dan terintegrasi satu sama lain.
3.
Penarikan Kesimpulan / Verifikasi (Conclusion Drawing / Verification) Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan langkah terakhir dalam analisis data. Hal ini dilakukan agar data yang telah disajikan dapat dipahami dengan mudah dalam suatu ringkasan naratif serta dapat dibuktikan keabsahannya. Dalam hal ini peneliti akan menarik kesimpulan penelitian mengenai strategi promosi produk MICE, seperti cara apa yang dapat mempengaruhi untuk konsumen menggunakan produk MICE. Pembuktian keabsahan data tersebut akan dilakukan melalui analisis sesuai dengan landasan teori yang diintegrasikan dengan fakta yang ada di lapangan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
18
1.8 Sistematika Penulisan Penulisan dalam laporan penelitian disusun dan dibagi kedalam 4 bab dengan rincian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab I akan berisi mengenai latar belakang peneliti memilih kajian untuk menganalisis strategi promosi pada hotel Ciputra World Surabaya untuk meningkatkan pendapatan sebagai bahan penelitian. Untuk pembatasan ruang lingkup penelitian maka dalam bab ini peneliti juga akan memberikan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang mana bertujuan menentukan arah penelitian agar fokus dengan cara dan strategi promosi yang dilakukan oleh hotel untuk menambah revenue. Tinjauan pustaka akan memuat uraian sistematis dari penelitian sebelumnya yang sejenis untuk melihat keaslian daripada penelitian ini. Landasan teori merupakan dasar materi yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah sehingga pembahasan tidak meluas dan tepat. Sedangkan metode penelitian akan menjelaskan mengenai sistem kerja yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan dan menganalisis data sebagai bahan untuk pembahasan dalam penelitian. BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab II akan menjelaskan mengenai profil Hotel Ciputra World Surabaya secara mendetail seperti : visi dan misi hotel, lokasi, fasilitas yang dimiliki, harga produk - produk hotel, dan manajemen yang ada pada hotel tersebut. BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan menguraikan tentang cara yang dilakukan oleh Hotel
19
Ciputra World Surabaya Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis yang berguna untuk menambah wawasan dan sumbangan pemikiran untuk ilmu pemasaran pariwisata khususnya dalam strategi promosi dalam industri perhotelan, dan juga dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis. BAB IV PENUTUP Dalam bab terakhir ini akan memuat kesimpulan uraian pembahasan dan saran yang diberikan oleh peneliti dari penelitian yang telah dilakukan. DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA LAMAN LAMPIRAN