BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana yang dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan keterampilan kepada anak didik, demi terciptanya manusia sempurna yang berkarakter atau insan kamil (Wibowo, 2012:19). Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mewujudkan perkembangan potensi peserta didik, pemerintah telah mencanangkan kegiatan yang terencana. Berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan kualitas pendidikan salah satunya melalui pembaharuan kurikulum. Kurikulum sekolah sangatlah penting, karena merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan dan pengajaran (Sukmadinata, 2012:11). Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraannya kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Pembenahan
atau
pembaharuan
kurikulum
sekolah
pada
dasarnya
dimaksudkan untuk memperbaiki atau melengkapi kekurangan-kekurangan yang 1
2
terdapat pada kurikulum sebelumnya, dan untuk memperbaiki kekurangankekurangan yang muncul pada kurikulum terdahulu. Saat ini sedang marak diperbincangkan kehadiran kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi serta menggunakan pendekatan tematik integratif, saat ini kurikulum tersebut sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah, namun dalam faktanya masih banyak keluhan terkait dengan kesulitan penerapannya di lapangan. Implementasi pembelajaran pada kurikulum 2013 saat ini peserta didik tidak lagi mempelajari mata pelajaran yang berbeda-beda atau yang terpisah, melainkan peserta didik disuguhi kegiatan belajar yang berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya atau yang dikenal dengan istilah pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengamalan bermakna kepada murid (Mulyasa, 2013:80). Pembelajaran Tematik menggunakan Tema sebagai pemersatu untuk menciptakan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran bermakna merupakan pembelajaran dimana anak mengalami langsung apa yang dipelajari, anak lebih banyak mencari tahu bukan hanya menerima ilmu pengetahuan dari guru dengan mengaktifkan lebih banyak panca indra daripada hanya mendengarkan guru menjelaskan, dan disinilah guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjalankan roda pembelajaran agar pembelajaran tematik menjadi bermakna bagi peserta didik. Salah satu unsur atau elemen penting pendukung keberhasilan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 adalah unsur guru. Dalam kegiatan belajar mengajar guru mempunyai peran penting, diantaranya sebagai perancang pengajaran yang
3
harus merencanakan kegiatan belajar mengajar seefektif mungkin. Guru sebagai pengelola pengajaran yang bertugas mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dituntut untuk mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, dan mampu berperan sebagai penilai hasil belajar siswa secara autentik. Mengingat bahwa implementasi pembelajaran tematik yang berdasarkan kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang menekankan peserta didik mencari tahu bukan diberi tahu dengan kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan mengkomunikasikan, maka seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang mengarahkan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana pembelajaran tematik harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar siswa mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi sebanyak-banyaknya. Pada kerangka inilah perlunya kreativitas guru, agar mereka mampu menjadi fasilitator, dan mitra belajar bagi peserta didik, karena kreativitas merupakan suatu penemuan sesuatu yang baru berupa perbuatan atau tingkah laku dan berguna bagi orang sekitarnya (Riyanto, 2010:232). Kreativitas guru dalam pembelajaran merupakan suatu kemampuan guru yang ditunjukkan dalam menemukan cara atau metode yang tepat dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dan tidak membosankan. Kreativitas
yang
dikembangkan
guru
dalam
pembelajaran
tematik
berdasarkan kurikulum 2013 menjadi salah satu faktor keberhasilan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 akan sulit dilaksanakan di berbagai daerah karena sebagian besar guru belum siap, dan ketidaksiapan guru itu tidak hanya terkait dengan urusan
4
kompetensinya, tetapi berkaitan dengan masalah kreativitasnya, padahal dalam pembelajaran kreativitas guru sangat dinanti-nanti oleh siswa dalam menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan karena kehadiran guru yang kreatif dalam pembelajaran memberikan layanan dan kemudahan belajar bagi peserta didik. Sejalan dengan kondisi di atas, peneliti melakukan observasi awal di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang diperoleh gambaran bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran tematik menunjukkan bahwa guru kreatif dalam aspek menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik, dimana guru menumbuhkan partisipasi aktif dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan menantang dengan permainan “Siapakah aku?”, dan pertanyaan yang dikembangkan dari dunia seputar kehidupan nyata dan pengalaman peserta didik yang mempunyai jawaban banyak sehingga peserta didik antusias dalam mengemukakan pendapat dan mengajukan pendapat, karena dalam pengembangan pembelajaran tematik kurikulum 2013 guru diarahkan untuk mengajak siswanya melakukan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (scientific) observasi, bertanya, menalar, mengkomunikasikan, menyajikan, dan mencipta terhadap ilmu yang dipelajari yang menuntut siswa aktif. Jadi dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna maka guru harus kreatif dalam melaksanakan pengajaran. Hal tersebut menjadi alasan ketertarikan peneliti untuk meneliti lebih jauh dan mendalam tentang “Kreativitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kelas I SDN Dinoyo 3 Malang”.
5
1.2 Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas I SDN Donoyo 3 Malang yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang terkait dengan materi, media, metode, dan penilaian dan kegiatan penutup.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah bentuk kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang? 2) Bagaimanakah daya dukung pengembangan kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang? 3) Bagaimanakah kendala dan upaya pengembangan kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum 2013 di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang?
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut.
6
1) Mendeskripsikan bentuk kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang 2) Mendeskripsikan daya dukung pengembangan kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang 3) Mendeskripsikan kendala serta upaya pengembangan kreativitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum 2013 di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, terutama dalam hal memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di kelas I SDN Dinoyo 3 Malang. 2) Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. a). Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat diharapkan memberikan masukan-masukan kepada pihak-pihak sekolah bagi pengembangan dan peningkatan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 di
7
kelas I SDN Dinoyo 3 Malang, sehingga diharapkan dapat mendorong kompetensi sehat dalam kreativitas guru. b) Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan masukan dalam melaksanakan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013, sehingga diharapkan dapat meningkatakan kreativitas guru. c) Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan bagi pembaca khususnya guru atau calon guru agar lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013. c). Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013.
1.6 Batasan Istilah Definisi istilah dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan batasanbatasan terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian supaya pembahasannya tidak menyimpang jauh dari isi yang dibahas. Adapun hal-hal yang membatasi penelitian adalah sebagai berikut. 1) Kreativitas merupakan kegiatan yang mendatangkan sifat baru Semiawan (dalam Rahmawati & Kurniati, 2010: 14). Adapun yang dimaksud dengan kreativitas guru yaitu kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran dengan cara-cara yang
8
baru atau jarang dipakai yang dapat menciptakan situasi pembelajaran yang peserta didik dapat antusias belajar aktif. 2) Pembelajaran
tematik
merupakan
pendekatan
pembelajaran
yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema (Daryanto & Herry, 2014:81). Adapun pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang disajikan kepada siswa secara terpadu dari beberapa gabungan mata-pelajaran yang berpusat pada satu tema yang dekat dengan kehidupan anak. Guru harus kreatif dalam menciptakan pembelajaran tematik yang mengarahkan pada proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. 3) Kurikulum
2013
merupakan
kurikulum
yang
mengembangkan
proses
pembelajaran yang menekankan pada penggunaan pendekatan Scientific, dan pada penilaian yang mengembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik (Widyastono, 2014:119). Guru kreatif dalam menciptakan pembelajaran melibatkan peserta didik mecari tahu bukan diberi tahu dengan sekreatif yang dapat memicu terjadinya proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan Scientific, dan kreatif dalam mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam tahap penilaian.