BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Sektor Perbankan Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan dan perekonomian Indonesia, serta menjadi intermediary dalam sektor keuangan. Oleh karena itu seluruh pemangku kepentingan bank seperti pemerintah, bank sentral, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asosiasi bankir, dan otoritas keuangan yang lain harus memahami pentingnya pengaruh bank terhadap perekonomian secara umum terutama bagaimana menciptakan bank yang sehat. Dengan mengetahui dan memahami hal tersebut, diharapkan di masa yang akan datang para pemangku kepentingan dapat membuat kebijakan yang meningkatkan profit bagi sektor perbankan nasional. Pertumbuhan sektor perbankan sangat signifikan dalam lima tahun terakhir. Salah satu indikatornya adalah ekspansi total aset dari bank umum. Berdasarkan data dari OJK, di Desember 2010 total aset bank umum adalah sebesar Rp.3.009 Triliun, kemudian tumbuh menjadi Rp.5.615 Triliun di Desember 2014. Periode pertumbuhan di sektor perbankan Indonesia telah dimulai sejak dibuatnya Arsitektur Perbankan Indonesia (API) tahun 2004. API telah menjadi suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan tatanan, bentuk, dan arah industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai 10 tahun. Oleh karena itu perubahan tersebut merupakan sebuah tantangan sendiri bagi bank-bank yang ada di Indonesia untuk 1
mengelola operasi perbankan agar menghasilkan kinerja yang baik dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Sama
seperti
bisnis
lainnya,
profit
bank
dihasilkan
dengan
memaksimalkan pendapatan dan mengefisiensikan biaya-biaya. Sumber utama pendapatan bank secara garis besar berasal dari pendapatan bunga dan pendapatan selain bunga. Pendapatan bunga dihasilkan melalui optimalisasi penyaluran kredit, sedangkan pendapatan selain bunga yaitu dengan optimalisasi transaksi untuk memperoleh fee based income. Tingkat profitabilitas bank diukur dengan menggunakan rasio keuangan Return on Asset (ROA), karena ROA lebih memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan secara keseluruhan. Selain itu juga dalam penentuan tingkat kesehatannya, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE, karena ROA lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat, sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan (Dendawijaya, 2009). Tabel 1.1: ROA Bank Umum di Indonesia Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
ROA (%) 2.86 3.03 3.11 3.08 2.85
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
2
Berdasarkan tabel 1.1. dapat disimpulkan bahwa rasio Return on Asset (ROA) bank umum yang ada di Indonesia masih di atas syarat minimum yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan yaitu 1,5%. Akan tetapi sejak tahun 2012 mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut. Penelitian sebelumnya (Naceur, 2003; Athanasoglou et al., 2006; AlOmar & Al-Mutairi, 2008; Sufian & Parman, 2009; Vong & Chan, 2009; Alper & Anbar, 2011; Tan & Floros, 2012; dan Kolapo et al., 2013) mengungkapkan bahwa terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank, baik internal maupun eksternal. Faktor penentu internal mengacu kepada faktor-faktor yang berasal dari karakteristik bank melalui laporan keuangan (neraca dan atau laba rugi). Sedangkan faktor penentu eksternal adalah variabel yang
tidak
berhubungan
dengan
manajemen
bank
yaitu
faktor
yang
mencerminkan kondisi ekonomi makro dan hukum yang mempengaruhi operasi dan kinerja bank. Faktor eksternal yang diuji di dalam penelitian ini terdiri dari pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) dan tingkat inflasi. Sedangkan faktor internal adalah menguji likuiditas menggunakan rasio Loan to Total Assets (LTA), menguji kualitas aset menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL), efisiensi biaya dan kualitas manajemen menggunakan rasio Overhead to Total Assets (OTA), dan keekonomisan bank menggunakan ukuran aset bank (log size). Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian terdahulu dilihat dari sisi: komposisi variabel penentu profitabilitas, lokasi, dan waktu penelitian.
3
1.2. Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor penentu profitabilitas manakah yang berpengaruh terhadap profitabilitas bank secara signifikan? 2. Apakah pertumbuhan GDP (gross domestic bruto) berpengaruh terhadap terhadap profitabilitas? 3. Apakah inflasi berpengaruh terhadap terhadap profitabilitas? 4. Apakah rasio Loans to Total Assets (LTA) berpengaruh terhadap profitabilitas? 5. Apakah
rasio
Non
Performing
Loan
(NPL)
berpengaruh
terhadap
profitabilitas? 6. Apakah rasio Overhead to Total Assets (OTA) berpengaruh terhadap profitabilitas? 7. Apakah rasio Size berpengaruh terhadap profitabilitas?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji dan menganalisis faktor penentu profitabilitas manakah yang berpengaruh terhadap profitabilitas bank secara signifikan? 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pertumbuhan GDP (gross domestic bruto) terhadap terhadap profitabilitas? 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh inflasi terhadap terhadap profitabilitas? 4
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio Loans to Total Assets (LTA) terhadap profitabilitas? 5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio Non Performing Loan (NPL) terhadap profitabilitas? 6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio Overhead to Total Assets (OTA) terhadap profitabilitas? 7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rasio Size terhadap profitabilitas?
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain bagi: 1. Manajemen Bank Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi empiris kepada manajemen bank mengenai faktor-faktor penentu profitabilitas bank. Informasi tersebut diharapakan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan strategi bisnisnya, agar profitabilitas bank dapat ditingkatkan. 2. Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh investor dalam mempertimbangkan keputusan investasi yang diambil dengan melihat berbagai rasio-rasio keuangan yang dimiliki perbankan. 3. Emiten Emiten perbankan diharapkan memperhatikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
5
4. Akademisi Bagi peneliti lain yang berminat melakukan kajian terhadap faktor penentu profitabilitas, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan empiris yang mendukung penelitiannya. 5. Regulator Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan regulator dalam mengatur tata kelola perbankan nasional.
1.5. Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut ini: 1. Variabel yang diteliti: Variabel dependen penentu profitabilitas hanya menggunakan Return on Assets (ROA), sedangkan variabel independen yang mempengaruhi profitabilitas hanya rasio Loan to Total Assets (LTA), rasio Non Performing Loan (NPL), rasio Overhead to Total Assets (OTA), dan ukuran aset bank (log size). 2. Sampel yang digunakan adalah bank yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempunyai laporan keuangan lengkap dari tahun 2010 sampai dengan 2014 serta tidak memiliki rasio keuangan berupa ROA negatif dan atau tidak memiliki NPL > 10%. Kriteria lainnya adalah bank tersebut bukan merupakan bank syariah.
6
1.6. Sistematika Penelitian BAB I: PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan Profitabilitas Bank. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, definisi operasional, definisi variabel penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil pengumpulan data yang kemudian diproses untuk dianalisis dan dibahas. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir dari tulisan ini. Dalam Bab V dijelaskan tentang kesimpulan serta saran-saran bagi pihak yang terkait.
7