BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitan, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1
Latar Belakang UMKM menyumbang besar pada sokongan roda perekonomian bangsa.
Dari total 56,5 juta unit usaha, sebanyak 99,9% adalah UMKM, sedangkan usaha besar hanya 0,01%. Dari total 110,8 juta tenaga kerja, 97,16% terserap di sektor UMKM, serta dari total PDB 2012 sebesar Rp8.241,9 triliun, sebanyak 59,08% berasal dari UMKM (Depkop, 2013). Pada umumnya pelaku UMKM kebanyakan berasal dari masyarakat kurang mampu dan berpendidikan rendah. Masalah umum yang dihadapi UMKM adalah kesulitan pemasaran dan level inovasi yang rendah akibat kurangnya penguasaan teknologi dan informasi (Tambunan, 2011). Padahal, pengembangan produk adalah suatu hal yang wajib dilakukan oleh sebuah usaha agar produk dari perusahaan diminati konsumen, sehingga dapat bertahan di dalam pasar. Pengembangan produk baik berupa barang ataupun jasa tidak hanya dilihat dari wujud fisiknya saja. Konsep produk yang dapat dikembangkan terdiri dari komponen inti, pembungkus, dan pendukung (Hisrich dan Peter, 1991, dalam Sulistriani, 2002). Penjelasan tersebut menunjukkan pengembangan produk tidaklah hanya suatu yang berada dalam lingkup sempit fisik produk saja, 1
melainkan komponen lain dari produk juga harus ditingkatkan kualitasnya, seperti harga, kualitas, garansi, layanan purna jual, serta pelayanan terhadap pelanggan pengguna produk. Peternakan Janu Putra adalah salah satu unit usaha dari PT. Janu Putra Grup. Pada dasarnya PT. Janu Putra Grup adalah sebuah perusahaan keluarga yang memiliki diversifikasi bisnis di beberapa bidang. Bisnis yang dijalankan berupa bisnis peternakan mandiri, kemitraan peternakan unggas (poultry) yang memiliki jaringan dalam skala nasional, rumah potong unggas, biro perjalanan, dan juga supermarket. Kantor pusat dari PT. Janu Putra Grup berlokasi di Ruko Casa Grande No. 35-37, Jln. Ring Road utara, Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta. PT. Janu Putra Grup memiliki peternakan ayam broiler yang sepenuhnya dikelola secara mandiri di kawasan Sleman, dengan alamat di Sonoharjo, Margokaton, Sayegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kapasitas produksi dari peternakan ini mampu menghasilkan ayam pedaging dengan jumlah 14.000 ekor ayam per siklus panen. Siklus panen yang berlangsung di peternakan ini adalah setiap 35 hari. Pekerja keseluruhan dari PT. Janu Putra Grup ini sebanyak 658 orang, dengan jumlah pekerja terlibat dalam peternakan ada 65 pekerja. Keputusan manajerial perusahaan diberikan kepada manajer di masing – masing unit diversifikasi bisnis, seperti manajer operasional, pemasaran, keuangan dan akuntansi, personalia, dan juga manajer procurement. Untuk pengambilan keputusan bisnis yang bersifat strategis harus sepengetahuan dan dengan 2
persetujuan pimpinan Grup perusahaan. Adapun profil lengkap perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 1. Sama seperti kendala kebanyakan usaha skala menengah, Janu Putra juga mengalami keterbasan kemampuan akses ke pasar retail. Rekap panen penjualan ayam Janu Putra sepanjang tahun 2014-2015 (Lampiran 2), sebanyak 10 kali panen menunjukkan fluktuatif kecepatan penjualan yang cukup signifikan. Wawancara dengan pekerja kandang menunjukkan bahwa fluktuasi kecepatan penjualan dipengaruhi kondisi produk ayam di pasar yang cenderung dinamis. Satu peternak mampu menghasilkan ayam dengan hasil baik pada waktu tertentu. Namun, kualitas tersebut kalah dengan kualitas produk dari peternakan yang lain. Demikian pula menurut broker, produk terbaik di pasar pada musim panen menjadi incaran broker untuk dibeli dan dijual kembali. Kemampuan memasok produk ayam terbaik bagi konsumen retail akan mengamankan posisi mereka sebagai broker dalam jangka panjang. Oleh karena itu broker akan selalu berusaha memperoleh ayam terbaik dari jaringan peternak yang ada. Ketika ayam tidak cepat habis saat masa panen, akan timbul biaya tambahan yang harus ditanggung perusahaan. Biaya kandang, pakan tambahan, dan biaya pekerja, serta tertundanya masa inkubasi kandang untuk siklus pemeliharaan selanjutnya akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Potensi kerugian akibat biaya tambahan membuat kecepatan penjualan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Pemasaran yang seluruhnya menggunakan broker membuat Janu Putra harus bersaing kualitas dengan peternakan lain agar stok ayam cepat habis. 3
Persaingan terjadi karena broker sebagai pembeli akan membeli barang dengan kualitas terbaik yang dapat diperoleh dari berbagai peternakan yang ada. Sehingga, memiliki produk berkualitas menjadi nilai tersendiri bagi peternakan untuk dapat menjual produk dengan cepat. Untuk itu, peningkatan kualitas produk harus diperhatikan perusahaan. Produk yang dihasilkan perusahaan haruslah mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Apa yang menjadi kebutuhan broker selaku konsumen langsung perusahaan harus dimengerti dengan baik oleh perusahaan. Quality Function Deployment (QFD) menjadi salah satu alat yang tepat dalam mengetahui kebutuhan yang diinginkan konsumen. QFD dapat berperan dalam peningkatan kualitas produk perusahaan agar mampu memenuhi kebutuhan konsumen. QFD membantu perusahaan mengidentifikasi kebutuhan konsumen, sekaligus akan mengetahui bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga, produk yang dihasilkan perusahaan merupakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ketika produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen, diharapkan tingkat penyerapan produk di pasar akan semakin cepat dan dapat meningkatkan potensi keuntungan perusahaan. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat diketahui kualitas
produk akan mempengaruhi kecepatan penjualan produk ayam. Karena broker akan memilih ayam dengan kualitas terbaik yang dapat mereka peroleh di pasar, kualitas produk akan berperan dalam kecepatan penjualan. Maka perusahaan
4
harus mampu meningkatkan kualitas produk peternakan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Penelitian
kemudian
dilaksanakan
untuk
mengetahui
bagaimana
perusahaan harus menghasilkan produk agar sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen. Konsumen perlu kualitas yang baik, maka peningkatan kualitas produk perusahaan harus dilakukan agar penjualan ayam dapat terjadi dengan cepat. Penggunaan QFD dinilai tepat oleh peneliti untuk diterapkan dalam kasus seperti ini. Karena, QFD berfungsi untuk menghasilkan informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan konsumen sekaligus mampu mengetahui bagaimana langkah yang harus dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. QFD menggunakan komponen House of Quality (HOQ) dalam memetakan kondisi bisnis perusahaan. Komponen – komponen HOQ akan membantu mengungkap kebutuhan – kebutuhan yang ada dari konsumen perusahaan. Analisis QFD sekaligus memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen beserta prioritas tindakannya. 1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, disusun pertanyaan
penelitian sebagai berikut: 1. Apa saja kebutuhan konsumen atas kualitas produk ayam pada peternakan ayam broiler Janu Putra? 2. Bagaimana tingkat prioritas kebutuhan konsumen pada kualitas produk peternakan ayam broiler Janu Putra?
5
3. Bagaimana kebutuhan konsumen dapat dipenuhi (respon teknis) oleh peternakan ayam broiler Janu Putra? 4. Bagaimana prioritas respon teknis untuk memenuhi kebutuhan konsumen pada peternakan ayam broiler Janu Putra? 1.4
Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan
yang telah dijelaskan sebelumnya yang berupa meningkatkan kecepatan penjualan produk perusahaan dengan peningkatan kualitas produk ayam broiler. Selain tujuan umum, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen atas kualitas produk ayam pada peternakan ayam broiler Janu Putra. 2. Menentukan tingkat prioritas kebutuhan konsumen pada kualitas produk peternakan ayam broiler Janu Putra. 3. Menganalisis bagaimana kebutuhan konsumen dapat dipenuhi (respon teknis) oleh peternakan ayam broiler Janu Putra. 4. Menentukan prioritas respon teknis untuk memenuhi kebutuhan konsumen pada peternakan ayam broiler Janu Putra. 1.5
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian akan dibagi menjadi tiga, manfaat untuk penulis,
manfaat untuk perusahaan, dan manfaat untuk pihak lain. Manfaat bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana aplikasi ilmu dan teori yang diperoleh dari bangku kuliah mengenai aplikasi QFD pada dunia bisnis yang 6
nyata, yaitu pada peningkatan mutu produk peternakan ayam broiler, Janu Putra, Yogyakarta. Bagi perusahaan, hasil penelitian dapat menggambarkan hubungan antara kebutuhan konsumen dan respon teknis beserta tingkat kepentingan dari masing – masing kebutuhan konsumen. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan mengambil keputusan mengenai tindakan mana yang akan dilakukan dalam upaya peningkatan mutu produk peternakan. Pihak lain dapat memperoleh manfaat dari penelitian ini sebagai sumber referensi ilmu dalam peningkatan kualitas produk peternakan. Selain referensi ilmu,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
mengenai
pengaplikasian QFD dalam usaha peternakan ayam broiler skala menengah. 1.6
Lingkup Penelitian Penelitian di peternakan Janu Putra memiliki hal – hal lain yang juga
penting. Namun demikian, untuk menjawab pertanyaan penelitian, berikut adalah lingkup penelitiannya: 1) Penelitian dilakukan pada Juni – Agustus 2015. 2) Masalah yang menjadi fokus penelitian adalah peningkatan mutu produk peternakan ayam broiler. 3) Lokasi penelitian dilakukan pada peternakan ayam broiler Janu Putra Yogyakarta. 4) Penelitian melibatkan konsumen dari peternakan ayam broiler Janu Putra, yang berkontribusi sebagai sumber data dalam menentukan atribut –
7
atribut kebutuhan konsumen, dan melibatkan manajer perusahaan sebagai faktor pemberi respon teknis perusahaan. 5) Penelitian dibatasi pada mengidentifikasi faktor yang menghambat dan potensial mendukung peningkatan mutu dalam usaha peternakan ayam broiler Janu Putra Yogyakarta. Kemudian melalui analisis QFD dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan penelitian. 6) Terdapat tujuh tahapan dalam menyusun House of Quality (HOQ)/Rumah Kualitas (Heizer dan Render, 2010: 194). Dalam penelitian ini enam langkah analisis yang digunakan dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga penulis. Tahapan ke enam “mengevaluasi produk kompetitor berdasarkan data pasar” tidak diikut sertakan. 1.7
Sistematika Penulisan Akan ada lima bab yang dibahas dalam penelitian ini. Bab pertama adalah
Pendahuluan. Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitan, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi mengenai teori – teori yang berkaitan dan dapat digunakan dalam penelitian sebagai dasar. Antara lain adalah metode Quality Function Deployment (QFD), House of Quality (HoQ)/Rumah Kualitas, teori mengenai kualitas, produk, atribut produk, pengembangan produk, peternakan ayam broiler, tiga perspektif penciptaan nilai, dan pemasaran berfokus pada konsumen.
8
Bab ketiga adalah Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data. Ketepatan menentukan metode penelitian diharapkan dapat menghasikan kualitas penelitian yang baik sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik seperti yang diharapkan. Bab keempat adalah Analisis Data dan Pembahasan. Bab ini berisi hasil penelitian dan analisis data serta komparasi antara teori yang ada dengan kondisi nyata di lapangan. Didalam bab ini diuraikan menenai analisis deskriptif responden, analisis Quality Function Deployment (QFD), dan uraian mengenai House of Quality (HoQ)/Rumah Kualitas. Bab kelima adalah Simpulan dan Saran. Bab ini berisi simpulan berdasarkan analisa pada bab IV, dan saran yang dapat dilakukan pelaku usaha dalam rangka meningkatkan kualitas produk perusahaan.
9