Bab I ‐ Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat besar, Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengembangkan segala potensi yang ada yang seyogyanya dimanfaatkan sebagai dasar dari pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu potensi tersebut adalah sumber daya logam. Sebagai negara yang sedang membangun di segala bidang, tentu saja potensi sumber daya mineral logam sangat dibutuhkan agar pembangunan dapat berjalan dengan sempurna. Salah satu jenis logam yang mempunyai banyak kegunaan dan mempunyai potensi besar untuk dikembangkan adalah logam Nikel (Ni). Nikel terutama digunakan untuk industri logam dasar, industri otomotif, pesawat terbang, alat-alat berat, listrik, dan industri lainnya yang mendukung perekonomian
negara.
Nikel
mempunyai
potensi
sangat
besar
untuk
dikembangkan di Indonesia karena terdapat di beberapa lokasi dalam jumlah sumberdaya yang cukup besar untuk mensuplai kebutuhan nikel dalam negeri maupun untuk diekspor ke luar negeri. Sumberdaya nikel, terutama nikel laterit, di Indonesia sampai saat ini masih termasuk besar di dunia. Lokasi sebaran nikel di Indonesia terutama di Sulawesi Selatan dan Maluku Utara, serta beberapa lokasi di Papua (Yapen, Waigeo, dan Raja Ampat). Potensi sumberdaya nikel yang diketahui berada di daerah Halmahera Timur, Maluku Utara kurang lebih 220.000.000 ton (Pemda Maluku Utara), tersebar di beberapa lokasi yaitu Tanjung Buli, Pulau Gee, Pulau Pakal, Pulau Gebe, Pulau Obi, dan Teluk Weda. PT. ANTAM Tbk, sebagai salah satu perusahaan negara yang bergerak dalam bidang pertambangan, pada saat ini melakukan operasi penambangan nikel laterit di kawasan Halmahera Timur, Maluku Utara. Ada beberapa daerah KP (Kuasa Pertambangan) yang dimiliki PT ANTAM Tbk di kawasan ini, yaitu Tanjung
1
Bab I ‐ Pendahuluan
Buli, Mornopo, Pulau Pakal, dan Pulau Gee. Penambangan nikel laterit di site Tanjung Buli dilaksanakan oleh PT. Yudhistira Bumi Bhakti (PT.YBB) sebagai kontraktor tambang dari PT. Antam Tbk. Luas KP di site Tanjung Buli ini 640 ha dengan target produksi bijih nikel sebesar 2.300.000 ton untuk tahun 2007. Kegiatan penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka dan metode yang digunakan untuk pengupasan tanah penutup (stripping) adalah metode back filling. Hasil penambangan bijih nikel di site ini berupa : 1. Saprolite Ore, dengan kadar Ni ≥ 1.8% dan Fe ≤ 25% 2. Low Grade Saprolite Ore (LGSO), dengan kadar 1.3% ≤ Ni < 1.8% dan Fe ≤ 25% 3. Limonite, dengan kadar 1.2% ≤ Ni ≤ 1.5% dan Fe ≥ 25% Dalam melakukan operasi penambangan, ada beberapa kendala yang ditemui terutama dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi. Salah satu kendala adalah adanya penurunan jumlah tonase tertambang akibat adanya losses dari proses penambangan itu sendiri ( losses ). Losses ini salah satunya disebabkan oleh adanya variasi ukuran boulder dari bijih nikel yang memiliki kadar Ni yang sangat bervariatif. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan menggunakan suatu alat yang dinamakan “Grizzly“ sebagai pemisah antara ore dan waste. Pada kenyataannya, alat ini tidak efisien dalam menjaga jumlah tonase cadangan tertambang, mengingat bahwa boulder yang dikategorikan sebagai waste dengan ukuran diameter tertentu jumlahnya sangat bervariasi pada tiap front, dan hanya berfungsi sebagai blending ( pencampur ) dengan tujuan meningkatkan elemen tertentu dari bijih. Pada standar mutu yang digunakan, dijelaskan bahwa grizzly pada operasi penambangan nikel laterit ini menggunakan datum ukuran boulder tertentu yang paling representatif dan maksimal dalam proses pemisahan ore dan waste, yang diselaraskan dengan ukuran screen dari grizzly berbasis metrik demi menjaga kualitas kadar dari bijih.
2
Bab I ‐ Pendahuluan
Hal ini yang melatarbelakangi penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul “ Analisa Penentuan Besar Boulder Untuk Mencapai Nilai Cut-off Grade pada Operasi Penambangan Nikel Laterit di Daerah Tanjung Buli, Halmahera Timur “ ini. Sehingga nantinya diharapkan dapat diketahui pola dan hubungan antara besar diameter boulder dengan perubahan kadar Ni, serta besar nilai diameter yang dapat disesuaikan dengan tingkat kadar dengan berbasis pada genetiknya. Dalam hal ini nilai yang ingin dicapai adalah nilai kadar Cut-off Grade yang dimiliki oleh perusahaan, yang berdasarkan pada ukuran boulder tertentu dari bahan galian nikel laterit ini yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada besar tonase material yang akan ditambang. Sekaligus dari tulisan ini diharapkan dapat ditemukan ukuran boulder yang masih layak untuk disampling secara efektif. Selain itu, akan dikaji juga faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan fraksi ukuran boulder tersebut, terutama yang berkaitan dengan faktor genesanya, sehingga dapat dievaluasi dan digunakan sebagai bahan perbaikan oleh perusahaan ke depannya. Faktor-faktor genesa yang dikaji antara lain adalah iklim, topografi, struktur, jenis batuan induk, reagen-reagen kimia, dan vegetasi.
1.2
Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas adalah : 1. Inefisiensi penggunaan grizzly dalam penentuan jumlah tonase cadangan tertambang dan sampling yang digunakan. 2. Adanya perbedaan antara kadar hasil eksplorasi dengan kadar hasil produksi.
1.3
Batasan Masalah
Dalam melaksanakan penelitian, ditentukan batasan-batasan : 1. Daerah penelitian yang diamati dan diambil datanya adalah 1 front tambang di site Tanjung Buli, yaitu Site Oshin East ( Oshin Timur )
3
Bab I ‐ Pendahuluan
2. Penelitian hanya mengidentifikasi adanya pengaruh dari perbedaan ukuran boulder terhadap besar bukan grizzly yang digunakan dalam proses produksi, berdasarkan faktor-faktor genesanya. 3. Pengamatan di lapangan hanya dilakukan mulai proses penambangan di front sampai analisis kadar di laboratorium yang mengeluarkan nilai kadar hasil analisis.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Menentukan pola dan hubungan antara Diameter boulder dengan Kadar Nikel. 2. Menganalisis dan mencari nilai dimensi boulder yang paling efisien dalam mencapai nilai Cut-off Grade. 3. Menganalisis faktor –faktor yang mempengaruhi perubahan kadar Ni pada perubahan besar dimensi boulder dikaitkan hubungannya dengan genesa nikel. 4. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kadar Nikel antara data hasil eksplorasi dengan realisasi produksi, terutama yang berkaitan dengan kegiatan pada grizzly dan sampling yang digunakan.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian ini dapat pula menjadi masukan baik bagi PT. ANTAM Tbk maupun bagi PT. Yudhistira Bumi Bhakti untuk melakukan langkah-langkah perbaikan guna mencapai produktivitas yang optimal, terutama untuk menentukan strategi eksplorasi dan desain penambangan yang tepat.
4
Bab I ‐ Pendahuluan
1.6
Metode Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian ini, disusun beberapa langkah kerja untuk memudahkan dan merinci kegiatan yang harus dilakukan demi mencapai hasil yang optimal. Diagram alir untuk penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 1.1.
1.6.1
Studi Literatur
Studi literatur berupa studi terhadap daerah penelitian dari kepustakaan yang ada. Bahan-bahan kepustakaan berupa buku-buku dan bahan dokumentasi lainnya yang mendukung obyek penelitian. Direncanakan juga langkah-langkah kerja yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
1.6.2
Pengumpulan Data
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data, yaitu : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan dan pengumpulan data langsung di lapangan, antara lain data hasil analisis boulder nikel pada ukuran fraksi tertentu, data tebal pelapukan masing – masing rentang fraksi yang digunakan, data kadar analisis, proses penambangan, kondisi aktual front tambang, profil nikel laterit di front, proses-proses sampling, dan preparasi sampel. 2. Data sekunder, yaitu data pendukung dan pelengkap dalam proses pengolahan data selanjutnya serta sebagai pembanding data primer, seperti hasil log bor eksplorasi, penyebaran titik bor, keadaan geologi, topografi, data curah hujan, dan vegetasi.
1.6.3
Pengolahan Data
Dari hasil pengamatan dan data yang sudah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data secara statistik untuk mendapatkan nilai kadar unsur pada ukuran fraksi boulder tertentu dari front tambang yang diamati. Pengolahan data secara statistik
5
Bab I ‐ Pendahuluan
juga dilakukan untuk menganalisis sebaran kadar unsur dari masing – masing fraksi boulder. Dibuatkan juga penjelasan deskriptif mengenai karakteristik dari front tambang yang diamati. Serta yang paling utama adalah pengolahan data untuk mendapatkan diameter boulder pada kadar Ni yang diinginkan.
1.6.4
Analisis Data
Penentuan nilai kadar yang didapat secara statistik dari ukuran boulder . Setelah itu dilakukan analisis efisiensi grizzly yang digunakan, didukung analisis secara kualitatif maupun kuantitatif terhadap faktor-faktor yang berpengaruh pada grizzly tersebut dari faktor-faktor genesa, yaitu jenis batuan induk, reagen-reagen kimia, topografi, vegetasi, dan curah hujan.
1.7
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Januari - 22 Februari 2008 di site tambang nikel Tanjung Buli yang dioperasikan oleh PT. Yudhistira Bumi Bhakti. Penelitian dilakukan dengan kegiatan di lapangan, mengambil sampel pada front penambangan, kemudian dilakukan preparasi conto sampai kepada analisis lab sehingga menghasilkan nilai kadar. Melakukan analisis statistik dari data tersebut, kemudian mempelajari pola dan hubungan dari hasil analisis tersebut.
1.8
Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini disajikan dalam lima bab yang terdiri dari : 1. Bab satu, merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang latar belakang penelitian dan ruang lingkup permasalahan. 2. Bab dua, yang memuat tinjauan umum yamg mengemukakan tentang kondisi geografi daerah penelitian, kesampaian daerah, topografi, vegetasi, iklim, curah hujan, geologi daerah penelitian, genesa endapan bijih nikel, faktor-
6
Bab I ‐ Pendahuluan
faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan nikel, dan proses penambangan. 3. Bab tiga, yang memuat landasan teori yang membahas tentang teori-teori seputar
genesa
endapan
nikel
laterit,
penggunaan
grizzly,
metode
pengumpulan data, serta metode analisis data secara statistik. 4. Bab empat, yang memuat metode pengumpulan dan pengolahan data, hasil pengolahan data, serta analisis hasil pengolahan data. Dari hasil analisis ini akan dilakukan pembahasan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi metoda yang digunakan. 5. Bab lima, merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
1.9
Hasil yang Diharapkan
Hasil analisis kualitatif dan pengamatan proses kegiatan produksi di lapangan digunakan untuk menentukan ukuran boulder yang efisien pada grizzly serta pengaruh faktor-faktor genesa dalam penentuan pola dan metode yang akan digunakan. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain adalah genesa, jenis batuan induk, topografi, vegetasi, dan curah hujan.
7
Bab I ‐ Pendahuluan
1.10
Diagram Alir penelitian
Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini : Sampling
Preparasi sampel dan analisa laboratorium
Kadar Ni analisis Lab
Fraksi boulder pengamatan
Data Sekunder
Data Primer Termasuk: - Proses penambangan - Profil penampang Ni laterit - Kondisi front tambang - Proses Grizzly dan crusher
analisa data primer dan data sekunder serta dilakukan pengolahan data
Berupa: - peta topografi - peta geologi regional & lokal - peta hidrogeologi - laporan eksplorasi
Kesimpulan & saran Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian
8