BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang paling digemari oleh masyarakat umum terutama kalangan generasi muda. Perkembangan olahraga basket di Indonesia ditandai dengan munculnya berbagai klub kuat dan atlet dari tingkat pelajar sampai mahasiswa. Turnamen-turnamen dengan berbagai variasi konsep sering diadakan seperti streetball, three on three, NBL dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan olahraga basket semakin digemari dan trend mode di kalangan generasi muda. Jika dilihat latar belakang perbasketan Indonesia, hasil prestasi tingkat Internasional yang diraih sangat sedikit dan bahkan banyak absen juara di beberapa kompetisinya. Menurut data dari situs resmi PERBASI, tim basket Indonesia hanya beberapa kali pernah membanggakan Indonesia seperti mendapatkan peringkat dua di Piala Ganefo di Jakarta pada tahun 1963 dan tahun 1966. Selain itu, pada tahun 2001 di Sea Games di Kuala Lumpur untuk pertama kalinya tim basket putra Indonesia meraih medali perak. Setelah 14 tahun vakum juara akhirnya pada ajang Sea Games XXVIII Singapore 2015, Indonesia kembali meraih juara dua dan mendapatkan perak lagi. Berdasarkan data diatas, prestasi yang di peroleh Indonesia pada cabang bola basket tidak bisa dikatakan gemilang dilihat dari jumlah-jumlah prestasi yang berhasil diraih. Menurut (Briitenham, 1998) mengatakan bahwa “teknik dasar pada olahraga membedakan seorang juara dengan yang lainnya. Pada bola basket, semakin baik seorang pemain dapat menggiring, menembak, dan mengoper, 1
2
semakin baik kemungkinannya untuk sukses. Tetapi teknik dasar tersebut akan menjadi terbatas oleh kondisi fisik yang lemah”. Kondisi fisik dan penguasaan teknik dasar yang baik dapat memberikan pengaruh yang cukup besar dalam mencapai kecakapan bermain atau prestasi bola basket yang lebih baik (Darma, 2013). Menurut (Kosasih E. , 1985) unsur-unsur kondisi fisik antara lain : Endurance, Strength, Speed, Power, Flexibilty, Agility, Coordination, dan Balance. Cabang olahraga bola basket membutuhkan kondisi fisik yang prima, maka program latihan kondisi fisik para atlet harus ditata dan dilakukan secara sistematis agar bisa meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan biomotorik yang dibutuhkan. Pemberian latihan-latihan kondisi fisik harus banyak diberikan pada perkembangan tubuh secara keseluruhan, teratur, sistematis, dan intesitasnya bisa ditingkatkan. Proses ini harus dilakukan secara perlahan, dan penuh kesabaran terhadap atlet. Melalui pelatihan yang dilakukan secara progresif serta kompleks, diharapkan mampu membentuk kondisi atlet menjadi lebih baik. Atletatlet yang memiliki kondisi fisik yang baik akan lebih cepat menguasai teknikteknik gerakan yang dilatih, karena semua itu mampu dilakukan secara maksimal meskipun harus mengulang satu gerakan atau satu pola berpuluh-puluh kali tanpa mengalami kelelahan (Kardjono, 2008). Setiap cabang olahraga ada beberapa komponen fisik yang dominan harus dilatih dengan baik. Komponen fisik yang paling dominan dalam cabang olahraga bola basket yang harus dimiliki oleh setiap atlet adalah daya tahan kardiovaskuler. Daya tahan kardiovaskuler sangat diperlukan agar seorang atlet tidak mengalami kelelahan yang berlebihan dalam waktu yang cukup lama. Daya tahan kardiovaskuler bisa didapatkan dengan berbagai metode latihan,
antara lain
3
dengan latihan interval dan latihan fartlek. Kedua metode ini sangat baik untuk semua cabang olahraga, terutama untuk cabang olahraga yang memerlukan daya tahan kardiovaskuler (Indrayana, 2012). Menurut Indrayana (2012) dalam jurnal yang berjudul Perbedaan Pengaruh
Latihan
IntervalTraining
dan
Fartlek
terhadap
Daya
Tahan
Kardiovaskuler pada Atlet Junior Putra Taekwondo Wild Club Medan 2006/2007 menunjukkan
hasil “bahwa latihan interval dan latihan fartlekmemberikan
pengaruh yang berarti terhadap daya tahan kardiovaskuler”. Menurut (Nur, 2013) dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Penerapan Sistem Latihan Fartlek dan Sistem Latihan Interval Terhadap Daya Tahan Cardiovascular Pada Altet Cabang Olahraga Bola Voli juga menunjukan hasil “ bahwa latihan intervaldan latihan fartlek memberi pengaruh terhadap daya tahan kardiovaskuler”. Pada dasarnya latihan daya tahan seperti intervaltrainingdan fartlektraining adalah latihan yang bertujuan untuk melatih daya tahan kardiovaskuler (Harsono, 1988). Kedua penelitian tersebutlah yang membuat peneliti tertarik untuk mengangkat latihan interval dan latihan fartlek dalam cabang olahraga bola basket. Selain itu belum banyaknya dilakukan penelitian terhadap latihan ini juga mendasari peneliti untuk melakukan penelitian tentang latihan interval dan latihan fartlek terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler. Berdasarkan uraian diatas, akhirnya peneliti mengangkat judul “Perbedaan Efektivitas Latihan Interval dan Latihan Fartlek dalam Meningkatkan Daya Tahan Kardiovaskuler Pada Pemain Bola Basket Putra Usia 16-17 tahun”.
4
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah
latihan
intervalefektif
dalam
meningkatkan
daya
tahan
kardiovaskuler pada pemain bola basket putra usia 16-17 tahun ? 2. Apakahlatihan fartlekefektif meningkatkan daya tahan kardiovaskuler pada pemain bola basket putra usia 16-17 tahun ? 3. Apakah ada perbedaan efektivitas antara latihan interval dan latihan fartlekdalam meningkatkan daya tahan kardiovaskuler pada pemain bola basket putra usia 16-17 tahun ? 1.3.
Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran umum tentang olahraga bola basket, daya tahan kardiovaskuler, latihan interval dan latihan fartlek. 2. Tujuan Khusus a) Untuk membuktikan latihan intervalefektif dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskuler pada pemain basket putra usia 16-17 tahun. b) Untuk membuktikan latihan fartlekefektif dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskuler pada pemain basket putra usia 16-17 tahun. c) Untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara latihan interval danlatihan fartlek dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskuler pada pemain bola basket putra usia 16-17 tahun.
5
1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Ilmiah a.
Diharapkan penelitian ini menambah pengetahuan bagi para pembaca (mahasiswa), khususnya praktisi fisioterapi tentang pengaruh latihan interval dan latihan fartlek dalam meningkatan daya tahan kardiovaskuler pada pemain bola basket.
b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi para pembaca (mahasiswa) dalam mengembangkan penelitian selanjutnya. 1.4.2. Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi masyarakat khususnya fisioterapis olahraga, pelatih bola basket dan pemain bola basket tentang pengaruh latihan interval dan latihan fartlek dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskuler.