BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang makin maju seperti saat ini, rokok adalah suatu barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Perusahaan rokok yang makin berkembang membuat makin banyaknya produksi rokok dengan berbagai jenis dan aroma yang menarik untuk dicoba. Bahkan mulai diciptakan rokok yang ringan dengan aroma yang khas misalnya mild, menthol. Merokok sudah merupakan bagian dari kebiasaan dan gaya hidup bermasyarakat kaum pria saat ini. Tetapi dalam kenyataannya, di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya merokok bukan saja menjadi kebiasaan kaum pria saja, kaum wanita pun telah banyak yang mengkonsumsi rokok sehari-harinya. Begitu pula di kota Yogyakarta ini, seorang wanita yang merokok mulai banyak terlihat di tempat umum misalnya di tempat-tempat nongkrong, tempat makan, cafe, billiard, mall-mall, dan lainnya. Fenomena seorang cewek yang merokok sudah mulai menjadi hal yang tidak tabu lagi sekarang. Bahkan hal ini merupakan life style yang makin terus diikuti oleh banyak wanita, mereka mulai tidak memikirkan pandangan negatif dari masyarakat umum akibat merokok. Berdasarkan pra survey di lapangan, alasan seorang wanita mulai berminat untuk mencoba rokok antara lain sebagai berikut :
1
2
1. Harga rokok yang terjangkau Harga rokok yang tidak terlalu mahal dan terjangkau di semua kalangan membuat seorang wanita tidak begitu memikirkannya, yang lebih penting adalah untuk merasakan nikmatnya sebatang rokok dan menciptakan keberadaannya di lingkungannya. Harga 1 bungkus rokok rata-rata berkisar antara Rp. 5.000,- hingga Rp. 9.000,-. 2. Tempat untuk membeli rokok mudah dijangkau Rokok merupakan salah satu jenis barang convinience, jadi secara otomatis bisa didapatkan secara mudah di mana pun konsumen berada. Baik di tokotoko swalayan besar, kelontong, warung-warung kecil, bahkan ada juga di pedagang asongan. 3. Stres yang terjadi dalam diri seseorang Suatu hal yang berbeda akan membuat orang lebih enjoy saat dia merasa stres, sekelompok orang berpendapat merokok termasuk salah satu penghilang rasa stres karena melalui sebatang rokok yang dihisap perlahan melalui mulut dan kemudian dihempuskan keluar melalui lubang hidung akan memberikan sensasi tersendiri dalam menikmati rokok tersebut. 4. Life style yang makin lama makin berkembang Life style modern yang terjadi saat ini adalah kaum wanita mulai beranggapan keren dan mengikuti life syle saat dia merokok di tempat-tempat nongkrong
3
bersama dengan teman-temannya. Dengan merokok beberapa wanita mengakui dia ingin nampak keberadaannya dalam suatu komunitas tersebut.
Dengan perkembangan budaya yang seperti ini, perusahaan rokok pun mulai memikirkan produksi rokok dengan pangsa pasar baru yaitu kaum wanita. Rata-rata pertama kali wanita mencoba untuk menghisap jenis rokok yang dipilihnya adalah rokok berfilter, salah satu contohnya adalah produk rokok dengan aroma menthol. Aroma menthol ini paling banyak disukai kaum wanita karena lebih ringan dan aromanya sangat enak dari pada rokok yang kretek. Pergeseran budaya yang sangat mencolok ini sangat menarik untuk diteliti lebih jauh karena hal ini mulai banyak sekali kita temui di lingkungan sekitar kita. Walaupun belum semua kalangan menerima hal ini, tetapi setidaknya mereka mulai mengenal life style yang berkembang dari tahun ke tahun hingga saat ini.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah aspek produk mempengaruhi minat 2. Apakah aspek harga mempengaruhi minat 3. Apakah aspek tempat mempengaruhi minat 4. Apakah aspek stress mempengaruhi minat
4
5. Apakah aspek life-style mempengaruhi minat 6. Apakah aspek subjective norm mempengaruhi minat
1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Responden dalam penelitian ini adalah seorang wanita yang mengikuti life style. Tipe wanita yang di maksud di sini adalah wanita yang selalu ingin mengetahui segala sesuatu yang terlihat baru atau biasa dikenal dengan istilah up to date dalam segala hal, contohnya seperti mengikuti warna rambut atau potongan yang berganti setiap tahun, warna baju yang sedang booming sekarang, asesoris yang sedang trend, ponsel mengikuti keluaran terbaru, mobil yang di modifikasi, dan lainnya. Dan biasanya kita dapat menemukan tipe wanita-wanita tersebut antara lain di cafe-cafe nongkrong, cafe dugem, tempat billiard, mall-mall, bioskop, dan tempat lainnya. 3. Jumlah responden yang diteliti adalah 100 orang. 4. Variabel-variabel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diteliti, digunakan atau dikomsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan baik berupa barang ataupun dapat berupa jasa (Kotler & Armstrong, 1992 : 347). Pada sebuah rokok, produk inti yang ditawarkan adalah rasa dan
5
aroma rokok yang berbeda dari produk lain. Dengan suatu perbedaan tersebut diharapkan konsumen dapat merasakan nikmatnya suatu rasa yang berbeda dan puas dengan salah satu produk tersebut. 2. Harga adalah sejumlah nilai pengganti dalam pertukaran barang dan jasa (Rismianti & Suratno 2001 : 215). Bagi seorang pembeli, harga merupakan nilai yang akan diberikan atau sejumlah uang yang akan dibayarkan pada apa yang diperoleh. Harga sebungkus rokok terjangkau oleh semua kalangan. Bagi seorang perokok, mengeluarkan uang
untuk
membelinya
tidak
menjadi
hambatan
dalam
mengalokasikan uangnya hanya demi kenikmatan saat menghisap rokok. 3. Tempat adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir (Rismianti & Suratno, 2001 : 277). Tempat merupakan tempat dimana konsumen akan memperoleh barang dan jasa yang dicari. Rokok adalah jenis barang yang dikategorikan dalam jenis barang convinience. Jadi produk ini dengan mudah dapat kita temui di mana saja, baik di toko-toko besar seperti swalayan, mini market, kelontong, warung-warung kecil pinggir jalan, melalui SPG rokok yang sedang mobile selling, maupun pedagang asongan yang ada di sekitar kita.
6
4. Stres adalah suatu tipe tindakan atau situasi yang membebani seseorang dengan tuntutan-tuntutan yang berat atau yang bertentangan. Tuntutan itu seringkali mengacaukan keseimbangan tubuh ( Wright, 1996 ). Setiap orang pasti akan mengalami stres, banyak alternatif kegiatan yang dilakukan untuk dapat mengurangi stres tersebut. Terdapat beberapa
kelompok orang yang berpendapat bahwa merokok
termasuk salah satu penghilang rasa stres karena melalui sebatang rokok
yang
dihisap
perlahan
melalui
mulut
dan
kemudian
dihempuskan keluar melalui lubang hidung akan memberikan sensasi tersendiri dalam menikmati rokok tersebut. 5. Life-style adalah
pola di mana orang hidup dan menggunakan uang dan
waktunya (patterns in which people live and spend time and money, Engle, Blackwell, dan Miniard, 1995 hal 449). Life style di sini lebih menggambarkan perilaku seseorang, hal ini biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Merokok pada kaum wanita adalah termasuk life style yang sedang booming akhir-akhir ini. Banyak wanita mulai lebih suka membeli rokok untuk dihisapnya saat nongkrong bersama temantemannya dari pada harus membeli makan atau cemilan.
7
6. Subjective norm merupakan ajakan-ajakan dari pihak terdekat yang berhubungan dengan pola tingkah laku yang dapat mempengaruhi lingkungan sosial (Ajzen & Madden, 1986). Ajakan-ajakan tersebut bisa dari pihak keluarga, teman-teman sekitar, tetangga, dan lainnya. Dalam kasus ini, pihak-pihak yang dimaksudkan adalah pihak yang mempengaruhi responden, yaitu orang – orang merokok yang terdapat di sekitar responden dan dapat mempengaruhi prilaku responden itu sendiri. 7. Minat adalah
suatu
proses
yang
tetap
untuk
memperhatikan
dan
memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas (Hilgar & Slameto , 1988 : 59). Melalui minat inilah seorang wanita mulai ingin mencoba untuk merokok. Jika minat tersebut di buahi dan terus menerus dikembangkan, lama kelamaan merokok akan menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh produk terhadap minat 2. Menganalisis pengaruh harga terhadap minat 3. Menganalisis pengaruh tempat terhadap minat
8
4. Menganalisis pengaruh stres terhadap minat 5. Menganalisis pengaruh life-style terhadap minat 6. Menganalisis pengaruh subjective norm terhadap minat
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis Sebagai penerapan teori yang diterima penulis selama kuliah serta penelitian ini menambah pengetahuan penulis tentang minat wanita ingin mencoba untuk merokok. 2. Bagi pembaca Menambah pengetahuan dan informasi kepada para pembaca mengenai minat seorang wanita untuk merokok.