BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan ditandai oleh semakin tajamnya tingkat persaingan antarperusahaan, antarindustri, bahkan antarnegara. Kemajuan teknologi dan globalisasi yang mencirikan kondisi ekonomi dunia saat ini dan masa depan mendorong proses percepatan perubahan yang signifikan di lingkungan bisnis dan industri. Pemerintah melalui kebijakannya yang tertuang dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tanggal 5 Maret 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, mengatur mengenai iklim dan kondisi persaingan bagi dunia usaha yang efektif dan transparan. “Tujuan utama Undang-undang tersebut adalah untuk memberikan kontribusi terhadap upaya-upaya peningkatan efisiensi ekonomi nasional yang pada gilirannya akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat” (Biro HUMAS, Departemen Perdagangan R.I., 2007). Kebijakan pemerintah tersebut merupakan peluang bagi sektor dunia usaha untuk meningkatkan daya saing produknya, baik berupa barang maupun jasa, tanpa diskriminasi dan fasilitas dari pemerintah agar mampu bertahan dan berkembang di tengah ketatnya persaingan.
1
2
Perkembangan sektor primer, sektor sekunder, dan tersier (jasa) dalam tatanan ekonomi Indonesia menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan. Secara sistemik, teori ekonomi menalarkan bahwa sektor primer menyumbang percepatan perkembangan sektor sekunder, yang pada gilirannya diharapkan dapat memacu pertumbuhan sektor tersier. Namun demikian, realita menunjukan bahwa proses perkembangan antarsektor seringkali berjalan secara paradoks yaitu arah dorongan mengalami perubahan, yakni dari sektor tersier ke arah sektor sekunder. Dalam hal ini sektor jasa secara berangsur-angsur menggantikan produk fisik sebagai keunggulan dari penawaran kepada pelanggan. Produk fisik masih tetap diperlukan, namun hanya sebagai salah-satu unsur dari berbagai unsur lainnya dalam paket total yang ditawarkan. Penawaran tersebut dapat memberi nilai tambah kepada pelanggan sehingga mereka memperoleh kepuasan karena sesuai dengan nilai yang diterima (perceived value) mereka. Dengan demikian, perumusan strategi pemasaran jasa diperlukan agar suatu perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya melalui kepuasan pelanggan. Memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui penawaran yang lebih baik dibandingkan pesaing akan menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Perusahaan niscaya mendiferensiasikan diri dengan para pesaingnya jika perusahaan tersebut dapat memiliki keunikan dalam sesuatu yang dinilai penting oleh pembeli. Diferensiasi memungkinkan perusahaan untuk
3
menawarkan dengan harga tinggi (harga premi) dalam menjual produknya semakin banyak pada harga tertentu, atau memperoleh manfaat yang setara. Diferensiasi yang dilakukan perusahaan dapat menarik sekelompok besar pembeli pada industri yang bersangkutan atau hanya kepada sekelompok kecil pembeli yang memiliki kebutuhan khusus (Porter, 1994). Pada masa kini maupun masa mendatang, strategi pemasaran khususnya strategi pemasaran jasa merupakan salah-satu bidang yang menjadi isu analisis yang menonjol di kalangan akademik dan bisnis di samping pemasaran relasional dan komunikasi pemasaran. Hal ini disebabkan karena nilai yang dimiliki dari produk jasa yang dihasilkan harus dikomunikasikan kepada pelanggan sehingga dapat membina hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang (pemasaran relasional). Salah-satu industri jasa yang sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan adalah industri jasa pialang saham. Hal ini ditandai oleh krisis keuangan global yang memiliki 2(dua) sisi dampak yakni positif dan negative. Sisi positif adalah terjadinya revitalisasi dan reposisi harga saham emiten, sisi negatifnya adalah terjadinya kebangkrutan sektor riil yang memiliki modal yang berasal dari hutang (debt) dan kebangkrutan sektor jasa keuangan karena dampak dari sektor riil yang menurun. Pertumbuhan jasa pialang saham menjadi signifikan karena revitalisasi dan reposisi harga saham akan mencari harga equilibrium baru dan emiten akan melakukan penawaran saham baru untuk
4
penambahan modal mereka, kondisi tersebut menjadikan posisi jasa pialang saham menjadi strategis dan dibutuhkan. Selain itu, meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat atau investor lokal/domestik untuk melakukan investasi dalam bentuk saham karena para investor asing yang selama ini menguasai Bursa Efek Indonesia mengurangi belanja investasinya karena negara asal mereka sedang mengalami kendala likuiditas keuangan. Industri jasa pialang saham memiliki potensi keunggulan bersaing yang ditandai oleh kemampuan penguasaan manajemen dan teknologi elektronik perdagangan saham yang dimiliki oleh perusahaan dalam menunjang pemasaran dan sistem perdagangan saham. Dalam penelitian ini, perusahaan jasa pialang saham yang diambil sebagai bahan penelitian tesis ini adalah PT. Universal Broker Indonesia di Jakarta. Berikut adalah daftar industri jasa pialang saham di Indonesia yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia tahun 2009, disajikan pada Tabel 1.1.
5
Tabel 1.1. Daftar Perusahaan Pialang / Broker di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 (Sumber: Bursa Efek Indonesia) Kode Perusahaan
Nama Perusahaan Pialang / Broker
AD
KAPITA SEKURINDO
AF
HARITA KENCANA SECURITIES
AG
DONGSUH SECURITIES
AH
MAKINTA SECURITIES
AI
UOB KAY HIAN SECURITIES
AK
UBS SECURITIES INDONESIA
AN
WANTEG SECURINDO
AO
ERDIKHA ELIT SEKURITAS
AP
PACIFIC CAPITAL
AR
BINAARTHA PARAMA
AT
PHINTRACO SECURITIES
AY
FINAN CORPINDO NUSA
AZ
SUCORINVEST CENTRAL GANI
BD
INDOMITRA SECURITIES
BF
INTIFIKASA SECURINDO
BJ
ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEK.
BK
J.P. MORGAN SECURITIES IND.
BM
OVERSEAS SECURITIES
BP
BAPINDO BUMI SEKURITAS
BQ
DANPAC SEKURITAS
BR
TRUST SECURITIES
BS
EQUITY SECURITIES INDONESIA
BW
BNP PARIBAS SECURITIES INDONES
BZ
BATAVIA PROSPERINDO SEKURITAS
CC
MANDIRI SEKURITAS
CD
MEGA CAPITAL INDONESIA
CM
OPTIMA KHARYA CAPITAL SEC.
CP
VALBURY ASIA SECURITIES
CS
CREDIT SUISSE SECURITIES IND
Sumber: Bursa Efek Indonesia
6
Tabel 1.1 Lanjutan Kode Perusahaan
Nama Perusahaan Pialang / Broker
DB
DEUTSCHE SECURITIES INDONESIA
DD
MAKINDO SECURITIES
DG
TIGA PILAR SEKURITAS
DH
SINARMAS SEKURITAS
DM
MASINDO ARTHA SECURITIES
DP
DBS VICKERS SECURITIES INDONES
DR
OSK NUSADANA SECURITIES
DS
DINAR SEKURITAS
DU
REDIALINDO MANDIRI
DX
BAHANA SECURITIES
EL
EVERGREEN CAPITAL
EP
BHAKTI SECURITIES
ES
EKOKAPITAL SEKURITAS
FA
SIGNATURE CAPITAL INDONESIA
FG
NOMURA INDONESIA
FM
JJ NAB CAPITAL TBK
FS
AmCapital Indonesia
FZ
WATERFRONT SECURITIES IND.
GA
SEKURITAS INDO PASIFIC INVESTA
GI
MAHASTRA CAPITAL
GR
PANIN SEKURITAS Tbk.
GW
HSBC SECURITIES INDONESIA
HD
HD Capital Tbk
HG
RBS ASIA SECURITIES INDONESIA
HK
BRENT SECURITIES
HP
HENAN PUTIHRAI
ID
ANUGERAH SECURINDO INDAH
IF
SAMUEL SEKURITAS INDONESIA
IH
PACIFIC DUARIBU INVESTINDO
Sumber: Bursa Efek Indonesia
7
Tabel 1.1 Lanjutan Kode Perusahaan
Nama Perusahaan Pialang / Broker
II
DANATAMA MAKMUR
IN
INVESTINDO NUSANTARA SEKURITA
IP
ASJAYA INDOSURYA SECURITIES
IT
INTITELADAN ARTHASWADAYA
IU
INOVASI UTAMA SEKURINDO
KC
ASIA KAPITALINDO SECURITIES
KI
CIPTADANA SECURITIES
KK
PHILLIP SECURITIES INDONESIA
KS
KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk.
KW
MADANI SECURITIES
KZ
CLSA INDONESIA
LG
TRIMEGAH SECURITIES Tbk.
LH
NC SECURITIES
LK
RECAPITAL SECURITIES
LS
RELIANCE SECURITIES
MG
SEMESTA INDOVEST
MI
VICTORIA SEKURITAS
MK
MAHANUSA SECURITIES
ML
MERRILL LYNCH INDONESIA
MU
MINNA PADI INVESTAMA
NI
BNI SECURITIES
OD
DANAREKSA SEKURITAS
OK
NET SEKURITAS
PC
FIRST ASIA CAPITAL
PD
INDO PREMIER SECURITIES
PF
DANASAKTI SECURITIES
PG
PANCA GLOBAL SECURITIES
PI
E-CAPITAL SECURITIES
PK
PRATAMA CAPITAL INDONESIA
PO
BALI SECURITIES
PP
ALDIRACITA CORPOTAMA
Sumber: Bursa Efek Indonesia
8
Tabel 1.1 Lanjutan Kode Perusahaan
Nama Perusahaan Pialang / Broker
PS
PARAMITRA ALFA SEKURITAS
QA
PRIME CAPITAL SECURITIES
RB
NIKKO SECURITIES INDONESIA
RF
BUANA CAPITAL
RG
MILLENNIUM ATLANTIC SECURITAS
RO
NISP SEKURITAS
RS
YULIE SEKURINDO
RX
MACQUARIE CAPITAL SEC. IND.
SC
SENNI CAHAYA
SD
EUROCAPITAL PEREGRINE SEC
SH
ARTHA SECURITIES INDONESIA
SM
MILLENIUM DANATAMA SEKURITAS
SP
SARIJAYA PERMANA SEKURITAS
SQ
DINAMIKA USAHAJAYA
SS
SUPRA SECURINVEST
SY
ANTABOGA DELTASEKURITAS IND.
TA
CITI PACIFIC SECURITIES
TF
UNIVERSAL BROKER INDONESIA
TP
TRANSPACIFIC SECURINDO
TS
DWIDANA SAKTI SEKURINDO
TX
DHANAWIBAWA ARTA CEMERLANG
WW
JAKARTA SECURITIES
XA
WOORI KORINDO SECURITIES INDON
XC
PRIMASIA SECURITIES
XL
MAHAKARYA ARTHA SECURITIES
YB
KAPITALINDO UTAMA
YJ
LAUTANDHANA SECURINDO
YO
AMANTARA SECURITIES
YP
eTRADING SECURITIES
YU
CIMB Securities Indonesia
ZP
KIM ENG SECURITIES
ZR
BUMIPUTERA CAPITAL INDONESIA
Sumber: Bursa Efek Indonesia
9
Dari Tabel 1.1 diatas terlihat bahwa terdahulu tampak persaingan yang ketat antar perusahaan jasa pialang saham, hal ini diindikasikan oleh total perusahaan jasa pialang saham sebanyak 120 perusahaan. Persaingan diantara perusahaan jasa pialang saham adalah demi meraih pangsa pasar untuk menciptakan keuntungan. Ketatnya persaingan memacu perusahaan untuk menciptakan diferensiasi guna mengungguli pesaingnya. PT. Universal Broker Indonesia di Jakarta merupakan salah-satu perusahaan dengan kompetensi usaha inti (core business competence) pada jasa pialang saham. Perusahaan juga memiliki usaha lain sebagai pendukung dari kompetensi usaha inti yaitu penjamin emisi dan manajer investasi. Untuk mengatasi masalah ketatnya persaingan bisnis seperti yang telah diuraikan tersebut diatas, maka PT. Universal Broker Indonesia mulai mengatasi semua kendala bisnis tersebut dengan memetakan permasalah yang dimiliki oleh perusahaan dan kemudian mengambil langkah penyelesaian yang tepat melalui strategi diferensiasi dalam bidang produk jasanya melalui diferensiasi dalam bidang teknologi informasi. Perusahaan juga secara ketat mulai memperhatikan dan mengawasi tahap kemajuan perusahaan dengan penerapan strategi diferensiasi tersebut. PT. Universal Broker Indonesia di Jakarta mendiferensiasikan produk jasa pialang saham melalui teknologi elektronik perdagangan saham yang dinamakan ezydeal. Platform ezydeal sebagai teknologi elektronik perdagangan
10
saham disebut sebagai bentuk diferensiasi penawaran, penyampaian dan citranya melalui keluasaan aktivitas yang menciptakan keunggulan bersaing. Diferensiasi penawaran produk yang dirancang oleh perusahaan merupakan usaha untuk menciptakan kepuasan dan loyalitas nasabah. Dalam kondisi persaingan yang kuat diantara para pesaingnya perusahaan berusaha mengimplementasikan distinctive competence pada diferensiasi atas dasar nilai lebih yang diciptakan dari produk teknologi elektronik perdagangan saham sebagai penunjang utama atas core business competence. Dengan alasan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan menelaah tentang bagaimana kendala bisnis yang dialami oleh PT. Universal Broker Indonesia sehingga perusaahaan ini mengimplementasikan strategi diferensiasinya melalui produk jasa teknologi informasi serta apakah strategi diferensiasi ini membawa pengaruh atau dampak yang positif terhadap perusahaan kedepannya. Penelitian ini juga akan memperjelas, apakah dengan strategi diferensiasi melalui produk jasa teknologi informasi perusahaan telah memperoleh keunggulan bersaingnya dengan para kompetitor lainnya dan apa pengaruh signifikan yang ditimbulkan dengan keunggulan bersaing ini. Oleh karena itu, peneliti menulis penelitian mengenai “Analisis Manfaat dari Strategi Diferensiasi Melalui Penggunaan Teknologi Informasi pada Produk Jasa Perdagangan Saham PT. Universal Broker Indonesia di Jakarta”.
11
1.2
Identifikasi Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Pesatnya perkembangan zaman dan semakin majunya dunia teknologi informasi mengakibatkan semakin cepat pula perubahan pola bisnis yang ada di dunia. Dunia sekuritas atau yang lebih kita kenal dengan sebutan dunia pasar modal merupakan salah satu perusahaan yang meraup banyak keuntungan dikala pasar modal ramai dikunjungi dan diwarnai aktivitas jual beli oleh para pemain di dunia pasar modal ini. Namun, di kota Jakarta ini sendiri ada ratusan jumlah perusahaan pasar modal yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari sekian banyaknya jumlah perusahaan sekuritas tersebut, hanya ada segelintir saja perusahaan – perusahaan yang mampu terus hidup dan berkembang. Dari beberapa sumber media pada bulan april 2009 yang lalu, dikatakan bahwa jumlah anggota bursa yang merugi pada tahun 2008 ada 51 anggota bursa. Jumlah perusahaan efek yang merugi ini meningkat 8 kali dibanding tahun 2007 yang hanya terdiri dari 6 perusahaan efek saja. Hal ini disebabkan banyaknya masalah atau kendala yang timbul seiring adanya perkembangan teknologi informasi dunia dan juga ketatnya persaingan dalam industri sejenis, masalah harga saham yang jatuh dan volume transaksi saham anjlok dalam pada kuartal empat 2008. Hal ini berimbas pada penurunan portofolio saham atau obligasi. Hal internal sebagai salah satu faktor penyebab kegagalan sebuah perusahaan sekuritas yang tidak dapat terus
12
berkembang dan maju adalah masalah intern keuangan perusahaan. Jumlah modal yang diperlukan dan biaya yang muncul dalam setiap aktivitas bisnis perusahaan tersebut. Jika PT. Universal Broker tidak tanggap dalam ketatnya dunia persaingan yang ada di depan matanya dan juga tidak bisa menciptakan sebuah ide baru dengan konsep yang berbeda dari perusahan – perusahaan sekuritas lainnya, maka PT. Universal Broker harus siap untuk gulung tikar alias bangkrut. PT. Universal Broker Indonesia adalah perusahaan sekuritas yang juga mengalami masalah internal keuangan pada awal masa berdirinya. Begitu besarnya biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya untuk semua kegiatan operasional perusahaan dan jumlah laba yang defisit akibat dari ketidak seimbangan antara pemasukan dan pengeluaran perusahaan mengakibatkan perusahaan mengalami dampak negatif pertumbuhan laba dan bisnis itu sendiri. Setiap bulannya perusahaan selalu memperoleh pendapatan yang cukup besar namun karena adanya biaya yang besar serta jumlah nasabah perusahaan yang sangat sulit meningkat dan cara bertransaksi di dunia pasar modal yang agak sulit menyebabkan banyak nasabah yang ragu untuk bertransaksi dalam jumlah besar, karena transaksi tidak dapat dikontrol secara langsung dan cepat. Aktivitas primer perusahaan dalam dunia pasar modal seperti aktivitas jual beli saham masih menggunakan cara aktivitas manual dan membutuhkan lebih banyak waktu yang diperlukan daripada perusahaan –
13
perusahaan besar sejenis lainnya. Tidak efisien dan tidak praktis, secara sadar atau tidak, hal ini berakibat pada jumlah keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan. Semakin efisien, praktis dan efektif sebuah perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya sehari – hari akan memberikan dampak positif secara langsung ataupun tidak terhadap masa depan dan kemajuan serta perkembangan perusahaan. Dari masalah – masalah yang ditimbulkan pada awal berdirinya perusahaan ini, telah membuat perusahaan sadar akan kondisi perusahaannya yang sedang krisis. Daftar laporan Laba Rugi perusahaan pada tahun 2008 pada saat masa kritis ini akan ditampilkan pada Tabel 1.2 seperti yang terlampir pada halaman berikut ini :
14
Tabel 1.2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT. Universal Broker Indonesia PT. UNIVERSAL BROKER INDONESIA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLODASI Untuk Periode Kwartalan Tahun 2008 Periode 1 January 2008 ‐ 31 Desember 2008 (Dalam Rupiah) Sumber: PT. Universal Broker INdonesia PENDAPATAN USAHA Komisi Perantara Pedagang Efek Komisi Penasehat Keuangan dan Penjamin Emisi Komisi Transaksi Obligasi Komisi Pengelolaan Investasi Keuntungan Portfolio Efek yang Terealisasi Keuntungan Portfolio Efek yang Belum Terealisasi JUMLAH BEBAN USAHA LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN ‐ LAIN Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa Giro Laba (Rugi) selisih kurs Kenaikan Investasi Reksadana Beban Administrasi Bank Laba Penjualan Aktiva Tetap Pendapatan atas Tertagihnya Piutang Ragu ‐ ragu Lain ‐ Lain bersih JUMLAH LABA SEBELUM TAKSIRAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Tangguhan Pajak Kini JUMLAH HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH Laba Usaha Per Saham
2k,24 2k,25 2k,26 2k,27 2k,28 2k,29 2k,30 2m 2m 2n 2o,32
Kwartal 3
Kwartal 2
Kwartal 1
2.006.700.190 82.120.455 33.250.000 877.415.826 2.479.500.012 578.987.289 6.057.973.772 5.179.000.440 878.973.332 545.980.525 3.148.019 ‐ (27.990.133) ‐ ‐ 1.333.899 522.472.310 1.401.445.642 147.998.002 ‐ 147.998.002 18.457.911 1.567.901.555 24.683
3.548.100.750 85.555.120 40.120.000 989.070.425 3.147.888.000 822.479.000 8.633.213.295 5.080.400.600 3.552.812.695 577.489.012 3.008.171 ‐ (28.149.788) ‐ ‐ ‐ 552.347.395 4.105.160.090 156.991.002 ‐ 156.991.002 19.477.000 4.281.628.092 69.307
4.008.340.191 87.513.012 40.700.000 1.111.380.825 3.527.850.331 940.848.873 9.716.633.232 4.715.840.095 5.000.793.137 624.080.586 3.438.136 ‐ (27.996.213) ‐ ‐ 1.574.715 601.097.224 5.601.890.361 156.850.905 ‐ 156.850.905 20.479.191 5.779.220.457 99.916
Laba Bersih Per Saham
2o,32
30.707
83.953
115.469
15
Dengan sebuah pemikiran baru, perusahaan ini mengambil langkah diferensiasi melalui produk jasanya dengan penggunaan teknologi informasi yang mereka namakan Ezydeal. Sebuah bentuk baru aktivitas bisnis dalam dunia sekuritas yang memberikan kesempatan bagi perusahaan dan para nasabah melakukan berbagai aktivitas rutin maupun non rutin secara cepat dan ringkas. Diferensiasi produk jasa perusahaan ini akan dianalisa apakah akan menjadi keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan terhadap perusahaan sejenis lainnya, dan bagaimana value yang dimiliki oleh PT. Universal Broker ini setelah mengimplementasikan diferensiasi pada produk jasanya dengan menggunakan ezydeal, apakah perusahaan mengalami pertumbuhan pesat dibanding sebelumnya dan apakah betul langkah diferensiasi yang diambil dapat membantu perusahaan keluar dari masalah dan mendapatkan laba yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Hasil penelitian ini juga akan memperlihatkan pada kita bahwa dengan strategi diferensiasi ini perusahaan akan memperoleh banyak keuntungan dari berbagai sisi.
16
Dari uraian permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah strategi diferensiasi dalam bidang teknologi informasi yang diambil oleh PT. Universal Broker adalah strategi yang mampu menciptakan keunggulan bersaing perusahaan dengan perusahaan lain? 2. Apakah dengan diferensiasi produk jasa yang dimiliki oleh perusahaan, perusahaan mampu meningkatkan keuntungannya ? 3. Apakah strategi diferensiasi yang diambil oleh perusahaan mampu memberikan
dampak
positip
financial
bagi
perusahaan
pada
pelaksanaannya?
1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan pembahasan yang bersifat relatif yang mempengaruhi ruang lingkup penelitian. Keterbatasan yang dimaksud tersebut adalah : 1.
Penelitian ini berfokus hanya pada keunggulan bersaing yang dimiliki oleh PT. Universal Broker Indonesia, di Jakarta melalui diferensiasi pada produk jasa yang dimiliki dalam perdagangan saham.
2.
Penelitian yang dilakukan dalam tesis ini difokuskan pada kondisi internal perusahaan pada saat perkembangan perusahaan setelah melakukan diferensiasi melalui produk jasa yang dimiliki.
17
3.
Pembanding untuk hasil yang diperoleh PT. Universal Broker setelah implementasi strategi diferensiasi melalui produk jasa yang dimiliki adalah perusahaan sejenis dengan nama Perusahaan XYZ di Jakarta, namun perusahaan XYZ belum mengimplementasikan strategi yang sama. Hal ini bertujuan untuk melihat keunggulan bersaing yang dimiliki oleh Universal Broker melalui strategi diferensiasi produk jasanya terhadap perusahaan sejenis dan bahwa diferensiasi ini membawa pengaruh positif bagi perusahaan dimasa mendatang.
4.
Terbatasnya data dan informasi yang diperoleh sehingga peneliti hanya menggunakan beberapa sumber informasi yang diperoleh dari pihak perusahaan.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui apakah strategi diferensiasi teknologi informasi yang diambil oleh PT. Universal Broker Indonesia mampu menciptakan keunggulan bersaing perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya. 2. Mengetahui apakah diferensiasi melalui produk jasa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut mampu meningkatkan keuntungan perusahaan.
18
3. Mengetahui apakah strategi diferensiasi yang diambil oleh perusahaan mampu memberikan dampak positip dalam hal keuangan bagi perusahaan atau tidak. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain adalah : 1. Membantu perusahaan dalam mengidentifikasi berbagai dampak positif serta manfaat yang diperoleh melalui implementasi strategi diferensiasi produk jasa yang dimiliki sehingga perusahaan dapat mengetahui seberapa besar strategi diferensiasi ini telah berhasil dan bermanfaat dan perusahaan juga mampu mengambil keputusan strategis lainnya pada waktu – waktu berikutnya. 2. Membantu PT. Universal Broker Indonesia dalam mengenali semua potensi keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan guna penyempurnaan strategi daya saing yang dimiliki, keuntungan serta kemajuannya dimasa mendatang.
19
1.4
Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi tesis ini maka penulisan penelitian ini diatur secara sistematik dalam lima bab, setiap bab-nya memuat materi sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan. Memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah yang terdiri dari rumusan masalah dan ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian. Bab II: Landasan Teori. Menguraikan pengertian strategi pemasaran dan pemasaran jasa, keunggulan bersaing, strategi bersaing generik, diferensiasi dalam rantai nilai, analisis rasio radar, kerangka pemikiran dan hipotesis. Bab III: Metodologi Penelitian. Menguraikan tentang metode penelitian berupa rancangan penelitian, metode pengumpulan data serta metode analisis data Bab IV: Analisis dan Pembahasan. Menguraikan tentang obyek penelitian berupa latar belakang perusahaan, bidang usaha dan perkembangannya, sumber daya manusia dan struktur organisasi, analisa diferensiasi produk serta analisis rasio kinerja perusahaan. Bab V: Penutup. Memuat simpulan atas hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.