BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan, demikian pula dengan manusia tak dapat hidup tanpa air. Begitu pentingnya air bagi kehidupan kita sehingga sudah selayaknya kita lebih bijak dalam pemanfaatannya sehingga kebutuhan kita terpenuhi dan kelestarian air dialam juga tetap terjaga. Dalam suatu kota kecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat mengikuti kegiatan kota yang makin berkembang menimbulkan dampak adanya kecenderungan buangan/limbah yang meningkat dan bervariasi (Syafrudin, 2006). Demikian juga dengan kebutuhan air tentunya akan terus meningkat seiring dengan itu tentu saja limbah cair domestik yang dihasilkan juga akan meningkat. Dalam pemenuhan akan kebutuhan air bersih warga kota Balikpapan mengandalkan potensi air sungai, sealain itu juga memiliki potensi air permukaan berupa waduk, yaitu Waduk Manggar yang terdapat di bagian utara kota. Waduk Manggar digunakan sebagai sumber air bersih Kota Balikpapan dengan kapasitas 900 liter/detik, namun saat ini baru dapat memenuhi 69% kebutuhan air bersih penduduk kota. Strategi yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan dalam rangka memenuhi air bersih adalah dengan meningkatkan Waduk Manggar dan
1
2
rencana akan membangun Waduk Teritip dan Waduk Wain. Eksploitasi air bawah permukaan harus dibatasi untuk menjaga daya dukung lahan itu sendiri karena sangat rawan gerakan tanah (longsor, nendetan dan amblesan). Perkembangan PDAM Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1. Perkembangan PDAM Kota Balikpapan No 1
2
3
4
5
6
Item Jumlah penduduk (Jiwa) Jumlah pelanggan (SR) Cakupan pelayanan (%) Kapasitas produksi ( l/det ) Panjang perpipaan (m) Prosentase Kehilangan Air (%)
2008
2009
2010
2011
2012
2013*)
501.392
508.037
514.681
539.817
637.448
663.873
70.594
73.334
75.544
80.199
83.484
85.943
66,9
68,68
69,36
70,66
74,02
73,07
887
1.006
1.039
1.116
1.193,28
1.143,01
986.586
974.379
1.020.149
1.073.590
1.105.712
1.179.014
24,81
36,31
30,93
32,48
31,21
28,38
Sumber : PDAM Kota Balikpapan, 2012. Kenderungan penurunan kapasitas produksi merupakan masalah yang dihadapi oleh PDAM Kota Balikpapan sedangkan jumlah penduduk semakin meningkat. Sehingga diperlukan langkah-langkah yang nyata untuk mengatasinya. Secara geografis wilayah Kota Balikpapan berada antara 1,0 LS – 1,5 LS dan 116,5 BT – 117,5 BT dengan batas-batas sebagai berikut : 1.
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara
2.
Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makasar
3.
Sebelah timur berbatasan dengan Selat Makasar
4.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pasir
3
Kota Balikpapan yang memiliki total luas wilayah 504,32 km2 dengan luas pengelolaan laut 287,41 km2 membuat kota ini banyak tumbuh permukimanpemukiman yang berada di wilayah pesisir atau atas air salah satunya adalah pemukiman atas air Margasari. Pemukiman ini telah berhasil merubah keadaan lingkungan kawasannya dari semula kumuh menjadi pemukiman yang bersih, hijau dan nyaman bagi warganya. Pemukiman
atas air Margasari yang terletak di kelurahan Margasari
kecamatan Balikpapan Barat. Kecamatan Balikpapan Barat memiliki luas 179,95 km2 dengan jumlah penduduk 93.134 jiwa pada tahun 2011 dan memiliki jumlah KK 27.145 kepala keluarga, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kec. Balikpapan Utara dan Kec. Samboja (Kukar). b. Sebelah selatan berbatasan dengan teluk Balikpapan dan Kec. Balikpapan Tengah c. Sebelah Barat berbatasan dengan teluk Balikpapan. Kelurahan Margasari berada di Kecamatan Balikpapan Barat yang merupakan wilayah Kota Balikpapan Provinsi Kalimatan Timur. Kelurahan Margasari memiliki luas 58.90 Ha, Batas wilayah kelurahan Margasari ialah sebagai berikut: a. Sebelah utara
: Kelurahan Baru Ilir
b. Sebelah Selatan : Buffer Zone Pertamina UP.V Balikpapan c. Sebelah Timur
: Kelurahan Karang Jati
d. Sebelah Barat
: Kelurahan Baru Tengah
4
Gambar 1.1. Peta Kelurahan Margasari (Bappeda Kota Balikpapan, 2011) Secara administratif, Kelurahan Margasari terdiri dari 32 RT, RT.32 merupakan yang baru terbentuk pada tahun 2009, yang merupakan pecahan dari RT.15, sedangkan RT.29 dan RT.30, merupakan kawasan hasil relokasi pemukiman setelah kebakaran tahun 2005. Kecamatan Balikpapan Barat merupakan kawasan kota lama dari Kota Balikpapan. Kota lama ini menjadi awal mula pemukiman nelayan yang dibangun oleh nelayan Bugis di pesisir pantai sebelum tumbuh menjadi industri migas. Pada awalnya, kawasan ini merupakan perkampungan nelayan dimana kehidupannya bergantung dengan keberadaan sumberdaya laut. Mayoritas
masyarakat yang
tinggal dikampung nelayan ini adalah suku Bugis. Mereka
memiliki budaya
untuk tinggal berdekatan dengan laut. Seiring dengan berkembangnya Kota Balikpapan menjadi kota idustri perminyakan, hal ini membentuk pusat perdagangan dipesisir Pantai Margasari, terbentuknya pusat pedagangan ini
5
membuat perubahan orientasi mata pencaharian bagi masyarakatnya. Masyarakat yang semula bekerja sebagai nelayan berubah menjadi pedagang. Perubahan orientasi tersebut mempengaruhi cara pandang mereka menjadi kurang menghargai keberadaan sumber laut. Seiring dengan perkembangan kota dan jumlah penduduk yang semakin meningkat, menjadikan pemukiman atas air menjadi pilihan tempat tinggal bagi penduduk, khususnya masyarakat pendatang dan menengah kebawah. Banyaknya jumlah penduduk yang datang ke pemukiman ini, menyebabkan tumbuhnya pemukiman yang kurang tertata dan terkendali sehingga menciptakan pemukiman kumuh. Pemukiman atas air dahulunya, menjadi salah satu pemukiman kumuh di Kota Balikpapan, hal ini dicerminkan dari tata bangunan yang tidak teratur, kondisi lingkungan tercemar oleh sampah, serta minimnya sarana dan prasarana seperti air bersih, penerangan dan sanitasi. Selain itu kepemilikan lahan yang ditempati statusnya ilegal yang merupakan tanah milik negara karena berada pada bagian dari kawasan perairan. Pada tahun 2005 terjadi kebakaran yang melanda pemukiman atas air Margasari, cukup banyak rumah yang terbakar, setelah itu pemerintah kota Balikpapan melakukan penataan kawasan tersebut, hal ini bertujuan untuk mewujudkan Kota Balikpapan sebagai Kota Pantai, menata fisik bangunan dengan menyesuaikan kemampuan lahan serta mengurangi secara perlahan tingkat kekumuhan dengan cara merubah bentuk dan letak bangunan pada awalnya membelakangi laut dirubah menghadap kelaut, sehingga diharapkan dapat merubah kultur masyarakat yang selalu membuang sampah kelaut.
6
Pemukiman ini mempunyai karakteristik khusus kerena berada di wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, yaitu ke wilayah darat, wilayah pemukiman ini meliputi daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin. Sedangkan kearah laut wilayah pesisir pemukiman mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses proses alami yang terjadi didarat seperti sedimentasi dan aliran air tawar. Masyarakat di pesisir pantai yang berbatasan dengan Selat Makasar pada umumnya masih membuang sampah baik padat maupun limbah cair domestik langsung ke laut. Pemerintah harus segera melakukan tindakan agar laut bukan lagi menjadi tempat sampah, hal ini terjadi pada warga yang tinggal di pemukiman atas air Margasari. Kondisi topografi dominan perbukitan menyebabkan beberapa kawasan pelayanan air bersih tidak maksimal karena tekanan air yang tidak mampu sampai pada konsumen. Diperlukan peralatan tambahan dan strategi tertentu agar pelayanan air bersih memenuhi seluruh daerah layanan. Demikian juga untuk rencana pengembangan pengelolaan air limbah. Tidak semua air limbah dapat dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah. Untuk kawasan tertentu harus dibuat skala komunal yang kemudian dengan menggunakan alat dipompa menuju instalasi pengolahan air limbah terpusat. Perkiraan total produksi air limbah domestik (rumah tangga) untuk blackwater dan greywater di Kota Balikpapan dapat dilihat pada Lampiran 1.
7
Terdapat 3 (tiga) instalasi pengolah limbah di Kota Balikpapan, yaitu : a. Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT) yang berada di TPA Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur b. Instalasi Pengolah Air Lindi yang berada di TPA Manggar Kecamatan balikpapan Timur c. Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) yang berada di Kelurahan Margasari Kecamatan Balikpapan Barat Ketiga instalasi pengolah limbah di atas, dikelola oleh dua institusi yang berbeda. IPLT dan IPAL Sampah dikelola oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan. Sedangkan pengelolaan sistem air limbah terpusat dan IPAL Margasari dilakukan oleh PDAM Kota Balikpapan. Jumlah sambungan rumah yang telah terlayani dengan sistem on site sebanyak 168 sambungan rumah yaitu di Perumahan Total melayani 48 sambungan rumah, Chevron sebanyak 50 rumah, dan Vilabeta yang mengelola air limbah dari 50 rumah. Sedangkan untuk sistem off site yang saat ini hanya ada di Margasari hanya melayani 1800 rumah. Berbagai masalah yang dihadapi dalam penyediaan air bersih maupun penanganan limbah domestik di kota Balikpapan sangatlah berkaitan sehingga diperlukan penanganan yang ber-sinergi diantara kedua masalah tersebut. Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat dengan judul penelitian “Kajian Penggunaan Reaktor Biofilter untuk Pengolahan Greywater di Kawasan Pemukiman Atas Air Kelurahan Margasari Kota Balikpapan Menuju Konsep Zero waste”
8
1. 2. Rumusan Masalah Seiring dengan perkembangan kota Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur kota ini mengalami kemajuan sangat pesat dengan diiringi peningkatan
jumlah
penduduk,
aktifitas
perekonomian
dan
sifat-sifat
kekotaannya, maka berdampak pula pada meningkatnya jumlah sampah dan limbah domestik yang dihasilkan sehingga perlu didukung dengan sistem pengelolaan yang memadai. Visi kota Balikpapan dalam pembangunan sektor sanitasi adalah mewujudkan kota Balikpapan yang Clean Land, Clean Water dan Clean Air. Adapun beberapa permasalahan yang terjadi dan sangat berkaitan dengan dengan upaya konservasi air di kawasan pemukiman
atas air Margasari
diantaranya : 1. Belum dimanfaatkannya limbah greywater sebagai potensi yang dapat mengurangi penggunaan air bersih oleh warga masyarakat pemukiman atas air Margasari; 2. Belum adanya sarana pengolahan sederhana limbah greywater yang dapat digunakan oleh warga pemukiman atas air Margasari; 3. Kondisi masyarakat yang masih belum tahu
mengenai greywater serta
pengelolaan secara tepat sehingga dapat bermanfaat kembali sesuai dengan konsep Zero waste; Dari permasalahan diatas maka dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian diantaranya adalah berikut:
9
1. Bagaimana komposisi dan potensi greywater yang ada pada pemukiman atas air kelurahan Margasari ? 2. Bagaimana sistem pengolahan greywater yang tepat di pemukiman atas air kelurahan Margasari kota Balikpapan ? 3. Bagaimana potensi peran masyarakat dalam pengelolaan limbah greywater yang mengarah ke dalam konsep Zero waste untuk pengelolaan limbah ? 1. 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif pengolahan untuk greywater pada daerah pemukiman atas air Margasari Kota Balikpapan sehingga tercipta wilayah zero waste. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mendapatkan data komposisi dan potensi greywater yang ditimbulkan dapat dimanfaatkan kembali oleh warga masyarakat; 2. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan Reaktor Biofilter sebagai alternatif unit pengolahan untuk greywater terhadap parameter BOD, COD, TSS, dan NH3-N. 3. Mengidentifikasi potensi peran masyarakat dalam pengelolaan limbah greywater yang mengarah ke dalam konsep Zero waste untuk pengelolaan limbah. 1. 4. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini agar lebih terarah dan memberikan solusi serta hasil yang maksimal maka batasannya adalah sebagai berikut: 1. Lingkup pembahasan adalah komposisi dan potensi greywater, cara pengolahan, dan efisiensi penggunaan air bersih.
10
2. Lokasi penelitian adalah pemukiman atas air Margasari kelurahan Margasari kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan. 3. Konsep zerowaste yang digunakan adalah 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) untuk pengolahan limbah cair (greywater) 4. Alternatif alat pengolahan yang diuji adalah Reaktor Biofilter yang telah dimodifikasi dengan parameter pH, BOD, COD, TSS, dan NH3-N. 5. Reaktor biofilter yang akan direncanakan adalah untuk skala rumah tangga. 1. 5. Manfaat Penelitian 1. Memberikan masukan khususnya kepada warga pemukiman
atas air
mengenai potensi pemanfaatan greywater dengan konsep zero waste. 2. Memberikan solusi dan alternatif yang tepat terhadap pengolahan greywater yang sesuai dengan kondisi pemukiman atas air Margasari dengan konsep zero waste. 3. Sebagai tinjauan kasus yang menyumbangkan wacana keilmuan dengan kontruksi ilmiah dalam pengolahan greywater pada daerah pemukiman dengan spesifikasi khusus yaitu wilayah pemukiman atas air. 1. 6. Keaslian Penelitian Kawasan pemukiman
atas air ini mempunyai ciri yang spesifik dan
berbeda dengan pemukiman yang lain, sehingga tentunya diperlukan juga cara penanganan limbah domestik yang mungkin berbeda juga. Konsep Zero waste mungkin hal baru yang bisa diterapkan pada penanganan limbah domestik atau greywater pada pemukiman
atas air Margasari yang berada pada kelurahan
Margasari kecamatan Balikpapan Barat. Untuk menunjukkan keaslian penelitian
11
ini maka, perlu perbandingan yang menunjukkan perbedaan karakter dengan penelitian yang sudah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian (Nelwan, 2003) dengan judul Kajian Program Pengelolaan Air Limbah Perkotaan Studi Kasus Pengelolaan IPAL Margasari Balikpapan, penelitian ini mengkaji kinerja dari pengelolaan IPAL Margasari yang hasilnya menunjukan bahwa pelaksanaan program perbaikan sanitasi telah berjalan dengan baik. Penelitian ini menjadi dasar dari penelitian saya karena dalam penelitian tersebut dapat dilihat bahwa sistem pengolahan limbah cair domestik di pemukiman atas air Margasari masih belum adanya pemisahan antara Greywater dan Blackwater. Berikutnya dilokasi yang sama juga telah diakukan penelitian yaitu penelitian
(Syafitri, 2013) dengan judul Konsep Pemukiman
Atas Air
dikelurahan Margasari Kota Balikpapan. Penelitian ini terkait aspek pengelolaan penataan hunian dan fasilitas yang ada pada pemukiman atas air Kelurahan Margasari Kota Balikpapan. Selanjutnya penelitian (Ardhana, 2014) dengan judul Perancangan Wastewater Management (WWM) dan Penyusunan Petunjuk Tehnis Greenship kategori Konservasi Air (Studi Kasus Hotel Novotel), penelitian ini bertujuan untuk melakukan penghematan konsumsi air serta pemeliharaan air bersih yang perlu dilakukan, kerena diperkirakan air bersih akan semakin sulit dari tahun ke tahun. Penggunaan air dalam sebuah bangunan yang besar perlu diperhatikan terkait dengan persediaan air bersih mulai dari penghematan konsumsi, pemilihan
12
peralatan dengan kegiatan perancangan guna pemanfaatan air (Greywater) kembali untuk kebutuhan flushing toilet . Berikut juga penelitian (Sabono, 2013) yang berjudul Arahan Penataan master Plan Kawasan Pantai baru Pandansimo Bantul Dengan Penerapan Konsep Zero waste dalam penelitian ini ini diperoleh satu usulan berupa rekomendasi dalam bentuk arahan desain atau Desigh Guidelines yang berdasar pada hasil analisis sehingga pemecahan masalah sampah dengan konsep kawasan zero waste pada kawasan Pantai Baru Pandansimo menjadi tepat dan sesuai dengan kondisi dan karakteristik kawasan. Berdasarkan beberapa penelitian diatas baik pada lokasi yang sama maupun pada lokasi yang berbeda, terdapat perbedaan-perbedaan yang menjadi pembahasan. Tetapi penelitian-penelitian tersebut sangat berkaitan sehingga juga dapat menjadi acuan. Pada penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pemanfaatan dengan pengolahan greywater dengan konsep zero waste pada studi kasus wilayah perkampungan atas air Margasari Kota Balikpapan. Sehingga penelitian tentang “Kajian Penggunaan Reaktor Biofilter Untuk Pengolahan Greywater di Kawasan Pemukiman
atas Air Kelurahan Margasari Kota
Balikpapan Menuju Konsep Zero waste” belum pernah dilakukan dan terjamin keaslian penelitiannya. 1. 7. Kerangka Pikir Kerangka pemikiran dari penelitian ini secara skematis disampaikan pada gambar 1.1 dibawah ini.
13
-
Tingginya tingkat penggunaan air PDAM Menurunnya sumber air PDAM Adanya unit pengolahan limbah yang masih digabung antara Black Water dan Greywater
Pemukiman atas Air Kelurahan Margasari Kota Balikpapan
Potensi Greywater yang belum dimanfaatkan
Pendekatan Konsep ZERO WASTE
Uji Laboratorium
Survey Lapangan
Alternatif Unit
(Study Literature &
Alternatif Unit Pengolahan
Pengolahan
Kuesioner)
Analisis Data
Ekonomi
Sosial
Model Pengolahan Limbah Cair Greywater dan Pemanfaatannya
Tata Kelola Limbah Domestik yang sesuai dengan Konsep Zero Waste yang dibarengi dengan efisiensi penggunaan air bersih PDAM
Gambar 1.1. Kerangka Pikir
Kondisi Existing