1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembelajaran dikelas dapat ditunjukkan dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa yang dinyatakan dengan nilai. Nilai yang diharapkan adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran antara lain kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal. Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran, guru mengukur kemampuan siswa. Dalam penguasaan pembelajaran dengan mengadan tes formatif setelah proses pembelajaran berlangsung. Guru merasa tenang dan bangga apabila semua siswa berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Namun adakalanya dalam suatu pembelajaran sebagian siswa, bahkan sebagian besar siswa belum mencapai target penguasaan materi dan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini juga dirasakan oleh Penulis kepada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati dalam beberapa kali ulangan selalu ada siswa yang mendapat nilai kurang dari standar ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah. Ini merupakan masalah yang dirasakan oleh penulis sebagai seorang guru. Maka penulis berupaya untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK).
1
2
PTK sebagai suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran. (Joko Suwandi, 2011:4) Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (Depdiknas, 2007:10) tujuan pembelajaran matematika adalah : (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara akurat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan; (3) memecahkan
masalah
yang meliputi
kemampuan memahami
masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:7) “Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran “ Hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas III SDN Jimbaran 01 pada tahun ajaran 2011/2012 masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil ulangan harian. Dari 22 siswa yang mengikuti ulangan harian,
3
7 siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 6,5. Dengan demikian apabila di prosentasikan hasil belajar siswa di atas KKM baru mencapai 32 %. Berdasarkan hasil observasi awal dengan siswa kelas III SDN Jimbaran 01 tahun ajaran 2012/2013 dan guru kelas diperoleh data bahwa pembelajaran masih bersifat teacher centered yaitu cenderung di kuasai guru. Oleh karena itu guru harus mengubah metode mengajar yang konvensional menjadi metode yang kreatif, inofatif dan kritis. Metode konvensional yang di dominasi oleh metode ceramah tidak mengaktifkan belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka dipilih salah satu metode pembelajaran matematika yaitu menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). PBL adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. (http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasismasalah.html, diakses pada 6 Juni 2012) Kebaikan dari model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) jika dikaitkan dengan model pembelajaran lainnya adalah siswa dapat belajar bermusyawarah, siswa mendapat kesempatan untuk menguji tingkat pengetahuan masing-masing. Belajar menghargai pendapat orang lain dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
4
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar matematika melalui penerapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013”.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas proses pemecahannya akan terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah di kemukakan, tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Tujuan umum meliputi : a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.
5
b. Untuk melatih siswa dalam belajar berkelompok dan mengemukakan pendapat dalam memecahkan masalah. c. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi pelajaran matematika. 2. Tujuan khusus Untuk meningkatan aktivitas belajar matematika melalui penerapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) siswa kelas III SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun 2012/2013.
D. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan oleh penulis adalah : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika dan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran matematika melalui pembelajaran PBL (Problem Based Learning). 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, penelitian bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran, sehingga
proses
pembelajaran
dapat
berlangsung
efektif,
dapat
mengembangkan diri secara profesional, serta guru lebih percaya diri. b. Bagi siswa, keberhasilan penelitian tindakan kelas akan membuat siswa senang dan bersemangat dalam pembelajaran karena keberhasilan PTK
6
adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa, selain itu kebiasaan guru yang kritis terhadap hasil belajar siswa sehingga siswa yang lemah mendapat perhatian yang khusus dari guru, yang lambat laun siswa akan mencontoh (model) kinerja guru. c. Bagi sekolah, yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa, sebagaimana guru yang mampu membuat perubahan, /perbaikan, mempunyai kesempatan yang besar bagi sekolah untuk berkembang pesat dan berkualitas.