BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa pentingnya industri
perbankan
untuk menunjang kegiatan
ekonomi
masyarakat. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang secara umum menghimpun dana masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat. Selain itu bank juga memberikan pelayanan jasa lainnya guna untuk memperoleh profit yang lebih banyak. Bank apabila dilihat dari segi menentukan harga, bank dibedakan menjadi dua yaitu bank dengan prinsip konvensional dan bank dengan prinsip syariah. Perbankan syariah atau perbankan Islam (al-Mashrafiyah alIslamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain. Bank syariah juga bekerjasama dengan pihak Kementrian agama dalam mengelola calon jamaah haji. Kementrian agama menetapkan bank penerima setoran biaya
1
2
penyelenggara ibadah haji (BPS BPIH) melalui seleksi mulai dari kesehatan bank tersebut, bank yang berintegrasi dengan sistem layanan haji, tidak menerima dana talangan haji atau sejenisnya. Kementrian Agama telah menetapkan 17 Bank yang menjadi Bank Penerima Setoran BPIH setelah melalui seleksi dari bulan juni hingga November 2013. Yaitu terdiri dari enam bank syariah dan sebelas bank umum nasional yang memiliki layanan syariah. Keenam Bank Umum Syariah adalah Bank Mandiri Syariah, Bank Muamalat, Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, dan Bank Panin Syariah. Adapun sebelas Bank Umum Nasional yang mempunyai layanan syariah dan ditetapkan sebagai BPS-BPIH adalah Bank BTN, Bank Permata, Bank CIMB-Niaga, Bank Sumut, Bank DKI, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank Kepri, Bank Sumselbabel, Bank Nagari, dan Bank Aceh. Bank yang telah ditunjuk oleh Kementrian Agama tentunya perlu untuk mengenalkan produk baru supaya masyarakat tahu dan dapat memudahkan masyarakat dalam proses melaksanakan ibadah haji. Haji bukanlah masalah yang asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya yang mayoritas penduduknya beragama islam, yang dimana orang beragama islam wajib melaksanakan ibadah haji apabila mampu. Bank harus lebih intens dalam memperkenalkan produk baru mengenai haji ini yang telah menjadi bagian masing-masing bank. Terutama dalam masyarakat pedesaan yang masih
kurang
informasi
Penyelenggara Ibadah Haji.
mengenai
Bank
Penerima
Setoran
Biaya
3
Salah satu bank yang ditunjuk oleh pihak Kementrian Agama yakni PaninBank Syariah. Dalam Panin Bank Syariah produk haji ini berbentuk Tabungan Haji. Tabungan Haji ini merupakan tabungan yang dimana nasabah yang ingin melaksanakan ibadah haji dengan membayar uang muka atau langsung melunasi dalam satu kali pembayaran. Apabila dengan pembayaran uang muka di depan, maka sisa pembayaran dapat dicicil selama waktu antri nasabah untuk melaksanakan ibadah haji. Perlunya strategi pemasaran dalam memperkenalkan dan menarik banyak minat masyarakat utamanya masyarakat menengah kebawah. dengan adanya strategi pemasaran produk tabungan haji ini agar dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan supaya masyarakat yang mau melaksanakan ibadah haji menitipkan dananya kepada Panin Bank Syariah. Selain itu bertujuan untuk mengetahui kriteria-kriteria calon nasabah. Strategi pemasaran mencakup prosedur haji, produk haji, cara pemasaran yang baik, serta perkembangan nasabah haji. Tujuan dari harus adanya strategi pemasaran ini adalah agar bank dapat memperoleh nasabah yang lebih banyak disamping beribadah dalam membantu nasabah yang ingin melaksanakan ibadah haji. Selain itu dengan adanya produk tabungan haji ini secara tidak langsung menambah profit dari pihak bank. Dengan Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji ini diharapkan memudahkan masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji. Maka dari itu bank sebagai penengah untuk membantu memudahkan apa yang akan
4
dipersiapkan secara umumnya seperti SPPH (Surat Pendaftaran Ibadah Haji), Porsi Haji, BPIH (Biaya Penyelenggara Ibadah Haji) dan lain-lain. Supaya dalam memperkenalkan produk ini lebih efektif dan dapat menambah nasabah yang menitipkan dananya untuk pergi haji diperlukan strategi
pemasaran
yang
didalamnya
mencakup
promosi
produk,
perkembangan nasabah supaya cara pemasaran yang nantinya lebih efektif dan efisien. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mempelajari dan meneliti bagaimana cara memasarkan produk tabungan haji ini dengan baik agar lebih banyak nasabah yang mengetahui produk ini dan mau menitipkan dananya yang ingin pergi haji ke Panin Bank Syariah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur pembukaan tabungan haji pada PT. Panin Bank Syariah, Tbk Cabang Malang? 2. Bagaimana perkembangan jumlah nasabah haji pada PT. Panin Bank Syariah, Tbk Cabang Malang pada tahun 2014? 3. Bagaimana Strategi Pemasaran dalam upaya menarik nasabah pada PT. Panin Bank Syariah, Tbk Cabang Malang? C. Batasan Masalah Agar penyajian dan pembahasan lebih terarah dan tepat pada sasaran yang dituju, maka perlu adanya batasan-batasan yang meliputi prosedur pendaftaran haji dari awal hingga akhir, perkembangan jumlah nasabah haji
5
pada tahun 2014, serta strategi pemasaran yang efektif dalam memasarkan produk haji. D. Tujuan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka adapun beberapa tujuan dari penulisan tugas akhir sebagai berikut : 1. Mengetahui prosedur pendaftaran haji pada PT. Panin Bank Syariah, Tbk Cabang Malang. 2. Mengetahui perkembangan nasabah haji pada tahun 2014 pada PT. Panin Bank Syariah, Tbk Cabang Malang. 3. Mengetahui Strategi pemasaran yang efektif dengan menganalisa nasabah haji yang ada dalam upaya meningkatkan nasabah. E. Manfaat 1. Bagi instansi/Bank : a. Memberikan wawasan baru mengenai pemasaran yang efektif dalam upaya meningkatkan nasabah haji. b. Sebagai acuan untuk melihat seberapa besar perkembangan nasabah haji pada tahun 2014 2. Bagi Peneliti Selanjutnya : a. Dapat memberikan suatu manfaat yang sangat penting dalam hal pemasaran yang efektif dan prosedur pendaftaran haji. b. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan perbandingan penelitian selanjutnya.
pada