BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Penelitian
Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini
sangat cepat dan dinamis, tak terkecuali bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Indonesia. UKM dan sektor ekonomi kerakyatan informal lainnya telah bertumbuh-kembang sejak sebelum berdirinya negara ini, yaitu sejak dulu sebelum Indonesia merdeka. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) menyatakan, kuantitas dan kualitas UKM terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 terdapat sebanyak 12,7 juta unit usaha, dan pada bulan Juni 2011 meningkat menjadi 53,2 juta unit usaha. Krisis moneter pada tahun 2007 telah mengakibatkan usaha berskala besar satu persatu pailit, karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menurun dan berfluktuasi. Dari sisi permodalan, sektor perbankan juga ikut terpuruk dan memperparah sektor industri. Bisa dikatakan krisis keuangan global terbukti memorak-porandakan pasar modal dan valas. Misalnya saja, nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terdepresiasi cukup dramatis dari Rp 9.076 hingga
1
2
sempat menembus Rp 12.900, atau mengalami depresiasi lebih dari 41% sejak Januari hingga Desember 2008. (Sumber : www.ditjenpdn.depdag.go.id)
Sebaliknya, sektor UMKM telah memberikan kontribusi nyata bagi
perekonomian nasional. Berdasarkan publikasi Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, jumlah pelaku UKM sebanyak 51,3 juta unit
usaha atau 99,91% dari seluruh jumlah pelaku usaha di Indonesia. Jumlah tenaga
kerjanya mencapai 90,9 juta pekerja atau sebanding dengan 97,1% dari seluruh tenaga kerja Indonesia. Nilai investasi UKM mencapai Rp 640,4 triliun atau 52,9% dari total investasi. Menghasilkan devisa sebesar Rp 183,8 triliun atau 20,2% dari jumlah devisa Indonesia. Tapi ironisnya, 50% UMKM masih belum tersentuh jasa perbankan. Padahal masalah mendasar UMKM adalah modal usaha. Faktanya, kendala utama yang dihadapi pihak UKM selain modal adalah penerapan manajemen yang profesional. Mereka kurang paham akan pentingnya laporan keuangan dalam suatu bisnis. Sistem pembukuan UKM yang ada pada saat ini umumnya masih sangat sederhana dan tidak mengikuti standar yang ada. Masih banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan penyusunan atas laporan keuangan usahanya. Akibatnya, mereka memang sulit mendapatkan kredit. Perlunya penyusunan laporan keuangan bagi UKM sebenarnya bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit bagi kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban, dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan.
3
Secara umum, tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan informasi
suatu perusahaan. Dari laporan keuangan yang disajikan, dapat dilihat apa yang telah
dilakukan manajemen dan pertanggungjawaban sumberdaya yang dipercayakan. SAK ETAP yang merupakan kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan
untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAI) untuk perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP yang secara efektif diberlakukan mulai 1 Januari 2011 dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai standar yang telah ditetapkan. Standar ETAP ini cukup sederhana dan pasti tidak akan menyulitkan bagi penggunanya. Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP, maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik, yang merupakan entitas yang menerbitkan laporan keuangannya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. PO. Prima Group merupakan perusahaan kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi darat untuk kawasan Jawa Barat, terkhusus bagi wilayah Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Cijulang. Dalam pelaksanaan pengelolaan usaha, perusahaan masih menggunakan cara pencatatan yang masih sederhana dan bahkan belum mempunyai laporan keuangan. Untuk mencatat sebagian besar pengeluaran kas, pemilik menggunakan Microsoft Excel dan sebagian kecil dengan manual, sedangkan untuk penerimaan kas, pemilik hanya mencatatnya secara manual. Pemilik pun belum mengetahui cara untuk menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar untuk UKM, yaitu dengan SAK ETAP.
4
Padahal di sisi lain, mereka juga ingin mengembangkan usahanya dengan cara meminjam sejumlah dana pada bank. Tak hanya itu, melalui laporan keuangan yang
ada, pemilik berharap dapat membantu pihak yang terkait dalam mengambil
keputusan yang berkenaan dengan perusahaan.
Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan tersebut, terlihat bahwa
penyusunan laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting sekalipun untuk
usaha kecil dan menengah. Karenanya, penulis tertarik untuk membantu perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan melalui laporan Tugas Akhir ini, dengan judul: “Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PO. Prima Group”.
1.2.
Identifikasi Masalah Agar penulisan tugas akhir ini terarah dan sesuai dengan tujuan, maka penulis
membatasi masalah yang dibahas, yaitu: Bagaimana penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PO. Prima Group.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan dengan menyusun laporan keuangan yang berdasarkan atas SAK ETAP.
5
Dan pada akhirnya laporan keuangan ini dapat berguna dalam rangka pengembangan pengelolaan keuangan bagi manajemen. usaha dan
1.3.2. Manfaat Penelitian a.
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi untuk
perusahaan sebagai bahan acuan dalam penyusunan laporan keuangan
pada periode selanjutnya dan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas dan berguna. b.
Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis, khususnya dalam bidang penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP serta sebagai bahan pertimbangan antara materi yang telah didapat dalam perkuliahan dengan pelaksanaan di perusahaan.
c.
Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk mengembangkan pengetahuan dibidang akuntansi pada umumnya dan bidang laporan keuangan secara khususnya.
6
1.4.
Pendekatan Masalah
Salah satu kegunaan laporan keuangan bagi manajer atau pemilik perusahaan
adalah untuk pengambilan keputusan. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan oleh pihak luar sebagai alat yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan, posisi keuangan, dan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dijadikan baik oleh pihak intern maupun oleh pihak ekstern dalam kegiatan keuangan pedoman
perusahaan di masa yang akan datang seperti kegiatan investasi dan kegiatan keuangan lainnya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2009:2) dikatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Mengingat pentingnya penyusunan laporan keuangan yang dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan maka laporan keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan.
7
Zaki Baridwan dalam buku Intermediate Accounting (2004:17), menyatakan bahwa “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan”.
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur
atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban (IAI, 2009:14). Menurut SAK ETAP (2009:17), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini: a. Neraca b. Laporan Laba Rugi c. Laporan Perubahan Ekuitas yang juga menunjukkan : i.
Seluruh perubahan ekuitas, atau
ii. Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik d. Laporan Arus Kas e. Catatan Atas Laporan Keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya
8
1.5.
Metodologi Penelitian
1.5.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analisis, yaitu dengan mengumpulkan data kemudian dianalisis dan diolah
secara kuantitatif lalu dibuatkan suatu kesimpulan yaitu berupa laporan keuangan.
1.5.2. Data Penelitian 1.5.2.1.Jenis Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah data subjek dan data dokumenter. a.
Data Subjek Yaitu data-data yang diperoleh penulis dengan cara mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi keuangan.
b.
Data Dokumenter Yaitu data perusahaan berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari pihak perusahaan berupa bukti transaksi seperti nota, invoice, bon serta catatan dari bagian yang berhubungan dengan kegiatan penyusunan laporan keuangan.
9
1.5.2.2.Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
data primer dan data sekunder.
1.
Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian berupa data hasil wawancara dengan bagian-bagian yang terkait dengan kajian penelitian
ini. 2.
Data Sekunder Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh paneliti secara tidak langsung melalui media perantara seperti bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam arsip.
1.5.2.3.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah dengan wawancara dan dokumentasi. a.
Wawancara Wawancara yang digunakan berupa mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian mengenai informasi atau data langsung dari sumber yang berkaitan dengan transaksi keuangan dan proses penyusunan laporan keuangan.
b.
Dokumentasi
10
Dokumentasi yang digunakan berupa pengumpulan dokumen-dokumen
perusahaan mengenai data yang terkait masalah penyusunan laporan keuangan.
1.5.2.4.Alat Analisis Data
Semua data yang diperoleh selama penelitian dikumpulkan lalu dipilah dan
diklasifikasikan berdasarkan kelompok akunnya dan disiapkan sebagai komponen
laporan keuangan yang siap disajikan.
1.6.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PO. Prima Group, yang berlokasi di Jalan Terusan
Paseh No. 100 Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedangkan waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2012.