BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru membuat persaingan dunia bisnis di Indonesia menjadi sangat ketat. Perusahaanperusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, manufaktur, maupun perdagangan saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang terbaik. Hal ini mendorong masing-masing perusahaan untuk melakukan berbagai inovasi dan strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. Menurut Wahyudi dan Prawesti (2006) Setiap perusahaan memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendeknya adalah menghasilkan laba sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan keuntungan kesejahteraan pemilik usaha. Semakin tinggi nilai perusahaan maka kemakmuran pemegang saham akan semakin meningkat. Nilai perusahaan menurut Fama (1998) dalam Hasnawati (2005) dapat dilihat dari harga sahamnya yang stabil dan mengalami kenaikan dalam jangka panjang. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga akan tinggi dan semakin tinggi nilai perusahaan mengindikasikan kemakmuran pemegang saham. Tujuan perusahaan yang go public salah satunya adalah bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Harga saham digunakan sebagai proksi nilai perusahaan karena harga saham
1
2
merupakan harga yang dibayar oleh calon pembeli apabila investor ingin memiliki suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Fama dan French (1998) dalam Fenandar (2012) Optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Memaksimumkan
kemakmuran
pemilik
usaha
dilakukan
dengan
memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, dimana jika harga saham tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi sehingga nilai perusahaan diindikasikan dengan Price To Book Value, Dimana Price To Book Value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan, dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya. Suharli (2002) dalam Rika Susanti (2010) Secara umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penilaian perusahaan, diantaranya adalah pendekatan laba dengan metode rasio tingkat laba atau Price Earning Ratio, metode kapitalisasi proyeksi laba pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas, pendekatan deviden antara lain metode pertumbuhan deviden, pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva, pendekatan harga saham, pendekatan Economic Value Added. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Martono dan Agus Harjito (2005)
3
Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar deviden. Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar deviden, besarnya deviden ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila deviden yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya apabila deviden yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Martono dan Agus Harjito (2005) berpendapat bahwa kemampuan membayar deviden erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar deviden juga besar. Oleh karena itu, dengan deviden yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Van Horne (2001) Manajer memegang peranan penting dalam memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, manajer perusahaan dihadapkan pada keputusan keuangan yang meliputi keputusan investasi (Investment Decision), keputusan pendanaan (Investment Decision), dan keputusan yang menyangkut pembagian laba dalam bentuk deviden. Hasnawati (2005) Faktor lain yang dapat
menentukan
nilai
perusahaan
adalah
ukuran
perusahaan
dan
profitabilitas, keputusan tersebut saling berkaitan dan setiap keputusan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lainnya serta kombinasi yang optimal atas kelima variabel akan memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kemakmuran kekayaan pemegang saham.
4
Memaksimalkan nilai perusahaan (harga saham) tidak identik dengan memaksimumkan laba per lembar saham (Earnings Per Share/ EPS) hal ini disebabkan beberapa hal antara lain memaksimumkan EPS mungkin memusatkan pada EPS saat ini, memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan tidak memperhatikan faktor resiko. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui nilai harga saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Wahyudi dan prawesti (2006) Keputusan investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Pengambilan keputusan investasi, Opportunity Cost memegang peranan yang penting. Opportunity Cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru. Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai macam alternatif investasi. Pay Back Method, Average Return On Investment, Present Value, Discounted Cash Flow (Internal Rate Of Return), Modified Internal Rate Of Return (MIRR), Profitability Index (PI). Berdasarkan Signaling Theory, pengeluaran investasi menunjukkan sinyal positif tentang pertumbuhan aset perusahaan di waktu yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.
5
Setelah seorang manajer memutuskan sumber dana yang akan digunakan maka seorang manajer akan melakukan keputusan pendanaan dimana keputusan pendanaan merupakan keputusan tentang bagaimana perusahaan mendanai aset-asetnya, dengan kata lain untuk memenuhi permintaan pelanggan (Consumer) dibutuhkan aktiva tetap. Pendanaan yang didasarkan pada Pecking Order Theory, urutan pendanaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dilakukan berdasarkan pendanaan yang memiliki resiko lebih kecil yaitu pertama laba ditahan, diikuti dengan hutang, dan yang terakhir ekuitas. Sumber dana dapat dibedakan menjadi sumber dana jangka pendek dan panjang. Sumber dana jangka pendek terdiri dari Accrual Account, hutang dagang, hutang bank, Commercial Paper dan sumber dana jangka panjang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas. Lihan (2010) dalam fitri wahyuni (2011) menyatakan bahwa para investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk capital gain atau deviden, sehingga kebijakan deviden (Devidend Policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Menurut (Husnan, 2000) perusahaan akan tumbuh dan berkembang, kemudian pada waktunya akan memperoleh keuntungan atau laba, laba ini terdiri dari laba yang ditahan dan laba yang dibagikan. Pada tahap selanjutnya laba yang ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk pembiayaan pertumbuhan
6
perusahaan. Makin besar pembiayaan perusahaan yang berasal dari laba yang ditahan ditambah penyusutan aktiva tetap, maka makin kuat posisi finansial perusahaan tersebut. Dari seluruh laba yang diperoleh perusahaan sebagian dibagikan kepada pemegang saham berupa deviden. Mengenai penentuan besarnya deviden yang akan dibandingkan itulah yang merupakan kebijakan deviden dari pimpinan perusahaan. Prihantoro (2003) dalam Leli (2011) Bagi para investor, deviden merupakan hasil yang diperoleh dari saham yang dimiliki, selain capital gain yang didapat apabila harga jual saham lebih tinggi dibanding harga belinya. Deviden tersebut didapat dari perusahaan sebagai distribusi yang dihasilkan dari operasi perusahaan. Faktor lain yang dapat menentukan nilai perusahaan adalah ukuran perusahaan, menurut Brigham dan Houston (2001) dimana ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian. Sedangkan menurut Sutrisno (2007) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya sutau perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Westen dan Copeland (1992) dalam Bhekti (2013) mendefinisikan profitabilitas sejauh mana perusahaan
7
menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Profitabilitas ditujukan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Manfaat dari rasio profitabilitas ini adalah dapat mengetahui posisi laba perusahaan sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu, mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri dan mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011” Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Mokhamat Ansori dan Denica H.N (2010) yang berjudul pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index studi pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan penelitian dari Bhekti Fitri Prasetyorini (2013) yang berjudul pengaruh ukuran perusahaan, leverage, price earning ratio dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
8
B. Batasan Masalah 1. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari lima yaitu variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. 2. Periode analisis dalam penelitian ini selama empat tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2011. 3. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
C. Rumusan Masalah 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruhpositif dan signifikan terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah kebijakan deviden berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan? 6. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan?
9
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk
menguji
pengaruh
profitabilitas
terhadap
nilai
perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menguji pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk menguji pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Untuk menguji pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi calon investor Adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan pada saat melakukan investasi. 2. Bagi perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi,
10
memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen di masa yang akan datang. 3. Bagi penelitian yang akan datang Penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana di bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian selanjutnya mengenai nilai perusahaan pada masa yang akan datang.