BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia memiliki beberapa catatan sejarah misalnya dimulai dari zaman masuknya kerajaan Hindu, kerajaan Islam, masa Kolonial atau masa Kemerdekaan. Dari keempat masa itu yang menarik adalah zaman menjelang Kemerdekaan, karena bangsa Indonesia saat itu mengalami proses pembentukan bangsa yang sangat panjang. Jika disimak secara historis banyak peristiwa bersejarah yang menarik didalami terutama pada masa
menjelang
kemerdekaan
yang
menjadikan
kejalan
masa
kemerdekaan seperti sekarang ini. Di masa menjelang kemerdekaan terjadi beberapa proses ini harus dialami bangsa Indonesia, yang menarik adalah saat pembuatan teks proklamasi di rancang. Arti proklamasi dapat di simpulkan semangat rela berjuang dengan penuh idealisme yang mengesampingkan kepentingan diri sendiri dengan semangat persatuan, kesatuan yang bulat mutlak dengan tiada mengecualikan setiap golongan pada lapisan masyarakat Indonesia. Pembuatan teks proklamasi banyak menimbulkan tragedi salah satunya peristiwa Rengasdengklok, dimana peristiwa itu terjadi penculikan Bung Karno dan Bung Hatta oleh golongan muda ke Rengasdengklok untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia. Karena jejak sejarah itulah dibuat Tugu Proklamasi Rengasdengklok sebagai salah satu jejak sejarah awal menuju kemerdekaan indonesia. Dari jejak sejarah tersebutlah maka penulis membuat karya seni grafis sebagai bentuk
dari keperdulian akan sejarah dan sebagai media
penyampaian sejarah yang mungkin ada sebagian orang yang belum mengetahuinya.
Penulis
mengambil
objek
Tugu
Proklamasi
Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Rengasdengklok sebagai subjek meter dari sejarah yang akan diambil, tugu tersebut juga memiliki nilai historis yang sangat tinggi maka dari itu karya yang akan di buat oleh penulis berupa karya seni grafis dengan mengunakan teknik cetak saring (screen printing). Sejarah menyebutkan bahwa seni grafis lahir dari kebutuhankebutuhan untuk mempropagandakan gerakan politik kemerdekaan Indonesia khususnya pada dasawarsa 1940 sampai 1950. Dalam hal ini perlu mengingat eksplorasi seni yang dilakukan Affandi, Abdul Salam, Suromo, Baharuddin Marasutan dan Mochtar Apin. ( Siregar, 2005, hlm .5) Seni grafis adalah cabang dari seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak. Perkembangan seni grafis saat ini sudah menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi yang sedang berjalan pesat seiring lajunya zaman. Inovasiinovasi bermunculan mengenai alat,
teknik maupun media yang di
gunakan dalam seni grafis. Hal ini di sebabkan oleh kebutuhan manusia akan kemudahan dan efisiensi dalam seni grafis, mengingat seni grafis sangat menunjang kebutuhan manusia untuk sehari-hari. Seperti yang disebutkan oleh : One of wonderful advances in screen printing is the recent development of water based inks that are of equivalent quality to traditional oil-based screen printing inks. (Stromquist, 2004, hal. 15) Ada beberapa teknik yang di gunakan dalam seni grafis, antara lain cetak
relief,
yang
meliputi
cukil
kayu,
engraving
kayu,
cukil
linoleum/linocut, dan toreh logam/ metalcut. Intaglio, yang meliputi engraving, etsa, mezzotint, aquatint, chine-colle, dan drypoint. Cetak datar yang meliputi litografi, monotype, teknik digital dan stensil, termasuk cetak saring dan pochoir. Seni grafis modern didefinisikan secara konvensional sebagai karya dua dimensional yang memanfaatkan proses cetak seperti cetak tinggi (relief print), cetak dalam (intaglio), cetak datar (planografi), Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
dan cetak saring (serigrafi, screen printing) yang menjadi bagian dalam konstruksi wilayah seni murni (Wulandari, 2008, hal.99). Cetak saring sendiri awalnya di kembangkan oleh yuzenzai miyasaki pada tahun 1654-1736 dan zikukeo hirose pada tahun 1822-1890 berkebangsaan jepang. Pada awalnya cetak saring di kembangkan untuk pencetakan kimono yang merupakan pakaian khas jepang, karena apabila kimono di tulis oleh tangan menjadi sangat mahal harganya sehingga akhirnya menggunakan teknik cetak saring. Teknik cetak saring ini akhirnya dibawa ke Eropa, Amerika, dan semakin berkembang hingga kini. Membuat karya cetak saring yang baik, tidak bisa lepas dari rancangan gambar yang baik pula, agar karya tersebut menjadi karya yang menarik. Rancangan gambar tersebut harus melalui tahap-tahap yang pada prinsip dan kaidah rupa yaitu seperti titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, sudut pandang, tekstur dan gelap terang. Selain itu kita juga harus mengetahui prinsip-prinsip rupa yaitu yang meliputi kesatuan, keselarasan, penekanan, irama, gradasi, proporsi, keseimbangan dan aksentuasi. Jadi dalam membuat rancangan gambar yang baik dan menarik untuk dilihat orang lain kita harus melalui tahap rupa tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengaplikasikan gagasannya mengenai Tugu Proklamasi melalui karya seni grafis dengan menggunakan teknik cetak saring (screen printing) sehingga penulis mengangkat tema dan judul: TUGU GAGASAN
PROKLAMASI BERKARYA
RENGASDENGKLOK SENI
GRAFIS
DENGAN
SEBAGAI TEKNIK
CETAK SARING ( SCREEN PRINTING ). B. Rumusan Masalah Penciptaan Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan sejumlah pemuda terhadap Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau yang lebih dikenal Bung Karno dan Bung Hatta. Kedua tokoh Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Proklamator tersebut diasingkan di rumah Djiaw Kie Siong. Dalam setiap kisah tentang peristiwa Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Rengasdengklok selalu ikut disebut-sebut bersama sejumlah nama tempat yang terkait dengan peristiwa historis tersebut. Akan tetapi peristiwa sejarah yang seharusnya selalu di kenang oleh masyarakat luas sekarang sudah mulai terlupakan, terlihat dari bangunan peninggalan bersejarah yang ada di rengasdengklok tersebut sekarang sudah tidak terawat. Bukan hanya masyarakat setempat tapi pemerintah kabupaten karawang juga hanya memandang sebelah mata tempat bersejarah tersebut. Berdasarkan
latar
belakang
penciptaan maka dapat dirumuskan
masalah penciptaan sebagai berikut: 1. Bagaimana mengolah objek gagasan Tugu Proklamsi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan teknik cetak saring (screen printing) 2. Bagaimana cara untuk memvisualisasikan gagasan Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan cetak saring (screen printing). C. Tujuan penciptaan Tujuan dari penciptaan ini adalah membuat suatu karya seni grafis dengan objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok menggunakan teknik cetak saring (screen printing), ini adalah salah satu upaya untuk ikut berperan dalam melestarikan sejarah dan untuk mengembangkan gagasan baru dalam pembuatan karya seni rupa khususnya di Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI dan masyarakat luas umumnya. Diharapkan karya tugas akhir ini dapat menjadi stimulus dan referensi bagi para pelaku seni lainnya untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya. Adapun tujuan dari penciptaan karya tugas akhir ini, diantaranya sebagai berikut:
Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
1. Mengembangkan sumber gagasan Tugu Proklamasi Rengasdengklok menjadi karya seni grafis. 2. Memvisualisasikan objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis menggunakan teknik cetak saring ( screen printing ) sebagai media ekspresinya. D. Manfaat penciptaan Bagi penulis, proses pembuatan karya menggunakan seni grafis ini merupakan pengembangan hasil kuliah selama dalam pembelajaran yang di dapat. Terlebih dengan penggunaan cetak saring, kertas sebagai media gambar objeknya. Membuat karya tugas akhir grafis seni ini akan menjadi kepuasan tersendiri bagi penulis. Selain itu, berikut penulis paparkan beberapa manfaat yang dapat digali dari pembuatan karya seni grafis ini, diantaranya : 1. Bagi penulis Dapat menambah wawasan berpikir dan pengetahuan serta menggali kembali ide dan gagasan untuk membuat karya kesenirupaan. 2. Kajian Ilmiah / Pengembangan ilmu Penciptaan ini dapat bermanfaat sebagai dasar pengembangan ilmu kesenirupaan dan dasar pengembangan keterampilan dalam aplikasi seni rupa khususnya di seni grafis. 3. Untuk jurusan seni rupa Menjadikan Jurusan Pendidikan Seni Rupa di UPI sebagai jurusan dari perguruan tinggi yang menjunjung peninggalan sejarah bangsa pada umumnya, penelitian ini akan menjadi referensi dan acuan bagi mahasiswa, tim pendidik, lembaga serta pihak-pihak dalam lingkup pendidikan. 4. Bagi masyarakat umum Diharapkan hasil penciptaan karya tugas akhir ini dapat dijadikan motivasi bagi khalayak kesenirupaan
di
luas untuk
wilayah
dan
lebih mengembangkan kultur
bidangnya
masing-masing
Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta
6
menambah wawasan tentang karya seni rupa saat ini. Selain itu yang menjadi manfaat utama yaitu ikut berpartisifasi dalam hal melestarikan peninggalan sejarah bangsa indonesia. E. Metode penciptaan Penulis melakukan pengamatan terhadap objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok. Pengamatan tersebut dilakukan dengan metode kajian literature, observasi,
dan wawancara kepada narasumber yang terkait.
Setelah mendapatkan objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok, kemudian penulis mengolah data tersebut menjadi konsep dalam karya yang akan dibuat.
Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
IDE BERKARYA
Dari Dalam Diri
Pengalaman
U
Dari Luar Diri Lingkungan sekitar
hidup M P Kajian Sumber Penciptaan
A
Kajian Sumber Penciptaan
KONTEMPLASI
T
N
- Ekstrinsik
- Instrinsik
A Empati, pengalaman, dsb
B
Observasi, studi pustaka, dsb
STIMULASI
A
G G
L I
Mutu Estetis
K
Unsur seni rupa
PROSES BERKARYA
Mutu Teknis
A
Pengolahan
P
unsur seni rupa
KARYA
APRESIAN Gambar : 1.1 Konsep berkarya Sumber: Bakti,W. Danar. 2012)
F. Sistematika penulisan mempermudah
dalam
penulisan
serta
pembacaan
laporan
penciptaan karya seni grafis yang berjudul TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS
DENGAN
TEKNIK
A N
HASIL
Untuk
N
CETAK
SARING
(
SCREEN
PRINTING ) ini, maka karya tulis ini disusun dalam sistematika penulisan sebagai berikut: Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang Latar Belakang Penciptaan,
Masalah
Penciptaan,
Tujuan
Penciptaan,
Manfaat
Penciptaan, Metode Penciptaan, serta Sistematika Penulisan. 2. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN, berisi tentang a. Kajian Teoritik, yang menjelaskan tentang Seni Grafis , Seni grafis cetak saring, Tugu Proklamasi Rengasdengklok b. Kajian Empiris c. Konsep Penciptaan 3. BAB III METODE PENCIPTAAN, menjelaskan tentang metode dan langkah-langkah yang penulis gunakan dalam membuat karya ini a. Ide Berkarya b. Kontemplasi c. Stimulasi Berkarya d. Pengolahan Ide e. Proses Berkarya f.
Pengemasan Karya
4. BAB IV ANALISIS KARYA, berisi analisis dan pembahasan karya seni grafis cetak saring yang diciptakan oleh penulis diantaranya membahas: A. Visualisasi karya 1. Visualisasi dan analisis karya 1 2. Visualisasi dan analisis karya 2 3. Visualisasi dan analisis karya 3 4. Visualisasi dan analisis karya 4 5. Visualisasi dan analisis karya 5 6. Visualisasi dan analisis karya 6 B. Analisis konseptual karya 5. BAB V PENUTUP, bagian terakhir ini berisi kesimpulan hasil penciptaan karya dan saran atau rekomendasi berkenaan dengan karya seni yang diciptakan. Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
Arif Abdul Rahman,2014 Tugu Proklamasi Rengasdengklok Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu