perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO 8-9% wanita di seluruh dunia akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama diantara kanker lainnya pada wanita (Nugroho, 2000). Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di Eropa lebih dari 165,000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18
30 bulan (Nugroho, 2000).
International Federation of Gynecologi and Obstetrik pada kongresnya yang ke IX di Tokyo pada bulan oktober 1979, telah membentuk suatu komite Mastologi, dengan demikian IFGO ternyata menaruh perhatian dalam hal payudara, hal ini dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
dipahami karena sering kali ahli ginekologilah yang didatangi oleh wanita-wanita dengan keluhan payudaranya (Hanafi, 2005). Pada sebuah penelitian epidemiologik tentang penyakit kanker, diperkirakan akan terjadi peningkatan 99% penderita pada tahun 2010 di negara berkembang dibandingkan pada tahun 1985. Sedangkan di negara maju, peningkatan jumlah penderita diperkirakan hanya 38%. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit kanker menjadi masalah yang serius di negara berkembang di masa mendatang. Kanker menjadi momok bagi semua orang, hal ini karena angka kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya 6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an ( Ramli dan man, 1995). Di berbagai belahan dunia kanker merupakan penyakit yang sangat mengerikan karena kanker merupakan urutan nomer dua dari jenis kanker yang menyebabkan kematian. Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara berkembang dan sekitar 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Sayangnya sampai saat ini penyebab kanker payudara masih belum diketahui. Di negara Amerika pada tahun 2003 diperkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian sebanyak 556.500 orang. Sedangkan di Eropa terdapat tiga juta kasus kanker baru tiap tahun dengan angka kematian sebesar dua juta. Angka harapan hidup penderita kanker hanya 60% dibandingkan dengan bukan penderita (Sylvia, 1995 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Menurut penyelidikan bagian patologi universitas Indonesia (prof. Soetomo
rumah sakit Cipto Mangunkusumo juli 1975-
lama tiga tahun terahkir
proyek ini mengadakan registrasi di RS Cipto Mangunkusumo, dan ditemukan 2606 kasus kanker. Kanker serviks uteri (633 kasus), kanker payudara (385 kasus), dan kanker nasofarinks (282 kasus). Umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-89 tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun, yakni 130 kasus ( Hanafi, 2005). Peringkat kedua penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita adalah karsinoma payudara. Karsinoma payudara merupakan 27% dari kanker pada wanita dan menyebabkan 20% kematian akibat kanker. Sekitar 1 dari 11 wanita akan mengalami kanker payudara selama hidupnya kanker payudara kebanyakan menyerang kelompok usia 40-70 tahun, tetapi resiko meningkat dengan tajam dengan makin bertambahnya usia. Karsinoma ini jarang terjadi pada usia di bawah 30 tahun, 3 % terjadi selama masa hamil dan 99% dari kanker payudara terjadi pada wanita usia 40-70 tahun (Sylvia, 1995). Pasca melahirkan (masa nifas) merupakan masa atau keadaan selama enam minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami perubahan fisik dan alat-alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil, masa laktasi (menyusui), maupun perubahan psikologis menghadapi keluarga baru. Pada masa nifas perawatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk merawat payudara terutama untuk memperlancarkan pengeluaran ASI. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Dimana tujuan perawatan payudara setelah melahirkan, salah satunya untuk meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan. Pada
negara
berkembang,
khususnya
di
daerah
yang
penduduknya
berpendidikan rendah, pengetahuan rendah dan tingkat ekonomi rendah, pengetahuan ibu mengenai perawatan payudara masih kurang. Umumnya pengetahuan tentang perawatan payudara diperoleh dari keluarga ataupun teman. Di indonesia sendiri pengetahuan sering sekali menjadi kendala bagi ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yg baik sehingga sikap ibu untuk melakukan perawatan payudara sendiri pun terkendala. Untuk menghindari sikap serta perilaku yang salah, diperlukan bantuan dari petugas kesehatan yang dapat memberikan pendidikan kesehatan yang benar tentang pemeriksaan
payudara (Saryono dan
Pramitasari, 2008) Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di BPS Di Kota Salatiga, hasil dari wawancara dengan 5 ibu di BPS Salatiga diperoleh hasil bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
dari 5 Ibu tersebut tidak ada satupun yang secara rutin melakukan SADARI bahkan 3 ibu belum pernah mengetahui tentang SADARI. Dari fenomena tersebut diatas peneliti berniat untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap melakukan SADARI pada ibu di BPS Salatiga. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu di BPS Salatiga terhadap SADARI, hal ini bertujuan agar dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian wanita akibat kanker payudara. A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah
SADARI terhadap pengetahuan dan sikap dalam melakukan SADARI pada ibu yang mengikuti kelas ibu di BPS salatiga B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap dalam melakukan SADARI ibu yang mengikuti kelas ibu di BPS salatiga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
2. Tujuan Khusus a. Mengetahui apakah ada perbedaan antara pengetahuan Ibu nifas yang diberi dan yang tidak diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI baik sebelum dan sesudah diberi perlakuan. b. Mengetahui apakah ada perbedaan antara sikap dalam melakukan SADARI pada Ibu nifas yang diberi dan tidak diberi pendidikan kesehatan tentang SADARI baik sebelum dan sesudah diberi perlakuan. C. Manfaat Penelitian 1. Teoritis a. Bagi pendidikan atau Akademi Diharapkan dapat menambah referensi tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dalam melakukan SADARI pada ibu nifas. Serta dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
2. Praktis a. Bagi profesi Bidan Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi bidan tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap dalam melakukan SADARI pada ibu nifas. Dapat dijadikan bahan masukan pentingnya memberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI pada ibu nifas (masyarakat). b. Bagi responden Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan penambah pengetahuan tentang pentingnya melakukan SADARI. Serta cara melakukan SADARI yang benar. c. Bagi peneliti Diharapkan dapat meningkatkan serta menambah pemahaman tentang pentingnya pendidikan kesehatan tentang SADARI serta cara melakukan SADARI yang benar.
commit to user